Rudi seorang anak muda berumur 23 tahun, dari kota Medan.
Berbekal ijazah Diploma bertitel Ahli Madya, Dia berhasrat menantang kerasnya kota Batam.
Di kota ini, akankah dia menggapai cita, cinta dan masa depannya?
Karya ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman. Ditambah bumbu-bumbu imajinasi penulis.
Cerita tanpa basa-basi dan tanpa ditutup-tutupi. Hitam putihnya kehidupan anak manusia menjadi Abu-abu.
Ini bukan kisah seorang pahlawan tanpa cela dan juga bukan sholeh tanpa dosa.
Inilah realita kesalahan manusia yang diiringi sedikit kebaikan.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manik Hasnan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.9 Sedikit Bicara Banyak Cerita
Begitulah hari pun berlalu, sudah tujuh hari Rudi berada di Batam. Sesuai janji Kakek Dahnil, bahwa hari ini pengurusan Kartu Tanda Penduduknya selesai.
Sore hari sekitar pukul 17 lewat 15 menit, seorang pria mendatangi rumah Kakek Dahnil dan menyerahkan KTP Rudi.Di KTP tersebut tertulis Rudi adalah warga Kecamatan Nongsa, bukan warga Kecamatan Batu Aji seperti Kakek Dahnil. Ini disebabkan petugas tersebut bekerja di Kecamatan Nongsa bukan di Kecamatan Batu Aji.
Tapi itu bukanlah masalah, yang penting penduduk Kota Madya Batam.
Menurut keterangan yang didapat dari Kakek Dahnil, setelah mempunyai KTP Batam. Selanjutnya adalah pengurusan Kartu Pencari Kerja atau lebih sering dikenal sebagai Kartu Kuning dari Kantor Camat dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau lebih sering dikenal dengan SKBB dari Kepolisian.
Untuk pengurusan dua Surat Keterangan tersebut Rudi tidak menggunakan jasa instan. Tapi dia akan mengurus secara langsung. Selain untuk lebih mengenal Batam, pengurusan sendiri biayanya relatif lebih murah.
Keesokan harinya, pagi-pagi setelah habis sarapan Rudi berangkat dengan menumpang Taksi, menuju Kantor Camat Nongsa. Menurut info dari Kakek Dahnil, alamat Kantor Camat Nongsa di Jalan Pattimura.
Jarak dari perumahan HPM dengan Kantor Camat Nongsa kira-kira 30 KM.
Jalan menuju Kantor Camat Nongsa melewati kawasan industri Batamindo Muka Kuning yang mana kawasan tersebut yang nantinya akan menjadi tempat tujuan Rudi untuk mencari pekerjaan.
Taksi melaju dengan kecepatan rata-rata 50 KM/Jam. Akhirnya sekitar 40 menit tibalah Rudi di depan Kantor Camat Nongsa.Setelah membayar ongkos, Rudi melangkah masuk ke dalam Kantor dan ikut antri.
Pengurusan Kartu Pencari Kerja berjalan dengan mulus, menghabiskan waktu sekitar setengah jam.
Setelah selesai pengurusan Kartu Kuning selanjutnya adalah pengurusan SKBB dari Kantor Polisi.
Menurut info dari orang-orang yang ditemui Rudi pada saat di Kantor Camat. Lokasi Kantor Polisi Resort Kota Batam atau disebut juga Kapolresta Barelang adalah terletak di Jalan Sudirman. Jarak dari Kantor Camat Nongsa dengan Kapolresta Barelang sekitar 20 KM.
Rudi kembali naik Taksi dari Kantor Camat Nongsa menuju Kantor Polisi Barelang. Kira-kira 15 menit, akhirnya Taksi sampai di depan Kantor Polisi Barelang. Rudi pun segera turun dan masuk ke gerbang Kantor Polisi. Dan menemui petugas jaga untuk menanyakan tempat pengurusan SKBB. Setelah dijelaskan oleh petugas, Rudi berjalan menuju gedung yang ditunjukkan oleh petugas tersebut.
Setelah sampai di gedung pengurusan SKBB, Rudi mengambil nomor antrian. Setelah menunggu sekitar 20 menit tibalah giliran nomor antrian Rudi.
Pengurusan SKBB lebih lama ketimbang pengurusan Surat Kuning. Karena banyak tahap-tahap yang harus dilalui. Sekitar satu jam akhirnya SKBB dalam genggaman.
Karena semua surat-surat sudah lengkap, dan waktu juga masih termasuk pagi. Rudi berniat langsung mencari pekerjaan ke lokasi industri yaitu ke Kawasan Industri Batamindo Muka Kuning. Yang jaraknya dari Kantor Polisi sekitar 20 KM.
Rudi meluncur ke Kawasan Industri Batamindo dengan Taksi. Setelah sampai di depan lokasi kawasan, Supir Taksi pun berkata. "Bang, turun di sini saja."
"Kenapa seperti itu, bang. Kenapa tidak langsung masuk ke dalam?" tanya Rudi heran.
Lalu Supir Taksi menjelaskan, Taksi tidak diizinkan masuk Kawasan. Hanya carry yang diperbolehkan masuk Kawasan Industri Batamindo.
Setelah mendengar penjelasan supir Taksi, dengan terpaksa Rudi turun dan berjalan kaki menuju Kawasan.
Berjalan sekitar sepuluh menit sampailah Rudi di lokasi yang membuatnya kaget.
"Apa-apaan ini?."
Bersambung...
###
Hai Readers...
Penulis ingin curhat dikit nih..
Mungkin bocoran juga tentang Novel ini.
Sebenarnya kisah ini mirip dengan kondisi Penulis sekarang.
Di saat Batam sudah tidak wangi lagi, Rudi datang.
Di saat Aplikasi ini sudah banyak ditinggalkan penulis, pada saat itu Aku mulai menulis.
Mirip kan?
Apakah endingnya sama?
Selamat mengikuti ceritanya.
😊😊😊
🙏🙏🙏
####