'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan Special Dengan Money Rose?!!!
Beberapa perawat juga dokter nampak begitu sibuk senja itu!
Tuan Walter, Edmund, bahkan Nyonya Hermina-, ketiganya sama sekali tak mampu duduk tenang setelah mendapatkan kabar bahwa sang putri pertama telah memberikan tanda-tanda kesadaran, kebahagiaan bercampur dengan rasa was-was membuat ketiga orang itu termenung dalam lamunan masing-masing.
"Edmund, apa kau sudah menghubungi kakak ipar mu??"
"Aku sedang mencobanya ayah!!!" Edmund tertunduk fokus, pandangan nya sama sekali tak beralih dari layar ponsel yang ia genggam.
Jawab panggilan ku sialan!!!! kemana saja kalian!??? tunggu-, apa mereka turut pergi ke tempat orang tua Louis Ferdinand bersama si kembar?? sungguh tak masuk akal!!! Louis Ferdinand!!! apa kau tak memikirkan kakak ku?!!!
"Ada apa Edmund??!!"
"Tidak ibu!! bukan apa-apa!!" Edmund seketika memalingkan wajah saat Nyonya Hermina menyadari wajahnya yang semakin masam.
"Mungkinkah Hannah dan Louis Ferdinand turut pergi??"
"Apa maksud mu sayang??"
"Leah dan Fabio, mereka sempat menghubungi ke rumah dan mereka berkata bahwa-, akan menghabiskan waktu liburan di kediaman Nyonya Karlee!!"
"Benarkah demikian?? kenapa dirimu sama sekali tak menyampaikan apapun padaku, sayang?!" Nyonya Hermina mengerutkan dahi begitu ia mampu berhadapan dengan sang suami.
Sudah ku duga!! kedua manusia tak tahu diri itu!!! mereka justru menghabiskan waktu dengan bersenang-senang di kota seberang!!! walau bagaimana pun-, aku harus bisa menghubungi salah satu dari mereka!!! kak Wimie, dia harus mendapatkan kembali apapun yang menjadi miliknya!!
"Edmund!!! tunggu nak!! kau mau kemana??"
"Edmund!!!"
"Biarkan saja sayang!! mungkin ada sesuatu yang mengganggu pikiran putra kita! ia pasti akan kembali nanti!!" Tuan Walter seketika menahan pergerakan tubuh sang istri yang hampir mengejar langkah kaki Edmund.
****
Hampir 65 menit terduduk di cafe Miriam Peunch,
Beberapa gelas minuman kosong yang berjejer diatas meja nampaknya terus menjadi penonton setia dari sikap aneh seorang Louis Ferdinand.
Wajah datar dengan tatapan mata yang melayang kesana-kemari, hal itu yang membuat beberapa pelayan turut menaruh rasa curiga pada sosok Louis.
"Nyonya-,"
"Tak apa!! kita tidak bisa mengusir pelanggan begitu saja!! biar aku yang berbicara padanya!!"
"Huuuuuffftt!! syukurlah!! Nyonya Manager bersedia untuk turun tangan!! aku sungguh lelah hari ini, aaaah!! punggung ku!!" Brisia seketika berceloteh begitu sang boss utama nampak melangkah kian menjauh dari posisi ia berdiri.
"Permisi Tuan!! maaf-, apa sebenarnya Anda tengah menunggu seseorang??! kami, sudah hampir tutup,"
"Aaahh!! iya-, aku mengerti!! tapi-, bolehkah aku menanyakan sesuatu pada Anda??"
"Silahkan!!"
"Apa ada seorang pegawai yang bernama Hannah di cafe ini??"
"Hannah??"
"Iya! benar!! aku sedang menunggu nya!! apa Hannah benar-benar bekerja di tempat ini, Nona!??"
Louis Ferdinand yang berbicara santun dengan raut wajah ramah serta mata berbinar justru membuat Nyonya Manager menaikkan satu alis sebelum akhirnya berpaling dari tatapan sang lawan bicara.
Hannah, siapa lagi pria ini?? kenapa aku harus berurusan dengan gadis rumit penuh masalah seperti dirinya?? pertama Hanz yang rela mengalami luka-luka hanya karena seorang bandit melecehkan nya, sekarang-, datang lagi pria yang rela menunggu nya berjam-jam hanya demi bisa menemukan dirinya!! sungguh menjengkelkan!!! andai bukan karena Volksraad-, aku sungguh tak sudi untuk menerima gadis itu sebagai karyawan!!
"Nona, apa Anda baik-baik saja?!"
"Maaf!! saya tidak bisa memberikan informasi apapun perihal gadis yang Anda sebutkan!!"
"A-apa?? tapi-,"
"Saya sungguh tidak berani membocorkan perihal informasi pribadi dari setiap karyawan!!"
"Jadi benar Hannah bekerja disini??"
Seharusnya aku diam!! kenapa aku terpancing untuk bicara??!!
"Nona, tolong-,"
"Ternyata dirimu disini, wahai kakak ipar??!! mmm-, apa kau menantikan kehadiran istri mu?? dimana dia?? aku juga butuh berbicara padanya!!"
"Edmund??!" tatapan netra biru laut itu menajam saat Louis menyadari sosok sang adik ipar yang berdiri tepat di samping tubuh Nyonya Manager.
"Dimana dia??!!"
"Itu bukan urusan mu!! menjauh lah dari Hannah!!" Louis terperanjat, dagunya seketika meninggi tatkala Edmund terus berceloteh dengan menyebut asal nama Hannah.
Siapa lagi ini??!! astaga!! seharusnya aku menutup cafe lebih awal!!! apa akan kembali terjadi kerusuhan hanya karena Hannah?? gadis itu bahkan tidak berada disini sekarang!!!
****
Melangkah beriringan menuju kendaraan yang terparkir,
Hannah yang cenderung senyap saat menikmati langkah membuat Hanz melirik sepintas ke arah sang gadis.
Tak ada suatu apapun yang ia keluhkan!? apa dia masih belum cukup mempercayai ku??
"Bagaimana menurut mu hidangan makan malam di resto yang baru saja kita kunjungi??"
"Mmmmm??"
"Maaf, aku-, hanya ingin mendapatkan perhatian mu," Hanz tersenyum lembut, perlahan cengkeraman telapak tangannya pada pergelangan tangan Hannah mengendur seiring dengan tatapan sang gadis yang tertuju fokus dan membuat ia melayang karena grogi.
"Hanz,"
"Hmmmm??"
"Apa menurut mu, hubungan secara sembunyi-sembunyi itu bisa bertahan lama??"
"A-apa??"
"Kau-, kenapa melakukan hal ini Hanz??!"
"Hanni-, apa kau bersedia menjalani hubungan tersembunyi denganku??!" rayut wajah pria itu kembali berbinar dengan senyum yang tak kalah mengembang.
Astaga!! apa maksudnya???
Netra indah Hannah membulat sempurna saat Hanz kembali bertingkah aneh dan menggenggam kedua telapak tangannya.
"Hanni-,"
"Tunggu Hanz!!! kau-, kau sungguh keterlaluan!! bagaimana jika Nyonya Manager membenci ku karena hal ini??"
"A-apa?? Nyonya Manager?? apa hubungannya dengan kita??"
"Bukankah kau menjalani hubungan special dengan Nyonya Manager??"
"Hubungan special dengan Nyonya Manager?? tunggu-, maksudnya??"
"Jangan menampilkan wajah panik seperti itu!! aku tahu semuanya!! kau dan Nyonya Manager hanya sedang mencoba untuk menghindari rumor kan?? perbedaan usia diantara kalian yang mencolok memang cukup menarik perhatian!! makanya dirimu sengaja memperalat diriku untuk mengalihkan perhatian mereka!! dengan mendekati ku orang-orang akan berpikir bahwa kita menjalani sebuah ikatan khusus!! padahal aslinya ...., aaah!! tolong jangan melakukan hal berlebihan seperti ini, aku sungguh tak keberatan untuk membantu menyembunyikan hubungan special mu dengan Nyonya Manager!! kau tenang saja!! tapi berjanjilah!!! jangan mengecewakan hati wanita dewasa sepertinya, Hanz!!!"
Hannah??!! apa-apaan ini?? apa dia mendengar sepenggal percakapan ku dengan Money Rose?? jadi, ia berpikir demikian?? hubungan special ku dengan Money Rose??!! sungguh menggemaskan sekali pemikirannya!! astaga!! aku bisa mencari perhatian padanya dengan kondisi yang seperti ini, bukankah itu artinya-, semesta memihak padaku??!!
Hanz justru mengangguk dengan senyum tipis di bibir, ia juga memalingkan wajah dan mencoba untuk menahan tawa sekuat tenaga.
"Hanz!!!"
"Hmmm???!!"
"Tolong antar aku pulang sekarang!!"
"Baiklah!! aku akan membawa mu pada pria brengsek itu meski hatiku tak menyukai nya!!"
"A-apa?? apa kau mengenal-,"
"Tidak!! lupakan saja!!"