Ganhia Wijaya, seorang gadis cantik yang penurut dan pekerja keras, hidup dengan tenang di bawah naungan keluarganya yang sederhana. Namun, kedamaian itu hancur ketika ayahnya terjerat utang besar kepada Tuan Danendra Mahendra, seorang pengusaha muda yang kaya raya namun terkenal dengan sifatnya yang dingin dan sombong. Demi menyelamatkan bisnis keluarganya yang hampir bangkrut, ayah Ganhia memaksa putrinya untuk menikah dengan Danendra, meski hatinya menolak.
Akankah mereka menemukan kebahagiaan di tengah pernikahan yang dilandasi oleh sebuah kontrak yang penuh tekanan?
yuk mampir yuk di karya pertama aku🙏😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merlin.K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepulangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
Sementara di kediaman Mahendra seorang wanita paruh baya dan dua orang gadis, wanita berbeda usia itu kini baru tiba dari luar negeri saat mendengar kabar dari salah satu pelayan kepercayaan dirumahnya bahwa anak lelakinya telah menikah dengan gadis biasa.
"Kita akan kembali sekarang"
"ha kenapa harus kembali tiba-tiba Bu?, " Jawab Claudia adik Danendra
"iya Bu Kitakan disini berlibur 2 Minggu loh Bu jarang-jarang kak Nendra memberikan kita kebebasan berlibur tanpa pengawasan kak Nendra Lo Bu, kenapa harus pulang sebelum waktunya." timpa Gisel adik bungsu Danendra.
"kakak kalian sudah Menikah"
"Apa ke..Napa tiba-tiba Bu kenapa Kak Nendra menikah tanpa mengabari kita"
Jawab Claudia sedangkan Gisel hanya diam dan sedikit tidak peduli dengan urusan orang urusan kakaknya Gisel termasuk gadis yang penurut kepada orang tuanya termasuk kakaknya sejak ayah mereka meninggal Danendra lah yang selalu mereka hormati dan patuhi tak terkecuali Ibu Danendra.
"Tidak usah banyak tanya cepat bereskan semua barang-barang kalian dan kita berangkat sekarang."
"baik Bu"
Beberapa jam kemudian pesawat yang ditumpangi oleh mereka sampai di bandara, mereka turun dari pesawat pribadi keluarga Mahendra kemudian mereka berjalan ke arah sopir yang sudah di kabari oleh Ibu untuk menjemput mereka di bandara,
Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah dan disambut oleh pelayan dan penjaga mereka yang melihat nyonya Diana dan kedua putrinya tiba-tiba sudah di kediaman Mahendra sedikit kaget karna pesan yang di sampaikan Tuan Danendra mereka akan kembali Minggu depan tapi kenapa mereka tiba-tiba sudah ada di sini.
Sedangkan di taman belakang Ganhia duduk dan melihat seorang pelayan yang lewat dan menyapanya.
"Selamat siang Nona Muda"
"Selamat pagi iren." jawab Ganhia sambil tersenyum.
"kemana yang lain kok kamu cuma sendiri boleh aku membantumu?"
"eh jangan Nona jika Pan Haris melihat anda akrab dengan pelayan kami pelayan akan mendapatkan hukuman Nona."
"kok begitu emang kenapa?."
" peraturan di sini begitu Nona kami pelayan harus sadar posisi kami Nona dan harus patuh kepada majikan kami"
Ganhia akan menjawab lagi tapi tiba-tiba sebuah deheman dari belakang menghentikannya.
iren yang melihat pak Haris langsung melangka pergi dari situ dan kembali melakukan aktifitasnya.
"Maaf nona, nyonya dan Kedua Nona Muda sudah kembali silakan masuk kembali anda sudah terlalu lama di luar."
"nyonya siapa dan Nona Muda siapa apakah itu ibu Tuan Danendra dan adik Tuan Danendra, tapi kemana saja mereka kenapa aku tidak melihatnya selam ini kenapa juga sekertaris Dirga tidak mengatakan tentang ibu Tuan Danendra dan di mana ayah mereka kena hanya Nyonya dan Nona Muda yang di sebut pak Haris?" pikir Ganhia sambil melangka.
Saat Ganhia melewati ruang keluarga, Ganhia melihat tiga wanita beda usia yang begitu cantik duduk di sofa ruang tamu, mereka memandang Ganhia dengan pandangan yang berbeda-beda, Wanita paruh baya dan satu gadis yang mungkin seumuran dengan Marsela menatap Ganhia dengan pandangan meremehkan sedangkan gadis yang satu lagi mungkin hanya beda dua tahun dari Marsela memandangnya dengan sedikit tersenyum.
"kak Dia apa itu kakak ipar cantik ya tapi kenapa berpakaian seperti itu." bisik Gisel
"Uus Gisel diam aku tidak Sudi memanggilnya kakak ipar kan belum tentu dia menikah dengan Kak Nendra kerena kak Nendra mencintainya apa kamu lupa kalau kak Nendra Masi menunggu kak Cleo."
"Hei kamu kemari saya ingin berbicara denganmu"
Ganhia yang merasa di rinya yang ditunjuk melangka dan berdiri di hadapan ketiga wanita berbeda usia itu.
"apa kamu istri putra saya."
"ah benar jadi dia Ibu Taun Danendra wajahnya cantik meski sudah berumur tapi sayang kayak galak."
"iya Bu...."
"kenapa kamu menika dengan putra saya kamu harus tau putra saya sudah memiliki wanita yang di cintainya hanya jasa mereka ada sedikit masalah jadi mereka berpisah untuk sementara jadi kamu jangan berharap untuk bisa jadi Istri sungguhan putra saya"
"Saya juga tidak tau Bu Tuan Danendra yang meminta kepada ayah saya untuk menikah dengannya."
"Tuan Danendra apa kamu memanggil putra saya Tuan?"
"jadi wanita ini hanya di Angga oleh Nendra pelayan syukurlah aku tidak Sudi memiliki menantu yang kampungan seperti dia."
"ya sudah pergilah saya malas melihatmu".
Ganhia mulai melangkah ke arah tangga untuk beristirahat.
"ha ini belum seberapa Nhia kamu harus kuat dan semangat hanya Samapi dua tahun ISS ngak anak ngak ibu sama-sama memiliki mulut tajam".
Sementara di perusahaan Mahendra Group tiba-tiba Dirga mendapatkan sebuah pesan dari pak Haris yang mengatakan nyonya dan Nona muda sudah kembali.
"maaf tuan ada pesan dari pm Haris katanya Nonya dan Nona muda sudah kembali".
"bukankan kepulangan mereka Minggu depan"
"benar Taun mungkin nyonya sudah mendapat kabar tentang pernikahan anda Tuan"
"apa masih ada pekerjaan yang penting"
"ada Tuan hari ini anda ada pertemuan dengan perusahaan Admaja untuk membahas proyek pembangunan Taman hiburan"
"jam berapa "
"jam 3 sore Tuan"
Danendra menatap jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan setenga 3.
"ya sudah kembalilah ke mejamu saya akan s menyelesaikan ini dulu baru kita langsun berangkat."
"baik Tuan."
ternyata hanya untuk di panggil
sayang....
lanjut thor ceritanya
sedikit demi sedikit
telah tumbuh
lama" buanyak
dan bucin...
lanjut thor ceritanya