Mencintai seseorang yang tak bisa di gapai nya ,membuatnya hanya bisa membayangkan dan mencintai nya dalam diam .
Nata membayangkan bercinta dengan bos nya ,padahal selama ini si bos saja ngak pernah bertatap muka dengan nya. Tapi memang dasar nya semua orang selalu membayangkan hal itu, sehingga Nata ngak pernah merasa heran .
Plaaak....
"nata...nata....sadar dong, mana mungkin pak Alex mau sama kamu. Ngayal aja ketinggian, ngak jelas banget sih "
Nata meringis saat pundak nya di tepuk oleh Mitha sahabat nya ,dia tau kalau Renata selalu saja membayangkan bisa menikah dan bercinta dengan si bos yang dingin dan arogan sama semua karyawan . Bahkan alex ngak pernah sama sekali tersenyum atau ramah pada karyawan nya ,tapi siapa sangka kalau khayalan nya menjadi kenyataan .
Yuk ....mampir di cerita baru aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaji pertama
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Sebulan sudah Renata bekerja di perusahaan sentosa, dia sering menghubungi bibik dan nenek nya yang ada dikampung . Apalagi kini Renata sudah tinggal bersama dengan Mitha ,Renata tidak harus membayar lebih dulu karena rumah itu milik mitha .
"Wah....gajian pada kemana ni ? Jalan yuk "
"Nongkrong di cafe nya mas Bayu ,aku dengar mas Bayu nya baru pulang dari luar negeri dan makin ganteng aja "
"Yok lah ,gas kan aja . Aku juga mau ikut, sudah lama ngak liat mas Bayu. Aku yakin mas Bayu semakin bersinar ,secara dia pemilik cafe kan dan aku dengar lagi kalau mas Bayu itu pergi keluar negeri karena melanjutkan S2 nya disana . Berpendidikan banget ngak sih "
Renata mendengarkan semua perbincangan para teman satu divisi nya, dia melirik ke arah Mitha yang masih sibuk di depan komputer . Mitha dan dirinya memang hanya karyawan bawah di divisi itu, karena hanya mereka berdua yang merupakan lulusan SMA saja sedang yang lainnya lulusan kuliahan .
"Hei.....Mit,kau kenal dengan Mas mas yang mereka bicarakan ?" tanya Renata sambil berbisik ,selama sebulan ini dia tak pernah melihat Mitha dekat dengan pria .
Apalagi yang Renata dengar kalau Mitha sudah tiga tahun lebih bekerja disini ,ngak mungkin ngak memiliki kekasih atau paling ngak Mitha tertarik pada pria . Renata masih melirik ke arah Mitha yang hanya diam saja ,sehingga Renata mendorong kursi kerja nya dan mendekati meja mitha yang berada di sebelah nya .
"Mitha ,kau ngak dengar aku bilang apa ?" ucap Renata yang kini menatap ke arah Mitha dengan tatapan kesal nya, Mitha hanya mengangkat kedua bahu nya saja .
"Mitha.....Jangan bilang kau itu tidak pernah berpacaran atau menyukai pria ? Atau jangan jangan kau itu suka sejenis ya ?" tanya renata dengan nada pelan di akhir nya, dia penasaran dengan ketiga tahun nya Mitha di perusahaan ini .
Jarak usia Renata dan Mitha memang tidak begitu jauh ,hanya beda tiga tahun saja tapi Mitha ngak mau di panggil mbak ,ibu atau kakak . Dia ingin mitha menganggap nya sebaya saja karena dia ingin lebih dekat dengan Renata ,apalagi saat ini mereka sudah menjadi sahabat dan tinggal bersama .
Renata menatap tajam ke arah Mitha sambil menyilangkan kedua tangan nya didepan dada nya, dia jadi merasa geli jika mengingat manusia yang menyukai sejenis. Entah kenapa dia jadi bingung melihat manusia seperti itu,entah apa yang disukai dengan apa yang ada di tubuh sendiri .
Celetaak...
"Ssshhh....aaawwww"
Mitha menatap mata Renata dengan mata nya yang melotot, dia menyentil kening Renata dengan cukup keras hingga membuat Renata meringis kesakitan. Bahkan kening nya sudah memerah, Renata mengusap usap nya karena masih sakit .
"Aku normal ya ,masih tertarik dengan yang nama nya pria . Kau pikir aku mau sama sejenis ,aku juga punya. Iiihh....amit amit deh" bentak mitha membuat Renata langsung tertawa dan lega juga
"Ha....ha....aku pikir kau itu suka sejenis,soal nya selama sebulan bekerja disini . Aku ngak pernah liat kamu dekat dengan pria " ucap Renata sambil tertawa
"Buat apa ? Cuma buat pusing aja ,mendingan kerja cari duit yang banyak dan menikmati hidup sendiri" jawab Mitha dan Renata hanya mengangguk saja
Sedikit banyak nya, Mitha sudah menceritakan mengenai kehidupan dirinya dan kedua orang tua nya sehingga Renata sangat tau kalau keluarga nya Mitha menganggap mitha pembawa sial . Untung nya kedua orang tua Mitha mengerti keadaan nya dan menyiapkan segala nya untuk mitha ,mereka tau kalau Mitha ngak akan pernah di terima oleh keluarga nya.
Mungkin mitha menceritakan kehidupan nya karena merasa nyaman dekat dengan Renata, begitu juga dengan Renata yang menceritakan kehidupan nya. Mereka saling berbagi hingga akhirnya mereka saling terbuka untuk semua nya ,Renata bahkan lebih dekat dengan Mitha daripada teman satu kampung nya.
Dinda dan shinta tinggal bersama mereka juga di rumah Mitha ,mereka tidur berdua di kamar sebelah nya sedangkan Renata bersama dengan Mitha. Terkadang mereka pergi bekerja bersama ,hanya perlu berjalan kaki untuk sampai di perusahaan karena rumah Mitha berada di belakang gedung perusahaan Sentosa Grup.
"Benar juga sih, tapi kan Mit. Ngak semua orang yang memiliki pasangan akan pusing ,bisa jadi kehadiran orang itu akan membuat kita merasa senang dan bahagia atau bahkan merasa di butuhkan " jelas Renata,dia memang belum pernah berpacaran juga tapi dia pernah menyukai seorang pria yang merupakan teman satu kampung nya dan teman di sekolah nya dulu.
Sayang nya pria itu kini sudah menikah dan memiliki anak ,padahal usia nya masih sangat muda saat itu. Yang Renata dengar,ternyata pria yang dia sukai itu menikah karena sudah lebih dulu kekasih nya hamil .
Renata bersyukur karena ngak jadi dekat dengan pria itu, jika tidak. Mungkin dia akan menikah dan ngak akan sampai lulus SMA seperti sekarang ini ,bahkan yang didengar oleh Renata kalau pria yang di sukai nya itu meminta pada kekasih nya untuk menggugurkan kandungan nya dan dia tidak mau bertanggung jawab .
Dari kabar itu ,Renata jadi merasa illfeel pada pria yang dia sukai . Dia memilih untuk tetap sendiri ,padahal pria yang dia sukai itu terlihat baik dan sopan.
"Entah lah ,belum ada yang buat jantung ku berdebar" ucap Mitha membuat Renata mengernyitkan dahi nya cukup dalam
"Jantung ?" tanya renata dengan nada bingung nya dan Mitha pun mengangguk
"Bukan nya hati?" tanya renata lagi ,dia merasa semakin bingung oleh ucapan mitha karena setau nya hati lah yang akan merasa kan debaran itu
"Ck....yang ada jantung Nat,kalau lihat pria yang kita sukai pasti jantung kita akan berdebar dengan kencang. Mana mungkin hati kita ,makanya ngak usah sok jadi pujangga . Kata kata mereka tu kadang ngak jelas arti nya" jawab Mitha dan Renata mulai berpikir, kemudian dia mengangguk karena menurut nya ucapan dari mitha benar ada nya.
"Iya juga ya ,woaaah....besok besok kamu bisa jadi pujangga yang sebenar nya Mit" ucap Renata dan mereka tertawa bersama .
"Kalau begitu, nanti kita ke cafe yok . Aku penasaran seperti apa pria yang begitu mereka puja puja itu " bisik Renata sambil melirik ke arah mereka .
"Males ah ,enakan ke supermarket " jawab Mitha dengan santai dan kembali membuat Renata bingung
"Kok supermarket ? emang ada yang jual makanan yang dimasak disana ?" tanya renata dan Mitha langsung tertawa karena sifat Renata yang polos.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘
