Perjalanan seorang pria yang ingin membangkitkan kembali kekasihnya.
Pertempuran besar telah selesai!
Kekaisaran Bulan matahari berhasil memukul mundur para iblis. Namun, wanita yang sangat dicintai oleh Yuxiu terbunuh saat itu.
Tetapi, secercah jiwanya masih tersegel didalam tubuhnya, membuat kekasihnya masih mempunyai harapan untuk bangkit kembali.
Seorang tetua Kekaisaran mengatakan, bahwa jiwa seorang manusia dapat kembali ke tubuhnya jika memakan buah dewa.
Namun, untuk mendapatkan buah dewa ini, seseorang harus mempunyai sembilan kristal bintang yang berada di sembilan batas dunia.
Wang Yuxiu telah bertekad, ia akan memulai perjalannya menuju sembilan batas dunia, demi menyelamatkan dan membangkitkan kekasih yang sangat dicintainya.
Akankah Wang Yuxiu berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
"Sial! Siapa dia sebenarnya!" gumam Liu Bai didalam hatinya.
Saat itu, ia sangat begitu merasa takut terhadap Wang Yuxiu. Terlebih lagi, ini adalah pertama kalinya, ada seseorang yang mampu menyaingi bahkan lebih kuat darinya, dan juga berani menentang kekuasaan Liu Bai dengan latar belakang tuan muda keluarga Liu.
Namun, Liu Bai tidak dapat melihat tingkatan ranah Wang Yuxiu, ia pun berasumsi bahwa Wang Yuxiu adalah seorang pria muda dengan tingkatan ranah yang sama dengannya, yaitu Dou Ling.
Dengan rasa penuh ketidak percayaannya, Liu Bai pun mengeluarkan pedangnya, dan mulai menyerang Wang Yuxiu.
Liu Bai berlari sembari berteriak, meneriakkan kata, "Matilah!" suara Liu Bai sangat keras, ia pun melompat sembari mengayunkan pedangnya.
Namun, dengan keterampilan tempur Wang Yuxiu yang mempunyai kecepatan yang sangat cepat seperti angin yang tak terlihat.
Wang Yuxiu pun menghindari tebasan pedang yang mengarah kepadanya.
Liu Bai kembali tertegun, hingga ia pun berbalik badan, dan melihat sosok laki-laki itu telah berada di depannya.
"Prak!" satu tamparan keras pada pipi Liu Bai. Membuat Liu Bai pun terjatuh, tersungkur di atas bebatuan di tepi sungai.
"Pergilah, kau bukanlah lawanku!" ujar Wang Yuxiu dengan nadanya yang sangat dingin.
Liu Bai yang tersungkur di atas bebatuan, ia pun sangat begitu ketakutan atas kecepatan sosok laki-laki yang tidak dikenalnya. Badan Liu Bai bergetar hebat, hingga ia seolah-olah sulit untuk berkata apapun.
Di sisi lain, Wang Yuxiu berjalan ke arah Qing Luwan, yang dimana saat itu Qing Luwan tengah berdiri dengan jubah putih yang menyelubungi tubuhnya.
Melihat Wang Yuxiu yang menjauh darinya. Liu Bai pun bangkit berdiri, "Ini belum selesai, tunggu saja, aku pasti akan membuatmu menyesal!" ucap Liu Bai dengan nada yang sangat sinis penuh kemarahan.
langkah kaki Wang Yuxiu pun terhenti, ia sedikit menoleh kebelakang lalu berkata, "Aku bersedia menemanimu kapanpun itu!" ucap Wang Yuxiu dengan nada yang sangat dingin.
Liu Bai pun melarikan diri dengan cepat dari tempat itu, disusul oleh kedua anak buahnya yang juga berlari terbirit-birit sangat ketakutan.
Setelah Liu Bai dan anak buahnya pergi, Wang Yuxiu pun berjalan menghampiri Qing Luwan.
Namun, tiba-tiba Yuxiu membungkuk sembari berbicara, "Nona Qing Luwan ... maafkan atas segala kelancanganku, aku tidak mempunyai pilihan lain selain mengaku sebagai kekasihmu!" ucap Wang Yuxiu dengan tubuh yang membungkuk sebagai permintaan maafnya.
Wanita cantik dengan rambut yang basah kuyup itu hanya terdiam, menatap laki-laki yang tidak dikenalnya, "Siapa dia sebenarnya!" gumam Qing Luwan didalam hatinya.
Qing Luwan terus menatap Wang Yuxiu saat itu! Kedua bola mata Qing Luwan yang hitam legam, bibirnya yang tipis merah merona, namun itu terus rapat, tanpa berbicara sepatah katapun.
Hingga Wang Yuxiu kembali berdiri tegak dihadapan gadis cantik dan mempesona.
Di tepi hulu sungai, suara air terjun terdengar bergemuruh, diiringi dengan tiupan angin yang berhembus kencang.
"Non Qing Luwan! Apa ... anda baik-baik saja?" tanya Wang Yuxiu dengan sangat ramah sembari sedikit memiringkan kepalanya kekiri, dan matanya sedikit terpejam ketika ia berbicara, bertanya kepada Qing Luwan.
Namun, itu membuat Qing Luwan merasa terkejut, sehingga ia tersentak menjawabnya, "A ... a – aku ... aku baik-baik saja." jawab Qing Luwan dengan nadanya yang terbata-bata. Kedua pipinya semburat memerah, ketika ia di tatap dengan sangat serius oleh Wang Yuxiu.
"Baguslah! Kalau begitu ... aku ijin pamit undur diri!" ucap Wang Yuxiu sembari berjalan memutar badan.
"Tu — tunggu!" ucap Qing Luwan dengan nada yang cukup keras.
Wang Yuxiu pun menghentikan langkah kakinya, dan berbalik ke arah Qing Luwan. "Nona Qing Luwan, apa ... ada yang bisa saya bantu?" Wang Yuxiu kembali berbicara sembari membungkukkan sedikit tubuhnya.
"Terimakasih!" jawab singkat Qing Luwan dengan malu-malu. Wajahnya yang memerah sedikit di tekuk, rambut hitam panjangnya yang mulai mengering menutupi sebelah matanya.
"Oh ... nona Qing Luwan tidak perlu berterimakasih kepadaku, anggap saja itu sebagai permintaan maafku kepada nona Qing Luwan." ujar Wang Yuxiu dengan senyum yang tergambar di kedua sisi bibirnya.
Qing Luwan tidak berbicara, ia hanya memainkan jari jemarinya di depan perutnya yang terbungkus oleh jubah putih yang sebelumnya diberikan oleh Wang Yuxiu. Seolah-olah, mulutnya sangat begitu berat, ia sangat merasa canggung dengan perasaan salah tingkah.
"Nona Qing Luwan, kalau begitu ... aku pamit." ucap Wang Yuxiu sembari tersenyum lugas dengan wajahnya yang tampan.
Lagi-lagi Qing Luwan menahan Wang Yuxiu, dan kemudian ia kembali bertanya, "Tunggu! Siapa namamu?" ucap Qing Luwan dengan nada yang cukup keras dan tegas.
Wang Yuxiu kembali terhenti, dan ia kembali membalikkan badannya ke arah Qing Luwan. "Wang Yuxiu, panggil saja Yuxiu!" ucap Wang Yuxiu dengan sangat ramah.
"Hmmm ... Yuxiu, kemana tujuan anda selanjutnya? Apakah aku bisa ikut denganmu?" Tanya Qing Luwan dengan tingkah manja nya.
Perkataan itu jelas membuat Wang Yuxiu terkejut!
"Apa maksud nona Qing Luwan?" tanya Wang Yuxiu dengan nada yang sangat serius penuh tanda tanya.
karna kalo pake tanda petik kan artinya sebuah dialog
sedangkan itu suara kan, bukan tokoh ngomong kedebug?