Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.
Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.
Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.
tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 9
PAGI HARI.
Claris sedang bersiap-siap ke akademi dia berdandan dan memakai baju resmi murid akademi calestia, kemeja putih, mantel berwarna hitam dengan lambang kristal hijau yang ada di belakangnya serta dasi dan rok selutut yang berwarna biru tua dengan sedikit garis berwarna merah.
Claris bersenandung lembut sambil berdandan ,lalu dia teringat kalau dia lupa bilang ke Kael baju Akademinya harus di ambil di saat ujian pemilihan kelas selesai.
"Oh..sial aku lupa bilang ke Kael kalau baju Akademi miliknya harus di ambil..."
Claris cepat cepat berdandan dan keluar kamar lalu menuju kamar tempat Kael tidur,dia mendobrak pintunya.
"Kael!!!" Claris menganga melihat Kael yang sedang ingin mengenakan kemejanya lalu pipinya mulai memerah.
"Claris?seriusan?kau masuk tanpa mengetuk dan malah mendobrak pintu? hah... kau sudah dapat seragam akademi?" Kael jelas kaget.
"Ini mansion ku...jadi terserah aku mau mendobrak atau mengetuk pintu." Pipinya masih memerah "Ekhm..dan memang itulah yang ingin ku bahas...tentang seragam akademi milik mu."
Claris memainkan jarinya "Uhh..maku lupa memberitahu mu kalau seragam akademi sudah bisa di ambil setelah ujian pemilihan kelas selesai...dan yah saat kau pingsan itu , jadi....aku minta maaf ,aku lupa beritahu mu." Claris tersenyum pura-pura polos.
Kael menganga "Aghhhhhhh..... Bagaimana sekarang?kamu kok bisa lupa sih? Ini adalah hari pertama kita memasuki Akademi!." dia mengerang.
"Uh...aku minta maaf..." Claris sedikit cemberut karna bersalah.
Kael melirik wajahnya "Ughh...tidak apa-apa itu hanya seragam akademi sesampainya kita di sana aku hanya harus mengambilnya dan kamu, kali ini aku minta tolong selagi aku mengambil seragam itu kau Carikan nama ku dan aku ada di kelas yang mana ,oke?" Kael tersenyum.
Claris menatap wajah Kael dan menghela nafas karna dia tidak marah dan Claris tersenyum balik "Baiklah Kael~."
"Bagus" Kael memakai pakaian yang di belikan oleh Claris .
Claris menatap Kael dengan kagum karna dia mengenakan apa yang dia hadiahkan padanya ,Claris senang melihat Kael memakai pakaian itu.
Mereka berdua segera keluar dari kamar dan berjalan ke arah pintu keluar menuju kereta kuda yang akan membawa mereka ke akademi Calestia.
Di dalam kereta kuda Claris memainkan jari-jarinya "Uhh...hey.. menurut mu kamu akan masuk ke kelas dan dan tingkat yang mana?"
"Aku?aku tidak yakin mungkin kelas peringkat B?" jawab Kael.
Claris mengerang "Ughh...omong kosong macam apa itu? kekuatan sihir mu itu gila...kau bisa melancarkan sihir tanpa merapal walau aku gak yakin orang lain sadar kecuali aku...tapi kau juga bisa bertarung tidak mungkin kau masuk kelas dengan peringkat B!!!."
"Siapa yang tau? kelas dengan peringkat A kebanyakan para murid-murid dengan darah bangsawan ataupun penyihir yang tergolong kuat dan contohnya saja Kau...Claris, sihir dan mana mu itu kuat karna kau dari keluarga 'Rosevale'." Kael menatap ke Claris.
Claris mengangguk "Ya...mungkin kau benar, tapi tetap saja...aku...tidak mau pisah kelas dari mu..." dia mengatakannya seperti bisikan.
Setelah beberapa menit berlalu, mereka akhirnya sampai dan segera turun dari kereta, mereka berjalan memasuki aula akademi yang sudah ramai dengan para murid yang melihat dan mencari nama mereka di papan pengumuman.
Ada beberapa mata murid yang melirik ke arah Kael dan Claris karna penasaran kenapa mereka berdua seperti ini.
"Baiklah...Claris aku harus ambil seragam ku ,aku serahkan pencarian nama ku padamu." Kael langsung berjalan pergi mencari ruang arsip di dalam akademi.
Claris mengangguk dan mulai mencari nama mereka berdua , sementara Kael berjalan sambil mencari ruangan itu.
"Dimana yah?seingat ku kalau di cerita aslinya ada di sekitar...." Kael akhirnya sampai "Ada di sini."
Kael masuk ke dalam ruangan dan dia melihat wanita berkaca mata berambut warna unggu dan matanya berwarna hijau cerah, sedang menulis beberapa dokumen,Wanita itu menyadari Kael "Nama? Dan apa urusan mu?."
"Kael,aku murid baru di akademi calestia ini dan aku mau mengambil seragam akademi milik ku."
Wanita itu mencari dokumen dan nama Kael di arsip murid akademi ajaran baru "Kael?kau seharusnya mengambil seragam mu saat ujian pemilihan kelas selesai." Ucap wanita itu sambil mengambil kantung berisi seragam dan meletakannya di meja.
"Uhhh...iya maaf aku lupa mengambilnya." Kael membalas tapi dia tidak mau menyebut Claris lupa memberitahunya.
"Baiklah ,tidak apa dan selamat kamu jadi murid resmi akademi calestia." Wanita itu tersenyum dan memberikan seragamnya "Pakai lah dan kau bisa langsung mencari kelas mu."
Kael mengambil seragam itu "Terima kasih....aku harus memanggil mu apa?."
"Kamu bisa memanggil ku Clara atau kak Clara juga boleh tapi jangan panggil aku dengan kata 'Bu' walau aku kadang sesekali mengajar aku masih muda, paham?." Matanya menyipit.
"Baik Clara ,aku harus pergi dulu." Kael segera berlari ke toilet untuk segera menganti bajunya.
DI AULA AKADEMI.
Claris mencari namanya mulai dari peringkat B ke A karna dia tau gak mungkin dia ada di peringkat C apa lagi yang terbawah,matanya mencari namanya dan akhirnya dia menemukan nama 'Claris Rosevale - rank A, kelas 1-A' tulisan itu terpampang di deretan peringkat A.
"Sudah ku duga aku pasti masuk peringkat A." Claris senyum percaya diri.
"Baiklah tinggal mencari nama Ka–" sebelum dia menyelesaikan kalimatnya dia melihat nama Kael tertulis di peringkat A 'Kael–rank A kelas 1-A' seketika Claris langsung tersenyum dia akan sekelas sama Kael.
"Yessss,dia di peringkat A dan akan sekelas sama ku, Kael~." Claris tersenyum bahagia.
"Claris!!!!!" Kael akhirnya muncul di belakangnya dengan sedikit terengah karna buru-buru memakai seragamnya"Gi...gimana?aku ada di kelas dan peringkat apa?." Kael terengah-engah.
"Oh...kamu ada di peringkat A kelas 1-A tentunya dan coba tebak?kita sekelas~" Claris menatap Kael saat dia sudah mengenakan seragam akademi miliknya.
Kael memakai Kemeja putih tanpa dasi serta mantel berwarna hitam dengan sedikit tambahan warna merah dan garis berwarna kuning ke emasan, dengan kristal hijau cerah terukir di belakangnya dan celana berwarna hitam ,seragam khusus murid laki-laki akademi.
Claris tersenyum "Kamu terlihat...cocok mengenakan itu."
"Uh? ya terima kasih." Kael masih mengatur nafasnya.
"Ayo,ayo kita ke kelas sekarang." Claris memegang tangan kael dan menariknya.
Kael menggerang lelah "Ugh...aku bahkan belum sempat mengatur nafas."
Mereka melewati lorong-lorong kelas dan akhirnya memasuki kelas mereka ,Claris masih mengandeng tangan Kael yang berjalan di belakangnya , seluruh murid sudah ada di kelas mereka sudah duduk di kursi mereka.
Kael mengamati beberapa murid dan sesuai dengan yang ia ketahui bahwa kelas peringkat A ini seluruhnya adalah putra dan putri bangsawan dan beberapa ada juga yang memiliki darah dari penyihir dan ada satu orang yang Kael juga lirik 'Leon Veil' sang tokoh utama dalam cerita yang ia masuki ini dan dia sedang duduk sendiri di pojokan karna tidak tau gimana cara bergaul.
"Umm... sebentar lagi juga dia akan dapat teman." Kael bergumam.
Claris menarik Kael ke kursi kosong yang ada di meja kedua dari depan dan dia duduk di samping Kael.
"Eh?kenapa gak kursi belakang? aku mau pindah ke kursi belakang aja yah." Kael tidak ingin duduk di kursi yang rawan terlihat oleh guru yang mengajar nanti.
Claris mencubit paha Kael mencegah agar dia tidak berdiri dan pergi "Tidak,kau tidak akan kemana-mana,kau duduk di samping ku titik." mata Claris menatapnya tajam.
Kael menghela nafas dan dia melihat sekitar memperhatikan wajah-wajah yang ia ketahui akan ada sampai akhir cerita.