NovelToon NovelToon
Majikanku Maduku

Majikanku Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Penyesalan Suami
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sungguh berat beban hidup yang di jalani Sri Qonita, karena harus membesarkan anak tanpa suami. Ia tidak menyangka, suaminya yang bernama Widodo pamit ingin mencari kerja tetapi tidak pernah pulang. Selama 5 tahun Sri jatuh bangun untuk membesarkan anaknya. Hingga suatu ketika, Sri tidak sanggup lagi hidup di desa karena kerja kerasnya semakin tidak cukup untuk biaya hidup. Sri memutuskan mengajak anaknya bekerja di Jakarta.

Namun, betapa hancur berkeping-keping hati Sri ketika bekerja di salah satu rumah seorang pengusaha. Pengusaha tersebut adalah suaminya sendiri. Widodo suami yang ia tunggu-tunggu sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak.

"Kamu tega Mas membiarkan darah dagingmu kelaparan selama 5 tahun, tapi kamu menggait wanita kaya demi kebahagiaan kamu sendiri"

"Bukan begitu Sri, maafkan aku"

Nahlo, apa alasan Widodo sampai menikah lagi? Apakah yang akan terjadi dengan rumah tangga mereka? Kita ikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Menyadari kehadiran Sally, Widodo segera melepas tubuh Sri. Sementara Sri mendekati Sally ingin menjelaskan, mungkin ini sudah waktunya rahasia ini ia bongkar.

Plak!

Namun, tanpa Sri duga, tamparan sekuat tenaga yang dilayangkan Sally membuatnya terhuyung, Sri pun jatuh terduduk di rerumputan.

"Apa yang kalian lakukan di belakang aku hah?" Sally berteriak kencang, menarik-narik Sri agar bangun dari rerumputan.

"Nyonya, sebaiknya kita ke dalam, akan saya jelaskan semuanya" Sri berhasil bangkit dari rumput.

"Apa yang akan kamu jelaskan Sri, dasar pelakor murahan kamu. Kurang baik bagaimana saya selama ini sama kamu Sri? Tapi kamu menikam dari belakang" Sally menuding Sri.

"Saya tidak pernah menikam siapapun Nyonya, seharusnya saya yang mengamuk sejak pertama kali datang ke rumah ini karena ternyata Widodo yang menikahi saya 6 tahun yang lalu Anda rebut" Sri pun akhirnya mengeluarkan isi hatinya.

"Jangan ngarang cerita hai, kamu janda gatal"

"Kenapa Nyonya hanya memarahi saya, coba saja tanyakan pada suami Anda, tentang kebenaran ini" Sri menatap Widodo yang hanya diam emosinya memuncak.

"Dasar pelakor, pandai berbicara kamu" bentak Sally.

"Mas Widodo, kenapa kamu hanya diam saja. Oh jadi gini, di depan saya Anda sering merayu-rayu ingin mencarikan tempat tinggal agar kita hidup bersama selayaknya suami istri. Tapi ternyata jika di depan Sally Anda pengecut" Sri mendorong dada Widodo kemudian berlari menumpahkan air mata di pintu dapur.

"Sally, sebaiknya kita bicara di dalam, jangan teriak-teriak disini tetangga pada ke luar nanti" Widodo ingin menggandeng tangan Sally tetapi di tepis.

"Oh, jadi masih punya rasa malu kamu Mas? Biar semua tetangga tahu kalau Widodo itu tukang selingkuh, bahkan pembantu sendiri pun disikat" Sally benar-benar sudah tidak peduli jika pertengkaran itu didengar oleh tetangga.

Widodo segera membekap mulut Sally dan memaksanya ke dalam. Sally berlari ke kamar Sri menggedor-gedor pintu. "Hai... keluar kamu, malam ini juga harus angkat kaki dari rumah ini" teriak Sally.

Namun, bukan Sri yang keluar tetapi Laras dengan mata mengerjap khas bangun tidur.

"Mana Bunda kamu! Suruh keluar..." Sally menatap tajam wajah Laras yang mundur ketakutan hingga membentur tubuh Sri. Rupanya Sri masuk melaui pintu dapur.

"Bunda... Laras takut" Laras bersembunyi di belakang Sri.

"Pergi kamu sekarang juga" Usir Sally sudah tidak mau penjelasan lagi.

Sri tidak menjawab lalu menuntun Laras ke kamar membereskan pakaian.

"Sudahlah Sally, jangan suruh mereka pergi, sekarang sudah larut" Widodo merangkul Sally.

"Aku tidak peduli, jika kamu tidak tega ikuti selingkuhan kamu itu" Sally meninggalkan depan kamar Sri. Ketika melewati ruang keluarga sang mertua dan kakak ipar nampak baru keluar dari kamar. Ternyata nenek tua itu mendengar keributan. Sally sama sekali tidak menegur mertuanya lalu mendorong kenop pintu kamar dengan suara pintu yang ditutup kasar.

"Sally, Sal, buka pintunya Sally" Widodo mengetuk-ngetuk pintu kamar istrinya itu tapi tidak ada sahutan.

Hingga beberapa menit Widodo bersandar di tembok pinggir pintu kamar, tapi Sally tidak mau membuka. Widodo seketika ingat Sri yang hendak pergi malam-malam begini bergegas kembali ke luar hendak mencegah kepergian Sri.

"Tunggu Wid" Parti menahan Widodo.

"Ada apa Bu, ngobrolnya nanti saja" Widodo tergesa-gesa menuju kamar Sri.

"Ini semua gara-gara kamu Wid, disuruh menceraikan Sri sejak kemarin ngeyel. Begini kan jadinya" Parti marah-marah mengikuti Widodo.

"Bu, sudahlah tidak usah ikut campur" Yono akhirnya bicara, hingga tiga orang itu ribut sendiri.

Sementara di dalam kamar Sri. "Semua barang-barang kamu sudah tidak ada yang tertinggal sayang?" Tanya Sri mencoba tegar di depan Laras.

"Sudah semua Bunda, tapi tengah malam begini kita mau kemana?" Laras takut juga.

"Bunda juga tidak tahu sayang... tapi kita harus berdoa semoga dalam perjalanan nanti kita dilindungi oleh Allah" Sri menenangkan putrinya itu.

"Aamiin..." Laras meraup wajahnya.

"Laras, Ibu minta maaf jika kamu tidak bisa bertemu Ayahmu lagi sayang..." Sri khawatir putrinya itu kecewa.

"Bun, Laras memang senang karena sudah menemukan Ayah, tapi Ayah lebih sayang Ara darpada Laras Bun. Aku tidak mau setiap hari merasa iri, kebahagiaan Laras itu adalah Bunda" Laras yang masih balita itu menyikapi secara dewasa.

"Sayang..." Sri memeluk putrinya beberapa detik kemudian. "Sekarang kita pergi sayang" Sri membuka pintu membawa dua tas.

"Sri, tolong jangan pergi" Widodo menghalangi Sri. Ia membayangkan apa yang akan terjadi dengan anak dan istrinya keluar di tengah malam seperti ini.

"Minggir! Ini gara-gara kamu!" Sri sudah teramat kesal maka memanggil suaminya yang beda usia tujuh tahun itu 'kamu.

"Biar saja wanita ini pergi" usir Parti tidak memikirkan Laras yang juga cucunya.

Sri tidak menghiraukan ucapan mertuanya, lalu pergi melewati wanita yang dulu sangat Sri hormati itu. Namun, Sri hanya manusia biasa yang punya batas kesabaran, karena sudah berkali-kali disakiti. Walaupun begitu, Sri tidak pernah menunjukkan rasa kecewanya di depan Laras. Sri tidak ingin putrinya meniru perbuatan buruk.

Satu tas Sri gendong di belakang, satu lagi ia angkat dengan tangan kanan, tangan kiri menuntun Laras. Tanpa menoleh lagi, Sri akhirnya keluar pagar.

Widodo hanya bisa memandangi dari pagar, bahkan mengucap satu kata untuk Laras pun tidak. Rupanya pria itu lebih berat Sally daripada Sri, walaupun di mulut bernjanji untuk melindungi. Nyatanya hati Widodo tidak bergerak untuk mengantar mereka.

"Kalau Laras capek, bilang bunda sayang, kita istirahat" Sri tidak tega pada putrinya.

"Laras kan nggak bawa apa-apa Bun, bunda yang capek" Laras sebenarnya ingin membantu bundanya tapi tidak diizinkan.

Sri berjalan tertatih-tatih sambil komat kamit berdoa. Semoga ini akhir dari penderitaannya. Menjadi orang paling bodoh karena selama tiga bulan tinggal di rumah Sally, menahan rasa kecewa karena Widodo lebih menyayangi Sally dan anaknya daripada Laras, menahan sakit hati setiap hari ketika berhadapan dengan Widodo yang sudah ingkar janji. Namun, semua itu Sri lakukan demi kebahagiaan Laras dan pada akhirnya putrinya justru tak kalah sakit.

Satu jam sudah mereka berjalan tanpa tujuan, melawan rasa takut dan dinginnya malam.

"Sayang... ada mushola itu, kita istirahat dulu ya" Sri berjalan ke arah mushola yang berada di perkampungan penduduk.

"Iya Bun"

Sri mendorong pintu mushola tetapi dikunci, namun begitu masih ada teras. "Sekarang Laras bobo di sini dulu" Sri ambil selimut dari tas pakaian untuk Laras, dan menjadikan tas sebagai bantal.

Tidak lama kemudian Laras pun tidur, sementara Sri tetap terjaga ambil air wudhu kemudian berdzikir.

Tak tak tak.

Sri mengangkat kepala cepat ketika seseorang datang.

...~Bersambung~...

1
Rina
Semoga dua orang itu mama Gayatri dan Sri 🫢🫢🫢
neng ade
dasar si Sally juga udah gak waras ternyata dia yang punya ide untuk mengganggu rumah tangga Sri .. semoga keduanya itu akan menerima hukuman atas perbuatan nya
neng ade
seharusnya Pras dari awal itu tegas seperti Bu Gayatri yang langsung menyeretnya ke RS untuk tes DNA jangan malah membiarkan si ulet keket itu tinggal di tempat Sri dan malah di kontrakan segala .. udah gitu sampai detik ini hal semacam itu Pras belum bilang sama ibu nya sendiri.. dasar laki-laki pengecut km Pras !!
neng ade
itu pasti si Belinda.. dasar gak tau malu .. semoga Bu Gayatri bisa membantu membuktikan kalau anak yang dikandung Belinda bukan anak Pras ..
Rina
Semoga yang datang itu mobil Pras dan mobil bu Gayatri dan mereka mengetahui kebohongan Belinda dan Belinda tertangkap dan suruh dia mengakui kebohongannya di hadapan Sri dan semoga Saloy juga menerima balasan karena dia udah mendukung Belinda buat menghancurkan hubungan suami orang stri Pras dan Sri 😡😡😡
Dewi kunti
kejar pras
Eka ELissa
nah kan belut swh nya syok... lok emak Pras kn grcep GK mudah ktipu ma airmata buaya nya blindot itu....
Ds Phone
ibu nya lagi cepat
Ds Phone
suka hati dia aja
Rina
Semoga kebenaran cepat terungkapa dan keluarga kecil Sei dan Pras dapat hidup dengan bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Lee Mba Young
Mlh pras lbih milih kerja drpd nyelesaikan urusan nya dulu.
hrse libur kerja selesaikan dng cepat tes DNA mlh pilih kantor di utamakan.
dr sini dah klihatan pras gk nganggap penting urusan kluarga. dia gk family man.
Lee Mba Young
Sdh dr awal sbenere gk plah srek dng pras, ternyata ini. laki gk teges pdhl tinggl seret Belinda beres kan. tp nyatanya gk bisa mlh bikin berlarut masalah nya bkn sat set di selesaikan.

kasian sri dua kali nikah salah pilih suami terus.
Dwi ratna
Buna kok makin runyam ya, capek emosi Mulu dah
Rina
Kayanya yang masuk Belinda nih , semoga bu Gayatri bisa membantu permasalahan Pras dan Sri 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Lee Mba Young: mau bantu gimana, pras gk punya saksi yg bisa nyelesaikan cm tes DNA tp pras letoi gk sat set mlh bikin berlarut.
total 1 replies
Hana Roichati
yang masuk pasti pelakor bella g punya etika, bilangnya pendidikannya tinggi, dasar p e l a k o r, lanjut upnya kak
Dewi kunti
smg Bu Laras bs menyelesaikan permasalahan pras
Sulfia Nuriawati
jgn sampai kalah sm jalang itu sri, kyknya ada kerjasama jg sm sally, semoga cpt terungkap g ber tele tele jd g capek bc nya
Ds Phone
nak buat macam mana
Dwi ratna
Rezki Aditya part 2 ini ya haduh nasibmu Sri, klo bener Buna jahat ikh Sri dksh suami gk ada yg bener, apakah hrs cerai dan menikah lgi. dua novel yg aq baca bareng ceritanya lgi begini semua, cwo yg gk ngerasa nidurin cwe tp cewenya LG PD hamil,sebel bgd kn persis bgd
neng ade
ayo Pras jangan jadi laki-laki pengecut sekarang harus bisa tegas terhadap Belinda. cepat bertindak lakukan tes DNA . jangan cuma omong doang. jika kamu tak ingin kehilangan Sri .. jangan seperti kasus waktu di restoran yang berkaitan dengan insiden banyak yang sakit perut karena ada yang berulah tapi kamu gak bisa buktikan siapa orangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!