Hasrat Terindah Tuan Muda

Episode 10 : Ketegasan dan wibawa Hardan.

***

Di kantor Hardan William,

Hari ini Hardan harus mengevaluasi berkas berkas dan laporan dari berbagai tim di perusahaan nya.

Dan yang terutama, dia akan memeriksa indeks laba rugi apakah sesuai dengan target tahunan mereka.

Sesampainya di kantor Hardan segera memasuki ruangan meeting, dia disambut dengan sangat hormat dan tertib oleh seluruh karyawan nya, Hardan langsung melayangkan pandangan nya memastikan jika tidak ada karyawan wanita di sekitarnya.

Setelah itu ia duduk di kursi kebesaran dan merasa lega tidak ada seorang pun karyawan wanita yang ikut meeting, sesuai dengan perintahnya kepada Lucas.

Meeting akhirnya dimulai, setiap direktur divisi maju memberikan presentasi mengenai pekerjaan mereka, SOP dan laba rugi dari berbagai cabang perusahaan William.

Hardan kelihatan serius sekali, matanya seperti elang yang menilai detail dan tidak melewatkan sedikitpun tentang apa yang sedang dilaporkan oleh karyawannya.

Lalu, setelah ada salah satu cabang memberikan laporan laba rugi ....

“Jadi, maksudmu laba kita di cabang mu tidak mencapai target seperti yang kita targetkan tahun lalu?” mata Hardan sudah menajam, nada suaranya dingin dan tegas dan semua karyawannya sudah dalam mode siaga dan tegang sekali.

“Ma ... maaf Pak Hardan, sebenarnya bukan begitu, ini semua karena insiden beberapa bulan lalu mengakibatkan penjualan kita jadi menurun sehingga ....” belum selesai direktur cabang itu menjelaskan dengan mencoba setenang mungkin walau keringat nya sudah bercucuran.

Akan tetapi ...

“Tak!”

Hardan melempar berkas laporan milik cabang itu dan kemudian mememukul meja dengan kuat.

“Deg!”

“Deg!”

“Deg!”

Jantung semua orang sudah berdetak begitu cepat karena tegang, kemarahan atasan mereka sungguh seperti hari paling buruk bagi mereka.

Semua sudah serempak menelan salivanya karena ketakutan sekali.

“Aku tidak meminta alasan! Aku meminta jawaban pasti! Jika kau masih berani mengoceh mengenai insiden tidak penting itu aku akan langsung memecat mu! Jawab pertanyaan ku dengan singkat!”

Hardan berbicara dengan begitu tegas, seolah suara dan wibawanya bisa menusuk keberanian semua orang di ruangan ini hingga mereka menciut dan bahkan tidak berani bernafas terlalu kuat.

Direktur cabang itu sudah berkeringat dingin, dia memberikan laporan nya dan jawabannya dengan gemetaran sekali sekarang.

“Be ... benar Pak, laba di cabang yang saya pimpin mengalami penurunan dan tidak sesuai dengan target tahunan,”

Direktur cabang itu menunduk dan takut sekali, dia sudah pasrah dengan hidupnya sekarang ini.

“Dasar tidak kompeten! Kau yang tidak bisa bekerja dan malah dengan berani nya mencari alasan dengan insiden yang tidak jelas!”

“Aku tidak membutuhkan orang tidak becus dan tidak bisa bekerja, tinggalkan semua berkas dan ajukan surat resign mu sendiri sekarang juga!”

Hardan dengan sangat dingin dan tegas mengusir direktur itu, tidak memberikan ampun.

Hardan memang adalah orang mengerikan, tidak memiliki hati dan sangat serius mencapai tujuan nya, tidak ada yang bisa mendekati nya dan menjatuhkan nya, dalam dunia bisnis dia adalah yang paling ditakuti.

“Lucas!”

“Iya Tuan?”

“Periksa keuangan cabang pengecut itu, aku yakin dia bermain dibelakang, dia meremehkan aku!” perintah Hardan kepada assisten nya untuk segera memeriksa semua keuangan dan semua laporan dari cabang itu.

Hardan yakin ada sebuah penggelapan atau sesuatu yang lain, rencana nya dalam membangun strategi bisnis tidak pernah gagal, direktur yang baru ia pecat itu sepertinya lupa siapa Bos nya sebenarnya.

Kegagalan cabang itu sudah pasti karena masalah internal dan itu bisa dijamin oleh Hardan William.

“Baik Tuan,” seru Lucas menyanggupi perintah Tuan nya.

Semua direktur cabang lain yang sudah semakin takut dan tegang tidak bisa tidak melakukan giliran presentasi nya.

Suasana semakin mencekam dan situasi meeting semakin mengerikan.

.

.

.

.