NovelToon NovelToon
Dimanja Sahabat Sendiri

Dimanja Sahabat Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Office Romance
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Aruna hanyalah perawat psikologi biasa—ceroboh, penuh akal, dan tak jarang jadi sasaran omelan dokter senior. Tapi di balik semua kekurangannya, ada satu hal yang membuatnya berbeda: keberaniannya mengambil jalan tak biasa demi pasien-pasiennya.
Sampai suatu hari, nekatnya hampir membuat ia kehilangan pekerjaan.

Di tengah kekacauan itu, hanya Dirga yang tetap bertahan di sisinya. Sahabat sekaligus pria yang akhirnya menjadi suaminya—bukan karena cinta, melainkan karena teror orang tua mereka yang tak henti menjodohkan. Sebuah pernikahan dengan perjanjian pun terjadi.

Namun, tinggal serumah sebagai pasangan sah tidak pernah semudah yang mereka bayangkan. Dari sahabat, rekan kerja, hingga suami istri—pertengkaran, tawa, dan luka perlahan menguji batas hati mereka.
Benarkah cinta bisa tumbuh dari persahabatan… atau justru hancur di balik seragam putih yang mereka kenakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9.Cincin Kawin?

Suasana hening itu akhirnya pecah oleh suara lembut namun menusuk dari Laras , Bunda Aruna.

“Kalian kok lama sekali pulangnya? Mama sama Bunda udah nunggu dari tadi.”

Aruna spontan tersenyum kaku.

“M-Mama… Bunda… kok bisa di sini?”

Mama Lidya menjawab dengan tenang, seolah kedatangan mendadak ini hal paling wajar di dunia.

“Kami tadi ngobrol, terus kepikiran… masa anak-anak baru menikah kami tidak datang melihat ,apalagi mama rasa mama perlu memberikan tips berhubungan agar segera punya anak dan cara menyenangkan hati suami pada kamu Aruna. Jadi… kami putuskan untuk menginap beberapa hari di sini.”

"Tipis berhubungan.?. "Aruna menelan ludah matanya membesar.

Dirga yang baru saja hendak mengatur napas, kembali hampir pingsan. Ia buru-buru memalingkan wajah agar Aruna tidak melihat keringat dingin yang sudah mengalir di pelipisnya.

“Mama sama Bunda mau Ng… nginap?” ulang Dirga dengan nada tercekat.

“Ya jelas, sayang.” Mama Lidya tersenyum penuh arti. “Lagipula, biar Mama dan Bunda tahu seperti apa kehidupan pernikahan kalian. Sejauh mana kalian sudah mengusahan cucu untuk kami berdua… ”

Aruna dan Dirga refleks saling melirik. Pandangan mereka bertemu, dan dalam sekejap pikiran yang sama muncul: "habislah kita."

“Tapi, Bunda… apartemen ini cuma punya satu kamar. Dimana nanti Mama sama Bunda mau tidur?” Aruna mencoba mencari celah, suaranya bergetar setengah panik.

Dirga ikut mengangguk cepat. “Iya, nggak akan nyaman kalau Mama sama Bunda tidur di luar. Kan sempit.”

“Akh, tenang saja,” sahut Bunda Laras santai. “Bunda udah biasa tidur di sofa. Nggak masalah.”

“Apalagi Mama,” tambah Mama Lidya, menepuk dada. “Kamu tahu kan, di rumah aja Mama sering tidur di lantai kalau lagi capek. Sudah, sudah… kalian nggak usah khawatirkan kami.”

Aruna dan Dirga saling menatap pasrah. Semua jalan keluar ditutup.

“Sudah, kalian lebih baik bersih-bersih dulu,” lanjut Mama. “Mama sama Bunda yang masak untuk kalian.”

Mama Lidya lalu menggenggam tangan Aruna, matanya penuh arti. “Jangan lupa mandinya bareng ya, biar makin romantis.”

Kalimat itu langsung membuat wajah Aruna merona hebat. Matanya membulat, napasnya seakan tersendat. "Mandinya… bareng?"

Dirga berusaha untuk tertawa, "Mama bisa saja, tentu kami sudah melakukannya. " ucap Dirga dengan deretan gigi yang ia pamerkan.

Mama Lidya mendekat, berbisik lembut di telinga Aruna."Nanti pas mandi bareng coba deh kamu sentuh lembut bagian belakang leher Dirga,itu bagian sensitif cowok. Biasanya laki -laki nggak akan tahan, Mama jamin Keromantisan kalian nggak akan gagal. " bisikan yang penuh dengan tips gila, yang membuat wajah aruna merah padam karna malu mendengarnya.

“Semangat, menantu kesayangan Mama.”

Aruna tersenyum kaku, bibirnya bergetar. Wajahnya merah padam sampai telinganya. Ia bahkan tak sanggup menoleh ke arah Dirga.

Dirga mengernyit, curiga melihat ekspresi Aruna yang seperti habis ditampar kenyataan. Aruna buru-buru menepuk-nepuk tangan Dirga, memberi kode agar mereka segera kabur dari situ.

Dirga menangkap maksudnya, lalu membungkuk mengambil tas yang tadi jatuh. “Yasudah, kalau gitu… kami masuk kamar dulu ya, Bun, Ma.”

Mereka berjalan cepat ke kamar, hampir seperti melarikan diri. Tapi baru saja pintu tertutup, suara Mama Lidya kembali terdengar lantang.

“INGET TRIK MAMA YA, ARUNAAA!”

Aruna langsung menutup wajah dengan kedua tangan. Napasnya memburu, dadanya naik-turun cepat. “Ya Tuhan… bisa nggak sih Mama sekali aja diem.”

Dirga yang berdiri di sampingnya mengernyit bingung. “Lo kenapa? Emang Mama bisikin apa ke lo tadi?”

Aruna mendongak, menatapnya dengan mata besar. Bibirnya sempat terbuka, namun buru-buru ditutup lagi. Ia hanya mendesah panjang.

“Percuma gue jelasin. Lo nggak bakal ngerti.”

Tanpa menunggu reaksi Dirga, Aruna melangkah cepat ke kamar mandi. Pintu ditarik kasar dan hampir ditutup, tapi saat ia menoleh, Dirga sudah berdiri tepat di belakangnya.

Aruna terbelalak. “Lo… mau ngapain? Mau masuk, hah?!” suaranya ketus, penuh syok.

"Oh.. atau lo mau, mandi bareng seperti yang lo bilang barusan? "tuduh Aruna dengan nafas memburu.

Dirga langsung gelagapan. “Nggak! Nggak gitu! Gue cuma… cuma.” Ia menepuk-nepuk pahanya sendiri, berusaha menenangkan diri.

Dirga mengangkat kakinya, " Kaki gue reflek ngikut sendiri... "mengacungkan dua jari ke atas.

Aruna mendengus, pipinya makin panas. “Alasan!” bentaknya, lalu menghentakkan pintu kamar mandi sampai tertutup rapat dan terkunci.

Dirga berdecak , lalu memukul kepalanya sendiri sembari menjauh dari kamar mandi.

_______

Selesai membersihkan diri, Aruna dan Dirga akhirnya keluar dari kamar. Aroma masakan langsung menyambut mereka, memenuhi ruang apartemen minimalis itu. Di meja makan, Mama Lidya sudah sibuk menyusun lauk dengan wajah puas, sementara Bunda Laras masih menata piring sambil merapikan dapur.

“Waah, anak-anak Mama,” seru Mama Lidya riang begitu melihat mereka. “Gimana, mandi barengnya seru nggak?”

Aruna hampir tersedak ludahnya sendiri. Dirga spontan berhenti melangkah. Mereka berdua saling tatap sebentar, lalu sama-sama memaksakan senyum yang lebih mirip meringis. Kepala mereka bergerak pelan mengangguk, seperti boneka yang pegasnya mau lepas.

Mama Lidya hanya mengibaskan tangannya santai. “Udah, nggak usah malu-malu begitu. Mama juga pernah kok di posisi kalian. Jadi santai aja.” Ia lalu menarik kursi, duduk manis seakan tak ada yang aneh dengan kalimatnya barusan.

Belum cukup sampai di situ, Mama Lidya kembali meraih tangan Aruna di bawah meja. Jemarinya menggenggam erat, tatapannya serius tapi senyumnya licik.

“Nanti malam jangan lupa lakuin trik yang Mama bisikin tadi ya, Aruna. Malam ini pas banget kalau kamu coba. Percaya sama Mama.”

Aruna langsung terbatuk keras, sampai-sampai hampir tersedak dengan air liurnya sendiri. Wajahnya panik, matanya melebar, napasnya kacau tak beraturan.

Dirga mengernyit polos. “Lakuin apa, Ma?”

“Lo jangan kepo!” Aruna buru-buru memukul bahu Dirga, tertawa kaku sambil menepuk-nepuk dadanya sendiri yang masih ngos-ngosan. “Nanti gue kasih tahu. Santai aja…” Suaranya bergetar, tawanya sama sekali nggak natural.

Dirga makin bingung, tapi belum sempat bertanya lagi, Bunda Laras yang baru keluar dari dapur dengan sajian terakhir langsung menghentikan langkahnya. Matanya jeli, mengarah tepat ke jari manis Aruna yang kosong.

“Runa, cincin kawin kamu mana?” tanyanya penuh curiga.

Aruna kaku seketika, matanya refleks menunduk menatap jari manisnya. Tangannya spontan disembunyikan ke bawah meja, tapi terlambat. Tatapan Bunda sudah tajam menusuk.

Mama Lidya pun reflek melirik ke arah tangan Dirga. Kosong. Ia langsung menyipitkan mata.

“Kamu juga, Dirga? Kalian… nggak pake?”

Keduanya langsung panik. Dirga yang biasanya cuek mendadak pucat, sementara Aruna menggigit bibir bawahnya sambil melirik ke segala arah mencari alasan.

.

.

.

Bersambung

Hayo loh hayo jelas -jelas ada mama sama bunda yang super teliti bisa-bisanya lupa sama cincin kawin😅kira -kira alasan apalagi nih yang bakal Runa sama Dirga kasih kali ini ke mamanya 😋😋

Thank you guys , jangan lupa tinggalkan jejak dan komen like and shere ya guys👋❤🥰

lanjut next bab kuyy👇👇👇

1
vj'z tri
bener kecuriggan mu benar dokter 🫣🫣🫣🫣
Wida_Ast Jcy
tuh kan ala ala india lg. semangat say aku dah mampir ya.
Wida_Ast Jcy
aduuhhh.... wajahnya Korean tp namanya kok ala ala india nih 🤭🤭🤭.
vj'z tri
lanjut thor 🔥🔥🔥🔥
Kutipan Halu: siap kk😁
total 1 replies
vj'z tri
bales ayo baleh may hempaskan ulat bulu 🔥🔥🔥🔥🔥
vj'z tri
😲😲😲😲😲😲😲😲🫢🫢🫢🥹🥹🥹🥹🥹🥹
vj'z tri
sirine alarm tanda bahaya sepertinya harus mulai dinyalakan🫣🫣
vj'z tri
🫣🫣🫣🫣🫣 kayaknya ulat bulu mulai mendekat
vj'z tri
insting seorang dokter Dirga langsung beraksi, ayo kak bantu kamu pasti bisa membantu istrimu🔥🔥🔥
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 para ibu suri datang 🎉🎉🎉🎉🎉siap siap ada gebrakan ap lagi
vj'z tri
semua terserah padamu aku begini adanya ku hormati keputusanmu apapun yang akan kau katakan aselole🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
😏😏😏😏 langsung berubah tuh muka liat yang bening 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
biasa ajj bro gak sah 👆👆👆👆 tak gigit jari mu 😏😏😏
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 belum lama di sebut dah nongol ajj dr.salma
vj'z tri
🤔🤔🤔🤔🤔🤔 ada yang di sembunyikan aruna
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sesuai prediksi BMKG tepat sasaran
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 wes toh kalau penguasa bumi sudah bertindak yang lain lewat sen kanan belok kiri
Kutipan Halu: ngk bisa ngelawan yaa kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
masa iya drama nya langsung ketawan 🤣🤣🤣
Kutipan Halu: emaknya punya 1001 cara tapi anaknya punya 1002 cara dong biar ngk ketauan😁
total 1 replies
vj'z tri
woi bukan bercanda ga ,pak dokter pie sih 😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Kutipan Halu: tolong di luruskan kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 lah kok baru buka langsung di ajak ngakak berjamaah toh ini
Kutipan Halu: wkwkwk buat mengawali hari yg indah ini kak😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!