siska alivia adalah wanita cantik, pintar dan mempunyai tubuh yang sangat seksi, membuat kaum hawa terperangah saat melihat tubuh Siska.
Siska mempunyai mantan pacar, dia adalah teman dari adiknya yaitu Aska, mereka hanya berbeda satu tahun, Siska lebih tua dari Aska. setalah 8 tahun berpisah tiba - tiba mereka bertemu kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kanget
halo semuanya.....
selamat membaca......
...****************...
Siska dan Wulan pun sampai di meja mereka masing - masing.
"Lan Lo nanti malam siang mau di mana?" tanya Siska.
"gue kayanya mau di kantor aja deh, akhir bulan bro!" jawab Wulan.
"eh iya gue lupa! Ya udah gue juga di kantin deh"
"iya mendingan di kantin kantor gratis!"
"yoi"
mereka pun memutuskan pembicaraan dan memulai bekerja.
Saat Siska sedang mengerjakan pekerjaan tiba - tiba semua orang melihat ke arah pintu dan berdiri serentak.
Siska yang melihat itu langsung ikut berdiri dan melihat ke arah lift.
Saat Siska melihat ke arah lift siska terkejut karena dia melihat Aska yang berjalan sangat berwibawa..
"kenapa dia ada di sini?" ucap Dini dalam hati.
Aska terus berjalan dan berhenti di depan semua orang.
"halo semuanya, selamat pagi.
nama saya Aska Mahendra Abraham, saya adalah pemilik perusahaan Alexan company" ucap Aska.
"selamat pagi kembali pak, maaf bukanya Perusahaan ini milik dari pak Adam?" tanya ketua divisi.
"Adam adalah salah satu tangan kanan saya, pemilik asli adalah saya!"
mereka pun mengangguk, kecuali Siska yang masih terdiam karena kaget.
Wulan melihat ke arah Siska dan menyenggol tangannya.
"ka Lo tau asak pemilih perusahaan kita?" bisik Wulan.
"gue gak tau! Kan gue ketemu sama dia kemari pas di bandung!" bisik Siska kepada Wulan.
Wulan hanya mengangguk dan langsung melihat ke arah Aska, dan saat Wulan melihat ke arah Aska, Wulan melihat kalau aska sedang melihat ke arah Siska namun Siska tidak melihatnya karena dia menundukkan kepalanya.
Aska yang melihat Siska yang sedang menundukkan kepalanya tersenyum.
"tuan" ucap Leo asisten aska karena Aska hanya diam membuat semua orang di sana tegang, Aska langsung melirik ke arah Leo dan memberi tatapan tajam.
leo malah ikutan menunduk karena tatapan Aska yang tajam.
"baik kalau begitu saja permisi!" ucap Aska dan berjalan ke dalam ruangannya di ikuti oleh Leo dari bekang.
mereka pun langsung duduk setelah melihat Aska yang masuk ke dalam ruangannya.
"heh, masa Lo gak tau si Aska bos kita sih, eh maksudnya pak Aska?" tanya kembali Wulan.
"sumpah gue gak tau! Tadi Lo liat kan gimana ekspresi gue liat dia tiba - tiba Dateng terus dia bilang dia bos kita!"
"bener juga sih, Lo liat tadi pak Aska merhatiin Lo terus!"
"masa sih?"
"beneran gue berani sumpah terus senyum gitu ke arah Lo"
"Lo mau takut - takutin gue kan!"
"ngga, gila Lo ya, ngapain gue takut - nakutin Lo segala"
"Terus gimna ini? Takut banget gue"
"gue gak tau deh!"
"gak setia kawan Lo" ucap Siska kesal.
Wulan hanya mengangkat bahunya acuh, Wulan pun langsung mengerjakan pekerjaannya kembali.
Berbeda dengan Siska yang sedikit was - was karena dia takut kepada Aska.
Siska pun langsung bekerja kembali walaupun hatinya masih dag dig dug, namun dia harus mengerjakan tugasnya dengan baik.
Tiga puluh menit kemudian, Saat mereka sudah fokus dengan pekerjaannya mereka dan melanjutkan mengerjakan dokumen, keheningan ruangan di pecahkan dengan suara telepon kantor yang ada di meja mbak Mira.
"halo ada apa pak?" tanya mbak Mira.
"oh baik pak"
"Siska!" panggil mbak Mira.
"iya mbak"
Siska langsung bangun dari tempat duduknya dan berjalan ke meja mbak Mira.
"ada apa mbak?" tanya Siska.
"Siska kamu bawa dokumen ini dan berikan kepada pak direktur!" ucap mbak Mira.
Siska pun kaget karena tau siapa yang di maksud pak direktur itu adalah Aska.
"kenapa saya mbak? Bukan biasanya mbak sendiri yang menyerahkan dokumen itu!" tanya Siska.
"saya gak tau, pak Aska hanya minta mbak nyuruh kamu yang nganterin dokumen ini. Sana anterin takutnya pak Aska marah!"
Siska hanya terdiam bagaimana dia nanti saat di dalam ruangan dengan Aska.
"Siska!! malah bengong!"
"eh iya mbak maaf, kalo begitu saya permisi ke ruangan pak direktur dulu"
"iya"
Mbak Mira pun lanjut mengerjakan pekerjaan dan Siska pergi ke arah ruangan Aska dengan gugup.
"tenang Siska Lo gak bakal di apa - apain ko sama dia. Inget jangan kepancing!" monolog Siska sambil berjalan ke arah ruangan Aska.
...Tokk.... Tokk.... Tokk... ...
"masuk!"
Siska pun menepuk dadanya dan menarik nafas panjang dan berkata.
"tenang Siska tenang it's oke!!" monolog Siska.
Siska pun langsung masuk ke dalam ruangan aska, Siska melihat Aska yang sedang serius melihat dokumen yang ada di tangannya.
"permisi pak, ini dokumen yang bapak minta!" ucap Siska gugup.
"jangan gugup sayang!" ucap Aska dan langsung menatap Siska.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...