NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Pusaka Ajaib
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Alam Dongtian berada di ambang kehancuran. Tatanan surgawi mulai retak, membuka jalan bagi kekuatan asing.

Langit menghitam, dan bisikan ramalan lama kembali bergema di antara reruntuhan. Dari barat yang terkutuk, kekuatan asing menyusup ke celah dunia, membawa kehendak yang belum pernah tersentuh waktu.

Di tengah kekacauan yang menjalar, dua sosok berdiri di garis depan perubahan. Namun kebenaran masih tersembunyi dalam bayang darah dan kabut, dan tak seorang pun tahu siapa yang akan menjadi penyelamat... atau pemicu akhir segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rentetan Bencana

Langit Benua Tengah berubah kelabu. Aroma darah dan amarah mulai mengisi udara. Tepat ketika para faksi besar bergerak menuju wilayah netral—membawa jenius-jenius muda terbaik mereka untuk berlomba mendapatkan keberuntungan dari alam rahasia Qianlong—dunia seolah memasuki babak baru dari kekacauan yang belum pernah tercatat dalam sejarah.

Retakan-retakan energi spiritual muncul di berbagai tempat. Hutan Timur digulung badai qi yang menyesakkan, Hutan Bambu Hitam dipenuhi jeritan panjang binatang roh yang menggila, Hutan Angin Putih terbakar dari dalam oleh energi liar yang tak dapat dijelaskan, dan Hutan Purba… bergetar, seolah kehendak lama sedang bangkit dari tidur panjang.

Binatang-binatang roh mulai mengamuk serempak. Tak peduli seberapa tinggi tingkat kecerdasannya, semuanya berubah beringas dan liar. Bahkan tunggangan-tunggangan spiritual para penguasa dan tetua agung yang telah dijinakkan selama puluhan tahun pun memberontak, menolak dikendalikan. Mereka menyerang kota-kota kecil, menelan desa, bahkan merobek markas kultivasi yang dulunya tak tersentuh.

Panik merambat cepat.

Para tetua sekte dipaksa turun gunung. Penjaga gerbang teleportasi utama dibantai oleh makhluk roh yang menolak kembali ke habitatnya. Dunia benar-benar sibuk.

Di atas menara utama Istana Sayap Kebebasan, Zhang Wei memandangi pusaran langit yang bergolak jauh di utara. Jubah kelabunya berkibar ditiup angin laut. Aura dingin dan tajam mengelilingi tubuhnya, namun matanya… dipenuhi kegelisahan.

“Ini bukan gejala alam biasa…,” gumamnya. “Formasi? Atau… kehendak dari zaman yang lebih tua?”

Suara telepati masuk ke dalam kesadarannya. Suara Rong Fan—datar, tapi tegas.

“Zhang Wei, jangan turun tangan. Biarkan kami yang menangani bencana ini.”

Kemudian disusul suara Ming Rui, sedikit lebih lembut namun tak kalah serius.

“Kau punya tugas yang jauh lebih besar. Fokus pada misi utama. Alam rahasia Qianlong sudah terbuka. Dunia bisa hancur dan kembali dibangun… tapi tidak akan ada kesempatan kedua untuk apa yang kau cari.”

Zhang Wei mengepalkan tangan, menatap langit sekali lagi sebelum menghela napas perlahan.

“Baik. Tapi cepatlah… dunia takkan bertahan lama dalam kegilaan ini.”

***

GRUUUUUAAAAAAARRRRR——!!!

Jeritan panjang menggelegar dari arah barat, memecah langit di atas wilayah netral. Tanah bergetar, udara mengandung percikan spiritual yang menusuk, dan tekanan qi liar memancar ke segala arah. Langkah-langkah berat binatang roh terdengar seperti gemuruh drum perang purba, mengguncang akar-akar bumi.

Dari kejauhan, terlihat bentangan hutan yang dilalap oleh api spiritual, sementara gelombang binatang roh dari berbagai jenis dan ukuran mengamuk tanpa kendali. Mata mereka membara, tubuh-tubuh mereka bergerak tanpa naluri, seolah dikendalikan oleh kehendak asing yang tak bisa dijelaskan.

Wilayah netral, tempat yang selama ini dianggap aman dari pengaruh faksi-faksi besar, kini berubah menjadi medan kehancuran yang mengerikan.

Namun, di atas sebuah tebing sunyi yang menghadap ke pusat kekacauan itu, lima sosok berdiri tegak. Angin membawa suara amukan binatang, tetapi di hadapan mereka hanya ada keheningan yang berat.

Zhang Wei berdiri paling depan. Jubah kelabunya berkibar tertiup angin spiritual yang kasar. Mata kelabunya memandangi lanskap yang mulai dilahap api dan kabut energi. Di sisinya, pedang abu-abu itu bergetar lembut, seolah turut merasakan kekacauan dunia yang semakin gila.

“Seandainya aku bisa menghentikan ini sekarang…” gumamnya pelan, suara yang nyaris tersapu angin.

Di belakangnya, Fei Yuan dan Yan Zhuan bersiaga penuh, sementara Shen Dou dan Ruo Lian saling bertukar pandang penuh kecemasan. Mereka tahu—Zhang Wei ingin turun ke medan, ingin menenangkan binatang-binatang roh yang mengamuk dan menyelamatkan para kultivator yang terjebak. Tapi...

SRET——

Cahaya spiritual berkilat di udara. Dua sosok muncul tanpa suara, berdiri di sampingnya. Rong Fan dengan jubah merah gelapnya, dan Ming Rui dengan kilauan perak yang menyelimuti tubuhnya seperti kabut abadi.

“Sudahlah,” ucap Ming Rui tegas, tanpa membuang waktu. “Kau sudah tahu apa yang dikatakan ramalan Yao Wufan. Langkahmu harus tetap.”

Rong Fan menatap ke arah hutan yang terbakar, lalu kembali memandang Zhang Wei. “Tak perlu khawatir. Kedua pamanmu ini akan menyingkirkan bencana ini secepatnya.”

Zhang Wei mengatupkan rahangnya. Tekanan dalam dadanya seperti pusaran qi yang tertahan. Dia ingin melompat, ingin memotong semua formasi yang menjerat jiwa binatang-binatang itu. Tapi dia tahu. Dua Kaisar Agung yang berdiri di sisinya ini bukan sembarang penjaga. Mereka tahu apa yang dia perjuangkan… dan mereka melindungi jalannya, bahkan dari dirinya sendiri.

“Kalian akan mengurus kekacauan ini?” tanyanya, suara rendah seperti malam tanpa bintang.

Ming Rui mengangguk. “Cepatlah pergi, jangan membuang waktu!”

Zhang Wei menarik napas panjang, memejamkan mata sejenak. Lalu membuka matanya kembali, lebih dingin, lebih fokus.

“Baik. Kalau begitu, aku pergi.”

SRET——!!

Qi kelabu menyelimuti keempat rekannya. Dalam sekejap, lima sosok itu menghilang dari tebing—menuju arah timur, ke pusat pusaran energi… ke tempat di mana gerbang menuju Alam Rahasia Qianlong mulai terbentuk.

Langit bergemuruh.

Cahaya kehijauan meledak dari sebuah lembah tua, membentuk pusaran raksasa dengan aura zaman kuno yang menusuk kulit jiwa. Batu-batu melayang, angin berhenti, dan suara detak jantung dunia menggema di langit.

Gerbang itu terbuka—perlahan tapi pasti.

Sementara itu, dunia di luar mulai runtuh. Tapi para penjaga tertinggi… belum menyerah.

***

Di atas cakrawala retak yang membentang di atas Benua Tengah, dua sosok berdiri dalam keheningan yang menggetarkan. Angin spiritual menyapu jubah mereka, membawa debu bercampur energi murni yang tak terkendali.

Ming Rui menatap tajam ke langit kelabu. Matanya menembus lapisan demi lapisan qi yang berputar, mencari jejak tak kasat mata dari kekuatan yang telah mengguncang seluruh benua.

"Ini bukan hanya formasi biasa," gumamnya, tangan kanannya membentuk lingkaran qi dan membentangkan jalinan cahaya perak. "Ini... resonansi. Seseorang membangunkan kehendak alam."

Rong Fan mengerutkan alis. "Kau yakin ini bukan ulah sekte rahasia dari utara?"

Ming Rui menggeleng pelan. "Terlalu halus. Terlalu luas. Ini bukan pekerjaan satu sekte. Tapi sistem... sistem kuno."

Ia mengangkat tangannya tinggi ke langit.

BZZZTTT——!!!

Cahaya perak menggelegar, membentuk ribuan titik kecil yang memancar ke seluruh penjuru langit. Di tiap titik, muncul gambaran ilusi: binatang roh mengamuk, desa terbakar, langit berwarna darah, dan simbol-simbol kuno yang muncul di tanah saat binatang roh lewat.

Rong Fan memperhatikan salah satu simbol. Matanya membelalak tipis.

"...Simbol Kunci Pengurung Jiwa."

Ming Rui menoleh cepat. "Kau tahu itu?"

"Ya. Dulu aku melihatnya… saat Bibi Zhao berperang di Benua Barat. Simbol itu digunakan oleh ras siluman untuk menundukkan roh liar. Tapi... sekarang digunakan untuk membangkitkannya."

Keduanya saling berpandangan.

“Kalau benar ini ulah para siluman yang tersisa dari zaman kuno,” ujar Rong Fan perlahan, “maka ini bukan sekadar kekacauan… ini adalah awal dari pengorbanan massal.”

Ming Rui menarik napas panjang.

"Kita butuh pembalik medan." Ia mengaktifkan formasi pemindai qi kuno, dan dari bola cahaya muncul puluhan diagram formasi. “Lihat. Polanya sama: empat titik besar membentuk simpul utama, tapi tiap simpul itu memiliki inti yang tersembunyi—sejenis totem roh yang ditanam dengan niat jahat.”

“Jika kita bisa menemukan satu dan menghancurkannya,” Rong Fan menyambung cepat, “resonansinya akan rusak. Dan jika tiga dari empat inti ini hancur, formasi utamanya akan lumpuh.”

Ming Rui memejamkan mata, lalu mengirim sinyal spiritual ke udara. Enam garis cahaya menembus langit, lalu memunculkan enam sosok bayangan di udara. Mereka adalah para pengamat dari Pagoda Api Emas dan Sayap Kebebasan yang menyamar di berbagai penjuru dunia.

"Kalian semua," perintah Ming Rui, "temukan totem-totem itu. Gunakan teknik pengurai darah roh dan deteksi niat buatan. Tapi jangan sentuh langsung. Kirimkan sinyal begitu kalian menemukannya."

Salah satu pengamat bertanya, “Jika totemnya terlindungi lapisan spiritual?”

Rong Fan menjawab cepat, “Serahkan pada kami.”

Ming Rui mengangguk. “Jika kalian gagal... dunia akan terendam darah dalam waktu tiga hari.”

Sontak keenamnya mengangguk, lalu menghilang ke segala penjuru langit.

Langit tetap mendung. Tapi sekarang, satu demi satu cahaya kecil mulai muncul di balik kelamnya.

Rong Fan menyilangkan tangan, matanya mengarah ke utara, tempat Zhang Wei telah masuk ke dalam Alam Rahasia Qianlong.

"Kalau bocah itu membawa harapan dari dalam... maka kita yang akan menjaga dunia dari luar."

Ming Rui menatap horizon.

“Pertunjukan baru saja dimulai.”

1
Nanik S
Hancurkan pasukan Iblis terutama Kui
Nanik S
Ternyata Zhang Wei masih keturunan Ras Elif...
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hancurken jadi sak walang²
4wied
bagus, akankah Zhang Wei bangkit kembali dari kematiannya, kisah ini menarik utk terus diikuti...akankah tokoh sentral dari cerita ini musnah ?? jawabannya ada di author.....
tetap semangat berkarya Thor, msh ditunggu lanjutan cerita ini
4wied
Zhang Wei tetap bertahan atas kehendak author.....
4wied
ke empat rekannya akhirnya bisa keluar dr dunia Qianlong dengan susah payah, berniat dan berpencar mengabarkan kejadian di dunia Qianlong pada pihak² lainnya utk menuju peperangan besar lainnya
4wied
Zhang Wei, bisakah dirimu hijrah dulu, utk membangun kekuatan baru agar bisa menghadapai mereka semua. meskipun engkau berjuang sampai titik darah penghabisan, semua itu tidak akan dapat membendung dewa siluman dan anak buahnya.....
4wied
komen akhir di bab ini, apakah Zhang Wei berhasil dgn usahanya.....
4wied
satu kelemahan alam Qianlong ini adalah, para praktisi yang berada diluar dunia Qianlong tak mengetahui apa yang terjadi didalamnya....dan yang lebih beratnya usia yang masuk dibatasi maksimal adalah 50 tahun, padahal diluar dunia Qianlong banyak kultivator yang tingkatannya lebih tinggi dari Zhang Wei
4wied
iamjinasi author gak tertandingi, sampai harus 2x baca supaya bisa paham.....mantab banget.....otakku berasa loadingnya melambat....
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
A.Champay
author nya bloon
Indah Hidayat
si mc dan anak buahnya sama2 pendiam, tapi menghanyutkan
Purnama Servis Kamera Demak
Semakin menarik. Kehendak dewa siluman apakah bisa keluar dr alam rahasia qianlong. Pertempuran dengan dunia luar akan terjadi. Dan nasib zhang wei sang MC ditunggu para pembaca
Purnama Servis Kamera Demak
Dewa siluman bangkit. Apakah kekuatan nya sampai puncak? Baru bangkit seharusnya sih tidak. Zhang wei harus berhasil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!