NovelToon NovelToon
Lampu Kuning Kawah Sikidang

Lampu Kuning Kawah Sikidang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Ketos / Perjodohan / Cintamanis / Reinkarnasi
Popularitas:600
Nilai: 5
Nama Author: Ys Simarmata

Tak ku sangka kawah gunung itu menyatu kan garam lautan dan asam pegunungan,lampu kuning penanda kehidupan ternyata jalan ku menemui dia sebagai teman sehidup semati ku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ys Simarmata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah mu Adriana

Adriana:"Dodol nya kebangetan ya, gimana mau ngabarin coba.Lewat burung terbang."

"Ih ngomong apaan sih tadi Dri,kocak banget ah.Kenapa sih ini."

Ia segera berbalik badan menunjukkan barcode nomor telepon, aku dengan gigitan bibir tanda penyesalan sembari menggaruk kepala tak berkutu terus menyesali omongan ku.

Sagam:" Ok, makasih."

Ih sumpah baru kali ini ada orang yang bisa jatuhkan Adriana tanpa perlawanan apa pun gak berkutik batin ku.

Adriana:" Oke, makasih untuk semuanya.Ntar gue pasti balikin."

Ia tersenyum, mengeluarkan 1 buah tisu travel dari tas ransel miliknya.

Sagam:" Kalau yang ini gak usah dibalikkin,gue yakin habis gue pergi itu tisu juga habis."

Tarikan nafas ku terhenti sejenak bukan karena marah kebencian,tapi kek ada rasa kesal yang gak kesampaian melihat dia itu.

Dia pergi dan ya aku harus cari laundry express buat bersihin ini baju.

Dina:" Mau bahas ini dulu atau itu cowok."

Tunjuk nya pada pembahasan kami

Ruang tv

Adriana:" Lo tau gak Din,malam itu.Waktu gue bangun dari tidur panjang semua gelap tau,batuan sungai jadi pacuan buat gue tau kalau gue lagi ditempat yang enggak aman.Gue gak makan sampai 2 hari.Beruntung banget gue ketemu keluarga itu cowok waktu gue mutusin menyerah di pemakaman keluarga."

Cerita itu berjalan dengan langkah kami menuju ruang tv,di sofa Dina aku berbaring lemas.Enggak ada kepikiran tentang bagaimana kehidupan ku selanjutnya yang ada saat ini hanya bagaimana ketenangan itu balik lagi.

Dina:"Mungkin itu cara Tuhan mempertemukan Lo ke jodoh Lo."

Lirikan Dina memang bangsat banget rasanya,entah kenapa aku malah tersipu malu menghadapi nya.

Adriana:" Ih sumpah ya,lo tau tadi waktu gue sampai di terminal.Ini gue injek kubangan,respon gue ya lap pake ni jaket ya,eh dia malah marah karena ini jaket milik emaknya."

Seriusan ini cerita keluar dari mulut Adriana,benar? gak bohong...Ih apaan sih Dri! Capek banget ngelawan diri sendiri.

Dina:"Masakin mie atau makan masakan gue."

Adriana:" Sama aja,kapan lakik lo balik?"

Dina:"Sabtu, Lo ikut enggak kita mau Adain party minuman disini."

Woo itu sangat amat dibutuhkan saat ini, apalagi suasana ceos ini terlalu menguras tenaga kan.Berikan tanda setuju dan ya, artinya akan ada uang keluar selanjutnya.

Adriana:" Eh bang Jonas masih live? Gue mau komen."

Dina:" Masih nih."

'Balik sekarang ! Enggak usah drama cariin aku,kalau kamu mau kebebasan balikin apa yang seharusnya menjadi milik ku !"

Pasti yang pegang handphone sekarang ini istri bang Jonas,kan langsung takut dengan ancaman ku.Dasar ! Padahal itu hanya praduga saja ternyata memang benar nyatanya, mereka memang sengaja buat ini semua.

'Dalam waktu 1 malam gue tunggu.'

Ancam ku menggunakan akun Dina,dia pasti kenal Dina karena Dina ini ibaratnya jantung hidup ku banget.

Dina:" Dri,gue pusing nih.Mertua nanya cucu mulu, katanya pengen gendong bayi Mulu."

Adriana:"Mertu lakik masih hidup kan,suruh buat adik nya Fandi aja.Gitu aja kok repot"

Dina:" Memang cocok nya Lo punya mertu begitu ya Dri."

Adriana:"Amit. Rezeki Lo aja Din."

Kami tertawa lepas prihal cerita begini doank sampai kek gak ada pembahasan lain aja,eh ngomong-ngomong gimana kalau memang dugaan ku benar adanya kasihan juga bang Jonas kalau harus masuk ke sel, lebih tepatnya kasihan anak-anak gak berdosa itu sihh.

Dina:" Tapi keknya gue ke makan angan-deh Dri."

Adriana:"Maksudnya?"

Dina:" Iya dulu waktu gue nikah kan gue pengen ya Lo jadi ipar gue, makanya gue jodohin sama Luis Abang nya Fandi.Gue bayangin nih kalau elo dan gue hamil barengan,lawan itu mertu barengan eh...Luis malah pergi ninggalin kita semua."

Mendadak aku sedih membayangkan cinta pertama ku,yaah bukan cinta pertama yang gimana -gimana sih soalnya hanya enam bulan waktu kami bersama.

Luis sering menghabiskan waktu dengan membawa ku ke pertandingan mobilnya, membawa ku ke dalam dunianya adalah pasangan impianku,ah sudah lah jangan menambah air mata lagi.Aku juga sebenarnya ada tanggapan yang sama dengan Dina apa karena aku sudah menghabiskan semangat memiliki pasangan di Luis ya makanya laki-laki yang datang setelah nya tidak terasa lagi bagi ku.

Renungan ini membawa rindu pada Luis,namun keluarga Fandi kecuali Fandi menyalahkan kematian Luis pada ku, karena malam sebelum kepergian Luis kami bertengkar hebat.Amat hebat perkara aku tidak ingin melepas pekerjaan ku dan menikah dengan nya,Luis orang nya keras kepala dan pasangan harus tunduk padanya.

Aku menyakiti Luis dengan kata-kata ku sehingga Luis memutuskan untuk mengakhiri hidup melalui kecelakaan itu,ya malang ku juga dia menceritakan itu pada ibunya serta keluarga besarnya.

Bahkan menurut cerita Fandi ia menolak hebat obat yang mungkin dapat menambah masa hidupnya,kala itu hanya Fandi yang menjadi alasan untuk aku datang ke makam Luis terkahir kalinya.

Dina:" Eh Dri maaf ya jadi buka luka lama Lo."

Aku mengusap tanga yang mengelus lembut rambut ku,ya itu memang titik terendah Adriana,selain ditinggal mati ayah nya ketika bayi, ditinggal kekasih saat lagi butuh-butuh nya sosok pendukung.

Adriana:" Enggak apa-apa.Santai, masalah Luis juga aku sudah mulai ikhlas."

Ih gak suka betul aku melo-melo begini kek ada yang kurang gitu tapi entah apa.Baiknya Dina menyediakan makan, tempat,dan baju untuk ku.Sementara menunggu gimana kedepannya aku memilih untuk berlindung dengan Dina.

Jangan tanya aku kenapa enggak pulang,gimana mau pulang kalau semua kunci tertinggal dikoper ku.

Prediksi ku mereka sampai di siang hari besok setelah menyelesaikan kekacauan yang ada,jadi bersabarlah Adri untuk beberapa waktu ya.

Aku diam disini juga gak masalah toh masih libur,Dina juga work from home jadi bisa menikmati waktu juga buat Dina.

Adriana:"Oh iya din,jangan lupa kirim nomor itu cowok ke nomor gue ya.Entar handphone gue balik ke gue pasti gue balikin nih baju."

Dina mengangguk,dan memberikan waktu untuk aku istirahat bersama dengan dirinya hari ini.

Bisa-bisanya aku mengingat masalah itu sampai saat ini,tapi kalau dipikir-pikir aku suka dengan style ibunya Sagam biarpun tinggal dikampung bajunya tidak menampilkan ia norak atau layaknya ibu-ibu kampung lah.

Dina:" Dri Lo mandi dulu deh,Kalau Lo tidur entar gue gak bangunin lagi."

Ok deh seperti nya tuan rumah sudah mencium wangi badan kita dan selanjutnya mari kita mandi sekarang juga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!