NovelToon NovelToon
BAYANGANMU DI HARI PERTAMA

BAYANGANMU DI HARI PERTAMA

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Cintapertama / Spiritual / CEO Amnesia / TKP / Tamat
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sarifah31

Bayangmu di Hari Pertama
Cinta yang tak lenyap meski waktu dan alam memisahkan.

Wina Agustina tak pernah mengira hari pertama OSPEK di Universitas Wira Dharma akan mengubah hidupnya. Ia bertemu Aleandro Reza Fatur—sosok senior misterius yang ternyata sudah dinyatakan meninggal dunia tiga bulan sebelumnya. Hanya Wina yang bisa melihatnya. Hanya Wina yang bisa menyentuh lukanya.

Dari kampus berhantu hingga lorong hukum Paris, cinta mereka bertahan menantang logika. Namun saat masa lalu kembali dalam wajah baru, Wina harus memilih: mempercayai hatinya, atau menerima kenyataan bahwa cinta sejatinya mungkin sudah lama tiada…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarifah31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Nama yang Terkubur

Di mana Wina dan Nayla mulai menyusuri jejak masa lalu Ale, membuka lapisan-lapisan kebenaran yang terkubur rapi di balik nama, dokumen, dan bisikan waktu. Bab ini penuh dinamika antara rasa ingin tahu, rasa takut, dan ikatan persahabatan yang makin kuat.

“Aleandro Reza Fatur,” gumamku pelan sambil menatap layar ponsel.

Pencarian Google tak menunjukkan hasil yang berarti. Tak ada akun media sosial aktif, tak ada berita mahasiswa berprestasi, tak ada unggahan apapun. Padahal, jika benar dia dulu aktif di kampus, pasti ada jejak digitalnya.

Kecuali jika... semua itu sengaja dihapus.

“Aku masih bingung,” kata Nayla sambil mengupas permen mint di sebelahku. “Kenapa kamu tiba-tiba pengin tahu soal kakak itu?”

Aku menatapnya. Nayla sudah cukup sabar menemaniku selama beberapa hari terakhir, bahkan saat aku berkali-kali melamun dan minta ke taman belakang tengah malam.

“Karena aku merasa… aku bukan cuma kenal dia. Tapi aku disuruh untuk tahu dia.”

Nayla mengerutkan kening. “Ini mulai kayak novel misteri. Kamu jangan-jangan kerasukan?”

Aku tertawa kecil. “Mungkin.”

Kami duduk di bangku perpustakaan lantai dua, di ruang arsip yang hampir tak pernah didatangi mahasiswa. Rak-raknya tinggi, berdebu, dan sebagian besar lembarannya sudah menguning. Tapi satu hal yang menarik: di sini, sejarah kampus tidak bisa dimanipulasi.

“Aku kemarin nemu map ospek 2021,” kataku. “Ale pernah tercatat di sana. Koordinator pendamping Maba. Tapi sekarang semua seolah-olah dilupakan.”

Nayla berdiri, menyisir rak “Agenda Kegiatan Mahasiswa 2020–2023.” Ia menarik satu bundel besar dan membuka halaman demi halaman. Aku ikut membantunya, menyapu halaman seperti sedang menyisir laut mencari karang yang tersembunyi.

Dan akhirnya, kami menemukannya.

Laporan Kegiatan: OSPEK 2021

Foto barisan panitia tertempel di tengah halaman.

Nama-nama tertulis rapi di bawahnya. Dan di baris terakhir:

> Aleandro R. Fatur – Divisi Pendampingan Psikologis

“Aku tahu aku nggak halu,” bisikku.

Tapi sesaat kemudian, mataku membeku.

Di bawah nama Ale, dengan tinta merah yang berbeda dari huruf lainnya, tertulis coretan:

> [MENINGGAL] – Kecelakaan Bus Pariwisata – Juni 2022

Nayla membaca tulisan itu dengan wajah pucat. “Ini... beneran?”

Aku mengangguk pelan. “Juni 2022. Berarti udah hampir setahun lebih.”

Kami terdiam.

Lalu Nayla berkata, “Wina... kamu lihat dia. Kamu ngobrol sama dia. Berkali-kali.”

Aku menatapnya. “Dan dia... selalu tahu kapan aku butuh dia.”

Kami saling pandang dalam diam yang panjang. Di luar jendela perpustakaan, langit mulai abu-abu, seperti enggan memberi cahaya.

“Kamu yakin nggak mau cerita ke siapa pun?” tanya Nayla.

Aku menggeleng. “Belum. Aku belum siap menganggap dia cuma... arwah. Atau semacamnya. Aku pengin tahu dulu: kenapa dia masih di sini.”

Kami menutup bundel laporan itu dan memasukkannya kembali ke tempatnya.

Tepat saat kami berbalik hendak pergi, Nayla berhenti di tengah lorong.

“Wina...”

“Apa?”

Dia menunjuk ke dinding kaca ruang arsip.

Dan di sana, pantulan bayangan seseorang berdiri tak jauh di belakang kami.

Tapi saat kami menoleh...

Kosong.

Tak ada siapa-siapa.

Bab ini memperkuat ketegangan dan menempatkan Wina di tengah dilema besar: apakah ia sedang bicara dengan roh seseorang yang belum pergi, atau ada misteri lain di balik semua ini? Persahabatannya dengan Nayla pun semakin solid menjadi jangkar agar Wina tidak kehilangan arah.

Siap lanjut ke Bab 10, misalnya Wina mulai mencari saksi hidup dari kecelakaan Ale, atau menemui dosen yang dulu akrab dengannya?

1
Nurul An-nisa
iya ya, sampe sekarang belum ada alasan kenapa harus Wina
drpiupou
duh apa ada kemungkinan Fatur gidup
drpiupou
sedih banget omongan si Ale Ale ini
Sarifah Aini: Ale Ale rasa apa kak 😂
total 2 replies
drpiupou
apakah kamu akan memilih Ale?

ku harap kamu milih aku sih
Afriyeni Official
tetaplah di sisinya Wina, lambat Laun ia akan pulih dari lukanya yang tak terlihat.
Afriyeni Official
cuma Wina yang belum tahu kalau Fatur adalah Ale
bluemoon
sarapan dulu win lain kali
Aquarius97 🕊️
keren Thor 👋🏻 semangatt
Aquarius97 🕊️
huwaaaaa.... beneran kan Ale ternyata koma .. eh firasat ibunya Ale kuat banget yak
Aquarius97 🕊️
Alee... ahhhh jadi Ale.... masih hidup /Sob/
sjulerjn29
tu kan bener ceuk aku oge ale eta teh..🤭
wina akhirnya pujaan hatimu masih hidup
Iqueena
Yang jelas perasaanmu itu untuk Ale Win, karena dia yg pertama kamu liat, walau bukan sebagai manusia 🥹
Iqueena
Wahhhh, keren plot twist nya kak 👏🏻
Iqueena
Jadi Fatur itu Ale?
Xlyzy
Ale sebenarnya kamu ini manusia apa atau hantu si
Dewi Payang
Sampai kini aku tetap berharap Fathur adalah Ale.....
Ceyra Heelshire
kalau orang liat, bisa dikira gila sih
Drezzlle
Betul Wina
Dasyah🤍
aku doain yah moga moga Fatur benaran Ale
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
Ale km hrs bersyukur bertemu mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!