NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Pintu kamar Kenan sudah terbuka saat Berryl baru saja ingin mengetuk. Di hadapannya sudah berdiri seorang gadis berambut pirang, yang tak lain adalah Nesya, kekasih dari bosnya.

Gadis itu melewati Berryl tanpa menyapanya. Pria itu hanya menunduk sedikit memberi hormat. Setelah Nesya turun melewati tangga, baru dia melangkah masuk ke dalam kamar Kenan.

"Tuan, apa baju anda sudah disiapkan?" Berryl bertanya.

"Apa kau melihat gadis itu dibawah?" Kenan kembali bertanya.

"Nona Hanin sedang duduk di gazebo samping tuan."

"Biarkan dia, kau saja yang menyiapkan barang-barangku. Kita disana selama 2 hari." Kenan berucap sambil melangkah keluar kamar.

Sementara itu, di gazebo lantai bawah terlihat Hanin tengah berbicara dengan sahabatnya Nesya.

"Apa kau ikut kami ke kota B?" Hanin bertanya.

"Iya, Kenan akan memperkenalkanku pada omanya. Supaya nanti oma tidak terkejut saat menceritakan rencana perceraian kalian." Nesya mendudukkan dirinya di sebelah Hanin.

"Iya, aku setuju. Semakin cepat, semakin bagus." Hanin menunduk, sengaja menyembunyikan perasaannya.

"Apa setelah kalian bercerai, kau akan kembali pada Sakala?"

"Entahlah, aku belum berpikir sejauh itu. Aku tidak bisa mengganti suami, secepat mengganti baju. Banyak hal yang harus aku pertimbangkan."

"Tapi Nin, kau kan tau kalau Sakala sangat mencintaimu." Nesya meyakinkan Hanin.

"Aku tau, aku dapat merasakan semua itu dari caranya menatapku. Tapi Nes, Ini bukan tentang dia, tapi ini tentang hatiku."

"Apa maksudmu, apa hatimu sudah berpindah kepada pria lain? Apa kau jatuh cinta pada Kenan?" Nesya menaikkan nadanya, matanya nyalang melihat kearah Hanin.

"Hahahaha... Mas Kenan bahkan tak mendekati tipe ideal pria idamanku. Bukankah kau tau seleraku dari dulu, aku menyukai pria yang hangat, penyayang dan perhatian. Satu lagi, syarat mutlaknya, aku suka pria yang mengerti agama. Apa sifat kekasihmu itu sudah mendekati kriteriaku?" Hanin membelai lengan Nesya, berusaha meyakinkan.

"Ya betul. Aku hanya takut jika kalian menghianatiku." Nesya tertunduk, terlihat raut kesedihan di wajahnya.

"Tenang saja Nes, tidak akan ada yang perlu kau khawatirkan. Kita sudah melewati waktu selama 2 tahun. Bersabarlah sebentar lagi." Hanin memeluk tubuh sahabatnya.

"Apa kalian tidak lapar?" Suara seorang pria mengurai pelukan mereka.

"Kenan, dari kapan kamu berdiri disitu?" Tanya Nesya.

"Baru, tepat saat kalian berpelukan. Sudah, mari kita makan. Setelah itu kita langsung berangkat." Kenan berbalik, kemudian berlalu meninggalkan 2 sahabat yang sudah terlihat gugup.

Tak lama mereka berempat langsung menikmati makan siang. Tak banyak percakapan antara mereka. Hanya ada beberapa adegan romantis yang selalu disuguhkan oleh sepasang kekasih yang duduk dihadapan Hanin.

Asisten Berryl terlihat acuh tak acuh, dia sedang asik menikmati setiap suapan yang masuk kemulutnya. Di sisi lain, isteri dari pria yang sedang bermesraan itu, terus berusaha terlihat tak peduli. Masih berusaha menyembunyikan lukanya yang terus saja berdarah.

***

Di kota B.

Mereka sampai tepat pukul 6 sore, Hanin keluar dari mobil. Berjalan mengikuti langkah suami dan sahabatnya menuju ke dalam rumah.

"Assalamualaikum," Hanin mengucap salam.

"Waalaikum salam" Suara seorang wanita tua terdengar dari arah dapur.

Wanita itu adalah oma Rida, neneknya Kenan.

Terlihat senyum semringah di wajah keriputnya, dia berjalan menghampiri cucu dan cucu menantunya.

"Alhamdulillah, akhirnya kalian sampai juga." Oma Rida merangkul Hanin.

"Oma, cucu Oma Kenan lo." Pria itu protes karenan sang nenek tidak mendahulukannya .

"Ih kamu ini, masa sama istri sendiri cemburu."

Oma Rida menepuk pelan bahu cucunya, setelah itu baru memeluknya. Senyum bahagia masih terpancar jelas diwajah wanita berusia senja itu.

Kenan, dan Hanin mencium tangan Oma bergantian. Baru setelahnya Kenan memperkenalkan gadis yang tadi dibawanya.

"Oma, kenalkan ini temannya Hanin." Kenan memperkenalkan.

Oma Rida memandang dari ujung rambut hingga ujung kaki, wajah yang tadinya cerah seketika berubah mendung. Oma adalah tipe wanita jaman dulu. Yang paling tidak suka melihat wanita mengenakan pakaian kekurangan bahan, seperti yang dikenakan oleh Nesya. Ditambah lagi rambut pirangnya, menambah kesan nilai minus dimata manita tua tadi.

Nesya mendekat, meraih tangan Oma. Kemudian menciumnya. Oma terlihat tak suka, dia menarik cepat tangannya tepat sebelum Nesya menciumnya.

" kalau gitu mari, mari masuk! Sudah mau masuk waktunya sholat maghrib." Oma Rida, mempersilahkan mereka bertiga masuk. Karena memang baru mereka bertiga yang berdiri dipintu. Asisten Berryl masih sibuk mengeluarkan barang bawaan mereka yang dibantu oleh satpam rumah itu.

Oma rida menyuruh salah seorang asisten rumahnya untuk mengantarkan Nesya kekamar tamu. Sementara itu dia sendiri kembali kekamarnya untuk menunaikan ibadah shalat maghrib.

Dikamar lantai atas, yaitu kamar Kenan ketika masih tinggal dikota ini. Terlihat 2 orang dengan aktifitasnya masing-masing. Kenan dengan smart phon, sedangkan Hanin dengan sajadah dan Alqur'an miliknya.

Hanin membaca surat Ar-rahman dengan sangat merdu. Kenan mendengarkan dengan seksama setiap ayat yang dibacakan oleh istrinya.

Dia memandang gadis yang bersimpuh dilantai beralaskan sajadah itu. Gadis sederhana yang berbeda 180 derajat dengan kekasihnya. Entah apa yang tengah dipikirkan oleh Kenan. Dan, kenapa matanya selalu tertuju pada Hanin.

"Shodaqallahul adzim...." Bertanda Hanin sudah selesai dengan bacaan ayat sucinya. Kenan langsung mengalihkan kembali matanya ke arah benda pintar tadi.

"Mas, aku kebawah bantuin Oma menyiapkan makan malam ya." Gadis itu berucap dengan sedikit senyuman .

"YA" Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut orang yang ditanya.

Kenan menoleh sebentar, kemudian langsung memindahkan matanya ke arah smart phone lagi.

Hanin melangkah keluar kamar, tanpa diketahui olehnya, Kenan terus melihat kearanya, hingga dirinya hilang dibalik dinding.

Tak lama, tiba saatnya keluarga besar itu makan malam, semua sudah duduk di tempatnya. Hanya Nesya yang tidak terlihat.

"Sumi, tolong panggilkan tamu kita yang satu lagi, bilang padanya kalau kami sudah menunggu dimeja makan." Oma Rida memberi perintah pada salah seorang ART nya.

Terlihat perempuan setengah baya itu berjalan menuju kamar tamu. Sambil menunggu Nesya, Hanin berusaha mengalihkan perhatian oma Rida dengan beberapa obrolan santai.

"Maaf nyonya besar, kata nona yang dikamar tamu. Matanya masih mengantuk, jadi silahlan lanjutkan makan kalian. Nanti kalau dia lapar, dia akan ambil makanannya sendiri." Sumi agak sedikit gugup menyampaikan pesan dari Nesya.

Semua orang agak terkejut. Bagaimana Nesya bisa berlaku seenaknya di rumah orang.

"Dasar anak sekarang, ndak punya sopan santun. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu. Emangnya dia pikir rumahku ini hotel apa?" Oma terlihat mulai terpancing.

"Oma, maklumi aja ya, Nesya sebenarnya orangnya baik kok. Mungkin kebetulan memang dia sedang capek." Hanin mengelus tangan nenek tua itu, mencoba menenangkan.

Oma Rida mengangguk, kemudian mempersilahkan mereka makan.

TBC

1
Wahyu Kasep
sudah gwa duga Hanin dengan Kenan

sorry gwa baca sampe sini
Lisda Diawan
g jadi baca pas baca komentar,g suka sama laki2 yg sudah tidur sama perempuan lain selama 2 tahun lagi.menjijikkan,ini menceritakan merendahkan seorang istri,istri yg g punya harga diri.terus tetap bertahan menjijikkan
Ray
please Berryl jangan libatkan wanita lain untuk menguji kecemburuan istrimu, wanita mudah baper, kasihan nanti kalo Syafa baper, apalagi kalian pernah terlibat hubungan asmara,,,
Nenie Chusniyah
luar biasa
Soraya
mampir thor
asya yussi
Luar biasa
Rika
bagus
Ananda Muthaharoh
syafa ternyata ruba betina yg mau memanfaatkan amesia berrly aja, pura2 pusing dll, semoga rmh tngga afril baik2 saja, sampai ingatan berrly sembuh, dan ga akan ada pelakor yg datang, buang mantan pd tempatnya. semngat thor
Erwin Sitewar
ini la contoh kesabaran
BeeYounge AwaliAzka
mewek dg keadaan Kenan
YS
ada apa dengan huruf "p" kau benci kah, laptop jadi labtob, menginap jd menginab, coba buka lagi kbbi nya.
Afria Susanti
rasain lo kenan sakit hati ngak tuh
Afria Susanti
kamu kenan yg menyakiti hati hanin duluan rasain deh lo
Afria Susanti
rasain gimana kamu sebagai suami yg di zholomi makany kamu kenan jangan berzina terus dgn wanita bukan mahrom kok ngak nyadar ya
Afria Susanti
siiiiii kenan mulai cemburu dengan sakala itu makany hanin di suruh matamatain
AndTea
kasiaN Hanin 😭😭😭
Nuraini Aini
trimaksh thor ceritanya keren konfliknya g ribet cpt terselesaikan mantap👍❤
Nuraini Aini
senjata makan tuan😄😅
Nuraini Aini
berarti ini daerah pesisir disumatra ya thor...
Jue
Pake Hijab itu hukum Allah SWT untuk menutup Aurat untuk semua ummat wanita beragama Islam , Apa kena mengena dengan cerita Anin , Kira bagus kalau Anin beritahu kalau tidak padan saja dengan muka siapa suruh usir isteri dari rumah , Isteri yang patut dijaga tetapi dijadikan seperti tiada harga , Hanya kerana terlampau sayang pada Adik , Please lah tak payah nak bersabit dengan Jilbab atau tudung mahupun hijab .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!