NovelToon NovelToon
Siapakah Engkau?

Siapakah Engkau?

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Pelakor jahat
Popularitas:551
Nilai: 5
Nama Author: Chiaro

Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..

Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..

Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Setelah aku melihat Claudia, aku menuju ke kelas ku, aku mengambil tempat duduk dan membuka buku untuk persiapan kuliah, aku duduk sendiri karena memang aku tidak banyak mempunyai teman, biarpun begitu aku tidak merasa terganggu, karena buat apa punya teman banyak yang hanya karena status ku.

Tiba-tiba saja seseorang duduk di sebelahku, aku pun menoleh dan melihat Dion sedang tersenyum kepadaku.

"Hi cantik!". Sapanya

"Eh.. Hi! Kamu ikut kuliah mata pelajaran ini juga?". Tanyaku, kalau benar rasanya pasti menyenangkan dan tanpa sadar mood ku berubah drastis

"Oh gak lah.. gua cuma mau lihat loe aja". Jawab Dion sambil tersenyum

"Dan hari ini loe tampak sangat cantik ditambah warna mata loe yang gold". Dion pun mengedipkan sebelah matanya kepadaku dan dia menggeserkan duduknya merapat kepadaku.

Jantungku berdebar lagi, pikirku dalam hati.

"Kamu ga ada kelas Dion?". Tanyaku untuk menutupi kegugupanku.

"Ada tapi gua males, bosan banget tau ga sih, kalau disini ga bosan karena ada loe". Jawabnya.

Aku hanya tersenyum menanggapi rayuan Dion. Kelas ku pun dimulai, dosen menjelaskan hampir dua jam dan dalam dua jam itu ku perhatikan Dion serius mendengarkan apa yang diajarkan oleh dosen dan akhirnya selesai sudah kelas hari ini.

"Kapan-kapan boleh kan gua ikut kelas loe lagi?". Tanya Dion

"Ga salah kamu, ini kan bukan kelas dari jurusan yang kamu ambil!" Ucapku.

"Ga bosan kalau disini kan ada loe, ngomong-ngomong gua lapar nih, makan yuk!". Ucap Dion, dan tiba-tiba dia menggandeng tanganku.

Karena terkejut aku tidak langsung mengikutinya tapi hanya diam. Dion menoleh ke arahku dan bertanya.

"Kenapa loe ga suka?"

"Gak, cuma aku kaget aja". Jawabku

"Ayo!". Setelah tersenyum Dion menarik tanganku dan kami pun pergi ke parkiran mobil.

"Lho.. Mau kemana kita Dion, gak makan di kantin kampus aja?". Tanyaku

"Kita makan diluar aja, malaslah makan dikantin mulu!". Jawab Dion sambil membukakan pintu mobilnya untukku.

Setelah aku masuk ke dalam mobil, Dion ikut masuk ke sisi di sebelahku.

"So... loe ada rekomen mau makan dimana?" Tanya Dion.

"Oh kupikir kamu uda tahu mau makan dimana!". Ucapku.

Tanpa kusadari Dion menarik tanganku dan mencium punggung tanganku, saat aku menoleh kepadanya, kedua mata kami beradu pandang dan sedetik kemudian Dion mendekatkan bibirnya ke arah bibirku, arah pandangan mataku tertuju pada bibirnya, bibir yang agak menghitam karena nikotin tapi membuatku ingin mencoba.

Saat jarak bibir kami yang begitu tipis, tiba-tiba saja ada sebuah batu memecahkan kaca jendela belakang mobil Dion.

Prrranggg....

"Sh*t!!!" Umpat Dion.

Aku kaget dan menoleh ke belakang. Dion pun keluar dari mobilnya dan kudengar Ia memaki, aku segera ikut keluar dari mobil untuk melihat siapa yang melakukan itu.

"S*alan, siapa yang berani lempar mobil gua pake batu???". Geram Dion.

Akhirnya setelah tidak menemukan siapapun, Dion bersandar di mobilnya dan melirik ke arahku.

"Sorry gua marah banget". Ucapnya.

"Gak apa-apa, kalau aku jadi kamu juga pasti marah, jadi kita ke bengkel aja yuk untuk betulin mobil kamu dan sambil nunggu mobil kamu di betulin kita makan, gimana?". Tanyaku untuk meredakan amarah Dion.

Lalu Dion tersenyum kepadaku.

"Loe emang baik, cantik lagi!" ucapnya.

"Kamu bukannya jawab pertanyaanku, malah ngerayu aku!". Jawabku sambil aku menundukkan kepalaku karena malu.

"Iya cantik, yuk kalau gitu" Ucap Dion.

Setelah itu aku masuk ke dalam mobil dan Dion membersihkan serpihan kaca mobil yang pecah.

"Biarkan aku membantumu Dion!".

"Duduklah baik-baik, biar gua yang bersihin kaca ini, gua ga mau nanti tangan loe luka, karena tangan itu berarti buat gua". Ucap Dion sambil terus membersihkan serpihan kaca yang pecah karena batu yang tadi dilempar oleh seseorang.

"Baiklah". Jawabku sambil aku memperhatikan Dion melalui kaca tengah.

Ting.. satu pesan masuk.

"Cassia, hari ini kita ketemuan di cafe Teen yuk nanti jam 8 malam, kamu bisa?" pesan dari Claudia.

"Ok Claudia, aku kangen sama kamu karena beberapa hari ini kita ga ketemu dan ada yang mau aku bicarakan denganmu". Balasku

"Wah serius banget, sedang berbalas pesan dengan siapa?" Tanya Dion yang sudah ada di sampingku.

"Dengan temanku". Jawabku

"Cewek or cowok?". Tanyanya

"Cewek, hahaha... Napa koq kamu nanyanya kaya cemburu gitu!". Jawabku sambil bercanda.

"Memang!". Ucapnya.

Akupun langsung berhenti tertawa.

"Jadi ga boleh kalau aku cemburu?" tanyanya.

"Eh kita ga jadi Nih makan, perutku uda lapar.." aku cepat-cepat mengalihkan pembicaraanku dari Dion karena rasanya aku belum siap.

"Jadilah... Tapi kamu belum jawab pertanyaanku!" Tanya ulang Dion

Aku hanya tersenyum menanggapinya.

Ting.. Satu pesan masuk ke hpku lagi..

"Halo Cas kamu ga lupa sama janjimu untuk mengganti gitarku kan? Kapan kita ketemuan, bisa ga kalau sekarang?" Pesan dari Casen.

"Aku ga bisalah kalau dadakan, gimana kalau besok?", Balasku.

"Sorry Cas aku bukannya mau maksa kamu, karena aku mau tampil, gitarku cadangan dipinjam temanku jadi aku perlu satu gitar lagi!" Pesan balasan dari Casen

"Baiklah-baiklah, temui aku di mall satu jam lagi oke!" Balasku kembali

"Ok nanti kalau aku sudah sampai aku call kamu, thanks yah Cas!" . Balas Casen

Lalu aku menoleh ke arah Dion, ternyata sedari tadi Ia memperhatikanku.

"Yuk kita ke bengkel". Kataku

"Siapa yang kirimin loe pesan?" Tanya Dion

"Dan dari muka loe, loe khawatir banget!" Lanjut Dion

"Oh itu temenku, gak terjadi apa-apa koq tenang aja!" Ucapku.

Setelah itu aku berfikir bagaimana menjelaskannya ke Dion kalau Ia tidak bisa makan bersamanya.

Akhirnya kami sampai di bengkel setelah Dion menyelesaikan urusan mobilnya dengan karyawan bengkel, aku cepat-cepat bicara dengan Dion.

"Dion maaf aku ga bisa makan sama kamu, aku ada urusan mendadak, sebagai permintaan maafku, lain kali kamu aku traktir dan untuk biaya bengkel sudah aku bayar". Ucapku sambil menyesal.

"Oh ga harus kaya gitulah sampe loe bayarin biaya bengkel gua!" Ucap Dion

"Gpplah itu sebagai permintaan maafku karena ga bisa temenin kamu makan". Ucapku sambil aku menyatukan kedua tanganku.

"Ya uda terserah loe aja, tapi janji yah kapan-kapan kita harus jalan bareng, ok!" Jawab Dion sambil berwajah kesal

"Iya ok Dion, makasih yah, aku jalan dulu yah,bye...!" Ucapku sambil akupun pergi meninggalkan Dion.

Tiba-tiba hp Dion berdering..

"Halo sayang... " Jawab Dion

1
lin
seru nih...semangat thorr lanjutkan..jangan lupa mampir
Meliora
Puas hati!
aratanihanan
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Khansa_nana_jennie22
Menginspirasi banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!