"Tuhan ... Apakah hamba tidak ditakdirkan bahagia kenapa nasib hamba jadi sengsara seperti ini? Disini hamba kerja m4ti-m4tian, untuk istirahat saja bahkan terbilang hanya punya waktu terbatas, tapi kenapa bisa Ibu hamba berkata semudah itu seolah-olah aku adalah anak yang tak berguna! Ini tidak adil Tuhan ... tidak adil."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 [ Akankah Ini Awal Kebahagiaan Anaya?"]
Beberapa jam Kennan hatinya diselimuti oleh keraguan yang tak jelas, seusai ia mengantarkan Anaya pada Madam, bukan ketenangan yang ia alami, tapi kecemasan dan kegundahan yang terus-menerus membayangi pikirannya hingga frustasi.
"Tuan." Asisten Kennan mendatangi Tuannya yang sedari tadi duduk di kursi kuasanya.
"Ada apa?"
"Saya sudah mendapatkan data valid indentitas dari Nona Anaya ...rupanya dia ini mantan asisten rumah tangga Tuan Reno- Adik ipar Tuan, belum dipastikan secara pasti apa penyebab Nona Anaya melakukan perubahan pada fisiknya yang dulu terbilang norak, kampungan dan maaf! Berkulit hitam, yang jelas dari kecocokan keduanya menunjukkan kesamaan mulai dari golongan darah hingga sidik jarinya pun sama."
Tubuh Kennan hampir akan ambruk, fakta dan firasat yang Kennan miliki selama ini jika sosok cinta pertamanya itu memang terbukti masih hidup.
Selama bertahun-tahun ia menunggu. Bahkan mimpi yang hampir terpendam akhirnya kini berbuah hasil. Jika orang yang ia kagumi selama bertahun-tahun akhirnya dinyatakan masihlah hidup.
Tanpa berkata sepatah katapun Kennan beranjak pergi seusai ia mengingat terakhir kali dimana ia membawa pergi Anaya.
Pertemuan yang didambakan selama bertahun-tahun kini sudah ada didepan mata, masih mengendarai kendaraan seorang diri, tak bisa dibohongi wajah sumringahnya memantulkan aura kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan jika hanya dengan sebuah kata-kata, namun ...
"Tidak!"
Wajah tampan yang tadinya menunjukkan sebuah ketidak sabaran dirinya untuk bisa bertemu cinta lamanya, kini ekpresi wajah bahagianya seketika berubah.
Kobaran api yang sudah menyambar seluruh bangunan tempat hiburan malam dari luar hingga dalam sekejap mematahkan semangat Kennan. Tubuhnya seakan-akan rapuh, namun ia masih menunggu kabar baik yang mungkin saja masih berpihak padanya.
"Ini ...gimana korbannya? Mereka selamat kan? Tidak ada yang terluka kan?"
Lalu munculnya madam dibelakang Kennan menajamkan sorot mata Kennan.
"Madam ...gimana keadaan Anaya? Dia ... tidak kenapa-kenapa kan?" Namun yang ia tanya hanya mematung.
"Madam kenapa hanya diam? Dimana Anaya?"
"Kamu sudah terlambat!"
"Apa maksud Madam?"
"Anaya dinyatakan tewas dalam tragedi kebakaran ini, dia tidak bisa menyelematkan diri, petugas menemukan jasadnya terperangkap dalam ruangan yang telah berkobar dan terkunci dari luar, kamu sudah terlambat!"
"Tidak! Aku tau Madam pasti bohong kan? Madam tidak sungguh-sungguh, madam pasti hanya bergurau kan?"
"Bergurau untuk apa? Memangnya jika Madam bergurau nyawa Anaya bisa kembali hidup?"
"Tidak! Aku tidak percaya. Aku sangat tidak percaya."
"Apa yang membuatmu sulit percaya? Apa pula alasan kaki begitu peduli pada Anaya?"
"Lagi dan lagi aku telah gagal menyelematkan nya. Bahkan kali ini aku yang membunuhnya ...aku!"
"Madam!"
Suara yang di kenali Kennan sontak menyadarkannya, menatap arah suara itu, betapa terkejutnya dan bahagianya Kennan melihat dengan kepala matanya sendiri siapa seseorang yang ia hadapi saat ini.
"Anaya ...."
Tubuh kecil itu langsung Kennan tangkap dalam pelukannya, belum sepatah kata Anaya mengatakan sesuatu lagi, ia sudah dibuat mati kutu akibat tindakan Kennan.
"Cukup!"
Anaya mendorong tubuh kekar yang melingkari tubuh kecilnya, kali ini Kennan menyadari dia telah lancang.
"Maaf, aku tidak bermaksud."
"Apakah kamu gila? Kamu anggap aku Wanita apa yang bisa kau peluk sejenak jidat setelah dengan sengaja kamu sendiri yang menyerahkan aku pada Lelaki hidung belang? Ataukah kamu sengaja kembali hanya bermaksud meledekku?"
"Nay? Maaf, tadi Madam sempat membohonginya bilang kalau kamu tidak bisa diselamatkan, tadinya Madam hanya ingin memberinya pelajaran, tapi kamu yang datang sendiri, maafkan Madam."
"Tidak apa-apa kok Madam, semua lelaki memang seperti itu! Lalu apa tujuanmu dayang kembali? Masih belum kurang puas kah?"
"Aku tau aku salah. Aku datang juga karena aku tidak ingin menjadi bahan amukan Nadia jika dia tau aku telah menjual temannya, tapi plis, soal ini jangan pernah kamu bilang sama Nadia ...aku mohon."
"Aku bakal anggap permasalahan ini usai asal kamu pergi!"
"Baik, tapi kamu ikut kan denganku?"
"Tidak! Sekarang pergi!"
Dalam ekpresi wajahnya yang ketus dan dingin Kennan akhirnya memilih pergi, ia tau tidak mudah mendapatkan pintu maaf setelah apa yang ia perbuat, tapi ia janji cepat atu lambat Kennan pasti akan mendapatkan pintu maaf dari Anaya.
DIDALAM MOBIL
"Kenapa kamu malah bersikap dingin pada Lelaki itu? Madam melihat ada sebuah perasaan yang ia miliki, pandangannya ketika memandangmu semua terlihat jelas jika dia memang mencintaimu?"
"Mencintai?"
Anaya hanya tertawa kecil, baginya mendengar kata cinta hanya sebuah lelucon dalam hidupnya.
"Kenapa? Apa kamu masih tidak memberikan kesempatan pada Lelaki itu untuk masuk kedalam hatimu?"
"Jujur Anaya sebenarnya tidak tau dengan perasaan yang Anaya alami saat ini? Anaya merasa lelaki seperti Kak Kennan sangat tidak cocok untuk Waktu sekotor sepertiku ...Anaya ...."
"Sayang... Bukan kamu yang tidak cocok untuk dia, tapi kamu yang terlalu sempurna untuk Lelaki seperti Kennan ... cinta kadang membingungkan dan menyakitkan, tapi kamu bagi Madam sudah sangat sempurna."
"Tapi Anaya masih tidak mampu, benar sekarang dia mencintaiku, tapi jika kedepannya nanti ia tau aku ada maksud balas dendam yang melibatkan Adik dan juga dirinya, akankah dia masih bisa mencintai dan menerimaku?"
"Jika cintanya murni madam yakin dia pasti bakal mengerti, apalagi jika dia tau aslinya niatmu hanya ingin menyelematkan adiknya madam sangat-sangat yakin dia pasti bakal paham."
"Tapi sudahlah untuk saat ini kita jangan membahas soal ini."
"Baiklah, tunggu Madam baru ingat sesuatu." Madam lalu mengeluarkan satu buah flashdisk.
"Flashdisk?"tanya Anaya.
"Iya, didalam sini kamu bakal menemukan bahan untuk mengancam Reno, didalam flashdisk ini banyak rekaman video tindakan Reno berbuat dengan banyak Wanita yang berbeda disetiap malamnya, dipastikan setelah Nadia melihat video ini Reno pasti tidak bisa berkutik, saran Madam kamu harus langsung membongkar rahasia ini karena ini menyangkut masalah kesehatan Nadia, takutnya jika kamu tidak segera bertindak, Nadia yang akan mengidap penyakit HIV, kasih Nadia dia tidak bersalah malah kena imbasnya."
"Benar, Anaya juga berfikir seperti itu, cepat atau lambat Anaya memang harus membongkar rahasia Reno, dan Anaya memiliki rencana untuk besok mulai mengatur strategi awal apakah Madam bersedia membantuku?"
"Bersedia sayang ... apapun yang kamu jalankan Madam akan berada di pihak dan dibelakang kamu, kamu tinggal bilang saja sama Madam semua pasti akan beres."
"Baik, Anaya bakal kasih tau Shinta tentang rencana ini, sekali terima kasih Madam sudah mau dipihakku terima kasih."
"Sama-sama sayang."
Madam membelai wajah Anaya sudah terlalu banyak kesalahan dan kejahatan yang Madam perbuat, sekarang kini saatnya Madam membalasnya.
BERSAMBUNG.
lanjut 🙏