Dermaga Jingga
...• Prolog •...
...»»——⍟——««...
..."Dunia gak cuma suka bercanda, tapi juga suka membuat kejutan untuk penghuninya. Seusil itu ya semesta"...
...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...
"Pagi-pagi udah ngopi aja lu, Mi"
Gadis kunti bogel dengan rambut kucir kuda itu nyengir, menampilkan deretan gigi kelincinya yang berseri cerah. Ia menaikan totebag nya yang melorot, tangan kanannya menggenggam gelas point coffe dingin yang tadi pagi baru ia beli sebelum berangkat kuliah. Sedangkan tangan kirinya memegang buku cetak dan proposal mata kuliah hari ini.
"Biar mata gak sepet, mari awali hari dengan segelas kopi!" serunya sembari mengangkat kopinya merdeka.
Sosok yang menyapa nya menggeleng, suara temannya itu terlalu menggelegar dipagi yang syahdu ini, tapi mengingat tenaga nya yang memang overpower jadi terserah dia sajalah.
"Ngomong-ngomong, liat proposal lu dong. Judulnya apa?" tanyanya begitu melirik proposal dengan sampul orange tebal.
Si bogel itu menoleh, kakinya fokus menaiki tangga perlahan, mereka sekarang sedang berada dilantai satu dan berjalan menuju lantai tiga dimana ruang kelas mereka berada.
"Dibalik Indonesia kaya akan tradisi"
"Widih, macam keren kedengarannya. Liat! Liat!"
"Ih nanti aja, toh nanti juga dipresentasiin dikelas"
"Sebentar doang bisa kali, Yumi. Abis proposal lu kayanya tebel, punya gue tipis kaya dompet diakhir bulan"
"Iya iya nanti pas udah sampe kelas"
"Gak sabar gue, liat dulu ih sekarang" perempuan tinggi dengan potong rambut sebahu yang sedari tadi mengekor disamping Yumi mencoba meraih proposal yang ada di tangan temannya itu.
Yumi mendecak, bola mata gadis itu berputar jengah "Astaga Lidya...tinggal satu lantai lagi ini sampe kelas sabar kenapa"
"Pelit ih! Gue mau liat sebentar aja padahal, ayolah Yumi yang baik hati..ayo~ayo~" Lidya menggelitik perut Yumi menggoda, gadis itu menggeliat dan tertawa keras. Badanya melikuk-liuk menahan geli, kedua tangannya yang sibuk membawa benda membuat dirinya tak bisa menahan serangan Lidya.
"AHAHAHAHA LIDYA UDAH STOP GELIIII AMPUNNN!!!"
Yumi meringkuk mendangak menahan geli, kakinya terhenti ditangga lantai tiga, padahal sisa dua anak tangga lagi mereka akan sampai ke gedung jurusan mereka. Lidya ikut tertawa menjahili sohibnya yang sudah bercucuran air mata itu.
Tangan Yumi kesana kemari kegelian, sampai akhirnya tangan yang memegang gelas kopi tersentak kebelakang hingga kopi yang dipegang nya terlepas dari genggamannya.
Lidya terkejut hingga menghentikan aksinya, keduanya menoleh kebelakang tempat dimana kopinya terjatuh.
Dan..
"What the!!!!" Lidya mendelik, mulutnya terngaga.
Es kopi milik Yumi terjun bebas kebawah, mengenai wajah seseorang yang berada tak jauh dari mereka berdiri.
Sosok itu memejam kesal, rahangnya agak menonjol. Wajahnya sudah basah dengan cairan kopi dingin begitu pula dengan kemeja hitam yang dikenakannya.
Lidya menoleh ke Yumi, gadis itu hampir terlihat seperti orang stroke karena kejadian ini. Dia melempar begitu saja totebag dan buku yang digenggamnya ke bawah. Dan berlari menuju tempat dimana kopinya mendarat pada seseorang.
"So-sorry.. sorry banget.. gak sengaja, aduh basah semua! sorry banget" ujar Yumi panik, tangannya reflek menyikap buliran air yang menempel dikemeja dan wajah korban.
Sosok itu tak bergeming. Ia membuka mata dan menatap tajam ke arah Yumi, gadis itu sampai tersentak kebelakang merasa ngeri dengan tatapan membunuh yang diberikannya.
Lelaki itu terdiam beberapa saat sampai akhirnya membuka suara.
"Tanggung jawab" ujarnya datar, tapi wajahnya penuh ketegasan.
Yumi merinding seketika, "I-iya, tu-tunggu sebentar bakal gue cariin baju ganti"
Gadis itu merogoh ponsel di kantung celananya, mau memesan pakaian online di aplikasi marketplace yang bisa dikirim saat ini juga.
"Bukan baju"
"Ha?"
"Tanggung jawab lo udah seenaknya nyentuh gue"
"Itu kan tadi gue mau bersih..... "
"Jadi, sekarang lo pacar gue"
"HAHHHHH?!!!!"
...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆ ...
...• TBC • ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments