"Anindira seorang wanita yang kehidupannya begitu sempurna, ia sangat cantik, berkulit putih bersih dan karir yang begitu bagus, tetapi satu yang tidak ia punya yaitu CINTA."
"Akan tetapi semua berubah ketika ia bertemu seorang lelaki tampan, gagah, berwajah indo-amerika, lelaki dingin juga tak tersentuh oleh seorang wanita. "
Dapatkah dira menakluk kan hati nya ? Hati yang begitu dingin dapatkah meleleh dengan seorang dira ? Bagaimana kisah selanjutnya, yuk ikuti kisah cinta mereka.
"CINTA KU YANG AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA. "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenmafia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
Bugh! Bugh!
Ketika elden sampai di dalam mobil. Elden langsung memukul setir mobilnya sebelum ia bergegas pergi menuju kantornya.
Elden mengemudi dengan kecepatan di atas rata, sehingga dari cafe sampai kantor hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit saja. Dan vanno yang melihat mobil sang boss sampai di tempat parkir kantor dengan bunyi rem yang sangat kuat hanya mampu menggelengkan kepala.
"Tuan, saya __" belum juga vanno selesai bicara, sudah di tinggal pergi oleh elden
Huft
"padahal cuma mau bilang, kalau proyek yang di kalimatan sudah 85%" gumaman vanno dengan menatap pergi sang bossnya "tapi ya sudahlah." lalu vanno melangkah menyusul elden.
"Van, kamu sudah urus lelaki itu?! " ucap elden tanpa memandang ke arah lawan bicaranya
"hah?!" gumaman vanno sambil mengerutkan keningnya. Dan elden yang melihat reaksi vanno hanya menatapnya tanpa ekspresi.
"apa yang di maksud tuan elden, tuan nova alexander ya, mantan dari nona anindira." batin vanno sambil berpikir keras.
"sudah selesai?!" ujar elden kembali, dan lagi lagi vanno hanya mampu mengerutkan kening kembali dan mencari tentang pertanyaan dari tuannya dengan menatap elden, tapi bukannya menemukan atas pertanyaan tersebut justru mendapatkan tatapan tuannya yang sangat menakutkan.
"mati aku!" batin vanno
"maaf tuan, yang di maksud anda tuan nova alexander?" ucap vanno dengan sangat hati hati dan elden pun hanya diam saja dan masih tetap memandang ke arah sang asistennya.
"em itu tuan, maaf tadi kan waktu tuan telepon, saya sedang ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggal jadi saya belum__" Belum juga selesai dengan ucapannya tapi sudah di potong oleh ucapan elden.
"itu urusan kamu, bukan urusan saya!" tegas elden
Dan karena ucapan atasannya ini, vanno refleks menatap ke arah tuannya dan tatapan mereka bertemu, elden menatap seakan akan membunuh vanno sedangkan tatapan vanno hanya bisa bertahan seperkian detik saja, lalu menunduk lagi.
"kenapa? Kamu nggak terima?!" tegas elden kembali namun kali ini dengan wajah tengilnya.
Dan vanno hanya mampu mengelengkan kepala saja, ia tidak berani bicara meskipun dalam hati ia mengumpat tingkah sang bossnya ini. Pekerjaan satu belum selesai sudah di tambah dengan perkerjaan lain.
"Nova alexander, kau menyusahkan!" batin vanno dengan rasa dongkolnya
• • • • • • •
Di mansion utama keluarga baskara smith
Di dalam mansion yang megah ini mereka semua para maid sedang sangat sibuk menyiapkan masakan demi masakan untuk menyambut kedatangan keluarga besar tuan abrisam harisson.
"Bi marni, giman sudah siap semuanya kan bi?" ucap mommy adel kepada sang ketua maid. Dan bi marni mengangguk sambil tersenyum dan berkata "Sudah nyonya."
"Bagus, makasih ya bi." ucap mommy adel sambil menepuk pundak bi marni.
Dan bi marni tersenyum dengan hormat "sama sama nyonya, justru saya senang bisa bantu nyonya adel untuk menyiapakan masakan untuk menyambut keluarga tuan abrisam." Dan mommy adel tersenyum dan mengangguk saja, namun tiba tiba mommy adel di kagetkan dengan suara daddy baskara yang sudah ada di sampingnya.
"memangnya mommy masak apa? Sepertinya sibuk sekali." ucap daddy baskara sambil memegang pinggang mommy adel.
Mommy adel yang di perlakukan seperti itu leh daddy baskara hanya tersenyum malu.
" Ada dong dad, intinya mommy masak masakan favorit keluarga kita dan ada beberapa masakan jepang dad." ucap mommy adel
"Wah! Sepertinya akan lebih enak dari biasanya mom." ucap daddy baskara, sambil menggandeng tangan sang istri menuju ruang keluarga sambil menunggu kedatangan calon keluarga baru. "Dira belum turun mom ?"
"Belum dad, mungkin masih mempercantik dirinya, secara kan calon suaminya akan datang." ucap mommy adel sambil terkekeh pelan dan membayangkan kebahagiaan sang anak tunggalnya.
"Maaf tuan, nyonya, tuan abrisam dan keluarganya sudah datang." ucap bi marni dengan sopan karena melihat sang tuannya dan nyonyanya sedang bercerita.
Dan mommy adel dan daddy baskara langsung berdiri sambil tersenyum
"oh iya bi." ucap mommy adel sambil memegang tangan suaminya untuk pergi ke depan untuk menyambut keluarga abrisam.
"Selamat datang sam." ucap daddy baskara sambil merentangkan tangannya. Dan daddy abrisam yang tahu itu langsung tersenyum dan memeluk sang sahabatnya.
"Akhirnya kalian datang juga". Ucap daddy baskara
" Kita tidak mungkin tidak datang bas, karena keluarga abrisam pantang untuk ingkar." tegas daddy abrisam sambil tersenyum dan daddy baskara terkekeh pelan dengan berkata "aku tahu keluarga kamu, menjunjung tinggi tanggung jawab."
"Sudah sudah, ayo silahkan masuk." ucap mommy adel mempersilahkan keluarga abrisam.
Dan mommy audy yang sedari tadi sebenarnya mencari keberadaan sang calon menantunya ini akhirnya berkata "Jeng, kemana dira? Apa dia sedang__”
" Ah aku sampai lupa, dira masih di atas jeng, tadi sebenarnya dia bilang jika elden datang tolong panggil dia." ucap mommy adel yang memotong ucapan mommy audy, dan ia langsung bergegas menuju ke atas arah kamar anindira.
Tap.. Tap.. Tap..
Dira menuruni tangga dengan sangat cantik dan anggun dengan busana gaun berwarna peach menambahkan kesan yang sangat sempurna sambil di gandeng dengan sang mommy.
"Oh ya ampun kak dira!" ucap aleta yang merasa kagum dengan penampilan sang calon kakak iparnya "very beautiful with a very perfect appearance." Dan mereka semua mengangguk setuju dengan ucapan aleta
Namun tidak dengan elden, justru ia merasa jijik dengan penampilan dira karena ia masih teringat tentang kejadian siang tadi ketika dira dengan asyik mengobrol dengan seorang laki laki, meskipun itu hanya rekan kerjanya tapi menurut elden tetap saja tidak wajar.
"huh! Menyebalkan, aku benci situasi seperti ini!" batin elden tanpa melihat ke arah dira. "Sempurna macam apa yang mereka katakan? Sudah seperti penggoda!"
Dira yang tahu jika elden tidak melihat dirinya, ia hanya bisa tetap tersenyum kepada semua orang meskipun di dalam hatinya ia merasa kecewa. Karena ia berdandan seperti ini karena ingin elden melihatnya namun nyatanya semua itu sia sia.
"Nak, dira sangat cantik ya." ucap mommy audy sambil melihat ke arah elden, dan betapa kagetnya justru elden tidak sedang melihat ke arah dira namun ia sedang memainkan ponselnya "kamu ini apa apaan sih el, bukannya melihat calon istri tapi main ponsel." bisikan mommy audy sambil mencubit lengan sang anak
"Iya mom sebentar, ini ada masalah pekerjaan dari vanno." bisik elden lalu menyimpan ponselnya kedalam sakunya.
• • • • • • • •
"Maaf nyonya, makanannya sudah siap di meja makan." ujar bi marni kepada mommy adel. Dan mereka semua langsung memandang ke arah bi marni dan mommy adel
"Ah iya, makasih ya bi." ucap mommy adel dengan tersenyum dan bi marni hanya mengangguk dan berlalu pergi
"Sebelum kita mulai bicara tentang anak anak kita, sebaiknya kita makan terlebih dahulu saja, agar nanti ngobrolnya lebih enak." ucap daddy baskara dengan tertawa dan mengajak daddy abrisam untuk pergi ke meja makan.
"Ha ha ha.. Kamu bisa saja bas, bilang saja kalau kamu sebenarnya sudah lapar." ucap daddy abrisam dan mereka semua tertawa sambil berjalan menuju ruang makan.
"Hah!" Dan betapa kagetnya mommy audy ketika sampai di depan meja makan. "Ini kamu menyiapkan makanan buat kita atau kamu mau buka restoran jeng adel?! " ucap mommy audy dengan tatapan tak percaya dengan banyaknya makanan di atas meja
"hehehe kamu bisa saja jeng, aku memang sengaja mempersiapkan untuk kita semua." ucap mommy adel dengan tersenyum.
"dan ini jeng adel yang masak semuanya? Sebanyak ini ?" ucap mommy audy dengan menatap mommy adel.
Mommy adel yang di tatap oleh mommy audy hanya menggelengkan kepala lalu berkata "tidak jeng audy, ini semua saya juga di bantu dira dan para maid di sini."
"Kamu bisa masak sayang ?" ujar mommy audy terhadap dira
Dira yang di tanya seperti itu langsung tersenyum dan berkata "sedikit mom, karena dira masih belajar." Dan mommy audy tersenyum sambil mengangguk
Aleta yang sedari tadi diam namun dia diam diam memandang salah satu makanan yang sudah membuat perutnya keroncongan.
"Hmm ale, kenapa diam saja, ayo ambil makanan kamu." ucap mommy adel
"hehehe iya tante." ujar aleta dengan malu malu "tante bisa masak yakitori? Sepertinya ini enak banget, harum."
"Semoga kamu suka ya nak." ucap mommy adel. Yakitori itu makanan favorit anindira, makanan khas jepang, sate ayam yang di bakar dengan bumbu teriyaki. "makanya dira dan tante masak itu karena dira ingin nak elden tahu makanan kesukaan dira."
"Ah iya mom" ucap elden
"Nak, kamu ambilkan elden ya." ucap mommy adel dan dira mengangguk "mau makan apa el? " ucap dira dengan tersenyum
"Nasi sama rendang dan sayur saja." ucap elden dengan datar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
HAPPY READING FRIEND 🤍
