NovelToon NovelToon
Takkan Kubiarkan Kamu Menderita

Takkan Kubiarkan Kamu Menderita

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:603
Nilai: 5
Nama Author: Rosida0161

Riska memerintahkan orang untuk menghilangkan Laila seorang chef yang dari Jakarta karena dicintai oleh Arya Semana pimpinan perusahaan. Selain itu orang tua Arya Tuan Sultan Semana menolak Laila karena memiliki ibu dengan riwayat sakit jiwa .. Namun muncul Lina kembaran Laila yang menyelamatkan Laila dari Riska

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.8 Kasih Sayang Pada Ibu

Laila baru sampai di restaurant saat Roni mendekat.

"Pagi, Chef Laila,"

"Pagi," tersenyum Laila pada pemuda yang bertugas di bagian admin ini.

"Ada pesan dari perwakilan Pak Arya Semana,"

"Oh ya?" Laila menerima catatan pemesanan tempat untuk nanti jam tujuh malam. Lima orang yang minta disediakan Cake Triple Rasa. Minuman sedikit campur Wine tapi tidak memabukkan.

"Di sini memang tidak ada minuman memabukkan, nggak bilang begitu tadi, Ron?" Rupanya Laila ingin semua pengunjung tahu bahwa RSG anti alkohol.

"Sudah, Chef," 

"Kalau sekedar minuman hangat dicampur sedikit wine, sih, boleh saja,"

"Saya sudah jelaskan tadi, Chef," ujar Roni yang masih menunggu.

"Oke katakan semua akan siap Lima belas menit sebelum pukul tujuh,"

"Semua yang datang pria, Chef,"

"Hem pesta kaum Pria rupanya," pesanan serupa sudah beberapa kali, semua berjalan aman tanpa meninggalkan kejadian apa pun.

"Mari, Chef," pamit Roni dengan santun.

"Silahkan,"

Laila segera membuat Cake Triple Rasa untuk Lima tamu nanti malam. Bekerja dibantu dua asisten, bukan hanya cake pesanan yang bisa dinikmati lima orang atau lebih. Tapi Laila menyiapkan ruangan untuk  para pria yang akan bersantai di lantai atas. Dipilihnya yang bisa menatap langsung ke jalan.

Walau mereka semua Pria, bukan berarti tak perlu sentuhan manis. Selain menempatkan mobil sedan masa kini dalam ukuran mini di sudut ruangan, Laila pun meletakkan   mawar dalam dua warna. Merah dan putih di pojok ruangan. Lampu pun dibuat lembut walau tetap terang.

Setelah berpesan pada dua asistennya untuk selalu siaga jika para tamu nanti membutuhkan sesuatu, maka Laila langsung meninggalkan restaurant. Hari ini dirinya harus ke rumah sakit. Sang Ibu sudah waktunya ditengok, diajak bicara.

                          *

Hasna duduk merenung. Perempuan Lima puluh  tahun itu sudah rapih. Untuk urusan membersihkan diri ia tak pernah menolak. Makanya berbeda dengan pasien di rumah sakit jiwa itu, yang kebanyakan sulit diajak membersihkan diri. Bahkan makan pun belepotan.

Hasna pasien rawat rumah sakit jiwa yang tenang, tanpa menimbulkan keonaran. Perempuan yang bolak balik sudah tiga kali dirawat itu sebenarnya tak bahaya. Tapi karena sering berteriak jika pikirannya terganggu, hingga mengganggu tetangga, maka Laila segera membawanya ke rumah sakit. Jika dokter menyarankan supaya dirawat ia tak bisa menolak. Karena beberapa minggu kemudian ibunya kembali stabil, dan dibawa pulang.

Hasna tak sanggup menanggung beban pikiran yang menderanya. Sejak Salah satu bayi kembarnya hilang diculik orang, sejak itulah ia sering berkhayal jika Laila bisa juga jadi Lina kembarannya.

Sewaktu kecil Laila belum mengerti, ia menurut saja saat harus jadi Lina. Bahkan berhari hari ibunya memanggil Lina.

Namun ayahnya melarang sang Ibu memperlakukan Laila sebagai adik kembarannya.

Maka berang sang Ibu, menangis meraung raung hingga para tetangga datang untuk menghibur.

Begitulah awal awal pikiran Hasna terganggu, hingga usia Laila memasuki sepuluh tahun, sang suami meninggal dunia. Maka orang yang selalu dengan sabar membimbing Hasna untuk tetap berdoa untuk ketenangan jiwanya, tak Ada lagi.Maka Hasna menjadi bebas dalam berkarakter. Jika ingatannya suntuk pada Lina, maka menangislah dia memanggil Nama Lina lalu meraung histeris, bahkan juga tertawa ngakak.

Begitulah keseharian ya, hingga Laila kerap mendapat ejekan dari teman temannya. 

Untuk bekerja Hasna sulit mencari majikan Karena faktor keadaannya. Emosinya yang tak stabil. Tanpa ada yang menyenggol perasaannya dia menangis sedih, bahkan terkadang menjerit  memaki maki. 

Ia dulu sebagai juru masak pada sebuah penyedia catering sebelum pikirannya sering terganggu.

Otomatis pencari nafkah hanya suaminya. Tapi setelah suaminya meninggal saat Laila sepuluh tahun, ia harus bisa hidup berdua Laila dari pensiun suaminya.

Tak ada yang mau memberinya pekerjaan, mereka takut pada penyakit pikiran Hasna yang kambuhan.

Maka bersama Laila perempuan yang pintar memasak itu berjualan makanan di depan rumahnya, dan Laila sangat rajin membantu.

Namun jika ibunya mulai mengingau, menangis dan berteriak, Laila hanya bisa pasrah  pada keadaan bunya.

Saat ini Hasna sedang menunggu  dijemput Laila.

"Ibu selamat sore, bagaimana perasaan Ibu sore ini ..?" Dokter Hasan Sp.Kj menyapa Hasnah.

"Hem.." Hasna menatap dokter yang sering mengajaknya bicara.

"Ibu yang tenang, ya, santai jangan memikirkan sesuatu yang dapat memicu kerja  otak lebih keras lagi, nanti otak kita capek, dan Ibu menjadi sakit,"

"Ya," angguk perempuan itu dengan tatap mata mengerti.

"Assalamu'alaikum," muncul Laila.

"Wa'alaikum salam," sahut Dokter Hasan memberi tempat pada Laila untuk mendekati ibunya.

Hasna tersenyum lebar pada Laila. Jelas sekali sangat senang kedatangan anaknya.

"Selamat sore, Dok,' sapa Laila pada dokter Hasan.

"Sore, " dokter Hasan menatap Laila

"Ibu gimana, Dok?" Laila menatap Hasnah ibunya.

"Alhamdulillah sudah segar, " dokter lalu berdiri, "Silahkan," serunya memberi tempat pada Laila di depan ibunya.

"Wah Ibu sudah segar sudah mandi, ya," suara Laila begitu sabar.

"Ya, Ibu ingin pulang ..

" Lalu Hasna  berdiri mengambil bungkusan buah apel di tangan Laila,'

",Ya sabar nanti, kita pulang , ya,.tapi ibu kudu banyak makan, ayo makan dulu, ya"

"Ya," angguk Hasna dengan lugu.

Dokter Hasan meninggalkan ibu dan anak, tinggal suster yang mengawasi Hasna.

"Ibu mau apel,' lalu segera digigitnya satu apel.

"Enak?" 

"Ya manis," angguk Hasna.

"Ibu kayaknya sudah sehat, ya?"

"Ya," angguk  Hasna tersenyum.

Laila bahagia memeluk ibunya. Apalagi setelah berbicara dengan Dokter Hasan tentang kondisi ibunya.

",Ibu Anda besok sudah bisa diajak pulang " ujar Dokter Hasan, "Selalu ajak berbicara supaya jangan melamun," 

"Ya, Dok, terima kasih,"

                           *

Arya Semana dan kawan kawan tengah menikmati minuman dan irisan Cake Triple Rasa,"

Tiba tiba merasa ada yang kurang, segera menggapai waiter,

"Ya Tuan,"

"Chef Laila dimana?'

"Pulang tadi jam Lima, setelah menyiapkan ruangan ini,"

"Oh ya sudah,"

"Kamu kenal sama chef di sini?" Rudi menyuap potongan cake.

"Ya," angguk Haris, "Dia yang nganter aku pulang waktu mabuk,"

",Kok Bisa?!" Joni tertarik.

"Aku nggak kuat lagi mampir ke sini," cerita Arya Semana.

"Cantik?" Tony tak mau ketinggalan berita.

"Manis, lembut, baik, tapi kayaknya, sih bisa tegas juga untuk melindungi dirinya,"

"Memangnya kamu ngapain dia?!" Joni tertarik 

"Ya ceritanya Lucu," tertawa kecil Arya Semana mengingat perdebatannya dengan Laila sewaktu gadis itu masuk ke kamarnya.

Rudi dan Joni serta Tony saling tatap."Wah tuh cewek tanggung jawab sama anak bosnya," ujar Rudi.

"Hebat juga dia punya prinsip," sambung Joni.

"Cewek tangguh kalau kudengar dari ceritamu, nekat dan tanggung jawab, padahal kan ngeri ngeri sedap, tuh dekat sama lelaki mabuk,"

"Aku juga bukan lelaki nakal, kan," bela Arya Semana.

"Walau pun, orang mabuk kan nggak nyadar," Cetus Rudi.

"Kupikir gadis itu juga nggak mungkin tinggal diam," ujar Tony, "Type gadis mandiri sepertinya,"

"Ya bisa jadi begitu, " angguk Rudi, "Jadi pengin kenal,"

"Ini," Arya Semana memberikan ponselnya pada Rudi, Di layar sudah ada rekaman CCTV adegan dari mulai dirinya dirangkul Laila dari mobil ke ruangan, lalu rekaman gadis itu yang mengintip dari luar kamar di rumahnya dan berjinjit serta meyakinkan tak terjadi apa apa terhadap dirinya.

"Wah ramping, cantik juga," seru Rudi.

"Wah gadis cerdas," puji Tony.

"Udah punya pacar belum, nih?" Joni nyeletuk.

"Kalau belum, sih, boleh juga, sederhana tapi mempesona,"

Arya Semana terkejut.

1
🥔Potato of evil✨
Bagaimana cerita selanjutnya, author? Update dulu donk! 😡
Rosida0161: oke terima kasih sudah baca
total 1 replies
Eirlys
Ngangenin banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!