NovelToon NovelToon
Jalan Naga Kekosongan

Jalan Naga Kekosongan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: alhenamebsuta

Di Benua Sembilan Langit, kekuatan adalah hukum.

Lin Feng, anak sekte kecil yang dicap sampah karena "Nadi Spiritual Tersegel", terlempar ke jurang hinaan. Namun, di balik kelemahan itu tersembunyi rahasia besar: Physique Naga Void — warisan kuno yang mampu menelan segala Qi dan menembus batas langit.

Dari dunia fana yang penuh intrik sekte, hingga perang antar klan surgawi, perjalanan Lin Feng adalah pertaruhan hidup dan mati.

Balas budi sepuluh kali lipat. Balas dendam seratus kali lipat.

Di setiap langkah, ia akan melawan langit, menantang takdir, dan membuka jalan menuju kekosongan.

Saat naga terbangun, siapakah yang mampu menghalangi jalannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alhenamebsuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Misterius dari Hutan

Lin Feng meringis menahan sakit di matanya sambil bersandar pada dinding gua tersembunyi. Setelah pertarungan sengit dengan Chen Wei, tubuhnya butuh tempat untuk pulih. Gua kecil di lereng gunung ini adalah satu-satunya tempat rahasianya untuk bermeditasi.

“Hah… hah… mataku masih perih…”

Dengan tangan gemetar, dia membasuh wajahnya menggunakan air dari kantong kulit, berusaha membersihkan sisa darah yang mulai mengering.

SRAK! SRAK!

Ranting patah di luar membuatnya segera waspada. Ada yang mendekat… dan langkahnya tergesa-gesa!

“Kejar dia! Gadis itu pasti ke arah sini!”

“Target hidup atau mati! Tuan Muda menginginkan tubuhnya, tak peduli kondisinya!”

Suara kasar para pengejar membuat Lin Feng menegang. Pembunuh bayaran? Atau sesuatu yang lebih berbahaya?

TAP!

Sebuah bayangan putih melesat masuk ke gua, hampir menabrak Lin Feng. Seorang gadis!

Di cahaya remang gua, Lin Feng bisa melihat betapa cantiknya dia—mungkin gadis tercantik yang pernah dilihatnya. Rambut hitam panjangnya acak-acakan, gaun putihnya robek di beberapa bagian dan ternoda darah. Wajahnya pucat, tapi mata bulan sabitnya tetap tajam, penuh kewaspadaan.

“Ssst!” Gadis itu menutup mulut Lin Feng dengan tangan lembut tapi dingin. “Jangan bersuara!”

Aroma bunga persik samar tercium dari tubuhnya, berpadu dengan bau darah segar.

Qi… level delapan? Tidak, mungkin sembilan! Lin Feng terkejut merasakan tekanan Qi yang memancar dari gadis ini. Tapi kenapa dia dikejar? Dan… ada sesuatu yang aneh dengan Qi-nya…

"Keluar kau, jalang!" Tiga sosok berbaju hitam muncul di mulut gua. "Tuan Muda Zhao tak sabar menodai tubuhmu!"

Gadis itu menggertakkan gigi. "Berani-beraninya Zhao Ming… setelah meracuniku, masih berani menodai kehormatan klanku—"

Dia terhenti, sadar hampir membocorkan identitasnya.

"Heh, racun Melumpuhkan Nadi kami cukup kuat, kan? Bahkan jenius Kondensasi Qi level 9 sepertimu sekarang tak bisa menggunakan separuh kekuatan!" Pembunuh pertama menyeringai.

Pantas Qi-nya terasa aneh… dia diracun!

"Minggir, Nak," pembunuh itu menatap Lin Feng. "Ini urusan kami. Atau kau mau mati bersamanya?"

Lin Feng menatap gadis di sampingnya. Mata bulan sabitnya memancarkan keberanian meski ada sedikit keputusasaan. Ia lebih memilih mati dengan hormat daripada membiarkan gadis itu disakiti.

"Maaf, Senior," Lin Feng berdiri perlahan. "Tapi aku tak bisa membiarkan tiga pria dewasa mengeroyok seorang gadis yang terluka."

"Bocah bodoh! Kau cari mati?!"

Ketiga pembunuh menyerang bersamaan. Kondensasi Qi level 3–4 mereka jauh lebih tinggi dari Lin Feng dalam kondisi normal.

Tapi…

"Langkah Bayangan Naga!"

Lin Feng menghilang sekejap, muncul di belakang pembunuh pertama.

"Tinju Pecah Batu!"

DUAK!

Satu pukulan keras menghantam tengkuk, pembunuh pertama langsung pingsan.

"Apa?! Dia cuma Pemurnian Tubuh level 5!"

Gadis itu terkejut melihat Lin Feng bertarung. Meski levelnya lebih rendah, gerakannya efisien dan brutal.

"Xiao Yue, bantu sedikit!" Lin Feng berteriak sambil menghindari pedang pembunuh kedua.

Xiao Yue tersadar dari keterkejutannya. Walau masih diracun, ia mampu melancarkan serangan.

"Teknik Es Bulan Sabit!"

SYAT!

Es tajam melesat, melukai kaki pembunuh ketiga.

Bersama-sama, mereka berhasil menaklukkan ketiga pembunuh dalam waktu singkat.

Setelah memastikan para pembunuh pingsan dan diikat, Lin Feng dan gadis misterius itu kembali memasuki gua.

"Terima kasih," ucap gadis itu, membungkuk ringan. "Tanpa bantuanmu… aku mungkin sudah—"

"Tidak usah sungkan," sahut Lin Feng sambil menggeleng. "Ngomong-ngomong, aku Lin Feng. Murid Sekte Bambu Hitam."

Gadis itu tampak ragu sesaat. "Panggil saja aku… Xiao Yue."

Lin Feng bisa merasakan itu bukan nama aslinya, tapi dia memilih untuk tidak menekannya.

"Kau terluka," kata Lin Feng sambil menunjuk bekas sayatan di lengan Xiao Yue. "Biar kubantu obati—"

"Tidak perlu." Xiao Yue mengeluarkan sebuah botol kecil dari lengan bajunya. Di dalamnya, pil putih berkilau seperti mutiara menunggu. "Ini Pil Pemulihan Tingkat 3. Kau yang lebih membutuhkan."

Lin Feng terkejut. Pil Tingkat 3—nilainya bisa mencapai ribuan keping emas! Bahkan Kepala Sekte pun hanya memiliki beberapa biji.

"Aku… tidak bisa—"

"Terima saja," desak Xiao Yue, menyerahkan pil itu ke tangan Lin Feng. "Anggap ini ucapan terima kasih. Lagipula…"

Matanya menatap Lin Feng, masih sedikit merah setelah penggunaan Mata Naga.

"Matamu… kau memiliki bloodline khusus, kan? Mata dengan pupil vertikal itu… bukan sesuatu yang biasa."

Lin Feng terdiam. Gadis ini tajam dalam memperhatikan hal-hal yang sulit terlihat.

"Kau… tidak takut?" tanyanya pelan.

"Takut?" Xiao Yue tersenyum tipis untuk pertama kalinya. "Aku sudah melihat monster yang jauh lebih menakutkan. Dibanding mereka… kau justru… menarik."

Ada sesuatu yang dalam di matanya—kesedihan? Kerinduan? Atau rahasia yang tak bisa diungkapkan?

"Aku harus pergi," kata Xiao Yue, berdiri tiba-tiba. "Mereka akan sadar dan memanggil bala bantuan."

"Tunggu! Apa kita akan bertemu lagi?"

Xiao Yue berhenti di mulut gua, menoleh, dan senyum misterius itu kembali menghiasi wajahnya.

"Jika takdir menghendaki… kita pasti akan bertemu lagi, Lin Feng."

Sebelum Lin Feng sempat mengucapkan sepatah kata pun, Xiao Yue sudah lenyap ditelan kegelapan malam. Yang tersisa hanyalah aroma bunga persik yang samar, menempel di udara.

Lin Feng menatap pil yang masih hangat di telapak tangannya. Sentuhan gadis itu seolah meninggalkan jejak yang tak terlihat.

Yue Qingcheng...

Nama itu tiba-tiba muncul di pikirannya, seperti bisikan angin yang membawa rahasia.

“Siapa dia sebenarnya?” gumamnya pelan.

Seorang gadis dengan kultivasi Kondensasi Qi level 9 di usia yang begitu muda, membawa pil tingkat tinggi, menguasai teknik es yang menakjubkan… jelas dia bukan orang biasa.

Dan cara matanya menatap Lin Feng… seakan mengenal sesuatu yang bahkan dirinya sendiri belum sadar.

“Takdir, mungkin…” Lin Feng tersenyum tipis, menelan Pil Pemulihan.

Seketika, kehangatan energi menyebar ke seluruh tubuhnya. Luka di matanya sembuh sempurna, dan kultivasinya terasa lebih mantap dari sebelumnya.

“Besok seleksi murid inti… Aku harus lebih kuat. Suatu hari nanti, mungkin aku bisa berdiri sejajar dengannya,” batinnya penuh tekad.

1
إندر فرتما
cuma tekat,kuat gak belum,
Alhena: lah ini aja baru beberapa bulan tapi dia udah mau ke kondensasi qi, wang tianming aja dibilang jenius yang udah latihan qi dari kecil aja masih di pemurnian tubuh 9, gimana sih
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!