NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Pengganti / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Xaviera Valcon

Anastasya yang sering di sapa Ana selalu mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya akibat kecemburuan saudara tirinya. Elen selalu merasa tersaingi dengan kecerdasan dan kecantikan Ana hingga di sekolah laki-laki yang Elen sukai ternyata menyukai Ana.

Hingga suatu hari Ana di paksa menikah dengan laki-laki yang Ana tidak kenal yang tak lain adalah kekasih Elen, Elen sengaja menyuruh kekasihnya menikahi adik tirinya untuk memajukan perusahaan sang kekasih karena dengan kecerdasan Ana perusahaan kekasih Elen akan maju dan melambung tinggi.

Namun penderitaan Ana bermula saat dirinya menikah dengan Kevin kekasih Elen, selama menikah Kevin selalu bersikap dingin ke Ana dan Kevin tidak segan untuk menunjukkan keromantisan nya terhadap Elen bahkan Kevin sampai berhubungan badan di depan Ana.

Ana yang sakit hati dan tidak terima dia langsung menampar Elen dan itu membuat Kevin murka dan dari situlah Ana di sekap hingga akhirnya meninggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Hendra

"Kamu tenang saja sayang Mama akan memaksa Ana untuk klarifikasi besok supaya nama kamu tidak tercoreng." Ucap Lastri menenangkan anak sambungnya.

"Semua ini gara-gara anak kamu yang tidak tahu di untung Lastri! Kenapa dia tiba-tiba berubah dan jadi berani melawan kita padahal selama ini dia gadis bodoh dan penurut." Emosi Hendra.

"Apa dia sengaja mau mempermalukan kita semua terutama Elen. Lihat saja nanti aku akan menghajar anak kurang ajar itu." Tambah Hendra.

"Maaf Mas nanti aku akan bicara dengan Ana." Ucap Lastri takut.

"Awas saja kalau sampai nama baik anakku tidak bisa kembali jangan salahkan aku kalau aku membunuh anak kamu Lastri." Ancam Hendra.

Lastri terdiam mendengar ancaman Hendra, dia bingung dan serba salah. Di satu sisi Ana adalah anak kandungnya tapi di sisi lain dia sangat mencintai Hendra, namun tetap saja dia tidak terima kalau anak kandungnya di bunuh.

Padahal selama ini Lastri sudah menganak tiri kan anak kandungnya dan mencurahkan semua kasih sayangnya kepada anak tirinya.

"Kenapa kamu diam? Apa kamu tidak terima kalau aku membunuh anak kamu itu, hah." Tanya Hendra.

"Tidak Mas." Geleng Lastri gugup.

"Terus apa, hah." Teriak Hendra.

Lastri hanya bisa menggelengkan kepalanya takut karena setiap kali Hendra marah dia tidak akan segan-segan berucap kasar dan menyakiti hatinya. sang supir yang mendengar keributan di mobil hanya bisa dial daripada dia juga ikutan di bunuh begitu pikir sang supir taxi online.

"Pa sudah jangan marahi Mama terus kasihan Mama. Aku yakin kok kalau Mama pasti akan tetap berdiri di pihak. Karena Mama sangat sayang sama aku di bandingkan dengan Ana." Ucap Elen.

"Iya sayang kamu benar Mama akan selalu ada di sisi kamu dan Mama akan selalu membela kamu sayang." Jawab Lastri membenarkan ucapan sang anak sambung.

Tak lama kemudian ketiga nya sudah sampai di rumah dan tak lupa Hendra membayar ongkos taxi online. Mereka masuk ke rumah dengan amarah yang terlihat sangat jelas membuat para pelayan takut.

Pelayan yang melihat Tuan rumah kembali hendak mendekati namun Elen sudah lebih dulu meminta di buatkan minum.

"Kenapa wajah Bibi kelihatan pucat sekali?" Tanya Elen heran.

"Anu Non." Jawabnya takut.

"Anu apa Bi. Kalau bicara itu yang jelas dong." Bentak Elen.

Pelayan yang membawa minuman sudah datang dan menyimpan minuman di atas meja, setelah itu dia langsung kembali ke dapur karena takut terkena amarah sang Tuan rumah.

"Panggilkan Ana." Teriak Hendra.

Namun sang pelayan tidak bergeming dan tambah pucat saat nama Ana di sebut.

"Kenapa malah diam? Cepat panggilkan Ana." Bentak Hendra.

"Anu Tuan Non Ana tidak ada di sini." Ucap pelayan ketakutan.

"Apa?" Teriak ketiganya terkejut.

"Jangan main-main sama saya kamu. Cepat panggilkan Ana kalau perlu seret anak itu." Teriak Hendra.

"Saya tidak bohong Tuan Non Ana tidak ada di kamarnya, kalau Tuan dan Nyonya tidak percaya silahkan periksa sendiri." Jawab pelayan itu gugup.

Ketiga bangun dari duduknya dan berjalan ke lantai dua menuju ke kamar Ana. Setelah ketiganya sampai kondisi kamar masih seperti semula tidak ada tanda-tanda kalau penghuni nya ada di kamar.

Lastri pergi ke lemari Ana dan memeriksa baju-baju Ana, namun semua baju Ana masih tertata rapi dan tidak acak-acakan. Ketiganya tidak sadar kalau koper Ana berkurang satu dan Ana hanya membawa beberapa baju saja saat dia pergi dari rumah.

"Kemana anak itu. Argghhh sial. Kalau seperti ini bagaimana cara kita untuk meminta dia klarifikasi besok." Emosi Hendra.

Elen mengobrak-abrik kamar Ana untuk mencari petunjuk siapa tahu tadi Ana datang ke sini, namun nihil tidak ada petunjuk apapun di dalam kamar itu. Lastri membongkar lemari pakaian Ana dan mencari sesuatu untuk di jadikan petunjuk namun sayang tidak ada.

Hendra membanting barang-barang Ana yang ada di meja belajar dan seketika dia tersadar kalau laptop dan buku menggambar Ana tidak ada.

"Sial jadi anak itu pergi dari rumah dan dia sudah menyiapkan semuanya sebelum acara tadi." Amarah Hendra meledak.

Lastri yang mendengar ucapan Hendra hanya bida terdiam. Dia tidak tahu harus berbuat apa kalau Ana sudah kabur dari rumah.

"Cepat telpon anak kamu itu Lastri. Suruh dia pulang kalau perlu kamu ancam akan bunuh diri kalau dia tidak mau pulang." Teriak Hendra.

Lastri hanya mengangguk dan mengambil ponselnya untuk menghubungi sang anak. Namun panggilan tidak tersambung sama sekali membuat Lastri ketakutan mendapat amarah dari sang suami.

"Nomor Ana tidak dapat di hubungi." Ucap Lastri takut.

"Arghh bagaimana ini Pa. Kalau Ana tidak jadi klarifikasi besok nama baik aku akan jelek. Pokoknya aku gak mau tahu Papa harus cari kemana Ana pergi." Teriak Elen histeris memikirkan nama baiknya hancur.

"Kamu tenang saja sayang, Papa akan mencari anak kurang ajar itu sampai ketemu. Papa janji." Ucap Hendra menenangkan putri kesayangan nya.

Ketiganya keluar dari kamar Ana sedangkan Elen langsung masuk ke dalam kamarnya sendiri. Di dalam kamar Elen melampiaskan emosinya dengan membanting semua barang-barang nya.

"Kamu harus membayar semua ini Ana, aku tidak terima kamu permalukan aku tadi. Kamu harus tau dimana posisi kamu sebenarnya, kamu tidak lebih dari boneka Ana dan kamu harus kembali patuh dan penurut seperti dulu." Emosi Elen sambil menggenggam erat ponselnya.

Sedangkan di luar Hendra melampiaskan emosinya dengan melempar apa saja yang ada di depannya membuat pelayan yang ada di belakang ketakutan begitu juga dengan Lastri.

Kemudian Hendra mengambil ponselnya untuk menghubungi anak buahnya untuk mencari keberadaan Ana.

"Cepat kamu cari anak tiriku sampai ketemu." Ucap Hendra berat.

Tanpa menunggu jawaban dari anak buahnya Hendra langsung mematikan sambungan telponnya dan memandang tajam ke arah sang istri.

Lastri yang di tatap seperti itu ketakutan dan salah tingkah, Hendra berjalan mendekat ke arah Lastri dan menamparnya.

PLAK

"Itu ganjaran karena kamu tidak bisa mendidik anak kamu dengan benar. Sebelum anak sialan itu ketemu jangan pernah menampakkan wajah kamu di depanku." Emosi Hendra.

Lastri hanya bisa diam sambil memegang pipi nya yang kebas akibat tamparan yang dia dapat. Lastri mengepalkan tangannya dengan kuat sampai kuku-kukunya menancap di telapak tangannya karena tidak terima.

Sedangkan yang mereka cari kini sudah sampai di tempat yang aman, Ana menyewa rumah kontrakan untuk sementara waktu sampai dia ketemu dengan Ayah kandungnya.

Di tempat itu tidak ada yang mengenali Ana karena Ana sengaja merubah penampilannya menjadi gadis culun dan berkaca mata. Ana yakin Ayah tirinya dan Kevin tidak akan melepas Ana begitu saja apalagi dengan kekacauan yang Ana perbuat tadi.

1
Ayudya
hancur hancur deh Kevin dan elen.
Ayudya
oh ternyata Gisel seorang jalang
Ayudya
widih ga tau apa elen dan akan segera hancur di buat ma ana
Ayudya
ayo ana buat mereka malu dan depresi biar tau gimana rasa sakit dan kecewa
Ayudya
bagus ana kamu buktikan pada semua orang kalau elen dan Kevin adalah pasangan kekasih
Ayudya
ayolah ana jangan mau di tindas ma keluarga kamu.kamu harus tunjukin kalau kamu kuat dan bisa mandiri tanpa mereka
iin marlina
untung istri baru nya cerdas
ChikoRamadani
Ceritanya bagus dan menarik....
penyampaian kata" sangat baik...
Konflik permasalahan nya tidak terlalu bertele" pas alurnya ceritanya tapi tidak buat bosan untuk dibaca....

Semoga sukses kakk othor❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!