Saya berhasil mengalahkan raja iblis dan menyelamatkan dunia lain. Setelah itu, saya kembali ke Bumi dengan harapan dapat menjalani kehidupan normal. Namun, apa yang saya temukan bukanlah kehidupan normal.
Saya melihat kehancuran di mana-mana. Bangunan-bangunan runtuh, mobil-mobil terbakar, dan mayat-mayat berserakan di jalan. Saya tidak percaya apa yang saya lihat. Apa yang terjadi di Bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richieus El Velerira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Kaito berlari menuju ke arah zombie-zombie mutasi itu, pedangnya sudah siap untuk menyerang. "Kaito, hati-hati!" teriak Lila yang berada di dekatnya.
"Aku siap!" jawab Kaito sambil menghadapi zombie-zombie itu. Dengan gerakan yang gesit dan cepat, Kaito menghabisi zombie-zombie itu satu per satu.
Tiba-tiba, seorang zombie mutasi yang lebih besar dan kuat muncul dari kerumunan. "Kaito, itu zombie tipe alpha!" teriak Akane yang berada di dekatnya.
Kaito langsung menghadapi zombie tipe alpha itu. "Aku tidak akan membiarkanmu menyerang penduduk desa!" teriak Kaito sambil menyerang zombie itu dengan pedangnya.
Zombie tipe alpha itu memiliki kekuatan yang luar biasa, membuat Kaito harus berhati-hati dalam menghadapinya. "Kamu tidak bisa mengalahkanku!" teriak zombie itu sambil menyerang Kaito dengan tangannya yang kuat.
Kaito berhasil mengelak dari serangan zombie itu dan membalas dengan pedangnya. "Aku tidak akan menyerah!" teriak Kaito sambil terus menyerang zombie itu.
Setelah beberapa saat bertarung, Kaito berhasil mengalahkan zombie tipe alpha itu. "Haah... aku berhasil!" teriak Kaito sambil menarik napas dalam-dalam.
Lila dan Akane berlari menuju ke arah Kaito. "Kaito, kamu tidak apa-apa?" tanya Lila dengan khawatir.
"Aku baik-baik saja," jawab Kaito sambil tersenyum. "Tapi kita harus mencari tahu apa penyebab zombie-zombie ini dan bagaimana cara menghentikannya."
Akane mengangguk. "Aku akan mencari informasi tentang zombie-zombie ini. Mungkin ada petunjuk di desa atau di sekitar sini."
Kaito mengangguk. "Baiklah, aku akan terus berjaga-jaga di sini. Jangan sampai zombie-zombie itu menyerang lagi."
Kaito dan teman-temannya terus berjaga-jaga di desa Sakura, sambil mencari informasi tentang zombie-zombie mutasi itu. Mereka menemukan beberapa petunjuk yang menunjukkan bahwa zombie-zombie itu berasal dari sebuah laboratorium yang terletak di dekat desa.
"Laboratorium itu milik Dr. Kimura, seorang ilmuwan yang terkenal karena penelitiannya tentang virus dan bakteri," kata Akane sambil menunjukkan peta laboratorium itu.
Kaito mengangguk. "Kita harus pergi ke laboratorium itu dan mencari tahu apa yang terjadi."
Lila mengangguk. "Aku akan ikut dengan kalian. Kita harus berhati-hati, karena laboratorium itu mungkin masih dijaga oleh zombie-zombie."
Kaito, Lila, dan Akane berangkat ke laboratorium itu, sementara Yuna dan Erika tetap bersama kelompoknya Lila. Mereka ikut dengan kelompok itu untuk mencari keluarganya.
"Jaga dirimu baik-baik dan aku harap kita segera bertemu lagi," kata Ray, rekannya Lila.
Mereka berpisah karena memiliki tujuan masing-masing, tapi mereka tetap akan menjaga komunikasi agar selalu terhubung.
Ketika Kaito, Akane, dan Lila, tiba di laboratorium, mereka menemukan bahwa bangunan itu sudah rusak parah dan dijaga oleh zombie-zombie mutasi.
"Siap untuk masuk?" tanya Kaito sambil memegang pedangnya.
Lila dan Akane mengangguk. "Siap," jawab mereka berdua.
Kaito membuka pintu laboratorium dan mereka masuk ke dalam. Di dalam laboratorium, mereka menemukan banyak peralatan dan dokumen yang terkait dengan penelitian Dr. Kimura.
"Apa yang kita cari?" tanya Lila sambil melihat sekeliling.
"Kita harus mencari tahu apa penyebab zombie-zombie mutasi ini," jawab Kaito. "Mungkin ada petunjuk di sini."
Akane menemukan sebuah dokumen yang menarik. "Lihat ini," kata Akane sambil menunjukkan dokumen itu.
Kaito dan Lila melihat dokumen itu dan menemukan bahwa Dr. Kimura telah menciptakan sebuah virus yang dapat mengubah manusia menjadi zombie mutasi.
"Jadi, ini penyebabnya," kata Kaito sambil mengangguk.
Lila mengangguk. "Kita harus mencari tahu bagaimana cara menghentikan virus ini."
Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang berat dari ruangan sebelah. "Apa itu?" tanya Lila dengan khawatir.
Kaito memegang pedangnya. "Kita harus siap untuk menghadapi apa pun yang ada di dalam sini."