Aku bukan gadis Nakal.
aku ga ngerti jalan fikiran orang orang, mereka sesuka hati menjudge orang lain tampa mereka tahu kenyataan ya.
kadang ada ya? di antara mereka ga sadar diri dan selalu merasa lebih baik dari orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
berawal dari ketidak sengajaan yang membuat allea dan Sagara harus di hakimi warga. dengan terpaksa membuat pasangan yang tidak saling mengenal itu mau tak mau harus ikut dengan warga dan pak Rt.
"beneran pak saya ga ngelakuin apa apa! " ucap Sagara membela diri
"jangan bohong deh mas, toh kita semua liat sendiri! " ujar warga.
lagian siapa yang percaya ketika melihat adegan yang intim diantara muda mudi di tempat gelap seperti itu. apalagi pakaian yang mereka kenalan terlihat berantakan sekali. wajar saja warga berasumsi kalau dia orang mesum di pos kosong itu adalah mereka.
"saya ga kenal sama dia, sumpah!! " sangkal Sagara,
"saya juga ga kenal sama dia" imbuh allea
"berani berbuat harus berani tanggung jawab! jangan main main mesum aja, giliran kaya gini pada ngeles" ucap pak riko selaku orang pertama yang menyaksikan adegan tadi
"kenyataan nya gitu kok pak! " ucap Sagara, wajah nya sudah memerah emosi nya mungkin saja sudah memuncak tapi apalah daya melawan warga. sukur sukur tak di arak telanjang ke sekeliling komplek,
"ngapain juga saya kaya gitu! saya kan udah bilang ga kenal sama ini cewek! " ucap Sagara membela diri
berbeda dengan allea yang tampak lebih terlihat cuek tampa berusaha membela diri sedikitpun. membuat Sagara semakin jengah
"eluu juga kenapa diam aja! tolong deh jelasin ke mereka!! " ucap Sagara dengan wajah sangar nya
namun hanya lirikan singkat tanggapan allea. soalnya dia tau tidak akan ada warga yang akan percaya sama apa yang di ucapkan nya. tahu sendiri allea selalu menjadi trending topik di kalangan komplek ini
"udah deh mas! ga bakalan ada yang percaya sama kalian" ucap bu berta yang jengah melihat Sagara selalu saja menyangkal
"kenyataan nya emang kita ga berbuat begitu!! kan sudah saya bilang, saya ga sengaja kepeleset karena jalan nya licin. saya ga tau ada dia di sana, ga sengaja ketarik juga!! " ucap allea yang juga jengah liat bu berta yang selalu saja membuat nya naik darah.
"udah deh leaa!! siapa yang bakalan percaya sama kamu!! ga usah kebanyakan ngeles toh semua orang disini pada tau kelakuan kamu! " ucap bu tina sinis
"iya!! ga usah membela diri! akhirnya toh terjadi juga apa yang kita bilang! " imbu bu muteh
"saya sih amit amit punya anak gadis modelan gini! ngeyel di bilangin ga punya sopan santun! kemarin aja sombong nya ngelawan orang tua.. liat sekarang bukti nya apa! " ucap bu tina lagi
"jauh jauhin modelan kaya gini dari anak bujang saya! " ucap bu Titin geleng geleng kepala.
seketika ruangan Rt menjadi rusuh kembali ketika allea angkat bicara, maklum saja emak emak komplek memang sudah geram melihat kelakuan allea dari dulu.
sedangkan pak Rt sudah menghubungi kedua orang tua dari mereka.
mama allea sangat kaget mendapati kabar anak nya yang kepergok berbuat mesum. sungguh senakal nakal nya allea sani tak akan mengira hal ini akan terjadi. seketika tubuh nya terasa bergetar, air mata sudah tak terbendung. terbesit rasa penyesalan meninggalkan anak nya, pantas saja sebelum kepergian nya Sani merasa berat meninggalkan allea. untung saja Sani masih ada urusan di jakarta, secepat nya perempuan paru baya itu beres beres meninggalkan kediaman nya!
"untung saja saya belum ke Paris!" gumam nya pelan sembari menghubungi prama.
sedangkan prama yang kebetulan sudah berada di Bandara karena kepulangan nya dari cina. Berharap melepas penat dan beristirahat sesampai nya dirumah, tapi alangkah kaget nya prama ketika mendapati 10 panggilan tak terjawab dan pesan singkat dari istri nya.
"Pa, papa jadi pulang hari ini!? "
"kalau sudah sampai bandara langsung pulang kerumah ya pa! allea bikin masalah lagi. katanya kepergok mesum"
begitulah isi pesan singkat dari SaniSani. untung saja Prama tak memiliki riwayat jantung kalau iya sudah di pastikan Prama tergeletak di tempat itu juga saat ini.
wajah nya tiba tiba mengeras, putri semata wayang nya benar benar membuat nya kecewa. tidak ada lagi hal yang paling menyakitkan selain berita ini, prama berasa terkhianati akibat ulah nya Allea. tapi bagai manapun, prama merasa ikut andil dan bersalah terhadap kelakuan anak nya. Andai saja mereka tidak terlalu sibuk, setidak nya mereka bisa mengkontrol allea dan memberikan kasih sayang full untuk nya. ya mungkin hal ini tidak akan terjadi.
sedangkan orang tua Sagara sangat shok ketika mendapati kabar anak nya. sudah tidak heran jika memang itu terjadi, Sagara memang anak yang sangat susah sekali di atur nya. Padahal Adytama sudah merasa putus asa dengan kelakuan putra satu satu nya itu. begitu pun dengan Nita yang merasa menyesal tak bisa memberikan waktu untuk anaknya hingga punya karakter seperti itu.
Adytama dan Nita yang memang di bandung langsung buru buru menemui Rt komplek tempat tinggal anaknya.
_
Sedangkan di Ruangan rumah pak Rt masih saja terdengar rusuh, hujatan hinaan di lontar kan begitu saja kepada pemuda pemudi itu.
"emang dasar murahan, sekarang ketahuan bisa ngeles apa lagi mama kamu allea" ucap bu tina yang menggebu gebu
"saya jadi kasian sama ceu Sani! sebagai ibu jika saya berasa di posisi ceu Sani saya bisa gila punya anak modelan kaya gini" ucap mute mengingat betapa baik nya Sani kepada mereka, tapi kelakuan anak nya berbanding terbalik
"haah, kasian pisan ya ceu!" ucap teh rina, mata nya berkaca kaca melihat allea, sebenarnya perempuan yang masih terbilang muda itu kasihan dengan gadis cantik itu.
"sudah ibuk ibuk, sebaiknya kita menunggu dengan tenang kedatangan orang tua dari mereka" ucap pak Rt mencoba melerai ribut ribut yang terjadi
sedangkan Sagara jadi menyesal mendesak allea menjelaskan nya. meski sedikit kasihan dengan tudingan tudingan yang merendahkan allea, tapi Sagara jauh lebih kesal menghadapi kejadian ini.
"hadehh.. seharus nya gua ga perlu harapin apa apa sama nih cewek! malah makin runyam jadinya" batin Sagara. Sagara sendiri tau desas desus tentang perempuan itu
hari sudah berlalu menunjukan jam setengah 4 kedua orang tua Sagara telah sampai di rumah pak rt, berbarengan dengan kedatangan mama allea.
plakkkk..
sesampai nya adytama di ruangan itu, tak kuasa menahan emosi melihat anak satu satu nya itu. tamparan mendarat begitu saja di pipi laki laki tampan itu.
"papa kecewa sama kamu Sagara! papa malu Saga, papa malu!! " ucap adytama seraya tangan nya yang gemetaran menghadapi anak nya itu
"udah pa! malu diliatin orang" ucap nita menenangkan" jujur saja nita sangat malu menghadapi warga yang menatap mereka
Jangan tanya Sagara, dia hanya menunduk mendapati kedatangan kedua orang tuanya, bibir nya tak lagi memberikan pembelaan, karena Sagara tahu itu akan sia sia.
sedang kan mama allea hanya menunduk duduk disamping anak gadis semata wayang nya tampa berucap satu kata pun. jujur saja mama allea begitu malu.
tak berselang lama Prama pun sampai di kediaman pak rt itu, wajah nya yang dingin membuat rusuh dari tetangga mulai reda. prama menatap anak nya dengan tatapan dingin dan kecewa, prama masih tak habis pikir dengan kejadian ini. seandainya prama tak malu mungkin saja saat ini prama sudah menangis meminta penjelasan anak kesayangannya itu
"ekhemmm.. semua orang yang kita tunggu telah berkumpul! sebelum nya saya minta maaf terlebih dahulu pak, saya mengumpulkan bapak kesini ingin mengatakan solusi untuk mereka berdua.. " ucap pak rt
"lebih baik mereka kita nikah kan saja, selain memberi sanksi terhadap mereka, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.. saya harap bapak prama selalu orang tua allea dan bapak adytama selaku orang tua dari Sagara setuju atas keputusan kita bersama! " ucap pak Rt menjelaskan,
warga sudah mengira Prama tidak akan setuju dan membela anak nya seperti yang sudah sudah,.
"nikah kan saja mereka pak.." ucap Prama begitu saja. membuat warga terheran heran, biasanya uang selalu bicara setiap anak nya berulah, dan apa apaan ini seketika prama setuju begitu saja
"apakah kamu setuju Adytama? " tanya prama menoleh kepada orang tua nya Sagara
"saya terserah kamu saja prama! saya rasa itu ganjaran yang cocok untuk mereka! " ucap Adytama
"ta.. pi pa! " ucap allea berkaca kaca, sesungguh nya allea sama sekali tidak pernah membayangkan menikah dengan orang yang tidak di kenal nya.
"diam allea.. " ucap papa nya dingin.
Sagara hanya diam, mau tak mau dia terpaksa menuruti keputusan mereka. dan berharap kejadian ini hanya mimpi belaka,