Sambungan cerita Anakku Bukan Anak Haram.
di cerita ini saya lebih mengfokuskan kisah percintaan Yuki.
Seorang wanita yang bekerja di kota orang untuk keluarganya,membuat Wanita bernama Yuki harus bekerja dan tinggal seorang diri di saat sahabat nya satu - satu nya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.
Suatu hari ia harus merasakan kepahitan hati,saat pria yang ia cinta,yang selalu ada untuk nya ternyata berselingkuh di belakang nya. kenyataan akhirnya membuat nya tahu kalau selama ini ia hanya pelampiasan karena kekasih nya itu mencintai wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09 - Kapan Ke Desa?
Di siang hari yang terik.
Tiara sedang makan siang bersama Adam di meja makan,karena hari ini Adam pulang dari kantor lebih awal.
"Sayang,apa kamu sudah berbicara dengan Sekretaris Rio?." Tanya Tiara.
"Sudah,nanti dia akan menemani Yuki ke kampung nya." Jawab Adam.
"Apa boleh aku ikut juga?." Tanya Tiara dengan antusias.
Adam mengeleng - gelengkan kepala melihat ke arah Tiara yang duduk di samping nya,Seketika Tiara pun menjadi cemberut.
"Kenapa?."Tanya Tiara.
"Pikirkan Gio,perjalanan sangat jauh dan kalau kita membawa Gio,Gio akan kelelahan,kalau tidak membawa nya Gio akan kesepian. jangan khawatir,aku akan menyuruh Rio mengurus semua nya untuk Yuki." Ujar Adam mengelus kepala Tiara.
Tiara pun tersenyum dan mengangguk tanda mengiyakan.
Ditempat lain.
Yuki sedang duduk di kantin kantor nya menikmati makanan nya seorang diri di sebuah meja. ia melamuni keadaan Shani,ia melihat ponsel nya dan menatap nomor ibu nya,ia berniat bertelefonan dengan Shani,tapi ia nyakin Ibu nya tak akan mengizinkan nya berbicara dengan Shani dengan banyak alasan.
Saat sedang melamun,tiba - tiba Rio duduk di hadapan nya dengan sebuah piring dan gelas,yang akan ia makan.
Yuki terkaget melihat ke datangan Rio di hadapan nya. "Pak Rio." Ucap Yuki.
"Kapan kau akan pulang ke desa mu?." Tanya Rio tiba - tiba sembari menikmati makan siang nya.
"Bapak tahu dari mana?." Tanya Yuki terheran.
Belum Rio menjawab,tiba - tiba ponsel Yuki berbunyi,Tiara menghubungi Yuki tentang Adam yang akan membantu Yuki menebus Shani,dan membawa nya ke kota. Yuki sangat tersentuh,kedua mata nya berkaca - kaca mendengar penjelasan Tiara.
"Tapi Maaf aku tidak bisa ikut,Adam melarang ku,tapi Sekertaris Rio akan menemani mu." Ucap Tiara lagi.
"Terima kasih Ra,kau memang sahabat baik ku,aku janji aku akan mencicil uang itu." Ujar Yuki.
"Tidak usah di pikirkan,kita masih sama seperti dulu,akan melewati semua bersama." Jawab Tiara.
Setelah itu,Tiara pun mengakhiri telefon nya ,karena ia tahu sahabat nya sedang makan siang di kantin,karena suasana kebisingan orang berbicara terdengar.
Yuki lalu menatap Rio,ia tahu kenapa Rio menghampiri nya dan bertanya kapan Yuki akan berangkat ke sana.
"Saya akan berangkat dalam Minggu ini pak,hari Sabtu malam." Jawab Yuki menatap Rio.
"Baiklah." Jawab Rio datar.
Rio tak mengatakan apa pun lagi dan selesai ia menikmati makanan nya,ia pun lekas pergi,meninggalkan Yuki yang masih menikmati makanan nya.
Yuki tersenyum melihat punggung pria itu yang berlalu dari hadapan nya,meski Ia tak tahu kenapa Rio begitu cuek pada nya,tapi ia bisa melihat sisi kebaikan hati Rio yang masih perduli pada nya.
•••
Di ruangan nya.
Yuki yang dari kemarin murung pun mulai terlihat wajah murung nya telah hilang dan berganti rasa senang,karena ia akan segera menemui Adik nya yang tinggal bersama dengan Ibu tiri nya di desa.
Sudah tidak sabar rasa nya Yuki ingin menghubungi ibu nya nanti setelah pulang bekerja,kalau ia akan membawakan uang yang ibu nya inginkan dan membawa adik nya ke kota.
Rio juga bisa melihat dari dinding kaca,Pria itu melihat senyum di wajah Yuki yang sedang bekerja di meja nya.
Lalu Rio kembali menatap layar monitor nya.