"Buka hatimu untukku kak Praja," mohon Ardina Rezky Sofyan pada sang suami dengan penuh harap. Air matanya pun sejak tadi sudah menganak sungai di pipinya.
Pernikahan sudah berlangsung lama tapi sang suami belum juga memberinya kebahagiaan seperti yang ia inginkan.
"Namamu belum bisa menggantikan Prilya di hatiku. Jadi belajarlah untuk menikmati ini atau kamu pergi saja dari hidupku!" Balas Praja Wijaya tanpa perasaan sedikitpun. Ardina Rezky Sofyan menghapus airmatanya dengan hati perih.
Cukup sudah ia menghiba dan memohon bagaikan pengemis. Ia sudah tidak sabar lagi karena ia juga ingin bahagia.
Dan ketika ia menyerah dan tak mau berjuang lagi, akankah mata angin bisa berubah arah?
Ikuti perjalanan cinta Ardina Rezky Sofyan dan Praja Wijaya di sini ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Rahasia Samuel Richard
Bugh
Prilya Sofyan tak sadar melempar tubuh Praja Wijaya dengan boneka putrinya yang kebetulan sedang dipangkunya. Ia benar-benar tak menyangka kalau seorang Praja Wijaya yang ia kenal sangat baik ternyata bisa berbuat sangat tidak manusiawi pada istrinya itu.
"Kak Praja, kamu kejam sekali!" seru Nyonya muda Richard itu dengan wajah mengeras marah.
"Aku pikir kakak bisa membahagiakan Ardina dan ibu tapi ternyata, oh ya ampun. Kamu benar-benar kejam kak!" Prilya kembali menyesalkan apa yang telah dilakukan oleh pria itu pada adik tirinya.
"Maafkan aku Pril. Aku mengaku bersalah tapi kumohon katakan padaku dimana Ardina dan ibu kamu sembunyikan," ucap Praja dengan tatapan lurus pada wajah perempuan cantik beranak satu itu.
"Heh, darimana kamu bisa berpikir bahwa kami menyembunyikan Ardina hah?!" ujar Samuel Richard sang kakak ipar. Ia langsung berdiri di hadapan pria itu agar bisa menghalangi tatapannya pada sang istri.
"Karena mereka berdua tidak aku temukan dimanapun jadi tentu saja aku berpikir kalau Ardina dan ibu ada di rumah ini," jawab Praja dengan yang sangat yakin.
"Ibu dan Ardina tidak ada di sini kak. Dan kamu harus bertanggung jawab untuk itu,!" sahut Prilya dengan tegas. Nampak sekali kalau perempuan itu sedang sangat marah saat ini.
"Aku tahu kalau aku salah Pril. Tapi tolong jangan menyembunyikan mereka dariku," ucap Praja lagi dengan masih bertahan mempertahankan pendapatnya. Samuel Richard yang sudah sangat kesal pada perempuan itu langsung saja meraih kerah kemeja Praja kemudian mencengkeramnya kuat.
"Pergi kamu dari sini brengsek!" ujar Samuel Richard seraya mendorong tubuh Praja Wijaya ke arah dinding.
"Kami tidak pernah mau melihatmu lagi di sini sebelum kamu menemukan Ardina dan ibu. Mengerti kamu!" lanjutnya dengan emosi di dadanya.
"Pergi kamu dari sini!" Pria itu menunjuk ke arah pintu agar Praja Wijaya segera pergi dari rumah itu.
"Prilya! Kamu pasti tahu dimana Ardina! Tolong beritahu padaku Pril!" Pria itu mengabaikan perkataan Samuel Richard. Ia tetap merangsek maju untuk mendekati Prilya Sofyan.
"Berhenti kamu Praja Wijaya!" Samuel Richard berteriak keras karena sangat marah perintahnya tidak didengarkan oleh pria itu.
"Tidak! Prilya harus memberi tahu dimana Ardina berada atau aku akan tetap berada disini!" balas Praja Wijaya dengan sangat yakin.
Ia tak ragu kalau Prilya sangat tahu dimana saudara tirinya berada tapi sengaja untuk menyembunyikan informasi itu darinya.
Bugh
Samuel Richard tidak sabar lagi, ia langsung memberikan satu pukulan telak di wajah pria itu.
"Aaargh! Brengsek kamu Sam." Praja Wijaya meringis kesakitan. Ia tidak menyangka kalau Samuel Richard berani memukulnya seperti itu.
"Kenapa? Kamu yang lebih brengsek sialan! Istrimu itu sedang hamil dan kamu berani-beraninya tidak bertanggungjawab. Sekarang pergi kamu dari sini!"
Samuel Richard membalas dengan ujung bibir terangkat.
"A-apa? Darimana kamu tahu kalau istriku sedang hamil hah?!" Praja langsung melotot tak percaya dengan apa yang ia dengar. Sekarang ia semakin yakin kalau dua orang ini tahu dimana Ardina berada.
"Black! Bawa dia keluar dari sini!" Samuel Richard langsung memanggil asisten pribadinya untuk menyeret Praja Wijaya keluar dari rumahnya. Ia tidak mau semua orang tahu dengan rahasia besar yang ia sembunyikan bahkan pada istrinya sendiri.
"Sam! Aku tidak akan pergi dari sini brengsek! Beritahu aku dimana Ardina berada!" Praja Wijaya berteriak keras karena tubuhnya sudah dibawa keluar oleh Black dan anak buahnya.
"Sayang?" Prilya menatap wajah suaminya dengan tatapan tanya sedangkan Samuel Richard langsung meremas tengkuknya tak nyaman.
🌹🌹🌹
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
Nikmati alurnya dan happy reading 😊
Eh, jangan lupa bagi bunga ya 😍🌹