NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Sukma tidak percaya dengan apa yang Ia lihat. Di depan matanya kini Aris dan Amanda sedang bermain kuda-kudaan.

Brak!

Sukma mendorong pintu dengan keras sehingga pintu yang semula hanya terbuka sedikit kini benar-benar terbuka dengan sempurna.

Seketika kedua manusia yang sedang dipuncak kenikmatan menjadi terkejut dan terganggu.

"Su-Sukma."

"Aris, baji-ngan kamu." Sukma emosi dan berjalan menghampiri Aris. Ia menjambak rambut Aris dan menariknya dengan paksa agar turun dari ranjang, sehingga Aris meringis kesakitan.

Sedang Amanda kini merasa khawatir. Bukan khawatir karena Sukma mengetahui hubungannya dengan Aris, namun khawatir dengan kondisi Aris yang mendapat perlakuan kasar Sukma.

Amanda buru-buru membungkus tubuhnya dengan selimut dan membantu Aris.

"Kurang-ajar kamu, Aris. Sejak kemarin kamu susah dihubungi ternyata sedang bersama ja-lang ini? Iya?"

"Heh, Sukma. Siapa yang kamu sebut sebagai ja-lang? Justru kamu itu yang ja-lang. Asal kamu tahu, aku dan Aris sudah menikah siri dan itu jauh sebelum kamu mengenal Aris. Jadi tidak ada masalah jika kami melakukannya. Sedang kamu, kamu wanita mu-rahan. Yang pantas disebut ja-lang disini itu kamu, bukan aku. Bahkan kamu itu seorang pelakor."

Apa yang dikatakan Amanda memanglah benar. Mereka menikah siri setelah hubungan Aris dan Alexia sudah berjalan setahun. Itu semua juga karena agar Aris dapat menikmati uang Alexia dan Amanda ikut kecipratan.

"Apa? Apa yang kamu katakan?"

"Dasar bu-deg. Lepasin suami aku."

"Tidak akan." Semakin eratlah Sukma menjambak rambut Aris. Amarahnya benar-benar meluap.

"Auh auh, Sukma, apa yang kamu lakukan?" Aris masih meringis, kepalanya terasa pedas dan panas.

Amanda berusaha menolong Aris. Ia mendorong Sukma. Hingga Sukma terbentur almari.

"Ahh. Dasar ba-ji-ngan. Ternyata kamu bukan sahabat melainkan musuh dalam selimut, awas kamu." Sukma bangkit kembali, menghampiri Amanda dan mencakar-cakarnya tanpa ampun. Sukma sudah seperti orang yang sedang kesetanan.

Kini gantian Aris yang merasa khawatir. Ia awalnya sedikit kelimpungan untuk memisahkan kedua wanita tersebut tapi, akhirnya Ia bisa mengatasinya.

Plak!

Aris melayangkan sebuah tamparan untuk Sukma, membuat Sukma menoleh dan merasakan kebas dan panas di pipinya.

"Kamu, kamu menamparku?"

"Usir dia dari sini, sayang." Pinta Amanda.

Dengan raut wajah kesal dan emosi yang juga ikutan meluap, Aris menarik tangan Sukma untuk keluar dari kamar. Ia tidak peduli dengan apa yang dirasakan Sukma.

Aris menghempaskan Sukma di ruang tamu.

"Pergi kamu dari sini. Jangan lagi kamu mencariku atau datang kesini. Mengganggu saja."

Sukma memandang Aris sengit. Dengan mata merah, panas dan berair menunjukkan kekecewaan.Tanpa berkomentar apa-apa dia langsung melangkahkan kaki untuk keluar dari rumah itu.

Niat hati ingin mengajak Amanda untuk makan di luar, malah mendapatkan sebuah kejutan dan sekarang Ia harus melupakan rasa laparnya itu.

Sedang Aris di dalam rumah masih saja menggerutu. Apalagi merasakan pedasnya jambakan Sukma, berkali-kali Ia mengusap rambutnya.

"Bisa-bisanya dia datang kemari, s1al banget. Lagi nikmat-nikmatnya merasakan surga dunia malah ada pengganggu." Gerutu Aris.

"Sayang, kamu tidak apa-apa kan?" Amanda keluar kamar menyusul Aris.

"Tidak apa-apa, sayang. Lebih baik kita membersihkan diri dulu. Setelah ini kita cari makan dulu saja. Moodku sudah berantakan sekali."

Amanda hanya mengangguk dan menurut.

Beberapa waktu kemudian. Aris sudah berpenampilan rapi. Sedang Amanda masih sibuk memoles wajahnya.

"Gimana, sudah siap?"

"Sebentar sayang, tinggal pasang bulu mata dan memakai lipstik."

Aris manggut-manggut.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar ketukan dari arah pintu depan.

Aris dan Amanda saling pandang.

"Sayang, sepertinya ada orang deh di depan."

"Sebentar, biar aku cek dulu. Kamu selesaikan dulu penampilanmu itu."

Aris melangkah keluar kamar dan menuju pintu depan.

Ceklek!

Terlihat 3 orang pria berbadan besar mengenakan pakaian serba hitam berdiri di depan pintu.

"Siapa ya?"

"Benar dia, ayo kita tangkap dan bawa ke markas."

Mereka bertiga pun langsung menangkap Aris dan membawanya secara paksa.

"Heh, siapa kalian? Lepaskan aku. Lepas." Teriak Aris mencoba meronta dan melawan. Namun, jelas tenaganya kalah dengan mereka.

Amanda yang baru saja selesai dengan riasannya langsung keluar ketika mendengar teriakan Aris.

"Sayang, ada apa?" Amanda terkejut melihat suaminya ditarik secara paksa oleh 3 pria berbadan besar.

"Siapa kalian? Kenapa kalian membawa suamiku?" Teriak Amanda. Namun, mereka sama sekali tidak menjawab.

"Lepaskan suamiku."

"Diam. Kami hanya menjalankan tugas dari Tuan kami. Kalau kamu tidak ingin kami sakiti lebih baik jangan ikut campur." Mereka membawa Aris masuk ke dalam mobil.

"Tidak, tolong lepaskan suamiku."

Mereka sama sekali tidak menghiraukan Amanda dan langsung pergi meninggalkan Amanda begitu saja.

"Pasti mereka orang suruhan. Aku harus menemuinya Pak Sapto. Ya. Aku harus tahu alasan suamiku dibawa oleh mereka. Pasti Bapak tahu siapa yang mereka sebut dengan sebutan 'Tuan'."

Amanda pun berlari masuk ke dalam rumah dan mengambil tasnya. Ia akan pergi menemui Sapto.

Sementara Sukma sampai di rumah Ia langsung masuk ke dalam kamar. Ia membanting tasnya di ranjang.

"Arrgghhh, sial. Anj-ing benar mereka."

Sukma membuang bantal dan gulingnya ke lantai.

Harusnya yang dibuang jantung hati ampelanya aja gak sih?

*****

Hari telah berganti, Sukma sejak kemarin tidak keluar dari kamar, Ia ketiduran hingga pagi, sepertinya Ia lelah karena terus-terusan menangis.

Sukma terbangun karena mendengar suara gedoran pintu.

Dengan mata bengkak, wajah kusut dan rambut yang menyerupai singa, Ia berjalan gontai masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa waktu kemudian, Ia keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang sudah segar.

Ia gegas mengambil pakaian untuk ganti. Setelah mengenakan pakaiannya, Ia memoles wajahnya agar lebih enak dipandang.

"S1al, mata masih bengkak begini. Kenapa aku menjadi bo-doh begini. Kalau begini namanya aku yang rugi."

Sukma benar-benar kesal dengan apa yang Ia ketahui kemarin. Sudahlah merebut laki-laki dari saudara tirinya, kini dirinya juga harus ikutan merasa di khianati.

Sukma keluar dari kamar untuk mencari mamanya.

"Ma, Mama."

Tak ada sahutan sama sekali.

"Mama dimana sih?"

Kruukkkk!!!

Tiba-tiba perutnya berbunyi. Ia mengelus perutnya yang mulai merasa lapar.

"Ah, aku baru ingat kalau sejak kemarin aku tidak makan apa-apa. Ini semua karena mereka berdua. Awas saja kalian. Aku tidak akan membiarkan kalian hidup tenang." Gerutunya.

Karena merasa lapar, Ia masuk kembali ke kamar untuk mengambil uang. Ia akan membeli makanan di warung depan komplek.

Sampainya di depan, Sukma melihat Ambar sedang duduk melamun di bangku teras depan. Sukma gegas menghampirinya.

"Ma, dari tadi di cariin ternyata disini."

Ambar melirik Sukma dengan wajah datar. "Ada apa?"

"Aku mau ke depan, Ma. Mau beli makanan. Lapar."

"Mama ikut. Mama juga lapar." Wajah Ambar nampak memelas. "Tapi, kamu dapat uang dari mana?"

"Kemarin aku jual cincin milik Alexia. Lumayan buat kita makan beberapa hari."

Ambar manggut-manggut.

"Ayo kita berangkat sekarang, aku sudah lapar sekali, Ma."

"Eh iya-iya." Wajah Ambar nampak sumringah.

"Kalau gitu, sebentar, Mama nutup pintu dulu." Imbuhnya.

Ambar sama sekali tidak menyadari jika mata Sukma yang sedikit membengkak. Tapi, hal itu dapat membuat Sukma bernapas dengan lega, karena Ia tidak perlu menjelaskan apa-apa kepada mamanya.

Setelah itu mereka berdua pergi ke warung depan.

1
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
AgviRa: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
AgviRa: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
AgviRa: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
AgviRa: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
AgviRa: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!