NovelToon NovelToon
Accidentally Wedding

Accidentally Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kunay

Berawal disalahpahami hendak mengakhiri hidup, kehidupan Greenindia Simon berubah layaknya Rollercoaster. Malam harinya ia masih menikmati embusan angin di sebuah tebing, menikmati hamparan bintang, siangnya dia tiba-tiba menjadi istri seorang pria asing yang baru dikenalnya.

"Daripada mengakhiri hidupmu, lebih baik kau menjadi istriku."

"Kau gila? Aku hanya sedang liburan, bukan sedang mencari suami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kunay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur Bersama

Dokter yang dibawa oleh Antonio terlihat sedang memeriksa Green yang tidak sadarkan diri dan demamnya belum juga mereda meski Rex sudah mengompresnya dengan air hangat.

Antonio masuk ke dalam kamar setelah membereskan kekacauan di balkon dan membuang sisa minuman di sana. Bahkan minuman yang masih utuh pun tanpa terkecuali.

Berapa banyak minuman yang dihabiskan wanita itu? Karena aroma khas alkohol masih tercium di kamar. Itu bukan urusannya, jadi Antonio hanya diam dan menjalankan semua instruksi tuannya.

“Saya sudah memberikan obat penurun demam,” ucap dokter setelah selesai memeriksa Green. “Ada masalah dengan lambungnya. Sepertinya itu karena terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.”

Tentu saja, dokter juga dapat mencium aroma alkohol saat memeriksanya.

Rex mengangguk mengerti.

“Kalau ada obat yang harus dibeli, berikan saja resepnya pada Antonio.”

Dokter segera menyerahkan secarik kertas pada asisten Rex, tapi ia tidak buru-buru untuk pergi dan memberikan instruksi lainnya.

“Tuan, kalau kondisi nona tidak membaik juga—“

“Dia istriku,” kata Rex, memotong ucapan dokter yang memanggil dengan sebutan nona.

“Ah, maksud saya nyonya.” Dokter tersebut buru-buru mengoreksi meski sedikit bingung. Sejak kapan Tuan Rex menikah? Kenapa dirinya tidak tahu?

Setelah bertahun-tahun bekerja untuk keluarga Carson, dokter tersebut tahu betul kalau Rex belum menikah. Tapi dia menyebutkan gadis yang tidak sadarkan diri adalah istrinya?

“Saya khawatir kondisi lambungnya lebih parah dari yang saya duga. Jadi harus dilakukan pengecekan lebih lanjut di rumah sakit untuk mengetahui pastinya.”

“Aku akan membawanya jika memang kondisinya tidak membaik juga.”

Rex juga ingat saat pertama kali ia datang ke rumah itu, Green dengan santai minum bir. Padahal, saat itu masih pagi. Tidak heran itu mengganggu sistem pencernaannya.

Dokter mengangguk dan akhirnya berpamitan pergi setelah menyelesaikan pemeriksaan.

Antonio juga tidak tinggal lebih lama di sana karena takut Green akan segera bangun dan kembali marah saat melihat keberadaannya di rumah itu.

Kini hanya ada Rex dan juga Green di kamar itu. Dia segera menghampiri gadis yang masih memejamkan matanya. Wajahnya dipenuhi  keringat dan sedikit pucat.

“Gadis bodoh!” gerutu Rex seraya membawa wadah berisi air yang sudah kembali dingin dan menggantinya dengan air panas yang baru lalu melanjutkan mengompresnya.

Selama mengompres, Rex tidak berhenti menggerutu dengan kesalnya. Ini pertama kali ia merawat seorang wanita.

“Apa kau begitu patah hati sampai merusak tubuhmu sendiri.”

Rex sedikit kesal. Padahal, saat bangun Green begitu garang tapi kalau sakit terlihat sangat kasihan.

Tidak hanya mengompres, Rex juga mengelap tubuh Green supaya aroma alkohol di tubuhnya sedikit menghilang.

Sebagai laki-laki normal, melihat tubuh indah di depannya tentu saja membuat tubuh tertentu bereaksi menyebalkan.

Shit!

Rex mengumpat dan hanya bisa menahan diri. Kalau tidak, mungkin wanita itu akan membunuhnya saat bangun nanti.

Selesai dengan kegiatannya, Rex tidak langsung tidur, dia berdiri di samping tempat tidur dan memperhatikan keseluruhan kamar itu.

Tidak banyak barang, hanya ada satu lemari yang sudah penuh dengan pakaian Green dan tidak ada tempat lagi untuk meletakkan pakaiannya.

Selain itu, Rex juga baru menyadari bahwa di dalam kamar mandi tidak memiliki water heather hingga ia terpaksa mandi dengan air dingin. Green juga sepertinya tidak memiliki penghangat ruangan.

Padahal, saat ini sudah menuju akhir tahun yang mana udata akan semakin dingin.

Sepertinya, dia membutuhkan sedikit perubahan. Rex mendesah pelan.

“Kau bukan hanya berhasil membuatku merawat wanita untuk pertama kalinya tapi kau juga membuatku mengurus keperluan rumah tangga. Kau memang wanita hebat sekaligus bodoh.”

Padahal, pernikahan itu bentuk tanggung jawab Green. Tapi kenapa kenyataannya malah Rex yang menanggung Green yang selalu memakinya.

Setelah merencanakan beberapa hal, Rex memilih untuk merebahkan tubuhnya di samping istrinya yang masih terbaring. “Anggap saja ini sebagai bayaranku telah merawatmu.”

Rex terkekeh pelan, lalu tanpa peringatan pria itu mengecup kening istrinya yang masih sedikit demam.

....

Pagi hari.

Green membuka matanya dengan kepala yang terasa pening menyakitkan, matanya yang mulai mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang menusuk matanya.

Tangan Green terulur menyentuh keningnya dan mendapati sebuah handuk yang masih terasa lembap menempel di sana.

Green belum menyadari apa yang terjadi sampai dia bangkit untuk duduk dengan menopang tubuhnya menggunakan kedua tangan, tetapi tubuhnya terjingkat saat tangannya menyentuh sesuatu di sampingnya.

“AAAA!”

Rex yang masih yang tertidur nyenyak di samping terkejut dan segera membuka matanya.

“Ada apa? Ada apa?”

Dia buru-buru duduk dan menoleh ke sana kemari untuk mencari sesuatu. “Apa yang terjadi?”

Begitu menoleh ke arah istrinya, Green sudah menatapnya dengan garang.

“Dasar cabul, pria mesum!”

Tanpa basa basi, Green mengangkat kakinya dan mengayunkannya ke arah Rex lalu menendang pria itu hingga terjatuh.

“Aduhh!”

Rex meringis kesakitan. Bukan hanya karena terjatuh dari tempat tidur, tapi juga karena luka di kakinya membentur lantai dengan keras.

“Jangan berpura-pura. Siapa yang menyuruhmu tidur di kamarku?”

“KAU!!!!” seru Rex kesal menahan sakit di kakinya. “Mungkin kau sudah lupa, biar kuingatkan ‘Cepatlah tidur di kamarku sebelum aku berubah pikiran'.”

Rex mengulangi ucapan Green semalam untuk menyadarkannya. “Sudah ingat, Nyonya Carson?” Melihat Green yang terdiam, Rex meneruskan ucapannya. “Aku juga akan mengulangi ucapanmu. ‘siapa yang menyuruhmu tidur di kasur'.”

Tanpa bisa dicegah, Green merona. Semakin ingatannya kembali, wajahnya semakin memerah dan terasa panas.

Benar, kenapa dia tiba-tiba ada di kamarnya? Bukannya dia duduk di balkon? Lalu, bagaimana dia bisa tidur di sebelah Rex?

“Kalau sudah ingat, bisakah membantuku untuk bangun?”

Green menoleh dan melihat Rex yang duduk di lantai dan meringis kesakitan.

“Astaga.” Green buru-buru bangkit dan menghampiri Rex yang masih terduduk di lantai. “Maaf.” Dia mengakui tanpa perlu di paksa.”

“Hah... Akhirnya kau menyadari kesalahanmu?”

Mendengar ucapan sinis suaminya, Green mengabaikan tapi tatapannya fokus pada paha Rex yang terlihat cairan merah merembes di celana piyamanya.

“Itu... Kakimu berdarah lagi,” kata Green sedikit ragu dan rasa bersalah terlihat di sorot matanya.

Mendengar ucapan Green, Rex mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk istrinya. Ternyata benar, piyama abu-abu yang dikenakannya kini berubah warna di bagian paha.

“Ini semua gara-gara kau!” gerutu Rex dengan kesal setelah ditendang dari tempat tidur. “Bukannya berterima kasih setelah aku merawatmu semalaman, kau malah menendangku begitu bangun.”

“Apa yang terjadi?”

Green masih yakin dirinya duduk di balkon semalam tapi kenapa begitu bangun sudah ada di kamar dan tidur di sebelah Rex?

“Kau demam semalaman, jadi aku memindahkanmu ke sini mengompresmu.”

Green terdiam, ternyata seperti itu.

“Jangan diam saja. Bantu aku untuk bangun.” 

Tanpa berdebat, Green segera membantu Rex untuk bangun dai duduknya. Kali ini ia bersikap hati-hati karena takut melukai kakinya suaminya lagi. “Tunggu sebentar,” katanya setelah Rex duduk di tempat tidur lalu ia menghampiri laci dan membukanya lalu mengeluarkan sebuah kotak dari sana.

Rex melihat semuanya. Dia terkejut begitu melihat kotak obat di tangan istrinya. Pantas saja ia  tidak menemukan apa pun semalam yang bisa digunakan untuk pertolongan pertama di kotak obat yang ada di kamar mandi. Rupanya Green menyimpannya di sana.

“Aku... akan membantumu merawat lukanya.”

Rex yang berusaha untuk mengubah posisi duduknya agar lebih nyaman segera menghentikan gerakannya dan mendongak melihat wanita itu.

“Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri. Letakkan saja di sini.”

“Tidak, aku akan membantumu.”

Green merasa sangat bersalah atas apa yang sudah dilakukannya. Padahal, pria ini sudah membantu untuk merawatnya semalam.

Melihat tekad di mana gadis itu Rex menyeringai, sepertinya Green belum menyadari sesuatu. “Apa kau yakin?”

“Tentu saja, aku akan mengobatinya dengan hati-hati,”

“Baiklah kalau begitu. Kau dilarang menarik kembali kata-katamu. Hanya pengecut yang melakukannya.”

“Tidak masalah, itu bukan sesuatu yang sulit. Aku terbiasa merawat lukaku sendiri sebelumnya.”

Green masih bertekad, membuat Rex semakin menyeringai lebar.

“Baikah kalau begitu. Bantu aku melepaskan celanaku.”

Green mendekat. “Baiklah, aku akan membuka ... eh?”

.

.

.

.

.

.

.

Ingat tap tombol like dan vote sebanyak-banyaknya.

kalau suka ceritanya, sampaikan di kolom komentar.... lopyuuuuuu

1
BCuan
maksa kali, Rex🤣🤣🤣
Fera Susanti
kasian juga green..
Fera Susanti
iya peluk aja yg erat biar ga kabur..😁
Fera Susanti
sampe part ini blm terbongkar kan alasan green sampe menjauh dr keluarga nya??..
Fera Susanti
ayo cepat terbongkar nona muda Anderson
hasatsk
greenidia belum menerima pernikahannya dengan Rex, sementara Rex menganggap pernikahannya tidak bisa di sebut konyol karena sudah tercatat secara agama dan catatan sipil ..
Fera Susanti
masih meraba raba..
hasatsk
Haha...Rex kena juga dikerjain greenidia....
Fera Susanti
apa???..🤭
Fera Susanti
teka teki silang
hasatsk
jadi greenidia keluar dari rumahnya karena disalahkan oleh ibunya atas kematian ayahnya......
hasatsk
mungkinkah itu Rex?
Fera Susanti
iiih siapa dia??
hasatsk
mau mengerjain eh malah dikerjain🤣🤣🤣
Fera Susanti
😁
hasatsk
haha..kamu kena jebakan Rex lagi, greenidia.....
hasatsk
kau benar, pada akhirnya akulah yang tertipu...haha
malam pertama Rex jadi merawat greenidia....
Fera Susanti
up
hasatsk
mulai terkuak .....
Fera Susanti
masih meraba raba..
semangat trs Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!