NovelToon NovelToon
Timeless For 45

Timeless For 45

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Enemy to Lovers
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Joy Jasmine

Spin-off dari Istri Amnesia Tuan G

Dalam beberapa jam, Axello Alessandro, seorang aktor terkenal yang diidamkan jutaan wanita jatuh ke titik terendahnya.

Dalam beberapa jam, Cassandra Angela, hater garis keras Axel meninggal setelah menyatakan akan menggiring aktor itu sampai pengadilan.

Dua kasus berbeda, namun terikat dengan erat. Axel dituduh membunuh dua wanita dalam sehari, hingga rumah tempatnya bernaung tak bisa dipulangi lagi.

Dalam keadaan terpaksa, pria itu pindah ke sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Tapi rumah itu aneh. Karena tepat pukul 21.45, waktu seakan berubah. Dan gadis itu muncul dengan keadaan sehat tanpa berkekurangan.

Awalnya mereka saling berprasangka. Namun setelah mengetahui masa lalu dan masa kini mereka melebur, keduanya mulai berkerjasama.

Cassie di masa lalu, dan Axel di masa kini. Mencoba menggali dan mencegah petaka yang terjadi.

Mampu kah mereka mengubah takdir? Apakah kali ini Cassie akan selamat? Atau Axel akan bebas dari tuduhan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 ~ Pasutri Paruh Baya

Saat itu, Cassie baru membuka mata di keesokan harinya. Namun hal pertama yang ia lihat justru tak pernah ia bayangkan.

Pria itu, pria yang ia benci. Tengah tertidur di sofa ruangan itu. Dengan segenap tenaga yang baru terkumpul, ia bangun dan duduk. Lalu menoleh dan memandang pria itu sekali lagi, siapa yang tahu kalau ia hanya salah lihat. Namun dilihat berkali-kali pun wajah itu tidak berubah.

"Axello?" panggilnya dengan suara yang cukup keras. Namun Axel tidak terbangun, bergerak pun tidak ada hingga membuat Cassie kesal.

"Axello Alessandro!" pekiknya yang kali ini membuat Axel langsung bangkit dengan kaget. Pria itu masih linglung, hingga saat menatap Cassie pun seperti biasa saja.

Hingga kesadarannya mulai tertarik. Ia kembali menoleh pada Cassie yang memandangnya datar. "Kau udah bangun?" tanya Axel sembari bangkit berdiri, pria itu tampak berantakan. Sangat jauh berbeda dari imagenya sebagai aktor terkenal.

Cassie mengernyit. "Kamu kenapa bisa di sini?"

Axel menghela napas kasar sebelum menjawab, "Siapa yang suruh aku jadi orang terlalu baik hati, menolong orang tak dikenal pun harus sampai akhir."

Saat itu Cassie baru sadar, semalam ia berusaha menolong Elodie sampai dirinya sendiri celaka. "Kak Elodie, bagaimana keadaannya?"

Wajah cemas itu membuat Axel terpaku sejenak. Namun ia cepat-cepat menggeleng. "Dia baik-baik aja, udah dijaga keluarganya dengan baik. Justru kau, kau punya keluarga atau enggak? Aku sampai berjaga semalaman di sini karena enggak ada yang datang."

Saat itu juga wajah Cassie berubah jadi gelap. Kata keluarga yang keluar dari mulut Axel justru membuat rasa benci semakin tumbuh di hatinya. "Aku juga enggak nyuruh kamu menjagaku. Sekarang pulanglah, aku udah enggak butuh," katanya dengan ketus.

Axel yang mendengarnya menganga tidak percaya. Ia sudah sangat berbaik hati, tapi balasannya? Bahkan ucapan terima kasih pun tidak ada.

"Kau! Bodoh sekali aku mau menolong orang sepertimu!" Ia menunjuk dengan jari telunjuknya. Lalu dengan kesal berbalik pergi, namun saat memegang gagang pintu ia kembali masuk lagi.

Cassie memandangnya datar, sementara Axel mendengus. "Lihat apa?" ujarnya dengan suara keras sembari memungut jaket dan topi di atas meja.

"Oh iya, aku membayar ruangan ini dengan uangku. Kau kembalikan pada manajerku saja. Ingat, harus kembalikan atau aku menuntutmu!" ujarnya sebelum benar-benar pergi dengan emosi. Mungkin inilah kata orang, jadi orang itu baik, tapi jangan terlalu baik. Sekarang ia sendiri yang merasakan akibatnya.

Sementara Cassie yang ditinggal, memandang ruangan yang ia tempati saat ini. Ia meringis pelan, ruangan besar ini sepertinya ruangan VIP mengingat tidak ada pasien lain di sana.

"Sialan! Padahal cukup ruangan kelas tiga aja. Kalau begini, berapa uang yang harus aku keluarkan?" gumamnya kesal, hatinya yang kikir mendadak melambung tajam.

Hari itu juga, di saat merasa tubuhnya sudah cukup baik. Ia meminta keluar dari rumah sakit, meski awalnya tidak diizinkan, Cassie berhasil meyakinkan dokter.

Namun sebelum keluar, ia ingin menjenguk Elodie. Saat itu dirinya tengah di dalam lift untuk naik ke lantai atas, ia menduga Elodie akan dirawat di ruangan VVIP mengingat suaminya yang tajir melintir.

Saat ia masuk, gadis itu sudah menyadari siapa dua orang yang berada di dalam. Namun ia hanya menunjukkan wajah tenang sembari mengangguk sedikit sebagai tanda sopan.

Sepasang paruh baya itu hanya diam saat melihat orang lain kini berbagi ruangan dengan mereka. Namun ketegangan yang sebelumnya tercipta masih bisa Cassie rasakan, terutama dengan sikap sang wanita yang begitu jelas.

Saat pintu lift terbuka, Cassie juga ikut keluar. Ia berjalan lambat namun berusaha tidak kehilangan jejak. Saat suami istri itu berhenti di lorong yang sepi, Cassie juga berhenti di balik dinding.

Ia segera membuka kamera ponselnya, merekam apa yang akan mereka katakan diam-diam.

"Sayang, percaya sama aku. Itu bukan anakku, dia bohong!" Pria tua itu menahan tangan sang istri yang masih ingin berjalan.

Sementara istrinya memandang dengan wajah penuh kekecewaan. "Benar atau enggak, kita bisa lihat sendiri setelah masuk ke dalam!"

"Kau enggak percaya padaku? Bertahun-tahun aku setia padamu, sekarang ada rumor murahan seperti ini kau langsung enggak percaya?" Pria itu mencengkram tangan sang istri dengan erat. Sedangkan Cassie yang menyaksikan itu sampai menyipitkan mata kesal.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tiba-tiba suara seorang perawat mengalihkan atensi mereka bertiga. Cassie segera menarik ponselnya, ia segera menetralisir wajahnya agar terlihat seperti biasa.

"Maaf, aku ingin mencari ruangan kenalanku. Apa Suster tau di mana ruangan nyonya Grassel?"

"Nyonya Grassel? Ah, yang menyewa satu lantai itu? Ada di atas lantai ini."

"Baiklah, terima kasih, Sus."

"Sama-sama." Suster itu tersenyum sembari berlalu, sementara Cassie kembali menoleh ke tempat suami istri tadi. Kosong, ia jadi kehilangan jejak.

.

.

.

1
hatiAti
jangan bilang itu sang asisten..
hatiAti
semanis tingkah kalian.... /Heart//Heart//Heart/
Joey: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
hatiAti
yakin benci, lain dimulut lain di hati awas nanti jatuh cinta
Joey: Sama aja dua²nya. Sama-sama gengsi😂
total 1 replies
hatiAti
moga cepet terungkap pelaku utamanya, kasian Axel benar² terpuruk
hatiAti
btw Hugo orang baik kan ya bukan dia yg jerumusin axel
Joey: Masih abu² dia Kak🤫😂😂
total 1 replies
hatiAti
netizen gak tau aja kalo mereka tom n Jerry /Facepalm/
hatiAti
Darren itu siapa ya kak.... orang agensi kah, apa suaminya ferlinda agak² lupa
Joey: Asisten suami Ferlinda. Yang kemarin datang ambil komputer Cassie.
total 1 replies
hatiAti
hampa gak ada yg di ajak ribut....
Joey: Doyan ribut dia, apalagi sama Cassie😂
total 1 replies
hatiAti
Axel kek nya udah ditargetkan buat jadi kambing hitam, semua bukti mengarah padanya
hatiAti
berasa nonton dracin, seru kak thor
hatiAti: makasih KK othor /Heart/
Joey: Selalu nungguin komentar Kakak yang buat semangat ❤️
total 2 replies
hatiAti
butuh dokter cinta tuh cas...
hatiAti
zonk Axel udah sembunyi.... mencurigakan nih darren
hatiAti
KK otjor jangan lama2 up nya ya aku makin penasaran
Joey: Akan diusahakan ya kk 😁😁
total 1 replies
hatiAti
semangat ya buat up nya, selalu ditunggu
Joey: Terima kasih dukungannya🥰
total 1 replies
Anne Soraya
lanjut
hatiAti
lah mau siap² pasang kuping mau dengerin penjelasan Axel malah di gantung..../Sob/
Joey: Abisnya Cassie ngeselin🤭😂😂
total 1 replies
hatiAti
ditunggu up date nya Thor
Anne Soraya
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!