NovelToon NovelToon
THE HOT BODYGUARD

THE HOT BODYGUARD

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Gadis nakal
Popularitas:394
Nilai: 5
Nama Author: Mian Darika

jatuh cinta dengan pria seumuran itu adalah hal yang sudah biasa bukan?, namun bagaimana jika perasaan itu malah tertuju pada seorang pria dewasa yang seumuran dengan ayahnya?.

"hot, seksi, dan menggetarkan." gumam gadis beseragam SMA menatap tak berkedip pada tubuh tegap di depannya.

"Dasar gadis gila, menyingkirlah." penolakan terjadi, namun apakah gadis SMA itu menyerah?. ck, tentu saja tidak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mian Darika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Suara dentuman musik yang menggema di sebuah bangunan, kini membuat semua orang yang ada di sana terlihat menggila.

Apa lagi di bagian dance floor, di mana di sana banyak yang sudah tak terkontrol menikmati suara musik sembari terus menyesap minuman yang mereka bawa dari meja bartender.

"Wah mika, ini benar benar luar biasa." Kata flor merasa takjub dengan pemandangan di depannya, yang belum pernah sama sekali ia saksi kan secara langsung seperti ini.

Sebuah club malam yang di hadiri oleh puluhan orang dengan usia yang sangat dewasa di atas mereka.

"Bukan kah sudah ku kata kan, jika kau akan menyukainya." Remika terkekeh melihat binar di mata temannya itu.

Remika, gadis itu memang cukup liar di banding kan flor sendiri yang selama ini masih belum bebas dari kandang yang di buat kan oleh kakeknya.

Sedang kan remika, gadis pendek itu sudah lama menikmati dunia malam seperti ini. Bisa di kata kan sejak usianya 15 tahun, di mana saat itu adalah awal mula kedua orang tuanya selalu bertengkar dan berakhir berpisah. Dan itu membuat remika memutus kan untuk mencari kesenangan sendiri dengan memutus kan untuk tinggal di apartemen yang di beri kan oleh ibu nya dulu, sehingga membuatnya bebas tanpa harus tinggal lagi di rumah yang menyimpan saksi jika rumah tangga kedua orang tuanya sudah berakhir dan dia di tinggal sendirian saat dua orang itu sudah memiliki keluarga masing masing.

"Ayo, aku akan mengenal kan mu pada kekasih ku." Kata remika dengan berjalan di depan flor menunjuk kan jalan.

Tersadar, flor pun menahan lengan temannya itu agar berhenti melangkah.

"Tunggu mika, kekasih? Bukan kah kau menyukai ayah nya daisy. Lantas apa ini artinya kau sudah menyerah, karna pria tua itu sudah memiliki calon istri, benar kan?."

"Ck tentu saja tidak, siapa bilang aku sudah menyerah. Justru tujuan ku mengajak mu ke sini ya karna ingin menarik perhatiannya, dan saat ini dia ada di sini flor di meja nomor 5 dan dia duduk tepat di samping pria berjas hitam itu yang sedang membelakangi kita."

Mendengar itu, pandangan florencia pun mengarah pada meja nomor 5. Di mana di meja itu terdapat 3 orang pria yang sedang mengobrol yang sesekali akan menyesap minuman yang ada di gelas di depan mereka.

"Oh tuhan, kau sangat nekat. Bagaiamana jika daisy tau tentang ini? Aku yakin jika dia tidak hanya akan marah saat tau kau menyukai ayah nya, tapi ku rasa dia juga akan memusuhi mu bahkan aku sendiri yang sejak awal sudah tau masalah ini."

Remika memutar bola matanya dengan malas, merasa flor terlalu cemas untuk urusan itu.

"Dengar kan aku, jujur saja aku menyukai ayah nya daisy dan berkeinginan untuk menjadi kekasihnya atau mungkin ibu tiri dari daisy. Namun kau tau sendiri bukan jika hal itu adalah mustahil mengingat ayah daisy yang sudah menganggap kita berdua seperti putrinya. Jadi ku rasa itu adalah hal yang mustahil untuk aku bisa mendekatinya dengan mudah, namun aku memiliki cara lain flor dan salah satunya adalah ini."

"Caranya?." Flor penasaran, membuat senyum miring terbit dari bibir remika.

"Kita akan berpura pura tidak melihatnya saat datang ke sana dan duduk di meja bartender, lalu kau harus bersikap senatural mungkin jika saja dia melihat kita dan tentu saja menegur kita bahkan bertanya kenapa kita bisa datang ke sini mengingat umur kita berdua yang masih sangat belia."

"Ck, dasar gadis licik. Aku paham arah pembicaraan mu ini, namun aku tidak yakin jika cara ini akan berhasil."

"Sudah sudah jangan seperti itu flor, kau harus membantu ku dan kau juga akan mendapat kan apa yang kau mau." Kata remika sembari mengandeng lengan flor untuk berjalan ke arah meja bartender yang berada di samping meja di mana ayah nya daisy dan kedua temannya sedang berkumpul.

"Selamat malam kak, aku ingin minuman seperti biasa dan teman ku beri kan saja dia wine." Ucap remika yang terdengar sudah sangat akrab dengan bertender di club malam tersebut.

"Baik lah nona nona, silah kan di tunggu. Minuman kalian akan segera selesai dalam 1 menit lagi, oke." Setelah mengata kan itu, bartender tersebut pun mulai menung kan wine yang di pesan untuk flor, lalu kemudian mulai meracik minuman yang di minta oleh remika.

Setelah minuman kedua gadis itu datang, mereka pun mulai bersulang dengan remika yang sesekali akan melirik ke arah ayah daisy yang masih asik berbincang dengan teman temannya.

Sedang flor, gadis itu juga sudah terlihat santai berada di sana dengan matanya yang tak berhenti berbinar menatap bagaimana kebebasan yang sesungguhnya.

Kebebasan yang tanpa harus menunggu usianya genap 17 tahun.

Saat asik mengamati sekitar, tiba tiba saja flor tersedak. Membuat remika yang menyadarinya langsung sigap mengambil tisu karna dress soft blue yang flor kenakan terkena tumpahan wine.

"Ada apa flor, kenapa sampai tersedak begitu." Suara remika yang khawatir, berhasil membuat pandangan ayah daisy langsung mengarah pada mereka.

"Remika, florencia. Apa itu kalian? Sedang apa kalian di sini, mengapa berada tempat yang tidak seharusnya." Suara itu membuat kedua gadis yang masih sibuk membersih kan sisa wine yang ada di dress milik flor langsung terhenti dan selanjutnya menoleh ke arah sumber suara.

Keduanya terdiam beberapa saat, lalu saling menatap tak ada ekspektasi jika mereka akan ketahuan dalam situasi seperti ini.

"Oh paman levi, paman di sini juga?." Remika tampak canggung namun harus tetap memasang wajah sedikit terkejut agar pria bernama levi itu tidak curiga jika mereka sengaja datang ke sana hanya untuk melihat pria itu.

"Kemari." Ajak paman levi pada kedua gadis tersebut.

Keduanya pun saling lirik, lalu mulai berdiri dan berjalan ke arah meja di mana ayah daisy dan kedua temannya berada.

"Duduk lah, aku tidak ingin jika kalian berdua di ganggu oleh pria hidung belang di tempat ini. Dan untuk alasan apa sampai kalian bisa ada di sini, itu tidak perlu kalian jawab."

Remika mengangguk, dengan mata yang tidak berpaling pada duda anak 1 tersebut.

Sedang kan flor yang ada di sampingnya, sedari tadi terus saja meremat ujung dress nya dengan tubuh menyerong membelakangi pria yang merupa kan teman dari paman levi.

"Lev, mereka ini siapa? Karna ku rasa mereka ini seumuran dengan daisy." Tanya pria yang duduk tepat di depan florencia.

"Hm, mereka teman daisy." Jawab levi membuat temannya itu mengangguk paham namun pandangannya tidak lepas mengamati flor dengan nafas berat.

Di mana hal itu tidak lepas dari tatapan pria yang sedari tadi hanya diam.

"Kau berani sekali nona, dasar tupai nakal, kau harus di hukum untuk ini." Bisik pria di belakangnya yang tak lain adalah stanley, asisten pribadi kakeknya yang tak sengaja beradu pandang dengan dirinya beberapa menit yang lalu.

"Sial."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!