NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Romansa / Putri asli/palsu
Popularitas:97.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, gadis desa cantik dan jenius yang hanya hidup berdua dengan ibunya tercinta. Sering dihina anak haram dan ibunya wanita penghibur, membuat Drasha ingin mengajak sang ibu ke luar negeri untuk memulai hidup baru.

Tak disangka, Drasha mengetahui fakta ternyata dia bukanlah anak kandung ibunya. Namun, Drasha tidak peduli. Dia tetap mau hidup bersama ibu yang telah merawatnya.

Suatu malam di pertengahan bulan Juli, Drasha melihat ibunya dibunuh di depan matanya sendiri. Dia bersumpah akan membalas dendam pada pria bernama Narendra Alveroz.

Dengan memasang tampang planga-plongo, Drasha memasuki kediaman keluarga konglomerat ternama dan Alveroz High School untuk melanjutkan misi balas dendam gadis itu.

"Ingat dengan permainan biola ini? Merasa nostalgia?" - Drasha

Siapakah Drasha sebenarnya? Apakah dia berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngobrol dengan Oma Althea

Setelah mandi dan berganti pakaian, Drasha menemui oma Althea di pinggir kolam renang. Omanya sedang bersandar santai sambil mengelus-elus kucing kesayangannya.

Drasha mendekat. Gadis itu mengenakan celana panjang dan t-shirt putih polos.  Rambutnya diikat rendah di belakang.

"Oma…," sapa Drasha, memperbaiki posisi selimut tipis di pundak omanya. Dia lalu melambai tipis pada kucing oma Althea.

"Drasha, cucu oma yang cantik, sudah pulang…." Oma Althea tersenyum semringah.

"Iya, Oma…  Oma nggak masuk? Di sini dingin, Oma."

"Nggak papa, Oma sudah terbiasa. Dulu waktu opa kamu masih ada, oma sama dia sering duduk bareng di pinggir kolam malam-malam begini."

"Kalau begitu, Drasha temenin yah, Oma."

"Memangnya kamu tidak ada tugas sekolah sampai harus menemani oma?"

"Ada, Oma. Tapi aku bisa selesaikan nanti."

"Ya sudah, temani oma dulu di sini."

"Iya, Oma."

"Bagaimana hari pertama kamu di sekolah, Drasha?" tanya oma Althea.

Drasha terdiam sekilas. Dia tidak boleh membuat oma Althea khawatir. Dia tidak perlu menceritakan kesulitannya, cukup sampaikan yang bikin happy saja.

"Seru, Oma. Aku juga dapet temen baru yang baik banget."

"Oh yaa?"

"Iya, Oma. Sepulang sekolah tadi dia ngajak aku keliling di pusat kota, terus dia beliin aku pakaian, tas, sepatu dan bando cantik."

"Dia belanja buat kamu?"

"Iya, Oma. Aku udah nolak tapi dia tetap memaksa."

"Kamu nggak belanjain dia juga?"

"Nggak, Oma, aku lagi hemat –,"

"Hemat untuk apa, Drasha? Uang jajan yang dikasih sama oma dan mama papa kamu apa tidak cukup?"

Uang jajan apanya. Dia hanya menerima uang beasiswanya dari Tuan Riovan.

"Ummm, cukup banget kok, Oma." Tapi, Drasha tidak bohong, karena memang uang beasiswa yang ia dapatkan cukup besar.

"Oma tahu, kamu pasti masih bawa kebiasaan kamu dari desa." Satu tangan oma Althea menyentuh tangan Drasha. "Kamu Drasha Ravery Alveroz, calon pewaris Alveroz Group, jangan sungkan-sungkan memakai uang pemberian oma atau mama papa kamu untuk keperluan dan keinginan kamu, sayang."

"Opa pasti sedih kalau tahu cucu kesayangannya sudah kembali setelah 15 tahun tapi tidak diperlukan dengan baik. Jadi, oma minta kamu tidak menahan diri dalam menggunakan uang pemberian oma atau mama papa kamu, yah, Drasha."

Drasha hanya tersenyum mendengarkan penjelasan omanya, lalu mengangguk dan berkata, "iya, Oma."

Oma Althea kemudian mengembuskan napas kesal. "Oma akan kasih tahu mama papa kamu itu, jelas-jelas anak kandungnya sudah kembali, tapi mereka masih saja lebih memanjakan anak angkatnya itu."

Drasha kemudian merangkul lembut oma Althea. "Oma, tenang ... lebih baik oma lebih perhatikan kesehatan oma, mama Tamara dan papa Riovan pasti butuh waktu juga menerima aku. Jangan khawatir tentang itu, Oma," katanya menenangkan.

Cucu nenek itu berpandangan beberapa jenak dalam hening.

Kemudian, Oma Althea beranjak pelan dari tempat duduknya lalu mengoper kucing pada salah satu pelayan.

"Ikut oma, Drasha."

Drasha menurut kala oma Althea menarik tangannya masuk. Mereka berdua kemudian memasuki sebuah kamar yang luas dengan furnitur elegan.

Selanjutnya, oma Althea membuka lemari berisi brankas kecil. Wanita tua itu pelan-pelan menekan tombol pin.

Klik!

Brankas kecil itu terbuka. Setelah meraih sesuatu dalam sana, oma Althea mendekat pada Drasha.

"Ini, buat cucu kesayangan oma yang cantik." Oma Althea memberikan sebuah kartu hitam untuk Drasha.

Gadis itu memiringkan kepala sedikit, menatap bingung kala menerima kartu itu. Detik berikutnya, dia membelalak terkejut. "Oma, ini kan…."

"Iya, Drasha… itu black card yang bisa kamu pakai untuk membeli apa saja."

"Oma bukannya ...,"

"Drasha, apa kamu juga termakan gosip-gosip di mansion ini, kalau penyakit Alzheimer oma sangat parah?"

Drasha mengangguk pelan. "Iya, Oma."

Oma Althea lalu menuntun Drasha untuk duduk di ujung kasur. "Tidak apa-apa, Drasha."

"Oma itu cuma stres waktu ditinggal opa 5 tahun lalu, Drasha. Tidak lama setelah itu juga, anak sulung oma memilih untuk tinggal di luar negeri. Jadi, kadang oma halusinasi opa masih hidup dan juga sering bawa perempuan-perempuan muda masuk ke dalam rumah ini, menganggap mereka Drasha."

"Tapi… sekarang, oma sudah ketemu sama kamu, Drasha."

"Kenapa oma percaya kalau aku Drasha yang hilang? Bagaimana kalau sebenarnya aku bukan Drasha, oma?"

Oma Althea mengulas senyum sambil mengelus pucuk kepala Drasha. "Karena oma tahu kalau kamu memang Drasha, cucu oma."

Drasha kemudian memeluk oma Althea.

Selanjutnya, gadis itu menarik diri lalu menatap omanya. "Tentang anak sulung oma, apa dia tidak ada rencana pulang dalam waktu dekat ini?"

"Maksud kamu Narendra?"

Mendengar nama itu disebut, pandangan Drasha kembali menajam. Tapi, dengan cepat dia bisa mengatur wajah lalu menyunggingkan senyum. "Iya, oma … om Narendra."

"Dia jarang sekali pulang, Drasha. Tapi dua minggu lalu dia datang, itupun cuma sebentar. Padahal oma masih rindu."

"Oma tidak minta om Narendranya datang lagi?"

Oma Althea menggeleng, "dia akan datang kalau ada agenda penting. Selebihnya, dia menelepon kalau oma bilang rindu."

"Begitu yah, Oma."

"Kenapa, Drasha?"

Drasha tersenyum. "Aku mau punya foto keluarga besar juga oma seperti yang ada di ruangan keluarga."

Lagi-lagi oma Althea mengelus rambut Drasha yang lembut. "Oma paham, Drasha. Oma juga mau punya foto keluarga yang ada kamunya, sayang."

"Sabar yah, tunggu waktu kalau om kamu itu sudah kembali, kita pasti foto bersama lagi."

Drasha menganggukkan kepala dengan lembut lalu tersenyum dengan penuh arti.

***

Setelah mengobrol dengan oma Althea, Drasha segera kembali ke kamarnya. Dia duduk di kursi belajar membuka HouseLine Alveroz Highschool di hapenya.

Videonya yang menyiram Queena dengan makanan masih jadi hot topic nomor satu. Kolom komentarnya parah. Drasha benar-benar dicap sebagai pembully. Padahal saksi di kafetaria banyak, kalau Queena yang mulai duluan. Tapi, sepertinya mereka dibungkam dengan uang oleh ketua The Velvets itu.

Ting.

Sebuah notifikasi pesan masuk. Dari Dewan Kedisiplinan Sekolah.

"Ternyata benar kata Rachelle, aku pasti bakalan nerima surat pendisiplinan," gumam Drasha.

Gadis itu cepat-cepat membuka website Roos dan mulai memasang penawaran misi dengan harga 5 juta. Semoga ada yang ambil.

Dia kekeuh menggunakan uang tabungannya sendiri. Padahal kalau mau, dia bisa menggunakan black card pemberian omanya atau minta bantuan Rachelle.

Sembari menunggu, Drasha mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Tok…

Tok…

Ketukan pelan di pintu kamarnya, membuat Drasha menoleh. Siapa?

Gadis itu meninggalkan kursi belajar, lalu melangkah ke pintu kamar. Dia menemukan seorang pelayan yang berdiri profesional kala membuka pintu.

"Ada apa?" tanya Drasha.

"Maaf mengganggu, Nona Drasha, Tuan Riovandra meminta Nona untuk ke ruangan kerjanya."

***

Drasha membawa langkahnya dengan pelan masuk ke ruangan kerja Riovan. Di sofa panjang, ada Cherryl yang duduk menatap remeh pada Drasha.

"Duduk!" titah Riovan pada Drasha. Pria itu melangkah dari meja kerjanya, lalu duduk di sofa single. Auranya sangat mencekam.

Drasha beringsut pelan duduk di hadapan Cherryl. Dia bisa merasakan ada ketegangan yang menggantung di udara.

Selanjutnya, Riovan meletakkan sebuah tablet di meja, di layar benda pipih itu menampilkan sebuah video Drasha menyiram makanan pada salah satu siswi kelas gold di kantin.

"Baru hari pertama pindah sekolah, tapi kamu sudah membuat kekacauan seperti itu dan mencoreng nama keluarga Alveroz."

Riovan menatap Drasha dingin.

1
Lala Kusumah
oh si trevon yang membunuh Bu Rosalina sebenarnya, ih rumit 😵‍💫🫣😡
Uncle A
rahcele keren/CoolGuy/
Nanin Rahayu
udh ku duga si teplon juga penghianat,mpas Narendra bilang ke drasha ibu penghianat TDR dengan orang.
Yita Alian: teplon banget nih kak/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ hari lagi berat tapi baca komen kakak moodbooster /Grin/
total 1 replies
doremidore
woaah plot twist lgi /Scare//Scare/
Yita Alian: author pecinta plot twist /Smile/
total 1 replies
Nanin Rahayu
sekarang km ga sendirian drasha msh bnyk yg peduli JD jgn ambil keputusan sendiri KLO gagal LG gmn ... lanjut thorr
Yita Alian: siap kak, stay tune chapter selanjutnya kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
gilak lu narendra, ponakan sendiri lohh/Right Bah!/ biar kt drasha mmg jadi pewaris alveroz tp klo diminta bisajadi dia relain posisix krn dia sndiri udh punya aset hasil keringat sndiri/Pooh-pooh//Pooh-pooh/
Yita Alian: iya yah kak/Hey/
total 1 replies
mrsinch
makin tegang yalord/Scare/
Yita Alian: exhale inhale kak/Shy/
total 1 replies
Hendri Yani
tegang ceritanya
Uncle A
lanjuttt
Yita Alian: stay tune kak
total 1 replies
Nanin Rahayu
semoga double up 🥰
Yita Alian: rencana double up hari ini kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
degdegan/Scream//Scream//Scream/
Yita Alian: exhale inhale/Smile/
total 1 replies
mrsinch
kabur aja cepet biar g disamperin narendra
Yita Alian: betull/Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
duh takut Narendra nembak Drasha n Adriel, please jangan sampai terjadi ya 🙏🙏
Yita Alian: semoga yaa kaka
total 1 replies
Zakia Ulfa
plisssss itu si Narendra udah mulai normal lo, takutnya nyerah drasha. knapa g di pukul biar pingsan dulu. bikin deg degan ajaaa,
Yita Alian: tenang kaka, dia blm bisa ngapa-ngapain kok itu, butuh 30-60 menit/Smile/
total 1 replies
Zakia Ulfa
OMG drashaaaa
Yita Alian: /Cry//Cry//Cry/
total 1 replies
doremidore
degdegan eyyyy lanjuttt dongg thour/Grimace//Grimace/
Yita Alian: bentar lagi ya /Smile/
total 1 replies
doremidore
astagaaa/Gosh//Gosh/
Yita Alian: /Shhh//Shhh//Shhh/
total 1 replies
mrsinch
duhhhh lanjutannya mannaaa/Scream//Scream//Scream//Scream/
Yita Alian: stay tune kak/Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
gustiiiiii ini beneran tegaaaanng banget degdegan 😵‍💫😵‍💫🫣🫣
Yita Alian: author jg degdegan nulisnya
total 1 replies
Nanin Rahayu
pdhal udah up bnyak tp berasa kurang 🤭 makasih udh up 🥰
Yita Alian: sama-sama, stay tune nex chapter kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!