NovelToon NovelToon
SYSTEM TUKANG OJEK PART II

SYSTEM TUKANG OJEK PART II

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alijapul

Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Kesulitan yang Mengajarkan Kekuatan dan Keberhasilan Yang Manis

Setelah beberapa minggu yang penuh dengan keberhasilan aplikasi "Ojek Asyik," Iyan mulai merasakan perubahan yang signifikan dalam hidupnya. Pendapatan dari ojek meningkat, dan kebahagiaan juga turut mengalir. Semua berjalan lancar, tetapi hal itu tidak berlangsung tanpa tantangan.

Suatu sore, saat Iyan pulang ke rumah setelah seharian ngojek, dia mendapati ibunya terlihat cemas. “Iyan, kita perlu berbicara,” ibunya berkata dengan nada serius.

“Hai, Bu! Ada apa? Kenapa terlihat khawatir?” Iyan bertanya, sedikit gugup.

“Ini tentang tagihan listrik. Kita sudah beberapa bulan belum membayarnya. Aku takut mereka akan memutuskan aliran listrik kita,” ibunya menjelaskan, wajahnya tampak khawatir.

“Tenang, Bu! Aku sudah memiliki uang hasil kerja kerasku, kita bisa membayar tagihan itu!” Iyan menjawab bersemangat.

Namun, saat dia menghitung uangnya, Iyan merasakan ketidaknyamanan. “Tapi, Bu, jumlah ini hanya cukup untuk membayar sebagian saja,” katanya dengan raut wajah bimbang.

“Kalau begitu kita harus mencari cara untuk mendapatkan uang tambahan,” ibunya menyarankan.

Ketika itu, sistem di kepalanya memberikan sinyal. “Iyan, ini adalah momen bagus untuk mengambil misi baru! Jika kamu bisa membantu lebih banyak penumpang, hadiahmu bisa lebih besar!”

“Baiklah, sistem! Apa misinya?” Iyan menanggapi penuh harapan.

“Ajak teman-temanmu untuk membentuk tim ojek! Jika kalian dapat mencapai 100 penumpang dalam seminggu, kamu akan mendapatkan bonus yang cukup untuk membayar tagihan listrik!” sistem memberikan tantangan yang menggugah semangatnya.

“Ide bagus! Kita bisa mengatur untuk bekerja sama!” Iyan merasa optimis. Sesampainya di sekolah keesokan harinya, dia berbincang dengan teman-temannya.

“Eh, semua! Kita perlu bekerjasama! Jika kita bisa mengumpulkan 100 penumpang dalam seminggu, kita bisa dapat bonus besar!” Iyan menjelaskan rencana dengan penuh semangat.

“100 penumpang? Mengapa tidak 200 saja?” Udin sarkastis, tetapi cahaya dalam matanya menunjukkan dukungan.

“Bisa jadi, karena semua orang di sini butuh ojek cepat!” Encep menambahkan.

“Harus pasang strategi! Kita bisa bikin promosi lagi di sekolah, kayak ada diskon untuk penumpang pertama!” Mira berkata bersemangat.

Dengan strategi yang dijadwalkan, mereka mulai melakukan promosi di sekolah dan membagikan stiker dengan kode promo diskon. Semangat teman-teman ikut menggelora, dan mereka bekerja keras untuk mencapai target.

Seiring berjalannya waktu, penumpang mulai berdatangan. Namun, Iyan dan teman-temannya menghadapi tantangan yang tak terduga.

“Eh, kenapa orangnya sedikit? Di mana yang sudi memanfaatkan dengan membeli tiket untuk Ojek Asyik?” Joko berkata dengan miris sambil memeriksa statistik.

“Aku rasa kita perlu berinovasi! Bagaimana kalau kita menawarkan layanan ojek belanja juga?” Sari menyarankan.

“Yap! Kita bantu orang tua belanja sekaligus jadi alternatif transportasi! Kita bisa ciptakan menu belanja ojek yang spesial!” Iyan menjawab, merasa terinspirasi.

Tim pun memperbarui rencana dan mulai mempromosikan layanan belanja di lingkungan sekitar. Menyiapkan keberanian serta canda tawa, mereka menawarkan layanan tidak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk orang tua dan keluarga.

Dalam seminggu itu, mereka bergulat, bekerja keras siang malam, dan penumpang mulai banyak yang muncul. Iyan bisa merasakan suasana bersemangat dari semua itu.

“Tepat di garis finish! Kita hanya butuh sedikit lagi!” Udin berteriak sambil memegang plakat yang berisi jumlah penumpang yang sudah diangkut.

“Yuk, kita kasih kabar ke semua orang!” Mira menyemangati.

Namun, pada hari terakhir menjelang deadline, situasi menjadi menegangkan. Mereka hanya bisa mencapai 90 penumpang. “Cuma 10 lagi! Kita harus bagaimana?” Encep bertanya dengan rasa cemas.

“Tenang! Ayo kita lakukan jalan cepat! Mari kita tawarkan ojek keliling ke tempat-tempat wisata! Biarkan mereka menikmati perjalanan!” Iyan menyarankan.

Sontak ide itu berhasil, dan mereka berlari ke luar, menawarkan ojek dengan harga promo, dan sempat berkeliling di tempat wisata untuk menawarkan ojek.

Hari terakhir menuju pencapaian target 100 penumpang sudah tiba. Iyan dan teman-temannya berkumpul di area sekolah dengan semangat yang menggelora. Dengan antusias, mereka mempersiapkan strategi final demi mencapai target yang diimpikan.

“Ya, teman-teman! Hari ini adalah momen kita! Setengah dari orang yang kita tawarkan sudah bergabung, kita hanya butuh 10 penumpang lagi! Kita bisa melakukannya!” Iyan memberi semangat.

“Mari kita gunakan semua cara! Kita bisa tawarkan ojek rumah ke rumah, dan juga promo spesial!” Encep menambahkan sambil bersemangat.

Udin tidak mau kalah. “Aku sudah berlatih bercanda dengan penumpang! Siapa tahu bisa menarik hati mereka!” dia bersikap berlebihan, menirukan gaya pelawak terkenal sambil mencoba menghibur teman-temannya.

“Dan makanan! Jangan lupakan makanan! Kita buat mereka lapar sebelum berbagi tarif!” Sari saran sambil tertawa.

Dengan semangat itu, mereka mulai bergerak keluar, menunggu setiap peluang untuk menarik penumpang sebanyak-banyaknya. “Oke, ayo kita bagi tugas! Udin, kamu promosi di kantin. Mira dan Sari, kalian bisa tawarkan ojek belanja di kelas!” Iyan membagi tugas.

“Eh, beri tahu orang-orang kita adalah ojek terbaik, dengan dengan harga miring!” Udin menjawab.

“Dan senyuman manis!” Mira menambahkan, dengan pura-pura lakukan pose.

Beberapa jam berlalu, mereka berusaha sekuat tenaga. Ketika waktu semakin menyusut, segala cara mereka coba. Tiba-tiba, mereka memutuskan untuk mengumpulkan semua siswa di halaman sekolah. “Siapa yang mau naik Ojek Asyik hari ini? Hanya hari ini kita tawarkan diskon 50%! Siap-siap untuk sebuah pengalaman asyik!” Iyan berteriak.

Kerumunan siswa terlihat. “Berapa banyak yang dapat kami hemat? Satu juta?” Joko berkomentar sambil bersuara mengundang tawa.

“Satu juta hanya untuk yang penuh humor! Tapi hari ini kami punya tawaran menarik!” ucap Iyan sambil tertawa.

Akhirnya, banyak siswa mulai mengangkat tangan dan mendaftarkan diri mereka. Suasana berubah menjadi keceriaan saat Iyan dan timnya menjalankan misi. “Kita bisa lakukan ini! Hanya ini yang tersisa!” Encep berteriak.

Hingga menjelang sore, mereka terus berusaha. Saat itu, Iyan melihat papan tulis yang menunjukkan angka penumpang. “Satu lagi! Kita hanya butuh satu penumpang lagi!” dia berteriak sambil melompat kegirangan.

“Siap! Ayo kita siapkan banner! Ekspresikan momen kemenangan!” Mira memberi tahu.

Akhirnya, saat semua siswa berlari-lari, mereka berhasil mendapatkan satu penumpang terakhir, dan sorakan pun pecah di antara mereka. “Kita sukses! Kita berhasil mencapai 100 penumpang!” Iyan melompat gembira.

Dengan kegembiraan meledak, mereka merencanakan perayaan kecil di kebun mereka. Iyan melihat ke arah teman-temannya, yang menghadapi semua tantangan dengan humor yang luar biasa. “Terima kasih, semuanya! Kami benar-benar melakukannya! Semuanya bisa bekerja sama dan mencapai tujuan yang sulit! Ini benar-benar suatu hal yang luar biasa!”

Udin betepuk tangan. “Ayo kita buat pesta ulang tahun untuk Ojek Asyik!”

Joko berteriak, “Kue dan snack waktu merayakan kemenangan, tidakkah kau inginkan?”

Sari menambahkan, “Dan kita perlu berbagi berita ini ke media sosial agar semua orang tahu!”

Dengan semua energi positif, keceriaan dan saling mendukung, Iyan menyadari bahwa pengalaman ini lebih dari sekadar bisnis ojek. Ia mendapatkan teman-teman yang tidak hanya mendukung tetapi juga membangun semangat.

Sore itu, setelah semua beres, ketika teman-teman mulai pulang, Iyan dan sistemnya berbicara. “Sistem, terima kasih atas semua dukunganmu. Apa selanjutnya?”

“Selanjutnya, bersiap untuk misi yang lebih besar! Ingat, perjalanan ini baru saja dimulai! Peluang usaha luar biasa ada di depanmu!” suara sistem memberikan semangat.

Iyan tersenyum. Ia tahu perjalanan ini masih panjang dan penuh tantangan, tetapi bersama teman-teman dan sistemnya, dia siap untuk menghadapi segala rintangan yang akan datang.

Bersambung..

1
Nino Ndut
Hmm, kayak bukan ngomong ma sistem yak.. mirip kayak ma orang biasa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!