Menjadi Ibu Susu Anak Adik Ipar

" Raisa" panggilnya langsung turun menghampiri Raisa. Dan langsung memeriksa kondisi wanita itu." Kamu gak apa-apa kan?" Tanyanya khawatir hingga tanpa sadar memegang tangan dan kaki Raisa. Meneliti dan mencermati takut wanita itu tertabrak olehnya. Raisa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya kecil " boleh aku ikut?" Tanyanya yang langsung masuk kedalam mobil Arga. Membuat Arga tidak bisa menolak. Karena percuma wanita itu kini sudah duduk manis di kursi depan.

Akhirnya mau tidak mau Arga membawa Raisa ikut serta bersamanya. Hening tak satu pun yang membuka mulut. Hingga beberapa saat terdengar bunyi dering ponsel Arga. " Sebentar lagi sampai" ujar Arga kepada seseorang diseberang sana. " Siapa" tanya Raisa menyelidik. Entahlah kini dia merasa kepo dengan urusan pria itu. Bukan kepo karena dia suka tapi kepo kearah sebaliknya. Kekhawatiran yang sangat amat. Takut semua yang ada dipikirannya itu terjadi. Takut kalau Arga mengetahui perselingkuhan Talita dan takut pria itu terbawa emosi dan takut semua yang tidak diinginkan terjadi.

Mungkin jika dirinya kuat karena ada anak-anak. tapi entahlah dengan pria itu, Karena yang Raisa tahu Arga sangat mencintai Talita. Raisa bersandar dan dan ingin memejamkan mata. Tapi Rasa takut membuatnya tidak ingin menutup matanya dia takut jika dia menutup matanya dan saat dia membukanya semua sudah berubah.

Akhirnya Arga berhenti diparkiran sebuah hotel yang cukup besar di kota itu. Raisa mengedarkan pandangannya sesaat. Untuk apa pria itu pergi ketempat ini bukannya mereka sudah menyewa villa hal pertama yang dipikirkan Raisa. Arga mulai membuka Seatbelt. Semua tidak lepas dari penglihatan Raisa. Raisa pun mengikuti gerakan Arga, tapi Arga menghentikannya. " Kamu tunggu disini" Ujarnya membuat Raisa menghentikan kegiatannya. " Kamu dengar?" Tanya Arga yang di angguki cepat oleh Raisa.

" Jangan pergi kemana-mana" ujarnya lagi membuat Raisa manggut-manggut tanda mengerti.

"Kenapa dia jadi imut" batin Arga yang melihat tingkah lucu Raisa. Arga segera keluar dari mobil setelah memastikan Raisa mendengar semua perkataannya.

Dengan langkah cepat Arga memasuki hotel yang sedikit lengang dan terlihat seperti menyapa seseorang yang masih bisa dilihat oleh Raisa. Setelah Arga benar-benar masuk kedalam Raisa segera turun, gerakannya hati-hati seperti seorang detektif yang sedang mengikuti targetnya. Raisa kelimpungan mencari keberadaan Arga yang cepat menghilang dimakan ruangan bersekat

Dengan langkah lebar Arga menyusuri lorong melewati ruang-ruangan kamar hotel yang berjejer diikuti dibelakangnya Rachel orang yang dimintai tolong oleh Arga untuk membuntuti Talita istrinya. Arga memang sengaja mengajak liburan Raisa ke tempat yang sama dengan talita. tanpa sepengetahuan Talita Arga merubah rencana liburan mereka. Yang tadinya akan ke kota A, tapi dia ubah ke kota B kota yang sama yang akan dituju oleh Talita. Karena di ingin sekalian menangkap basah perselingkuhan istrinya.

Langkahnya mantap tanpa keraguan tidak seperti sebelumnya. Kini dia ingin mengakhiri semuanya. Semua hubungan toxic yang selama ini menyiksanya. Hubungan tidak sehat untuk dia dan putrinya. Tanpa ragu kini dia sudah berada didepan kamar hotel.

Dan kini tangannya mulai mengayuh mengetuk daun pintu yang tidak langsung dapat jawaban dari dalam.

Tok... Tok suara ketukan pintu menghentikan kegiatan yang sedang berlangsung didalam kamar " siapa sih?" ganggu aja. " ujar Talita kesal dengan suara ketukan di pintu yang tidak berhenti membuatnya yang sedang menikmati gerakan orang yang ada dibawahnya, merasa terganggu. " paling juga pelayan hotel nganterin makanan " ujar panji Langsung bangkit dan sambil mengenakan kimononya karena tidak mungkin dia berjalan dalam keadaan telanjang. " Sayang biarin aja dulu jangan dibuka. lanjutin." rintih Talita yang sudah kepalang tanggung sudah menikmati apa yang diperbuat oleh panji dibawah sana.

" Bentar sayang gak sabar banget" ujar panji. " Lagian konsentrasi aku buyar denger suara ketukan pintu, sabar yah? Pasti aku akan buat kamu melayang setelah ini" Ujarnya membuat kesal Talita yang kini sedang mengangkang. Tubuh polosnya dia biarkan begitu saja tanpa mau menutupi nya dengan selimut.

" Iya-iya " ujarnya karena ketukan tidak juga berhenti. Pintu akhirnya dibuka dan bugh bugh, suara bogem mentah mendarat diwajah panji membuatnya terhuyung.. Talita mendengar suara ribut-ribut segera melilit kan selimut ke tubuhnya dan berusaha bangun. Untuk melihat apa yang terjadi. Karena pintu terhalang oleh sekat. " Sayang ada apa?" Panggil Talita sedikit berlari.

" Sayang " Talita meraih tubuh panji yang terhuyung dan hampir jatuh. Tanpa melihat siapa pelaku pemukulan. Panji menatap kearah pria yang tengah berdiri tegap yang tadi meninjunya. Kaget tentu saja kaget dengan pria yang ada didepannya begitupun Talita yang mengangkat kepalanya hingga mata coklatnya berpapasan dengan mata hitam kelam milik Arga yang kini tengah menatapnya dengan penuh amarah.

"Mmm..mas Arga" panggilnya dengan suara terbata-bata dan langsung melepaskan pelukannya tadi kepada Panji. " Ini yang kamu bilang pekerjaan?" tanyanya dingin. Membuat Talita tidak bisa bernafas " mas jangan salah paham ini gak seperti yang kamu lihat" Ujarnya membela diri, membuat Rachel berdecak mendengar ucapan wanita itu, yang jelas-jelas sudah ketahuan selingkuh apa lagi dengan kondisi wanita itu yang hanya memakai selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Keributan di ruangan itu membuat tamu hotel lainnya, keluar dari kamar untuk melihat langsung kejadian suami yang sedang menggerebek istrinya selingkuh. Sebenarnya bukan Talita saja yang ditemukan selingkuh. pasangan selingkuh lainya yang melihat kejadian itu, mereka langsung cabut dari sana. Takut kejadian yang sama menimpa mereka.

Talita yang tadi tersesat di lorong hotel kini bisa menemukan orang yang dicarinya. Jantungnya berdegup kencang membuatnya seolah berhenti bernafas. " Arga" panggilnya sambil menyisir orang-orang yang berkerumun di depan pintu kamar yang terhalang tubuh Rachel sehingga mereka tidak bisa langsung melihat kejadian itu. Hanya bisa mendengar suara Isak tangis dan teriakan si wanita sedangkan untuk suara mereka hanya samar-samar terdengar.

Dengan tubuh kecilnya Raisa berhasil menyelinap di kerumunan orang-orang yang pada kepo dan berhasil melewati Rachel yang menghalangi jalannya. Membuat Rachel sedikit terkejut mendapat dorongan dibelakangnya. Tapi dia membiarkan Raisa masuk. " Sayang aku mohon dengarkan penjelasan dariku. mata itu bisa menipu. Semua tidak seperti yang kamu lihat" Ujarnya lagi membela diri dan kekeh kalau dia tidaklah selingkuh. " Penjelasan apa lagi? apa semua ini belum cukup untuk membuktikan semuanya? Selama ini aku diam bukan aku tidak tahu" ujarnya yang membuat Talita syok . " Apa belum cukup kamu menghancurkan rumah tangga wanita yang sudah memberikan ASI untuk putri mu?" Ujar Arga masih dengan suara tenang namun tegas. Membuat panji menatap kearah Raisa. Dia baru tahu kalau istri Angga itu sangat cantik sangat disayangkan wanita secantik itu disia-siakan

"