Aku kira setelah menjual perawanku,semua penderitaan ku akan berakhir ibuku akan sembuh,ternyata dugaan ku salah.Wanita yang membeli tubuhku ternyata menjadikan ku benar-benar menjadi seorang pelacur yang sudah menghancurkan masa depan ku.
Bisakah aku lepas dari rumah pelacuran ini,adakah pria yang mau menerima wanita kotor sepertiku?
ikuti kisah pahit hidup seorang gadis miskin lepas dari rumah pelacuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 ~ Biaya yang banyak ~
Taksi berhenti di depan gedung rumah sakit yang membawa Mira dan ibunya,Mira segera turun dari mobil lalu memanggil beberapa nakes untuk membantunya membawa ibunya ke ruangan IGD.
" Pak terima kasih sudah membantuku." Ucap Mira sembari memberikan ongkosnya.
"Sama-sama neng,sudah seharusnya." Jawab pria itu lalu dia segera meninggalkan rumah sakit.
Mira mengikuti para nakes yang membawa ibunya pakai kursi roda,dia berharap ibunya bisa sembuh seperti sepuluh tahun yang lalu mereka bisa kembali memulai hidup baru.
" Ya Allah ampuni hamba mu,aku mohon sembuhkan ibuku,aku berharap walaupun aku membawa ibuku berobat pakai uang haram engkau memberikan kesembuhan kepada ibuku ya Allah.' Ucapnya dalam hati.
Beberapa nakes langsung memeriksa ibunya,mereka melakukan beberapa pemeriksaan setelah itu langsung memasang infus dan membawa ibunya ke ruang perawatan.
" Dengan keluarga ibu Ningsih?" Seorang perawat memanggilnya,Mira berlari kecil lalu menghampiri sang perawat.
" Ada apa suster,saya putrinya." Jawab Mira.
" Apa hanya kamu keluarga dari ibu Ningsih?"
"Iya hanya saya."
" Dokter ingin bicara dengan anda,silahkan masuk keruangan dokter." Ucap wanita itu sembari membawa Mira masuk menemui dokter yang menangani ibunya.
" Permisi dokter apa anda memanggil saya?" Mira mengetuk ruangan dokter yang jaga pada malam itu.
" Oohh silahkan masuk dengan siapa saya bicara?"
" Nama saya Mira dokter? bagaimana keadaan ibu saya dokter?"
" Untuk malam ini ibu anda di masukkan dulu ke ruangan rawat inap,besok kita baru melakukan pemeriksaan lebih dalam,dari yang saya lihat sepertinya ibu anda mengalami masalah di otak,tapi itu masih dugaan saya.Apa ibu anda punya BPJS?" Tanya sang dokter dengan ramah membuat Mira sedikit tenang dan nyaman.
" A_Itu..Maaf dok? Apa itu BPJS?" Tanya Mira gugup dia yang memang hidup penuh dengan kemiskinan hingga BPJS saja pun tidak tau membuat sang dokter kaget.
"Apa..? Kamu tidak tau BPJS? BPJS itu jaminan kesehatan untuk orang yang tidak mampu,kamu akan bayar setiap bulan jadi kalau seandainya tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit kamu tinggal ke rumah sakit bawa kartu BPJS maka kamu tidak perlu membayar biaya rumah sakit." Sang dokter menjelaskan dengan sabar.
" Aku tidak paham selama ini dokter,aku tidak punya kartu itu." Jawab Mira.
" Sayang sekali.Ya sudah besok kita akan melakukan pemeriksaan kepada ibumu,sekarang kamu istirahat saja dulu,nanti kalau ibumu sudah sehat kamu bisa mengurus kartu BPJS mu ya." Ucap pria berbaju putih itu.Mira sangat senang dengan penjelasan sang dokter,tidak seperti yang di katakan orang-orang di luar sana seorang dokter sombong dan angkuh.
Mira keluar dari ruangan itu,lalu dia menyusul ibunya yang sudah di ruang perawatan,dia duduk di samping ibunya.
Dia memandangi wajah ibunya,walaupun sudah tua,kecantikan alami di wajah ibunya tetap terlihat,sepertinya kecantikan Mira di turunkan dari ibunya.
" Ibu kamu harus sembuh,kita balas sakit hati kita kepada semua orang yang pernah meremehkan kita,apalagi kakak mu yang kejam itu dan juga wanita yang sudah merebut suami mu,hingga kamu jadi seperti ini." Mira berbisik di telinga ibunya.Mira sedikit kaget saat ibunya seakan merespon yang barusan dia bisikkan ke telinga ibunya,dia merasa sedikit gerak di tangan ibunya.
" Terima kasih ibu karena sudah merespon kata-kata ku." Ucapnya lagi.Mira mulai memejamkan matanya karena semua pasien di ruangan itu sudah tertidur,ibunya juga sangat tenang mungkin karena pengaruh obat.
Mira masih tertidur pulas,mungkin karena semalam dia tidur begitu larut hingga dia tidak sadar sudah di bawa ke ruang pemeriksaan untuk ibunya.
Mira membuka matanya,dia kaget sekali saat tidak melihat ibunya di depannya,padahal tadi malam dia menggegam tangan ibunya hingga dia tertidur.
"Kenapa neng?" Tanya wanita yang ada di sampingnya.
"Ibu saya kemana ya?"
"Oohh..!! Tadi di bawa sama dokter,mungkin mau di periksa." Jawab wanita itu lagi,Mira menghela napas lega,dia sempat kaget.
Mira keluar dari ruangan itu,mencari ibunya,saat itu seorang wanita berpakaian serba putih memanggilnya.
" Kamu keluarga dari pasien yang bernama Ningsih yang tadi malam ya?"
"Ya suster,ibu saya dimana ya sus? Tanya Mira balik bertanya.
"Dia sudah selesai di periksa sebentar lagi di antar kembali ke ruangan ini,dokter yang tadi malam ingin bertemu anda di ruangannya,kamu pergilah aku akan membawa ibuku kembali ke ruangan ini." Ucap wanita itu lalu dia segera pergi meninggalkan Mira.
Mira segera menemui dokter itu ke ruangannya,Mira mengetuk ruangan sang dokter yang sudah duduk sembari menatap kertas putih yang ada di depannya.
" Dokter anda memanggil saya?" Tanya Mira.
"Oohh kamu sudah datang silahkan duduk." Jawab pria itu.
"Mira,aku harus berterus terang padamu,penyakit ibumu sudah sangat parah,kita harus melakukan tindakan operasi,dan biayanya tidak sedikit karena kita harus memanggil dokter dari luar negri untuk tindakan ini.Sepertinya ibumu sudah lama menderita penyakit ini ya? Kenapa tidak di bawa dari dulu kenapa sudah parah seperti ini baru di bawa ke rumah sakit?"Tanya pria itu dengan wajah sedikit memelas.
" Berapa biayanya dokter? Aku akan mencarinya sampai dapat." Tanya Mira.Dia mengabaikan semua pertanyaan pria itu karena dia merasa itu tidak perlu dan tidak bisa mengurangi biaya yang harus dia keluarkan.
" Sekitar sembilan puluh juta,kamu harus menyiapkan uang sebanyak itu_
" Terima kasih dokter,aku akan mengusahakan uang itu." Mira segera bergegas keluar dari ruangan dokter lalu dia kembali ke ruangan ibunya yang ternyata ibunya sudah ada disana.
Mira mengambil kursi kosong yang ada di sudut ruangan,lalu dia duduk samping ibunya,uang yang ada di tangannya hanya ada tiga puluh lima juta,kekurangannya masih sangat banyak.
" Dari mana aku mencari uang sebanyak itu? aku tidak mau ibuku tidak sembuh,aku sudah menjual tubuh ku,hartaku yang paling berharga jadi ibuku juga harus sembuh." Ucapnya dalam hati.
Tidak terasa hari sudah mulai malam,Mira bergegas keluar dari rumah sakit setelah menitipkan ibunya kepada para tenaga medis,mungkin karena mereka pasien umum para nakes sedikit hormat kepada mereka.
Kembali ke rumahnya,dia meletakkan beberapa kantong plastik tempat beberapa baju dan sepatu yang sengaja dia beli setelah keluar dari rumah sakit.
Mira sengaja membeli baju untuknya,untuk dia pakai kalau pergi bekerja.Sekalipun Mira hanya membeli baju-baju sederhana dan berdandan apa adanya tidak menghilangkan kecantikan alami di wajahnya.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹
sukses selalu untuk Karyanya 🎉🎉🎉