NovelToon NovelToon
Putra Sang Letnan Kolonel

Putra Sang Letnan Kolonel

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Lansia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Malam tragis, telah merenggut masa depan Zoya. Menyisakan trauma mendalam, yang memisahkannya dari keluarga dan cinta.
Zoya, mengasingkan diri yang kembali dengan dua anak kembarnya, anak rahasia yang belum terungkap siapa ayahnya. Namun, siapa sangka mereka di pertemukan dengan sosok pria yang di yakini ayah mereka?
Siapakah ayah mereka?
Akankah pria itu mengakuinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyelidikan Ardian

Di kota Qodroh, yang gersang Ardian duduk termenung di dalam tenda, dengan perasaan cemas menunggu seseorang. Beberapa hari yang lalu, Ardian menghubungi pak Candra, yang dipercaya untuk mencari seorang wanita yang pernah tidur bersamanya malam itu. 

Ardian, memang tidak mengingat siapa wanita yang tidur bersamanya karena, ketika dia terbangun sosok wanita itu sudah tidak ada. Hanya Candra, sosok yang dilihatnya. 

Ardian, langsung dibawa pulang oleh Candra, sebab, hari itu adalah hari di mana Ardian, dilantik menjadi Mayor kenaikan dari pangkatnya yang masih menjadi Kapten saat itu. Seseorang, telah sengaja menjebak, melakukan skandal demi keuntungannya agar Ardian, tidak hadir.

Namun, semua sudah terlambat, video skandalnya sudah tersebar. Seseorang telah merekam dan menyebarkannya. Skandal itu pun, menuai kontroversi, antara pengangkatan jabatan Ardian hingga sampai ingin memecat Ardian. 

“Ardian, apa maksudnya ini?” Teddy, sangat marah ketika tahu video skandal putranya.

Bagaimana, tidak. 

Ayah Ardian, seorang Jendral, yang paling dihormati di kalangan elit militer. Semua orang tahu siapa putranya dan bagaimana jika skandal itu sampai ke kantor pusat, itu akan mencemarkan nama baiknya. 

“Ardian, tidak mengingatnya Ayah.” 

“Tapi itu, memang dirimu.” 

“Ya, Ardian mengakuinya. Namun, Ardian, tidak pernah membawa seorang wanita ke hotel apalagi sampai menidurinya. Biarkan Ardian, menyelidikinya dulu Ayah.” 

“Percuma saja semua orang sudah mengetahuinya.” 

Teddy, membuang nafas berat, sambil melengos, memalingkan wajahnya dari Ardian. Ardian, masih berdiri tegak dihadapan sang Jendral.

“Begini Tuan, menurut saya ada orang yang sengaja melakukannya. Ardian, dalam keadaan mabuk saat saya temukan, jika memang Ardian, sengaja, dia tidak mungkin merekam skandalnya sendiri.” 

Candra, Asisten sekaligus kepercayaan ayahnya memberikan pendapat. Teddy, yang sedari tadi murung kini menatap Candra yang lama berdiri di sampingnya. Teddy, pun berpikir begitu tapi bagaimana dengan video syur yang sudah tersebar.

“Kamu tahu siapa, wanita itu?” tanya Teddy, dengan marah.

“Tidak, Ayah.” Ardian, menunduk.

“Candra, cari tahu siapa wanita itu. Jika dia memang wanita bayaran, dia harus bertanggung jawab mengclear skandal ini sampai tuntas, bila perlu bawa dia kehadapanku dan tanyai siapa yang sudah menyuruhnya.”

“Tapi Ayah, aku yakin wanita itu juga korban.” 

Teddy, menatap Ardian dengan bingung. Bagaimana putranya itu bisa menilai apa wanita itu korban atau bukan. Akan tetapi Ardian, mendengar semua perkataan Zoya, apalagi ketika Zoya berteriak untuk melepaskannya. 

“Aku, ingat betul Ayah. Dia berteriak ketika aku sentuh.” 

“Itu tidak bisa dijadikan alasan. Bisa saja itu menjadi bagian skenarionya, tidak mungkin wanita yang baik ada di dalam hotel bersama pria asing.” Teddy, membantah dengan tegas. 

Candra, terlihat membalikkan badan sesaat, dia menjawab telepon seseorang sebelum akhirnya memberikan telepon genggamnya kepada Teddy. Teddy, bertanya kepada Candra, siapa yang menghubunginya Candra, tidak menjawab dengan lantang tetapi membisikkannya pada telinga Teddy. 

Wajah Teddy, menjadi serius sebelum bicara bersama seseorang dibalik telepon genggamnya. 

Ardian, menatap penasaran kepada sang Ayah. Namun, tidak berlangsung lama Teddy, memberikan telepon genggamnya kepada Candra. 

“Nasibmu sudah diujung tanduk. Ada seseorang yang menawarkan bantuan untuk menyelesaikan masalah ini, apa kau menginginkannya Ardian?” tanya Teddy. 

Tentu saja, Ardian, menginginkan masalah itu cepat selesai, tanpa mengorbankan karirnya di dunia militer. Tapi dengan cara apa? Dan siapa yang menawarkan bantuan itu, dengan suka rela.

Ardian, mengangguk.

“Sekarang kamu bisa tenang, pergilah ke kamarmu. Esok, kabar itu akan hilang, dan kau akan tahu apa yang akan terjadi besok.” 

Teddy, tidak memberikan penjelasan kepada Ardian. Ardian pun tidak bisa bertanya, karena jika sang ayah tidak ingin memberikan penjelasan maka tetap tidak. Dan Ardian, hanya menunggu hari esok, agar tahu siapa seseorang yang membantunya. 

Namun, keesokan paginya Ardian dikejutkan dengan kabar tunangannya bersama Lusiana … seorang ahli medis di dunia kemiliteran, dan anak dari seorang Brigjen. Tentu, kabar itu membuat Ardian, syok, dan marah. Akan tetapi, Teddy hanya menanggapinya dengan tenang. 

“Seharusnya Ayah mendiskusikan dulu denganku.” 

“Apa, yang harus didiskusikan? Kamu pikir video skandalmu itu hal sepele, sudah bagus ada orang yang ingin membantu kita.” 

“Tapi pada akhirnya mereka akan tahu jika itu sandiwara.” 

“Siapa yang bilang?” 

“Maksud Ayah, itu bukan sandiwara?” 

“Pertunangannya akan dilangsungkan minggu ini sebelum kamu ditugaskan ke Qodroh. Maka, hari ini temuilah calon tunanganmu, itu waktu kalian untuk perkenalan.” 

“Ayah ….” Ardian, tidak suka dengan keputusan Ayahnya.

“Jika, masalah ini tidak terselsaikan hari ini, maka jabatanmu sebagai Mayor akan dicabut hingga dipecat. Kamu tidak menginginkan itu, kan?” Teddy menatap Ardian, serius. 

“Bersiaplah, Candra akan mengantarkanmu menemui Lusi.” 

Perintah Teddy, tidak bisa dibantah. Ardian, terpaksa pergi menemui Lusi, walau dalam hati dia masih memikirkan wanita yang tertidur dengannya. 

Ardian, hanya tidak ingin ada korban lain selain dirinya. Bagaimana jika wanita itu bukan komplotan jahat dari orang-orang yang menjebaknya. Bagaimana jika terjadi hal buruk … Ardian, takut jika malam itu menyisakan trauma bagi Zoya. 

“Letkol Ardian,” panggilan Sersan Doris, membangunkannya dari lamunan. 

 Ardian, yang lama termenung, tersadarkan oleh bawahannya yang mengabarkan ada panggilan masuk dari keluarganya di Indonesia. Tanpa menunggu lama, Ardian berlari menuju tenda Komunikasi, satu-satunya titik di markas yang terhubung langsung ke jaringan satelit militer. Di tengah krisis listrik dan sinyal di Qodroh, hanya perangkat radio satelit itu yang masih berdetak seperti denyut nadi terakhir yang tersisa.

 Ardian melangkah cepat masuk ke tenda. Pendingin lapangan tak bekerja maksimal, tapi ia tak peduli. Di tengah hiruk-pikuk sunyi itu—suara bip, desiran sinyal, dan dengung genset—seorang prajurit menyambutnya.

"Saluran satelit ke Indonesia sudah dibuka, Letnan," kata operator, memberi isyarat ke salah satu telepon terenkripsi.

Ardian mengangguk dan langsung meraih gagangnya, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Ardian, menempatkan bokongnya lebih dulu sebelum bicara kepada Candra, yang berada di seberang telepon. 

Ya, telepon Candralah yang Ardian, tunggu. 

“Bagaimana, Pak Candra?” tanya Ardian, setelah sambungannya terhubung. 

Di seberang sana Candra, terlihat bersembunyi di sudut ruangan sambil berbicara dengan suara pelan. 

“Begini Tuan Ardian, selama ini saya sudah mencari tahu wanita itu. Namun, saya tidak menemukan identitasnya dengan jelas oleh sebab itu saya tidak menghubungimu lagi. Dulunya wanita itu seorang perawat dia anak, pak menteri, tetapi ketika saya tanya, dia hanya memiliki putri satu-satunya, yang sekarang menjadi seorang dokter bernama, Mikayla, yang sudah menikah bersama anak direktur pemilik Aurora Medisenter bernama Dr. Radit.” 

Candra, menjelaskan panjang lebar tapi tidak ada namanya Zoya, yang disebutkan. Akan tetapi, Candra kembali bicara, ucapannya memberikan petunjuk bagi Ardian. 

“Setelah saya cari tahu lagi, ternyata pak menteri mempunyai putri dari istri pertamanya yang sudah meninggal. Tapi dia tiba-tiba menghilang, bahkan pak menteri tidak mengakuinya lagi sebagai anggota keluarga. Sepertinya ada konflik besar hingga pak menteri merahasiakan putri pertamanya itu.”

“Siapa namanya?” tanya Ardian, tidak sabar menunggu jawaban. 

“Hormat, Letkol Ardian.” 

Tiba-tiba saja seorang prajurit menghampirinya. Dia memberitahukan keadaan darurat di luar lapangan, membuat Ardian harus menutup sambungan teleponnya. Ardian, meminta kepada bawahannya untuk kembali karena perintah sudah diterima. 

“Pak Candra, aku harus pergi. Bisakah pak Candra menyelidiki seseorang? Tolong cari tahu tentang Dr. Zoya, dia seorang dokter dari Indonesia, yang ditugaskan ke Qodroh dan menjadi relawan selama 8 tahun disini. Tolong carikan informasi penting itu untuk saya.” 

Sebelum pak Candra, menjawab. Ardian, sudah lebih dulu menutup sambungan teleponnya. Sementara pak Candra, dia masih mencari satu nama dari lampiran buku catatannya. Demi mengingat permintaan Ardian, Candra, tidak lupa menulis nama yang baru saja Ardian, sebutkan. 

“Zoya,” ucapnya yang termenung, menatap satu nama di atasnya. “Keysha Qiana Zoya.” 

Candra, tertegun sambil berpikir. “Zoya … apa dia orang yang sama?”

1
zh4insu
Kasian, Zoya di buat sibuk di RS, Ardian di tugaskan ke luar negeri, dan mereka punya niat terselubung untuk si kembar,,,,
Ya Allah, semoga kembar gak akan kenapa-napa...
Endang 💖
ini laki2 tegas...GX banyak omong langsung bertindak
zh4insu
Semoga yang masuk Adrian dan kembar
Endang 💖
kok radit jht bgt SM Zoya
up LG nnti thor
Reenyy Yuny Setianie
jahat banget radit 😠
zh4insu
Ya Allah, Radit kamu sungguh tega...
Pak Letnan, yang pintar kenapa sih gak liat itu anak-anak ada kemiripan gak sama dia, dan tas DNA. Apalagi punya rumah sakit sendiri... Gereget aku...
Endang 💖
ya ampun Radit tega bgt sama zoya
zh4insu
Si pak kolonel kah?
Endang 💖
hebat anak2 Zoya
Rozh
semngat kak, ceritanya seru😻🌹
Endang 💖
masih penasaran sama kelanjutNnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!