seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.
apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.
setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?
rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.
kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.
namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ten
Selesai dengan perdebatan Adiana dan Afkar, kini mereka sedang membersihkan kelas dengan bersama bagian nyapu ada Nava Adiana, Messa dan yang lainya sementara yang mengepel ada dua orang karna mengepel hanya bagian depan kelas saja.
sementara, buang tong sampah pada belakang sekolah saja harus ribut terlebih dahulu sampai ada yang mau membuang nya.
"buang dong, cowok masa harus cewek sih"ucap Vanessa teman kelas Nava
"gamau" balas Gio malas
"trus, kalian tugas nya apa sih"kesal Bintang
"diem memantau" balas Azkeano
"beban dong" sinis Adiana
"ga juga ah " Afkar yang masih anteng main handphone
"buang, sama dua orang sana "suruh Indah teman kelas mereka
"buang sendiri" suruh balik Dikta
"bilangin aja sama ibu sana, biar dimarahin" ancam Nava
"bener tuh bilangin aja" balas Aurel teman mereka
"biar disuruh lagi bersihin toilet sekalian"ucap Karina
"jangan dong"panik Dikta yang langsung ambil sapu yang ada di tangan Nava
"buang sampah bukan ambil sapu gue"kesal Nava sambil mengambil kembali sapunya
"jangan di bilangin dulu" Dikta mengambil kembali sapu Nava
"buang dulu sampah nya" Nava sambil mengambil kembali sapu
"janji dulu ah, nanti kalian malah ngadu lagi trus ditambahin piket nya" tanya Afkar memastikan
"iya sana makanya buang tuh sampah" suruh Adiana
sementara Nava dan Dikta malah merebutkan sapu yang selalu di gilir itu dikta apasih mau dia Pikir Nava, kenapa selalu bikin orang emosi kesal lagi.
"lo ngapain sih Dikta" kesal Nava sambil mengambil sapu
"kenapa, emang?"Dikta bertanya
"malah nanya lagi"kesal Nava
"ya... emang kenapa?"Dikta
"sana jangan ganggu" usir Nava pada Dikta namun Dikta tetep diam di sana menjahili Nava
"gamau" ucap Dikta
"yaudah....bilangin ibu aja ah"ancam Nava yang membuat Afkar, Azkeano dan Gio panik mereka langsung menarik Dikta yang masih mengganggu Nava.
"sini lu ah, jangan bikin masalah"ucap Gio pada Dikta
"lepasin tangan gua woi" suruh Dikta menepuk tangan Gio yang mencekal nya setelah lepas dia malah balik ganggu Nava
" ih dikta, kesel gue sama lo" marah Nava
"gapapa lucu" dengan wajah tanpa bersalah Dikta
"lucu lucu, pala lu ah sana pergi"usir Nava
"benaran nih gue panggil ibu"Nava yang sudah berancang ancang untuk memanggil guru, dan Afkar menarik kerah baju Dikta agar pergi bersama membuang sampah itu.
Nava yang melihat itu menghela nafas kasar sungguh, menguras tenaga berbicara dengan Dikta kenapa bikin emosi terus pikir nya gabisa tenang damai sedetik pun.
selesai membersihkan kelas mereka berkumpul dilapang untuk mendengarkan informasi yang akan disampai kan terkait kegiatan besok.
......................
"okei anak anak, kita akan memberikan informasi terkait besok karna besok kalian MPLS telah akan selesai dan akan ada kegiatan demo eskul, serta kalian akan membuat yel yel untuk per kelas nya nanti kalian akan tampil per kelas dan akan mendapat kan siapa yang juara nya"ucap ibu Fitri
"dan untuk yel yel nya, kalian akan membuat sendiri okei berdiskusi bareng temen temen kalian buat yel yel yang unik serta menarik jangan lupa semangat nya paham?" kata ibu Fauziah
"paham bu" siswa siswi
" dan setelah demo eskul, kalian pilih untuk memasuki yang mana harus ikut ya minimal 1 eskul biar kalian aktif oke" bapak Ilham
"eh, lu dengerin kek bukanya ngomong mulu" kesal Putri pada Azkeano yang selalu mengobrol dengan yang lain, sehingga mengganggu mereka yang fokus mendengarkan
"denger kok"alesan Azkeano
"awas kalo bawel di grup lu gatau karna informasinya"ancam Karina karna pasti bakal menanyakan lagi nanti
"bawel ah" balas Gio
"lu yang bawel" balas Messa
"mulut cewek dasar" ledek Afkar
"lu mulut cowok " sinis Adiana
"kan emang cowok" balas Afkar tidak mau kalah
"diem woi, kalian pengen di tegur apa hah?"tanya, kesal Nava
"tau tuh, ribut mulu heran" Irani
mereka akhirnya diam dan mendengarkan informasi yang diberika oleh guru lain nya, intinya mereka harus membuat yel yel agar ditunjukan nanti hari terakhir mpls dan mereka akan menonton demo eskul tempo hari, yaitu akan diselenggarakan 2 hari.
1 hari besok mereka akan fokus membuat yel yel, dan besok nya akan di tampilkan sungguh mendadak namun.... itu sudah di tentukan oleh guru dan pihak sekolah, dan mereka pasti akan sibuk besok bakal rame dikelas.
membahas bagaimana bentuk formasi nya dan lirik yel yel nya yang pasti akan di komandani Dikta sang ketua kelas namun mereka tidak yakin kalo Dikta akan menjalankan tugas nya dengan baik.
tadi saja malah mengobrol bukanya mendengarkan informasi nya malah asik membahas guru mana yang cantik dengan Azkeano, Afkar dan Gio.
padahal Gio, Azkeano mempunyai pacar apalagi mereka sekolah bersama cuman beda kelaa serta jurusan mencari macan ngamuk saja mereka tapi begitulah cowok nama nya juga.
namun.....tidak jarang siswi cewek pun selalu mencari guru yang ganteng, apalagi guru olahraga yang tampan gagah itu serta guru informatika, apalagi Putri yang kecintaan sekali dengan bapak Ilham yaitu guru informatika saat mengatakan informasi tadi.
"ganteng plis"puji Putri, saat melihat bapak Ilham yang membuat Gio meledek nya
"berisik juga kan lu" cibir Gio
"gak se berisik lu ya " balas Putri
"liat guru cakep aja langsung nyantol" ledek Azkeano
"ngaca, lu juga ya dari tadi kaya gitu" sinis Putri
"yaudah sih" Azkeano
"bilangin pacar lu mampus"ancam Putri
"kenapa ngancam mulu sih hobi cewek" bingung Gio
"kalo kasih harapan palsu sama bohong itu hobi cowok" saut Nava, dan membuat yang lain menoleh padanya namun Nava hanya mengangkat pundak nya ga peduli
"siapa emang?"tanya Dikta
"apanya?"tanya balik Nava
"yang kasih php sama boong trus" jelas Dikta
"cowok lah" balas Nava
"cewek juga suka ga peka tuh"balas Dikta
"emang siapa yang ga peka?" tanya Nava
"cewek lah" Dikta mengikuti gaya bicara Nava
"idih" kesal Nava
setelah pengumuman selesai mereka di pulang kan, dan Nava pulang bersama kakak nya namun...mereka membeli dulu mie ayam karna Nava pengen makan mie ayam dan Zevan menurutinya untuk membeli dulu mie ayam.
......................
"mang, mie ayam ya dibungkus"ucap Nava pada tukang ayam
"kakak mau ga?"tanya Nava, pada Zevan yang duduk di samping nya
"gak, kamu aja sana" suruh Zevan
"satu mang di bungkus, pedes ya mang" pinta Nava
"iya neng siap" jawab mang nya
"jangan pedes banget mang, sedeng aja"suruh Zevan yang membuat Nava menoleh padanya bertanya
"nanti sakit perut belum makan nasi kan"jawab Zevan, yang membalas tatapan bertanya Nava itu dan Nava hanya mengangguk mendengarnya
setelah beberapa menit mie ayam Nava sudah datang."makasih mang"ucap Nava, sambil mengambil mie ayam nya yang sudah selesai dibuat kan dan di bayar oleh Zevan pastinya
"sama sama neng" balas mang nya
kini mereka telah berangkat pulang ke rumah nya akan makan siang tentu saja dengan mamah nya, namun kini Nava akan makan mie ayam saja nanti karna dia tiba tiba pengen mie ayam setelah melihat mukbang di internet tadi dalam kelas.
sampai di rumah Nava menaruh mie ayam pada mangkok nya, dan makan bareng mamah serta kakak nya ayah suka tidak bareng dia makan di kantor karna dibawa kan bekal oleh sang mamah atau tidak dia akan makan di kantin kantor saja nanti katanya.
karna jarak rumah dengan kantor ayah cukup lama dalam perjalanan dan lumayan jauh jadi tidak akan keburu jika harus putar balik nanti.