NovelToon NovelToon
My Husband Mantan Santri

My Husband Mantan Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Amari Antares

Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.

Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.

Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)

Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

            𖤓HAPPY READING𖤓

"Eh-eh, katanya ke taman dulu malah jajan." ucap Alvin pada Farhan, yang baru saja sampai sudah membeli makanan.

"Iya nanti, aku mau beli cilok dulu." ujar Farhan berdiri di samping tukang cilok.

Di sisi lain, Akara hanya memandang taman air mancur yang di penuhi orang. Kebanyakan para keluarga yang membawa anak kecil.

Melihat hal itu, hati Akara seperti tersayat, karena ia sangat merindukan orang tuanya. 15 tahun ia tak bertemu, karena orang taunya sudah tiada saat ia berumur 3 tahun.

Tapi untungnya ada nenek Ani yang selalu menjaganya, selama 8 tahun hingga Akara memutuskan untuk mondok. Akara bukan bermaksud meninggalkan neneknya, tapi ia hanya ingin mempelajari ilmu agama lebih dalam toh dia juga masih sering ketemu sama neneknya di ponpes.

"Aka... ayo duduk sebelah sana aja." Alvin menepuk pundak Akara, karena saat ia panggil Akara tidak menyaut.

"Oh, iya-iya..." Akara pun mengikuti Alvin, sedangkan Farhan masih senantiasa menunggu ciloknya.

"Mau aja kita nurutin kemauan Farhan😅" Alvin mulai mengeluh, karena Farhan lama banget jajannya.

"Gak apa, sekali-kali kita pergi main. Kapan-kapan baru kita ajak Samy." ucap Akara dengan nada tenang, Alvin hanya mengangguk paham.

*******

Di tempat tak jauh beda, Givan masih senantiasa menunggu Sheyna dan Meina sambil memakan cilor.

"Di mana tuh cewe, bingung gue." monolognya sambil meminum air mineral.

Selang beberapa menit bergumam, barulah Sheyna muncul.

"Oy, ke mana aja sih kesemutan tahu aku nungguin, mana di liat bocil kaya orgil tahu aku." ujar Givan kesal sambil beranjak dari jongkoknya saat Sheyna menghampirinya. "Terus itu Marfuah ke mana??"

"Ayo kita ke taman paling depan, Meina udah ada di sana soalnya pertunjukkan air mancur nya sudah mau di mulai." ajak Sheyna, dan di ikuti Givan dari belakang.

____________________________________

"Pemandangannya aja bagus gini, apalagi nanti." monolog Meina sambil mengambil beberapa jepretan foto dan mengambil vidio.

Saat dia memfokuskan kamera, tanpa sadar ia menyorot muka seorang lelaki yang sedang duduk di seberang air mancur.

"Hihi, cowoknya cakep juga." gumamnya sambil tak sengaja memfoto wajah lelaki tersebut.

"Eh astagfirullah, apa yang gue lakukan gak baik Mei!!" gerutu Meina, padahal tangannya masih saja memfoto lelaki tersebut.

Dengan senyuman, ia mendapatkan jepretan yang bagus dari foto laki-laki tersebut. "Gila... cakep banget pemandangannya, tapi gak kalah cakep juga orangnya.🤣" gumam Meina sambil tertawa, bocil yang ada di sampingnya juga merasa heran. 'Nih kakak kenapa cekikikan dah'.

"Hoyah!!" Givan ingin mengejutkan Meina, tapi sepertinya Meina tidak terpengaruh karena ia terlalu sibuk melihat-lihat foto di kamera yang ia pinjam dari Sheyna.

"Oy, gak sadar apa loh." Givan mulai kehel sama sahabatnya yang satu ini, bisa-bisa nya dia di kacangin.

Belum sempat Givan ingin menggerutu kembali, suara speaker yang entah dari mana berbunyi. 'pertunjukkan kembang api terbesar dan hiasan air mancur akan di mulai dalam waktu 30 detik lagi.'

Semua yang duduk pun berdiri, ingin melihat berapa indahnya kembang api tersebut.

*******

"Wih udah mau mulai iya." Farhan pun datang membawa cilok dengan kuah setelebuk di plastik.

"Iya nih, ayo kita duduk saja di sini." ucap Alvin sambil menepuk samping kursi.

Para pengunjung yang datang pun mulai menghitung mundur.

10

09

08

07

06

05

04

03

02

01

Kembang api yang menyala membuat langit malam, seperti akan kembali ke siang.

Air mancur indah berwarna-warni menghiasi pinggiran kota. Gedung-gedung tinggi yang tersorot cahaya, seperti menambahkan keeksotisan malam.

"Prokkk prokkk prok...!!!" suara tepukan tangan bergemuruh di sana.

Di saat semuanya bersenang-senang, ada orang misterius yang hadir di dalam kerumunan. Seorang lelaki berpakaian serba hitam dan memakai penutup muka, berdiri memperhatikan Akara dan teman-temannya dari kejauhan.

-

-

-

-

-

-

-

Siapakah dia??? 🥶

1
Tamirah
ganteng tuh visual nya tapi kok para author selalu orang pakai orang Korea.
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea
shiv: terimakasih kak sarannya/Pray/
shiv: oleh kak, saya Terima masukannya saya ganti kok/Smile/
total 2 replies
shiv
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!