Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.
disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.
Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.
Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.
ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Sarapan bersama
Saat Alvaro meminumnya iya merasakan perbedaan dan enak, "Bi... kok kopinya beda, enak ini" ujar Alvaro lalu meminum kembali kopinya.
"Syukurlah jika papi suka dan merasa enak" jawab Tiara yang ada di sebelah Alvaro dengan senyumnya.
Sedangkan Alvaro yang mendengar itu membuatnya tersendak minumannya karena kaget.
"Tiara....! Kok kamu?" tanya Al yang kaget melihat Tiara.
"Iya Pi, ini Tiara... Memangnya kenapa Pi?" tanya Tiara bingung
"Kok kamu yang buat kopi, ngapain kamu di dapur?" tanya Al lagi
"Oh itu, tadi Tiara sudah bangun dari pagi terus haus jadi minum, saat selesai minum Tiara lihat papi turun ya udah Tiara buatin kopi, apa salah?" jawab Tiara dan di akhiri pertanyaan dengan suara kecil
"Eh.... Enggak salah kok, cuma papi kaget saja, kok bisa kamu yang disini. kamu jangan kerja apa pun disini banyak yang ngerjain kok, jika butuh apa apa panggil mereka ya" ujar Al pelan
"Iya Pi maaf, tapi Tiara pikir hal kecil seperti ini selagi kita bisa kerjakan ya apa salahnya kerjakan sendiri, tidak mesti semua bibi, apa lagi Tiara perempuan nanti ya harus mengurus suami dan anak" jawab Tiara pelan.
Al tertegun mendengar ucapan Tiara, tapi hanya sebentar karena di kagetkan dengan suara Candra yang membuatnya kesal.
"Wah calon istri idaman ini..... Apa kamu sudah siap menikah nona Tiara, sepertinya iya karena kamu sangat paham bagaimana jadi istri yang baik, uh sempurna" seru Candra dengan senyumannya.
"Istri siapa kak.... Memangnya ada yang mau melamar Tiara?" tanya Tiara polos
"Belum ada sih tapi kalau kamu mau kakak siap melamar kamu, bagaimana tuan apa saya cocok jadi suami dek Tiara dan jadi menantu tuan?" ujar Candra dengan wajah tengilnya
Mendengar itu Al jadi sangat kesal lalu menarik pelan Tiara kebelakang tubuhnya,
"Siapa yang mau punya mantu kayak kamu, Tiara jangan percaya padanya dia itu suka play boy" Sengit Al pada Candra
"Eh sembarang saja tuan saya ini pria baik baik, lihat sampai sekarang saya masih jomblo" jawab cepat Candra
"Jomblo bangga" sengit Al lagi
"Eh kok jadi ribut, pagi pagi gak boleh di awali kemarahan gak baik. papi tenang Tiara gak nikah sekarang kok, Tiara belum siap apa lagi baru mau kuliah" ujar Tiara memenangkan.
"Wah kalau sudah di kampus pasti lebih banyak saingan ni akunya" celetuk Candra
"Maksudnya?" tanya Tiara dan Al bersamaan
"Ya di kampus pasti banyak pria yang suka pada Tiara, pasti lebih ganteng dan muda, masih fresh, jadi saingan berat kan" jawab Candra santai dan itu sukses membuat hati Al gak tenang tanpa alasan.
Candra tertawa kecil melihat expresi Al, "BERHASIL" pikir Candra
"Ih... Apaan sih kak, Tiara kan mau sekolah bukan cari jodoh, kalau cari jodoh ngapain jauh jauh yang dekat saja" jawab Tiara santai lalu berlalu ke dapur.
Entah sadar atau tidak yang di ucapkan Tiara tapi itu sukses membuat Al menjadi kaku.
"Wah kalau gitu kakak dong jodoh kamu?" jawab Candra lagi yang membuat Al terbelalak dan jadi kesal.
"Ya gak tau kak bisa jadi iya bisa juga enggak, yang namanya jodoh gak tau bagaimana dan siapa" jawab Tiara lagi sembari membuatkan kopi untuk Candra lalu memberikannya pada Candra.
Al menatap Candra kesal dan ingin mencekiknya.
Candra yang di berikan minum pun tersenyum "Terima kasih calon jodoh" Al mendelik tajam sedangkan Tiara hanta tersenyum kecil lalu kebelakang lagi.
"Oh iya Pi, papi mau sarapan nasi goreng gak, Tiara buatin ya?" tanya Tiara
"Baiklah papi mau" jawab Al cepat lalu melirik Candra sinis.
"Kakak juga mau ya Tiara, kakak ingin tau rasa masakan calon jodoh ni" ujar Candra yang terus menggoda Al, iya sangat senang melihat expresi Al yang tidak seperti biasanya dingin tapi hari ini banyak expresi yang di keluarkan oleh Alvaro.
"Baiklah... Tapi tolong jangan bilang calon jodoh" ujar Tiara
"Baiklah calon istri saja" jawab Candra
"Can apa kamu mau aku batalin pembelian mobilnya?" tanya Al dingin
"Eh.. Jangan!!! Ok ok aku akan diam" ujar Candra cepat
Alvaro hanya bisa menghela nafas pelan, entah kenapa hatinya tidak tenang, baru kali ini ia merasakan semua ini.
Tidak lama tercium bau harum nasi goreng buatan Tiara, Tiara pun menyajikan tiga piring disana beserta lauknya.
"Sudah siap.... Silahkan makan papi.... Kak...." ujar Tiara dengan senyumnya.
Al dan Candra memandang nasi goreng buatan Tiara dengan berbinar dan juga sedikit terkejut.
Pasalnya nasi goreng seafood adalah kesukaan keluarga nya, papa Neo dan mama Nara pun sangat suka dan sekarang ada satu orang bertambah menyukai hal yang sama dan bisa memasaknya.
"Kenapa hanya di liatin, ayo makan.... Udah siang bukanya papi harus ke kantor?" ujar Tiara
"Ah.... Iya terima kasih Tiara" jawab mereka berdua lalu mulai menyendok nasi goreng buatan Tiara.
Baru satu suap membuat mereka terbelalak, ini sangat enak pikir mereka, lalu mereka makan dengan lahap sampai tidak tersisa.
"Tiara... Adalah calon istri idaman, terima kasih Tiara sarapannya sangat nikmat" ujar Candra
"Sama sama kak" jawab Tiara
"Baiklah kakak mau ke kantor dulu" ujar Candra sembari mengusap kepala Tiara d dan itu langsung di tepis oleh Alvaro.
"Jangan menyentuhnya" ujar Alvaro
"Pelit" Candra meledek
"Ayo papi kok ribut lagi, kan mau ke kantor" ujar Tiara
"Papimu mana mau kekantor jika tidak penting Tiara, ia akan bekerja di rumah" terang Candra lalu pergi sebelum kena semprot bos besar.
Sedangkan Tiara memandang Alvaro heran,
"kok gitu Pi, apa gak papa gak datang ke kantor?" tanya Tiara
"Ya gak papa, sudah tidak usah di pikirkan ucapan Candra. Ikut papi ke ruang kerja, mulai sekarang akan papi ajari bagaimana menangani perusahaan" jawab Alvaro
"Tapi Tiara cuci ini dulu Pi" jawab Tiara
"Maaf tuan... Nona kami baru datang, biar kamu yang bersihkan" ujar pak Lukman
"Tidak apa pak, tolong suruh yang lain bersihkan, ayo Tiara sudah ada yang bantu" ujar Alvaro lalu pergi ke arah ruang kerja di lantai dua.
"Maaf ya pak merepotkan kalian, Tiara ikut papi dulu" ujar Tiara sembari pamit.
"Tidak masalah nona ini tugas kami" ujar pak Lukman ramah.
Setelah itu Tiara benar benar pergi dari sana, sedangkan pak Lukman memandang Tiara dengan senyum kecilnya.
"Semoga anda adalah jodoh tuan Alvaro dan memberikan kami tuan muda kecil yang cantik dan tampan" ujar pak Lukman.
Lalu pak Lukman, memanggil pelayan ain untuk membersihkan meja.
Bersambung