Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kekuatan fisik Agares
Makhluk Balak di bawah kaki Levid Sanom berjalan pelan mendekati tubuh Tuan Kaja yang terhenti di udara akibat lilitan akar.
Makhluk balak itu terus berjalan membawa tubuh Levid Sanom di atasnya, hingga wajah Levid Sanom dan Tuan Kaja saling berhadap hadapan dalam jarak dekat.
Senyuman sinis terukir di sudut bibir Levid Sanom, "pengguna sihir Elemen api terbaik di kota Vealdera? Aku sama sekali tidak menyangka kemampuannya hanya sebatas ini saja, aku kira kamu akan cukup untuk bisa membuatku berkeringat lebih banyak." Ucap Levid Sanom.
Siapa sangka Tuan Kaja tiba tiba menyeringai, kulit di tubuhnya dalam sepersekian detik berubah menjadi merah, bukan merah darah namun merah terang layaknya warna api.
Dan detik berikutnya...
Duargh!
Tubuh Tuan Kaja meledak menyemburkan api kemana mana. Kepulan asap hitam membumbung tinggi ke langit.
Wus...
asap hitam terbelah ketika sosok Levid Sanom melompat keluar dari kepulan debu itu.
Grass!
Kakinya menggerus tanah menciptakan jalur debu, Levid Sanom langsung membuang jubah hitam miliknya.
Menampilkan tubuh kekar dari Levid Sanom yang dominan dengan akar berwarna hijau dan batang batang pohon kecil berwarna coklat.
Tampak tangan kanan Levid Sanom terbakar.
Sring!
Lengan kiri Levid Sanom tiba tiba mencuat besi hijau terang yang sangat tajam, Levid Sanom memotong lengan kanannya sendiri dan membiarkannya terjatuh ke tanah.
Tidak lama kemudian bekas luka akibat potongan itu mengeluarkan uap panas, dan detik berikutnya tangan kanan Levid Sanom kembali tumbuh menjadi lengan baru.
Bola mata kuning terang dari Levid Sanom menatap ke udara, terlihat Tuan Kaja terbang menjauh menggunakan sayap miliknya.
Bregh!
Sayap hijau terang yang di lilit akar akar berduri terlihat melebar di punggung Levid Sanom, dia hendak terbang dan mengejar namun sebuah sentuhan tangan menyentuh pundaknya.
"Misimu sudah selesai Levid Sanom, kamu berhasil mengulur waktu dengan baik." Ucap Sosok misterius bertopeng penari hitam yang kini berada di belakang Levid Sanom.
Levid Sanom menatap sosok itu sesaat.
"Sekarang kita bersihkan semua jejak di sini, jangan sampai pihak istana melihat bekas pertarunganmu." Ucap Sosok misterius itu.
***
Tuan Kaja terbang melesat menjauh menuju ke kota Alon, akan sangat berbahaya apabila dia memaksa untuk tetap berada di hutan Larangan sementara di hutan itu terdapat iblis buronan yang sangat berbahaya.
Tuan Kaja langsung menuju ke istana kota Alon yang berada di tengah kota untuk mengabari terdapat Levid Sanom di sana.
Sementara itu di atas bukit yang cukup tinggi, Agares duduk dengan mata terpejam merasakan terpaan angin yang menerpa wajahnya.
Rambut putihnya tergerai kebelakang, baju pelayan yang ia kenakan sudah compang camping akibat pertarungan.
Agares membuka matanya secara perlahan, mata hitamnya menatap kejauhan.
Ia kemudian menatap tangan kanannya sendiri, "ternyata selama ini bakatku berada di kekuatan fisik." Batin Agares.
Setelah pertarungan fisik melawan Carrion Agares baru menyadari kemampuan sejati miliknya bukan terdapat pada sihir, melainkan kekuatan fisik.
Kekuatan fisik Agares yang sangat menakjubkan ketika melawan Carrion bukan karena kekuatan dari mode Kraken Ekor tiga, namun Agares bisa merasakan bahwa itu kekuatannya sendiri yang muncul ketika adrenalin pertarungan mendidih di darahnya.
Agares menengadah menatap langit, "Close, Margareth, aku pasti akan datang entah beberapa tahun lagi. Aku akan membalas penghinaan kalian seribu kali lipat!" Ucap Agares.
Bregh!
Sayap naga terlihat keluar dari punggung Agares, ia kemudian terbang menjauh dari puncak tebing ini.
***
Waktu berjalan cukup cepat, setelah terbang cukup lama akhirnya Agares menemukan sungai kecil untuk ia bisa membersihkan diri.
Hap!
Agares langsung mendarat di tanah ketika ia melihat ada iblis wanita yang sedang mencuci baju di sana.
Agares tidak mau ada iblis yang mengetahui kekuatan Kraken miliknya.
Agares berjalan perlahan mendekati sungai kecil itu, Agares mencari tempat yang tepat agar gadis iblis itu tidak melihatnya. tujuan Agares cuma satu ia hanya ingin membersihkan darah yang mengotori tubuhnya.
Namun siapa sangka dua iblis yang memiliki tubuh seperti terminator, berjalan dengan langkah teratur mendekati gadis iblis itu.
Agares yang melihat hal itu bersembunyi di balik semak, melihat apa yang hendak di lakukan mereka.
Dua iblis yang memiliki kulit coklat gelap dengan mata tajam, mendekati gadis iblis itu, langkahnya berat seolah membawa intimidasi.
"Hei bocah! Di sini kau rupanya!" Bentak salah satu iblis. Iblis itu langsung mencengkeram pergelangan tangan gadis iblis itu.
Gadis iblis itu tersentak kaget, dia menatap takut iblis yang mencengkeram pergelangan tangannya.
"Le-- lepaskan saya Tuan, saya tidak mau ikut dengan kalian!" Ucap gadis iblis itu.
"Orang tuamu tidak bisa membayar hutang! Kamu harus ikut dengan kami! Itu sudah tercatat dalam surat perjanjian!" Bentak iblis lainnya.
"Tapi aku tidak mau menjadi budak kalian!"
"Aku tidak perduli!" Iblis itu langsung menggendong tubuh mungil gadis iblis itu, terlihat sangat enteng seperti menggendong boneka.
Agares yang melihat hal itu tidak tinggal diam, ia merobek melepaskan pakaiannya yang terdapat banyak sekali darah, Agares tidak ingin mereka melihat dirinya berlumuran darah.
Agares keluar dari persembunyiannya, "Hei lepaskan dia!" Bentak Agares sembari menunjuk gadis iblis itu.
Dua iblis yang berbadan seperti terminator itu menatap Agares, mereka langsung tertawa terbahak bahak melihat Agares.
"Hahaha...!!! Lihatlah pahlawan kesiangan sudah tiba."
"Aku sama sekali tidak menyangka dia berani menantang kita dengan tubuh sekurus itu."
"Biarkan aku saja yang melawannya, kebetulan sekali aku sudah sangat lama belum menemukan pertarungan yang berhasil membuatku berhasrat."
Agares menyeringai, ia meregangkan jari jarinya seolah tidak sabar untuk menghajar mereka.
"Kalian berdua adalah objek latihan yang tepat untuk menguji kemampuan fisikku!" Ucap Agares seraya menyeringai.
Dan tanpa basa basi lagi Agares berlari kemudian memajukan tinjunya.
Salah satu iblis terlihat meremehkan serangan Agares, ia maju kemudian membuat gerakan hendak menangkap tinju Agares dengan tangan kirinya.
Bugh!
Namun siapa sangka tangan kiri iblis itu justru terpental kebelakang akibat tinju Agares.
"Apa apaan pukulan iblis kurus ini? Tenaganya sangat berbeda dengan tubuh fisiknya!" Batin iblis itu penuh dengan keterkejutan.
"Rasakan ini bodoh!" Teriak Agares seraya melancarkan tinju keduanya ke perut iblis itu.
Bugh!
Arrrggghh!
Suara bruk terdengar datar ketika tinju Agares tepat mengenai perut iblis itu, ia langsung tersungkur kebelakang dan meringkuk di tanah seperti udang.
Tidak puas dengan pukulan itu Agares kemudian menendang keras wajah iblis yang meringkuk itu hingga tubuhnya melesat jauh dan tercebur di tepian sungai.
Byur!
Agares berlari mendekati iblis itu dan mencengkeram kerah bajunya kemudian mengangkatnya ke atas, "ayo bangun dan lawan aku iblis keparat! Bukankah kamu mengatakan sudah lama tidak merasakan pertarungan yang membuatmu berhasrat?"