NovelToon NovelToon
Mantan Terindah

Mantan Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Menikah sekali seumur hidup hingga sesurga menjadi impian untuk setiap orang. Tapi karena berawal dari perjodohan, semua itu hanya sebatas impian bagi Maryam.
Di hari pertama pernikahannya, Maryam dan Ibrahim telah sepakat untuk menjalani pernikahan ini selama setahun. Bukan tanpa alasan Maryam mengajukan hal itu, dia sadar diri jika kehadirannya sebagai istri bagi seorang Ibrahim jauh dari kata dikehendaki.
Maryam dapat melihat ketidaknyamanan yang dialami Ibrahim menikah dengannya. Oleh karena itu, sebelum semuanya lebih jauh, Inayah mengajukan agar mereka bertahan untuk satu tahun ke depan dalam pernikahan itu.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka selanjutnya?
Ikuti kisah Maryam dan Ibra di novel terbaru "Mantan Terindah".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasihat Sahabat

Ibra termenung dengan laptop menyala di hadapannya. Wallpaper laptopnya pun kini telah dia ganti karena sejujurnya hatinya sangat merasa bersalah ketika Maryam mengetahui tentang Tasya.

"Assalamu'alaikum." ucapan salam seseorang yang tak lain adalah Ahsan salah satu sahabatnya membuyarkan lamunan Ibra.

"Wa'alaikumsalam. Kamu sudah datang?" tanya Ibra sembari berdiri dari kursi kebesarannya. Hari ini dia kan mereview laporan progres pembangunan pusat perbelanjaan yang sedang dibangunnya.

"Jadi secara global sejauh ini pembangunan berjalan dengan lancar dan sesuai target. Kita hanya tinggal memastikan ke depannya tetap konsisten." Ahsan menghentikan presentasinya, ditatapnya Ibra yang terlihat bengong memandangi layar proyektor yang menampilkan laporannya.

"Bra ..."

"Hah, iya, gimana?" Ibra terperanjat, dia lagi-lagi melamun memikirkan apa yang dikatakan Maryam semalam.

"Ada apa? Kamu bisa cerita sama aku." sejak dulu di antara tiga sahabatnya Ahsan adalah yang paling peka terhadap perubahan Ibra. Melihat Ibra yang tidak fokus bahkan saat seharusnya menyimak presentasi penting membuat Ahsan menyimpulkan jika sahabatnya itu tengah ada masalah.

"Maryam ..."

"Ada apa dengan istrimu?"

"Dia bilang waktu kami dua bulan lagi."

"Maksud kamu?" Ahsan menegakkan tubuhnya, mulai tertarik dengan permasalahan sahabatnya itu.

"Awal menikah ..."

Ibra pun menceritakan tentang kesepakatannya dengan Maryam di awal pernikahan. Pada awalnya Ibra setuju-setuju saja saat Maryam memintanya agar bertahan untuk satu tahun pernikahan mereka. Namun seiring waktu kebersamaannya dengan wanita yang baru dikenalnya di hari pernikahan mereka itu tanpa Ibra sadari dia terbiasa dengan kebersamaan mereka dan dia pun mulai merasakan nyaman.

"Dan sialnya ternyata dia tahu tentang Tasya."

"Dari mana dia tahu tentang Tasya? Seingat aku di beberapa pertemuan kita dengan istrimu gak pernah ada yang bahas tentang Tasya." Ahsan memutar ingatannya. Dia dan istrinya juga sahabat-sahabat Ibra yang lainnya pernah beberapa kali berkunjung ke rumah Ibra dan bertemu dengan Maryam.

Maryam bahkan langsung bisa berbaur dan akrab dengan mereka.

"Aku lupa mengganti wallpaper laptop."

"Jangan bilang wallpaper laptop kamu masih fotonya Tasya."

"Heumm"

"Beuhhh, dasar!" Ahsan melempar bantal sofa ke arah Ibra yang ditangkap Ibra dengan tangkas.

"Dia juga melihat pertemuan kita sama Tasya waktu di Mall XX." lanjut Ibra lagi.

"Apa?!" seru Ahsan.

"Ah pantesan Maryam sakit hati kalau gitu."

"Sekarang aku jadi tahu ternyata itu penyebab dia berubah sikap."

Hening ... Keduanya tampak berpikir dengan pemikiran masing-masing.

"Jadi, selanjutnya kamu mau gimana, Bra? Mengakhiri pernikahan kalian sesuai kesepakatan?" tanya Ahsan to the point.

"Aku gak tahu."

"Emang selama beberapa bulan ini kamu tidak merasakan cinta sama dia?"

"Cinta?"

"Ya, secara kan kalian suami istri, serumah, sekamar, sekasur ..." Ahsan menghentikan ucapannya, dia mendekat ke sofa yang diduduki Ibra.

"Atau, jangan bilang kamu membayangkan tidur bersama Tasya saat tidur bareng Maryam?" todong Ahsan penuh selidik.

"Aish... Apaan sih." Ibra mendorong kening Ahsan yang begitu dekat dengan wajahnya.

"Yaa ...bisa jadi kan karena kamu masih mencintai Tasya, kamu membayangkan kalau yang kamu tiduri adalah Tasya bukan Maryam." Ahsan masih keukeuh dengan spekulasinya.

"Diam gak kamu." Ibra melemparkan bantal sofa ke arah Ahsan.

"Aish ... aku hanya mau tahu aja. Kalau kamu emang bener begitu, ya sampai kapan pun hatimu gak bisa ditempati Maryam karena kamu sendiri yang menutupnya."

"Enggak kok aku gak gitu, jangankan ngebayangin Tasya, tidur bareng dia juga belum pernah."

"Maksudnya apa?" Ahsan semakin penasaran. Ibra menghela nafasnya dalam.

"Aku sama Maryam belum..."

"Jangan bilang kalian belum pernah tidur bareng." serang Ahsan.

"Ya kalau tidur bareng kita tidurnya di ranjang yang sama." sanggah Ibra.

"Maksud aku, Bra plis deh, kita bukan anak remaja, kita laki-laki dewasa Bra, kamu pasti faham maksud tidur bareng yang aku bilang adalah tidur bareng melakukan hubungan suami istri."

Ibra menunduk, perlahan dia menggelengkan kepalanya. Membuat Ahsan seketika mengusap wajahnya kasar.

"Bodoh kamu Bra, bodohnya kebangetan." Maki Ahsan menggebu-gebu.

"Apaan sih kamu." Ibra tidak terima dikatain bodoh.

"Gimana gak bodoh, punya istri cantik sudah hampir setahun dianggurin."

"Tapi aku dan dia kan gak saling cinta."

"Bra, aku yakin kamu tahu jika kewajiban suami itu adalah memberi nafkah, bukan hanya nafkah lahir tetapi juga nafkah batin. Dan meniduri istri adalah bagian dari nafkah batin, selain itu, melakukan hubungan suami istri adalah bagian dari ibadah dalam berumah tangga. Kamu tahu itu kan, Bra.?!" Ahsan semakin meninggikan intonasi bicaranya, kesal sendiri mengetahui fakta rumah tangga yang dijalani sahabatnya itu.

"Bra, ingat Bra, pernikahan itu ibadah. Menyempurnakan setengah agama kita sebagai kaum laki-laki. Bukan hanya tentang cinta, tapi sarana agar kita semakin dekat dengan Allah."

"Kalau menurut kamu cinta dalam pernikahan itu penting, sepertinya kamu lupa nasihat guru kita."

Ibra mendongak saat Ahsan membawa-bawa guru mereka.

"Kata Ustadz Adi, menikahi wanita yang kita cintai adalah harapan, tetapi mencintai wanita yang kita nikahi adalah kewajiban. Kalau selama ini kamu tidak melakukannya berarti kamu telah menjadi suami dzalim, Bra." telak Ahsan membuat Ibra semakin mematung.

Bayangan wajah teduh Maryam saat tertidur lelap membuatnya merasakan kehangatan di hatinya. Entah kenapa tiba-tiba hatinya rindu pada wanita yang telah menjadi istrinya itu. Wajah tersenyum Maryam semakin membayangi ingatannya, lesung pipi dan deretan gigi putih saat tersenyum menyambutnya pulang kerja seakan menjadi peluruh lelah sehabis bekerja. Ibra baru menyadarinya saat ini.

"Menurut aku ya Bra, sebaiknya kamu coba tunaikan seutuhnya peranmu sebagai suami dengan benar. Tasya tidak halal buat kamu Bra, padahal di rumah sudah ada bidadari yang jelas-jelas halal untukmu."

"Aku takut Maryam menolak, apalagi setelah satu tahun kami akan ..."

"Kamu yakin Bra? Menurut aku pikirkan lagi, jangan sampai pada akhirnya penyesalan yang kamu dapatkan. Dan di saat semua itu terjadi kita tidak selalu beruntung dengan mendapatkan kesempatan kedua." Nasihat Ahsan semakin membuka pikiran dan hati Ibra.

"Memangnya kamu masih begitu mencintai Tasya? Gak ingat kamu udah ditolak berkali-kali sama dia? Bisa jadi itu pertanda dari Allah bahwa kalian memang tidak berjodoh dan Allah menyiapkan Maryam untukmu."

"Pikirkan dengan sungguh-sungguh, sob." Ahsan menepuk bahu Ibra sebelum keluar dari ruangan itu untuk menerima telepon.

Selepas salat Ashar Ibra melajukan mobilnya menuju rumah yang ditempati oleh dia dan Maryam. Saat mobilnya hendak memasuki halaman di depannya pengendara ojek online juga berhenti tepat di depan pagar rumahnya.

Ibra memilih menghentikan laju mobilnya. Memerhatikan dengan seksama Maryam yang turun dari ojek online itu, lalu dia merogoh saku gamisnya dan menyerahkan uang pada pengemudi ojek online itu sembari menangkupkan kedua tangannya di depan dada tanda terima kasih.

Tid ...suara klakson mobil yang memasuki halaman rumah menghentikan langkah Maryam yang sudah berada di teras.

"Akang, sudah pulang." gumamnya sembari berdiri menunggu Ibra keluar dari mobilnya.

"Assalamu'alaikum" ucap Ibra saat sudah dekat, dia mengulurkan tangan untuk disalami Maryam. Sontak Maryam buru-buru mencium tangan Ibra takdzim dan ...

Cup

Ibra pun melayangkan kecupannya di kening Inayah.

Deg

1
adelina rossa
belum ngedip mata udah selesai aja bacanya kak..penasaran sama ibra mau ngomong apa lagi dia....pokoknya maryam harus bahagia...lanjut kak
Mutiara Nisak
aduuhh....
makin nyut2tan hati ini,gmn ibra perasaan mu stlh tau semua yg kau lakukan tak dpt d sembunyikan dr istri,krn perasaan istri itu sangat peka.....
dyah EkaPratiwi
kog sakit nya mpe sini kak, Ibra jahat banget
Naya
jug gera balik maneh ibra aing mah ges teu kuat hayang nalapung🤾
maryam semangat😭💪
Mawar
suka sama krkter maryam, tp klw bs jngn pisah kak buat ja siibra bucin hbis.lnjut kak 👍
Adiba Shakila Atmarini
iya thor dikit bangt..bacanya sambil deg degan lagi..maaf ya thor..🙏
Nenny
👍
Suci Dava
kok terasa sedikit yaa thor bacanya 🙏, jngn lama2 yaa thor update nya
Mawar
nyesek banget..😢
adelina rossa
saya dukung maryam kak...sebagai perempuan kita harus punya sikap jangan mau disepelekan sama ibra...kalau ibra ga bisa lepas dari tasya mending kamu yang melepaskan diri...lanjut kak
Nie
beneran sesek bacanya .... 😭😭
Khadijah Nafisah
apa kah hati 😁
Naya
😭😭 bahagia lah maryam
dyah EkaPratiwi
yg kuat Maryam
Mutiara Nisak
beneran nyesek lho,saat semua tau kebenaran rumah tangga anak serta adek mereka,tp....untung aja si ibra blm dtg saat iam menjelaskan semua nya,andai ada ibra...bs2 si ibra nutupin kelakuan nya dan iam makin tersakiti...semoga aja keluarga nya terutama ortunya g smpk emosi tingkat tinggi saat ibra dtg nanti....
Adiba Shakila Atmarini
lanjut thor..🥲🥲
Suci Dava
Bagus Maryam, cepat ambil sikap, apapun alasannya PERSELINGKUHAN tdk di benarkan, apalagi Ibra orang paham agama.
Fitri Yani
/Sob/lanjut baba LG thor
Adiba Shakila Atmarini
makin kesini makin jadi ni ulat keket..ibra mah g tegas..jangan bilang k2nya mau d miliki..ogah iam..
Mawar
lnjut kak mkin seru aja..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!