NovelToon NovelToon
AKU RAJANYA (I AM THE KING)

AKU RAJANYA (I AM THE KING)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Iblis / Perperangan / Persahabatan
Popularitas:533
Nilai: 5
Nama Author: BaoshanSanren

"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian

Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.

Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.

Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.

Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. GELOMBANG MONSTER

9

Langit gelap tanpa bulan di malam hari.

Tanah masih lembab meninggalkan jejak jejak hujan beberapa hari ini.

Yin Hei Long duduk di atas atap sendirian.

Ia melihat cincin di jari telunjuknya.

Itu adalah cincin dengan batu penyimpanan yang tadi ia dapatkan saat membeli pakaian.

Nona Chi mengatakan pakaian yang dapat di bayar dengan puluhan keping emas kecil itu terlalu banyak. Maka ia menawarkan untuk mengirimnya saja menggunakan kereta langsung ke kediaman.

Namun Yin Hei Long segera menolak.

Jadi nona Chi menyarankan agar menggunakan batu penyimpanan ini.

Yin Hei Long tanpa sadar melamun sebentar.

Pikirannya tiba tiba melayang pada para pengikutnya di dunia bawah.

Apakah sekarang sudah ada pemimpin baru?

Huhh.. Yin Hei Long tersentak kaget.

Suasana ini, perasaan ini. ia yakin ini adalah energi yin yang sedang meluap.

Bulan mulai bersinar dari balik awan gelap.

Begitu terang tiba tiba.

Yin Hel Long segera melesat secepat yang ia bisa.

Ia harus segera mencari tempat lapang.

Langit benar benar memihak padanya.

Puncak energi bulan muncul saat ia sudah bebas. Ya, ini adalah yang ia nanti nanti kan. Gerhana bulan merah.

Yin Hei Long terus melesat ke arah selatan dari ibukota.

Dari yang ia dengar, di sana mengalami banjir yang parah hingga warganya mengungsi.

Tempat yang sangat cocok untuk menampung kehancuran.

Yin Hei Long melompat meninggalkan banyak pedesaan di sekitar ibu kota.

Ia melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.

Jantungnya makin terpacu cepat.

Rasa sesak tiba tiba menyeruak di dadanya.

Di rasa makin dekat dengan arah sungai, Yin Hei Long melemparkan tubuhnya pada Padang rumput yang kotor karena lumpur sisa banjir.

Ia melepas kain hitam yang ia ikat, pakaian putih nya terciprat lumpur di berbagai tempat.

Tubuhnya makin terasa melemah.

Yin Hei Long memposisikan dirinya duduk bermeditasi.

Memejamkan matanya lalu perlahan mulai menyerap energi yin di sekitar masuk ke dalam tubuhnya.

Wajahnya berkeringat dingin.

Yin Hei Long fokus mengalirkan energi yang terserap ke seluruh titik Meridian di tubuhnya.

Perasaan dingin mulai menusuknya.

Tubuhnya seperti di kelilingi sinar bulan yang dapat di lihat dengan mata telanjang.

Saat gerhana bulan berada pada puncaknya, Yin Hei Long tidak tinggal diam.

Ia mencoba sebisa mungkin menyerap sebanyak yang bisa di tampung tubuhnya.

Seakan memang hadir untuk dirinya, sinar bulan seolah di manipulasi hanya untuk mengirimkan energi pada Yin Hei Long.

Begitu besar energi yin yang masuk secara bersamaan membuat tubuhnya seakan membeku.

Dingin yang begitu menusuk hingga darahnya terasa ikut berhenti mengalir.

Ia dapat Merasakan amis manis di tenggorokannya.

Uhukkk..

Yin Hei Long memuntahkan banyak darah segar.

Meski begitu ia masih memaksakan diri untuk menampung seluruh energi yin yang berhasil di serap.

Rasanya seperti paru paru di dadanya berhenti berfungsi.

Emm, sekali lagi, amis darah kembali di rasa di tenggorokannya.

Begitu gerhana bulan merah mencapai puncaknya, Yin Hei Long tidak dapat lagi menahan luapan energi dalam tubuhnya.

Roarrrrrrrrr.....

Ia melolong ke arah langit sebelum akhirnya tergeletak tak sadarkan diri.

.

Di beberapa kota terjadi kekacauan besar yang di sebabkan gelombang monster yang tiba tiba menerjang ke pemukiman warga.

Situasi kacau tak terkendali.

Jendral Muda Shi Yuan menunggang kuda menuju arah Utara gerbang masuk ibu kota.

Kediaman Jendral Shi berada di kota timur laut kekaisaran.

Begitu mendapat kabar adanya gelombang monster, Jendral besar Shi segera mengerahkan pasukan untuk menjaga ibu kota kekaisaran.

Ia dan pasukannya menuju gerbang timur, kemudian cucunya, Jendral muda Shi Yuan bersama pasukan miliknya menuju gerbang di bagian Utara.

Sambil Berpacu dengan waktu, jendral muda Shi mendengarkan laporan dari bawahannya.

Begitu cahaya bulan muncul, perilaku hewan spiritual yang memiliki darah iblis menjadi tidak normal.

Puncaknya ketika gerhana bulan merah terlihat jelas, sebagian besar hewan itu tiba tiba saja menjadi tidak terkendali lalu menyerang siapapun di dekat mereka.

Bahkan seorang ahli yang telah melatih mereka juga tak luput dari penyerangan.

Kakeknya sudah mengirimkan utusan pada kediaman Li di Barat kekaisaran dan keluarga Han di Selatan kekaisaran.

Pasukan militer tiap keluarga akan bisa menjaga masing masing satu gerbang.

Apapun kekacauan yang terjadi, ibu kota kekaisaran harus tetap terjaga bagaimana pun caranya.

Jika di lihat dari cahaya menyala dari tembok tinggi ibukota, tabir sebagai tameng pertahanan sudah di pasang sedari tadi.

Mereka hanya perlu memastikan tidak ada monster iblis dari luar yang akan memasuki ibu kota.

Seharusnya tidak ada yang begitu serius.

Jendral muda Shi Yuan bergumam dalam hati.

_A Xian, kau pasti ketakutan.

Setengah batang dupa berlalu saat ia berhasil sampai di gerbang Utara ibu kota.

Sial!!

Pertempuran sengit sedang berlangsung.

Prajurit kekaisaran tampak kuwalahan menghadapi banyaknya monster yang terus berdatangan.

"Pasukan bantuan tiba!!" Teriak salah satu prajurit itu saat melihat rombongan kuda bergerak mendekat.

"Bagus! Tarik mundur prajurit yang terluka!" Kepala prajurit itu memberi perintah.

"Jangan turun dari kuda dan serang!!!!" Teriak jendral muda Shi Yuan memberi aba aba.

Dari arah belakang, pasukan jendral muda Shi Yuan menerjang gerombolan monster yang sedang menggila.

Prajurit kekaisaran segera mundur menuju bangunan pos di gerbang masuk ibu kota.

Tidak butuh waktu lama, Pasukan jendral muda Shi Yuan berhasil menumpas habis segerombolan monster di sana.

Jendral muda Shi segera mengintruksikan agar pasukan di bagi menjadi dua.

Sebagian berjaga di depan dan yang lainnya mengamankan kuda.

Jendral muda Shi Yuan lalu menghampiri kepala prajurit kekaisaran.

Ia melihat sekeliling, para prajurit kekaisaran sedang membersihkan sisa pertempuran.

Mereka tampak menyeret mayat besar monster itu untuk di kumpulkan di sebelah sisi.

Saat memasuki pos, jendral besar Shi Yuan mendapati prajurit yang terluka tengah mendapatkan pertolongan pertama.

Beberapa prajurit tampak menyapanya, namun ia memilih abai.

Jendral muda Shi lalu bergegas memasuki kantor kepala prajurit untuk menanyakan situasi.

"Jendral muda!!" kepala prajurit itu tampak sedikit kaget, pasalnya ia sudah menyuruh bawahannya untuk menyiapkan tenda yang nyaman untuk jendral muda Shi juga pasukannya.

_Apakah jendral muda Shi kurang puas dengan tenda yang dapat mereka siapkan.

"CK, sudahlah." Potong Jendral muda Shi sebelum kepala prajurit itu membuka mulut. "Bagaimana situasi sebelum kami datang?" Tanya kemudian.

"Masih terkendali, jendral muda. Sebenarnya, ini adalah gerombolan pertama dari gelombang monster." jelas kepala prajurit itu.

Jendral muda Shi Yuan tampak berpikir sebentar.

Ia melihat kepala prajurit yang tubuhnya penuh perban.

Hemm, ia lalu menghela nafas berat.

"Dari sini aku akan mengambil alih." setelah berkata seperti itu, jendral muda Shi Yuan berlalu pergi begitu saja meninggalkan bangunan pos tersebut.

.

.

_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_

*.*

_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!