NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Air mata Calista

Leon baru saja sampai di perusahaannya. Dia berada didalam ruangan bersama Zidan yang memberikan sebuah amplop coklat besar.

"Semua rekaman cctv sudah saya kirim ke Anda Tuan, dan kejadian pagi itu memang sengaja dilakukan oleh adik tiri Nona Calista yang menyuruh orang untuk mencelakai Nona Calista."

"Berani sekali gadis itu."Geram Leon mengepalkan tangannya.

"Semua data orang-orang itu sudah berada didalam map. Dan sesuai dengan perintah mereka sudah berada di markas."

"Berikan mereka sebuah hadiah."

"Baik Tuan."

Zidan sangat tau apa yang Leon maksud hadiah, dia sudah begitu hafal dengan Bosnya.

"Tuan Bagas?" sapa Zidan saat melihat Bagas keluar dari dalam lift.

"Pak Zidan? Apa Tuan Leon ada?"

"Tuan ada di ruangan, silahkan."

Zidan membuka pintu ruangan Leon dan membiarkan Bagas masuk.

"Selamat pagi Tuan Leon." Sapa Bagas tersenyum.

"Selamat pagi Tuan Bagas."

Bagas mengangguk dan dia benar-benar beruntung bisa bekerjasama dengan Leon. Lihat saja bagaimana perusahaan miliknya sungguh sangat besar dan megah apalagi ruangannya yang sangat luas.

"Silahkan duduk."

"Terimakasih Tuan, Saya minta maaf karena kedatangan saya secara tiba-tiba."

"Tidak masalah, Saya tidak terlalu sibuk hari ini."

"Sebenarnya saya datang kemari untuk mengundang Anda secara resmi untuk makan malam bersama. Apa Tuan Leon bersedia?"

"Makan malam untuk?"

"Hanya untuk menjalin kerjasama saja."

"Baik saya akan datang."

"Saya tidak menyangka Anda menerimanya Tuan."

Leon mengangguk dan tersenyum. Namun dibalik senyuman itu dia menyimpan banyak kemarahan karena Bagas telah menyiksa Little girls nya.

"Baik jika begitu saya permisi Tuan, karena saya hanya sengaja datang untuk mengundang Anda."

"Baik Silahkan."

Leon menatap Bagas yang berjalan keluar. Dia lantas menghubungi seseorang.

"Halo Tuan."

"Bagaimana?"

"Nona sedang berada di taman kampus. Terlihat sedang mengerjakan tugas tapi ada satu laki-laki yang terlihat begitu perhatian dengan Nona."

"Cari tau siapa dia."

Leon menutup telponnya, dia tidak akan membiarkan siapa pun mendekati gadisnya. Cukup 5 tahun dia kehilangan Calista.

*******

Di Kampus..

Calista bersama Bela juga Abian berada di taman belakang kampus. Mereka tampak fokus dengan tugas mereka.

"Mending bagian ini diubah deh Bel,kita ubah kata-kata biar lebih jelas karena ini terlalu muter-muter pembahasannya."

"Oke gue ganti dulu."

Calista mengangguk dan kembali menatap Laptopnya. Sedangkan Abian sesekali dia melirik Calista. Dia sudah lama memiliki perasaan berbeda dengannya, namun Abian takut untuk mengungkapkannya. Dia tidak mau kalau nantinya Calista akan menjauh.

"Hai, gue boleh gabung kan?"

Calista, Bela juga Abian mendongak. Talita berdiri di sana dengan tersenyum.

"Kemana kelompok Lo."Ucap Bela tidak suka.

"Gue gak mau sama mereka, gue pindah di kelompok ini ya."

"Eh gak bisa gitu dong, kita juga udah pas kok gak bisa main tambah anggota."

"Bela bener, Lo mending sama kelompok Lo."

"Lo ngusir gue?" Ucap Talita menatap Calista.

"Kalo iya kenapa? Lo mau aduin ke Papa juga? gue gak takut."

Talita langsung pergi begitu saja membuat Bela tertawa.

"Heran gue ada cewek kaya dia." Ucap Bela tertawa.

"Kalau dia beneran kasih tau bokap Lo gimana Ca? Lo nanti bisa kena marah." Ucap Abian menatap Calista.

"Biarin aja Bi, lagian udah biasa kok gue kena marah."

Karena itu Calista. Gue gak mau Lo kena marah apalagi Lo yang disiksa keluarga Lo. Gue gak tega lihat ya. Batin Abian menatap Calista.

Talita langsung menghubungi Bagas, dia terlanjur malu didepan Abian.

"Papa.."

"Talita, kamu kenapa nangis sayang?"

"Kak Caca Pa, dia usir aku didepan temen-temen aku malu banget Pa."

"Astaga anak itu.."

"Padahal aku cuma mau ikut belajar tapi dia malah usir aku Pa. Dia bentak-bentak aku didepan banyak orang. aku malu Pa."

"Kamu jangan nangis ya, Papa bakal bicara dengan Kakak kamu."

"Iya Pa."

Talita tersenyum dan menatap Calista. Dia tidak akan membiarkan Calista hidup bahagia. Dia harus merebut semua yang Calista punya termasuk Bagas juga semua hartanya.

Lo lihat aja, gimana Papa bakal hukum Lo Calista. Ini akibatnya kalau Lo berani lawan gue.

******

Calista baru saja sampai didepan rumahnya. Dia berjalan masuk namun Bagas sudah berdiri menunggunya didepan pintu bersama Talita juga Silvia.

"Darimana saja kamu?"

"Kampus, dari mana lagi Pa?"

"Sejak kapan kamu pintar bohong Calista? Kamu pasti habis pergi bersama teman laki-laki kamu kan.?"

"Terserah Papa, aku capek mau ke kamar."

"Apa ini sopan santun kamu?"

Calista menghela napasnya "Terus apalagi Pa?"

"Talita bilang kamu bentak dan usir dia didepan banyak orang. Apa maksud kamu Calista."

"Aku gak pernah bentak dia."

"Calista.! Papa gak pernah ajarin kamu buat bohong."

"Aku gak bohong. Dia aja yang bohong."

"Keterlaluan. Papa akan hukum kamu Calista. Malam ini tidak ada makan malam untuk kamu."

"Gak bisa gitu dong Pa, semua yang Talita bilang bohong."

"Kecuali kalau kamu minta maaf sama adik kamu. Papa bakal cabut hukumannya."

"Aku gak bakal minta maaf karena atas apa yang gak pernah aku lakuin."

"Calista.!"

"Terus saja Papa bela mereka, Papa gak pernah mau dengerin alasan aku. Papa cuma denger dari Talita tanpa mau tau hal yang sebenarnya terjadi. Sebenarnya siapa anak kandung Papa?"

"Calista-

"Cukup Pa, aku sudah capek dengan semua ini. Papa berubah. Dulu Papa gak pernah bentak aku tapi setelah mereka datang Papa berubah. Aku kecewa sama Papa." Ucap Calista pergi masuk kedalam kamarnya.

Bagas memijat pelipisnya. Apa yang dikatakan Calista benar. Tapi Bagas hanya mau Calista dekat dan bisa menerima Silvia sebagai ibunya dan juga Talita sebagai adiknya.

"Mas, sudah ya jangan marahin Calista lagi kasihan dia." Ucap Silvia

"Maafin aku ya Pa, harusnya tadi aku gak telpon Papa."Lanjut Talita.

"Ini bukan salah kamu sayang, Mungkin Kakak kamu belum bisa menerima kamu sebagai adiknya."

"Aku janji bakal lebih keras deketin Kak Caca Pa."

"Terimakasih Nak. Ya sudah Papa ke kamar dulu kalian juga jangan Lupa ada makan malam bersama Tuan Leon."

"Iya Pa "

Silvia menatap Bagas yang berjalan masuk. Dia tersenyum bersama Talita.

"Perlahan Calista bakal dibenci Papanya" lirih Silvia.

"Dan dia akan keluar dari rumah ini karena tidak tahan dengan sikap Papa."

"Benar sayang, Kita akan menjadi penguasa di rumah ini tapi belum jika masih ada gadis itu."

Talita mengangguk.

Mereka memang sengaja membuat Bagas untuk membenci putrinya. Dia ingin menguasai harta suaminya itu.

"Ayo sayang lebih baik kita bersiap untuk makan malam nanti."

"Ayo Ma."

1
meynur
asek kontrak
Cindy
lanjut kak
wo te
perusahaan keluarga x yah 🤭🤭
wo te
menjual x kak bukan menjauh 🤭🤭
wo te
ko up nya cuma 1 SH kak
meynur
next
Fani Septiani Putri
lanjut kak
rhani bhelLo💕
suka sama ceritanya
karya ka encha emang best bgd
rhani bhelLo💕: sama" ka enchaa 🌹
total 2 replies
Fani Septiani Putri
up trs kak cerita nya baguss/Drool/
Encha Imout: siap Kapten 🫡
total 1 replies
Fani Septiani Putri
suka bgt sama alur cerita nya kak, semoga happy anding calista dan leon
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!