NovelToon NovelToon
Pernikahan Dadakan

Pernikahan Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: penaadelia

Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Setelah melakukan meeting dengan klien. Aslan kembali ke ruangannya. Ia merogoh saku jasnya dan mengambil ponsel. Lalu menghubungi Nayla.

Tut

Tut

Tut

Panggilan pertama Nayla tidak mengangkat. Namun Aslan mencoba kedua kalinya dan Nayla baru mengangkat.

"Dari mana saja kamu. kenapa lama sekali mengangkat panggilannya?." Tanya Aslan dengan nada kesal.

"Maaf mas. Soalnya tadi aku disamping sahabatku. Jadi aku cari alasan dulu."ujar Nayla.

"Kamu sudah selesaikan kuliahnya?"

"Sudah mas."

"Tunggu aku di depan kampusmu."kata Aslan lalu mematikan panggilan itu.

Aslan lalu bergegas keluar dari ruangannya. Didepan ia melihat asistennya.

"Anton saya mau makan siang bersama istri saya. Mungkin saya kembali sekitar jam 2."ujar Aslan.

"Baik tuan muda."kata Aslan sambil membungkukkan badan tanda hormat.

Setelah itu Aslan mulai keluar dari kantornya menuju mobil.

Disisi lain Nayla saat ini sedang berjalan keluar dari ruangan bersama Arumi. Mereka bercengkrama dengan asyik sampai datanglah pria tampan menyapa mereka berdua.

"Haii Nay, Arumi.."sapa pria itu.

"Hai Ki.." jawab Arumi sedangkan Nayla hanya tersenyum sebagai jawaban.

Orang itu adalah Rizky. Jujur ia masih belum menyerah meski Nayla sudah menolak dia secara langsung.

Kemudian Nayla berpamitan kepada Arumi dan Rizky karena ia tahu Aslan tak suka jika melihat ia bersama Rizky.

"Aku duluan yah. Soalnya jemputan aku sudah nunggu di luar. Baii." Pamit Nayla kemudian langsung berlari tanpa mendengar protesan dari Arumi.

"Iihh itu anak kebiasaan deh. Main pergi aja." Kesal Arumi.

"Mungkin dia sibuk Ar." Ujar Rizky dengan senyum meski hatinya sakit melihat perlakuan Nayla yang seolah menjauhinya.

"Yaudah yuk parkiran bareng."ajak Rizky. Lalu mereka mulai berjalan kearah parkiran.

Sementara itu Nayla dengan nafas memburu sedang celingak-celinguk mencari mobil Aslan. Tapi ia tak melihat adanya mobil tersebut. Iapun menunggu dengan duduk di halte dekat kampus. Tak lama kemudian ia melihat mobil Aslan sudah berhenti di depannya. Nayla langsung saja masuk ke dalam mobil tepat disamping Aslan yang sedang mengemudi. Setelah itu Aslan lalu menjalankan mobilnya.

"Kamu mau makan apa Nay?"tanya Aslan.

"Aku ikut kamu saja mas"

"Kalau begitu kita makan di restoran Jepang saja. Kamu maukan?"

"Iyah mas.."

Kemudian Aslan mengendarai mobilnya ke salah satu restoran Jepang yang terkenal di kota ini.

Setelah sampai mereka segera turun dari mobil dan memasuki restoran itu. Lalu mereka mulai memesan makanan.

Kini Nayla dan Aslan sudah dalam perjalanan menuju apartemen. Tak berapa lama akhirnya mereka sampai lalu Nayla turun dari mobil. Sedangkan Aslan masih harus kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Mas kamu hati-hati yah.." ujar Nayla yang dibalas anggukan kepala dari Aslan.

Kemudian Nayla turun dari mobil lalu Aslan melajukan mobilnya. Nayla mulai memasuki kawasan apartemennya.

Ketika sampai ia langsung mendudukkan badannya di sofa depan tv. Tak lama kemudian ponsel yang ada dalam tasnya berbunyi. Tanpa membuang waktu ia segera mengambil ponselnya dan melihat nama Arumi. Iapun mengangkat panggilan itu.

"Halo.. ia Ar ada apa?".tanya Nayla.

"Nay kamu tadi dijemput sama siapa. Kok mobilnya bagus banget." Memang Arumi melihat Nayla dijemput oleh mobil mewah tetapi ia tak melihat orangnya karena orang itu tak keluar dari mobil.

"Aduuh mampus ternyata Arumi lihat mobil mas Aslan. Aku harus jawab apa dong." Batin Nayla.

"Ii...ituu mobil sepupu aku Ar. Iya sepupu aku".Jawab Nayla gelagapan.

"Masa sih. Cowok atau cewek?"

"Emm cowok emang kenapa?".

"Kenalin dong pasti dia ganteng terus tajir. Iaakan ?"

"Dia itu udah punya istri. Emang kamu mau jadi pelakor?".kata Nayla dengan kesal. Entah mengapa hatinya saat ini tak rela jika ada yang memuji Aslan. Padahal Arumi tak melihat wajahnya dan  hanya menebak saja.

"Ohahah aku kira dia masih jomblo. Kan supaya kita jadi keluarga."goda Arumi.

"Biarpun kalau dia masih jomblo aku juga nggak bakal kasih restu sama kamu."

"Iiiih Nayla jahat banget sih.

"Udah dulu yah Arumi soalnya aku baru sampe ni"

"Ok bye-bye." Lalu mereka mengakhiri panggilan itu.

Nayla kemudian berjalan ke kamar dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah badannya terasa segar Nayla merebahkan badannya di kasur.

Sementara Aslan saat ini masih sibuk berkutat dengan laptop didepannya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia melihat sang papa yang menelponnya. Iapun mengangkat panggilan itu.

"Halo As." Sapa papa Dion di seberang sana.

"Iya kenapa pah?" Tanya Aslan.

"Papa mau bicara serius sama kamu nak."

"Bicara saja pah Aslan dengar kok."

"Aslan usia papa sudah tidak muda lagi. Papa minta kamu pulang ke Jakarta untuk melanjutkan perusahaan disini. Apa kamu juga tidak rindu sama keluargamu. Pulang yah nak."pinta papa Dion.

Mendengar itu Aslan jadi bingung. Dia satu sisi ia memang berniat kembali ke Jakarta namun ia masih memikirkan kuliah Nayla saat ini.

"Pah Aslan akan kembali ke Jakarta. Tapi kasih Aslan waktu satu bulan untuk menyelesaikan masalah disini."

"Baiklah nak. Papa tunggu kepulangan kamu."

"Iyah pah. Kalau begitu Aslan matikan dulu telfonnya karena Aslan lagi ada di kantor saat ini."

"Iya nak. Kamu hati-hati disana."

"Pah salam untuk mama dan adikku."

"Iya papa akan menyampaikan salammu. Mereka juga sangat merindukanmu." Kemudian panggilan berakhir.

Setelah itu Aslan melanjutkan pekerjaannya.

Tepat pukul 5 sore. Aslan baru saja sampai di apartemennya. Ia disambut dengan aroma masakan yang sangat mengunggah selera. Iapun berjalan kearah dapur. Begitu sampai, ia melihat Nayla yang sedang memasak sambil bersenandung kecil. Iapun tak mampu menahan senyumnya melihat hal itu. Aslan langsung berdehem dan membuat Nayla yang semula fokus memasak mengalihkan pandangannya ke arah Aslan.

"Mas kamu sudah pulang. Kok nggak bilang-bilang sih."kesal Nayla lalu mematikan kompor kemudian berjalan kearah Aslan yang bersandar di dinding sambil melipat kedua tangannya.

"Kamu tuh yang serius banget masaknya."

"Hehehe maaf mas. Aku lagi masak untuk makan malam nanti."

"Kamu bersihin badan kamu dulu sana."lanjut Nayla.

Lalu mereka berjalan kearah kamar.

Malam harinya setelah makan. Nayla dan Aslan duduk di sofa sambil menonton Tv. Lebih tepatnya hanya Nayla yang menonton, sedangkan Aslan sibuk dengan laptopnya.

Tak lama kemudian Aslan berdiri lalu berjalan menuju kamar untuk mengambil jaketnya.

"Kamu mau kemana mas?"tanya Nayla begitu melihat Aslan sudah memakai jaket.

"Aku mau ke supermarket depan. Kamu mau titip apa?"

"Aku ikut aja mas. Aku juga bosen dari tadi nonton terus."ujar Nayla dengan wajah sumringah.

"Yasudah kalau kamu mau ikut." Pasrah Aslan.

"Tunggu bentar aku mau ambil jaket juga."ujar Nayla lalu berlari ke arah kamar.

Setelah Nayla sudah memakai jaketnya. Mereka berjalan beriringan menuju supermarket.

Entah sadar atau tidak belakangan ini Nayla dan Aslan semakin dekat. Bahkan mereka tak canggung lagi seperti awal. Mereka sudah seperti pasangan kekasih pada umumnya.

1
mumu
Ceritanya bagus Thor. Semangat ya 😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!