NovelToon NovelToon
Kekasih Don Juan

Kekasih Don Juan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Dendam Kesumat / Roman-Angst Mafia / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lintang Lia Taufik

Lionel Danny, adalah pria berpengaruh yang kejam. Karena dendam ia terpaksa menikahi putri musuhnya sendiri.

Namun, tepat setelah pernikahan selesai dilangsungkan, ia justru menghabisi seluruh keluarga istrinya, Maura.

Karena benci dan dendamnya akhirnya Maura sengaja mendekati pria kaya raya bernama Liam. Siapa sangka jika Liam benar-benar jatuh hati kepada Maura.

Mungkinkah Danny luluh hatinya dan berusaha merebut kembali miliknya?

Bagaimana jadinya jika ternyata Liam justru pria yang lebih kejam dari Danny?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lintang Lia Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Pria Tampan Bernama Liam

Hari ini Maura marah besar. Ia melemparkan semua barang yang ada di atas nakas sembarangan. Sementara Danny, ia masih berdiri dengan tatapan dingin.

Walaupun akhirnya ia menghampiri Maura, memeluknya erat. Berusaha menenangkan, mungkin. Tetapi perempuan berparas cantik itu terus meronta.

"Jangan membuang tenaga, Maura. Simpan energimu untuk membalas dendam padaku, dasar lemah!" Danny berbisik sambil mengeratkan pelukannya.

Maura langsung tersenyum kecut, meski wajahnya masih banjir dengan airmata.

"Kau takut Danny? Aku tidak menyangka selain bajingan kamu juga pecundang," ejek Maura.

"Jangan memancing emoaiku, Maura. Atau kamu tidak akan selamat," ujar Danny mencoba memperingati.

Dengan sekuat tenaga, Maura berusaha mengurai kungkungan tangan kekar pemuda itu. Setelah berhasil, ia melangkah menjauhi. Membuat rahang Danny menggeretak menahan marah.

"Apa maumu?"

"Sudah kubilang, aku mau bertemu dengan Yura 'kan? Dia adikku satu-satunya. Aku lelah menuruti keinginan kamu. Sebenarnya ini apa, Danny? Apa kau takut Yura bangun dan menjadi ancaman bagimu? Atau...." Maura langsung mengusap bulir bening yang sempat merembes di wajahnya dengan kasar. Lalu sengaja melontarkan kalimat setengah mengejek agar pria di depannya gusar.

"Kau sebenarnya jatuh cinta padaku? Kecanduan? Gak bisa jauh dariku?" Maura menyipitkan matanya sambil tersenyum sinis.

Wajah Danny mengeras. Kedua rahangnya beradu hingga menimbulkan suara gemeretak.

"Seseorang, siapkan mobil!" perintah Danny, membuat salah seorang pengawal yang berjaga berlari.

****

Siang ini, jantung Maura berdegup keras. Bukan karena berdekatan dengan suaminya, melainkan karena dia akan menemui adiknya, Yura.

Tepat di depan pintu kamar, ia melihat seorang gadis belia sedang terbaring dengan mata terpejam. Dan parahnya, nyaris seluruh wajahnya dibalut dengan perban. Menyisakan bagian mata dan bibirnya saja.

Tak tahan melihat kondisi adiknya, embun di pelupuk mata seketika deras membasahi pipi Maura.

Ia berjalan gontai, langkahnya terasa berat, seluruh tubuhnya bahkan gemetar, seakan sulit sampai.

"Yura, ini Kakak. Bangun, Yura ... Kau akan baik-baik saja. Aku janji," bisik Maura dengan suara serak khas orang menangis.

Sementara Danny, ia enggan mendekat. Seperti sengaja memberikan ruang untuk Maura dan adiknya bersama.

Namun, belum ada reaksi pergerakan yang ditunjukkan Yura. Kecuali bulir kristal yang mengalir dari sudut mata.

Dan Maura menyadarinya. Perlahan, perempuan berambut gelombang itu mendaratkan kecupan di kening adiknya. Kecupan lembut seakan menenangkan.

"Cepat sembuh, aku akan menunggumu. Sekarang Istirahatlah dulu. Aku janji akan sering berkunjung. Tidak perlu takut, Yura. Aku ada untukmu," bisik Maura.

Lalu ia menoleh ke arah Danny yang hilang bagai di telan bumi.

"Aku pergi dulu," pamit Maura.

Kemudian ia melenggang begitu saja. Perempuan itu mengedarkan pandangannya, mencari-cari di mana suaminya berada. Sepi. Tak ada orang, yang tersisa hanya pengawal yang ditugaskan menjaga Yura.

Pengawal yang bahkan sebelumnya sempat ikut terlibat membakar seluruh rumah dan seisinya. Ya. Maura memang selalu cemas. Karena bisa saja orang yang mengaku pengawal itu justru akan membunuh adiknya sewaktu-waktu.

"Kau tidak melihat di mana Danny?" tanya Maura memastikan.

Pengawal itu menggeleng. "Mungkin jalan-jalan, cari angin segar."

Karena rak mau menunggu, akhirnya Maura berjalan ke sembarang arah. Tentu saja niatnya menenangkan diri setelah selama ini dikurung oleh Danny.

Namun, karena tidak melihat jalan, Maura menabrak tubuh seseorang.

DUGH!

Perempuan itu langsung menjatuhkan diri dengan sengaja. Bahkan ia juga merusak gelang giok peninggalan ayahnya sendiri.

"Aduh!"

Maura merintih kesakitan, sementara tangannya tergores pecahan giok. Mata pemuda tampan yang menabraknya terbelalak.

"Kau baik-baik saja, Nona?" tanyanya sambil memungut pecahan gelang dan mengelus tangan Maura yang berlumur darah.

"Hanya luka gores sedikit," sahutnya sambil tersenyum ramah.

Sudah lama sejak keluarganya tiada, gadis itu nyaris tak pernah tersenyum. Tetapi entah kenapa kali ini ia merasakan hal berbeda.

"Ummm, gelangmu pecah. Aku akan menyuruh orang memperbaiki," ujar pria itu seraya menyodorkan kartu nama.

Maura membacanya sekilas. Tertera nama Liam di sana. Entah mengapa ia merasa ada angin segar setelah bertemu pria itu.

"Tidak perlu, ini hanya gelang biasa," sergah Maura.

Kening Liam berkerut. "Aku seorang kolektor benda antik, Nona. Aku tahu benda ini bernilai mahal. Aku akan menggantinya dengan nilai yang sepadan."

Maura akhirnya mengangguk walau sempat ragu.

"Besok ada pesta, tetapi aku belum memiliki pasangan. Bisakah kau datang bersamaku?"

Maura berpikir sejenak. Ini adalah kesempatan emas baginya. Di hari-hari yang dijalaninya bersama Danny, pria itu selalu menunjukkan ketidak sukaannya kepada Maura. Rasa benci dan dendamnya yang kuat, tetapi tak jarang juga perhatian.

Entah dari mana ide gila Maura akhirnya datang. Ia berpikir ingin menggunakan pria di depannya sebab pionnya.

"Namaku Maura, aku akan datang. Di mana pestanya akan digelar?" Keduanya saling berpandangan.

Terlihat jelas jika keduanya sama-sama saling mengagumi satu sama lain.

'Liam, aku tidak tahu apa profesimu. Tetapi dari caramu bersikap dan pakaian yang kamu kenakan ... aku bisa tahu kamu bukan pria biasa.' Batin Maura.

Dan benar saja dugaannya. Tak lama berselang, ada beberapa orang mengenakan jaket kulit hitam. Jumlahnya sekitar empat orang, lengkap dengan kacamata mereka yang membuat para pria itu terlihat menyeramkan.

"Kalau begitu aku akan menunggumu. Aku harus pergi, ada banyak urusan. Ini kartu kredit milikku. Pakai saja, untuk berobat," cetusnya seraya menyodorkan kartu kredit.

Maura mendorong tangan pemuda itu sambil menggelengkan kepalanya sebagai isyarat penolakan.

"Tidak perlu," kata Maura.

Pria itu semakin takjub setelah tahu Maura bukanlah perempuan matrealistis.

"Ini kompensasi, Nona. Aku sudah menyebabkan kamu terluka. Apa kata orang Nanti. Aku tidak mau dicap sebagai pria yang tidak bertanggung jawab," terangnya setengah memaksa.

Lalu Maura akhirnya mengangguk setuju.

"Baiklah, anggap saja aku berhutang padamu. Aku akan mengembalikan saat pesta Tuan Liam." Maura tersenyum.

Lalu keduanya berpisah di koridor itu.

Maura kembali berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Ia menemukan suaminya sedang duduk sendirian di kursi taman.

Maura akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri.

"Kau di sini, Danny?" tanyanya.

Danny tersentak, ia langsung menoleh ke arah Maura. Matanya terbelalak melihat tangan Maura tergores.

"Kau terluka?" tanya Danny, mendadak raut wajahnya berubah cemas.

"Luka ini tidak seberapa dibanding harus melihat seluruh keluargaku dibunuh, Danny." Maura menarik tangannya ketika Danny ingin memeriksa.

Wajahnya berubah murung. Tentu saja perempuan itu sangat membenci suaminya. Dan mungkin, ia tidak akan melupakan kesalahan yang Danny perbuat pada seluruh keluarganya.

Ingatan Maura kembali diputar, ia kembali mengingat bagaimana api berkobar membakar seluruh rumahnya. Ia ingat bagaimana ibu dan ayahnya menjerit meminta pertolongan, ia ingat ketika itu seluruh keluarganya sengaja dibiarkan dalam kondisi terikat. Kejam bukan?

'Aku akan mengujimu, Danny. Kau pasti akan ketahuan. Liam tak kalah tampan darimu. Aku yakin ini akan menyakitimu.' Batin Maura yang mulai berani bermain api.

Lagi pula ... bukankah ia sudah terbiasa dengan api?

1
Nina_Melo
kok aku sedih ya baca part ini
iqbal nasution
keren
Lintang Lia Taufik: Terimakasih ya. 😊🙏
total 1 replies
Nina_Melo
next
Nina_Melo
Sebenarnya, adiknya mati apa masih hidup?
Nina_Melo: Iya kak. semangat ya
Lintang Lia Taufik: Ditunggu di part selanjutnya. Terimakasih sudah mampir membaca Kak.
total 2 replies
Nina_Melo
next dong
Nina_Melo
Mantap, lanjut....
Nina_Melo
mana lanjutannya Kak?
Samantha
Hohoho, makin seru
Dini Anggraini
Semoga bunda author lekas sembuh ya saya sudah baca novelnya bunda yang judulnya obsesi sang presdir tapi endingnya menyedihkan ya bun karena marshanya bunuh diri gak kuat sama cobaan hidupnya.🙏🙏🙏🥰🥰🥰
Dini Anggraini: sama2 bunda🥰🥰🥰
Lintang Lia Taufik: Wah terimakasih. Jika berkenan, Silahkan baca Bunga Desa Terdampar di Kota. Novel sedih menyayat hati, Nobel tersebut adalah karya pertama saya. Terimakasih banyak Kak, atas supportnya yang luar biasa
total 2 replies
ASHLAN DINENDRA
semngat kak suka ceritanya
update lebih bnyk lgi sehari 2-3 bab hehe...
Lintang Lia Taufik: Siap Kak, ditunggu ya. Semoga bisa Boom Bab. Aku padamu lah ya. 🥰❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author sampai sejauh ini lo babnya kenapa gak di jelaskan apa yang di lakukan keluarganya Maura kepada keluarga dani sampai dany membunuh semua keluarganya Maura kecuali adiknya yang masih koma sampai sekarang ataukah dany salah alamat sebenarnya bukan keluarga Maura yang membunuh keluarganya?
Lintang Lia Taufik: Sama-sama. Selamat membaca dan semoga suka.
Dini Anggraini: Terima kasih banyak bunda 🥰🥰🥰🥰
total 5 replies
Samantha
Seru
Samantha
Baru pembukaan langsung suka
Teddy
Keren
Teddy
seru
Nina_Melo
Menegangkan
Nina_Melo
seru
Nina_Melo
Selalu suka karyamu
Nina_Melo
Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!