Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Saat ini ruang keluarga yang biasanya hangat kini terasa begitu dingin. Rumah yang terasa sepi dan damai tiba tiba saja terterpa badai yang datang kedalam rumah itu. Kemarahan besar yang terjadi pada Rachel. Wajah yang memerah dan penuh ketegangan menunjukkan dirinya yang saat ini sedang marah besar. sedangkan didepannya berdiri Peter anak nya dan juga istrinya , Andriana. Mereka menatap Rachel dengan penuh kebingungan dan ketakutan.
Awalnya Rachel diam saja melihat sikap anaknya yang belum memberikan mereka cucu. Namun setelah mengetahui alasannya. Rachel begitu murka kepada Peter.
"apa alasan mu tidak ingin memberikan mom cucu peter" rachel berkacak pinggang didepan peter yang duduk disofa dengan tatapan menunduk
Peter hanya diam tak menjawab pertanyaan dari rachel
"peter ayo jawab mommy" rachel sedikit berteriak hingga peter bangun dari duduknya
"aku belum siap menjadi seorang ayah mom aku tidak ingin waktu ku terbuang mengurusi anak anak ku nanti"rachel mengangkat tangan sebelah kanannya bersiap untuk menampar peter tapi dicegah oleh andriana.
"mom tolong jangan lakukan itu, Peter tidak bersalah"pinta andriana dengan wajah sedihnya.
"bela saja suami mu itu , aku menyesal sudah melahirkannya dulu jika sekarang dia beranggapan anak itu menyusahkan"rachel berlalu dari hadapan peter dan andriana.saat ini rachel tengah marah besar dengan kelakuan anaknya.rachel tak habis pikir jika peter mempunyai pemikiran yang buruk tentang seorang anak.
Peter melepaskan dasi yang melingkar di lehernya dengan kasar menuju kekamarnya disusul dengan andriana dibelakangnya.ia menutup pintu kamar dan tidak lupa untuk mengkuncinya.
"apa saja yang kau katakan padanya selama aku pergi ke prancis hingga dia benar benar marah seperti tadi"peter memojokkan tubuh Andriana kepintu hingga dirinya meringis kesakitan.
"aku tidak mengatakan apapun"andriana menggelengkan kepalanya.ia kembali terisak air matanya sudah mengalir diwajahnya.
Emosi yang selama ini berusaha ditahannya akhirnya keluar begitu saja. Peter tidak bisa menahannya lagi. Bisikan setan sudah merasuki kedalam diri Peter. Andriani yang diam dihadapannya sontak kaget karena tangannya ditarik paksa oleh Peter.
Tanpa aba-aba Peter mendorong tubuh Andriani dengan keras keatas tempat tidur mereka. Kepala Andriana terasa sakit dan berdenyut ia merasakan ada sesuatu yang mengalir dari kening nya. Kepalanya berdarah akibat terkena ujung tempat tidur mereka. Suana dikamar itu menjadi senyap semua orang diam termasuk Peter yang seolah sadar melihat darah mengalir dari kepala istrinya. Andriana terdiam dia tidak bisa menahan air matanya lagi. Rasa sakit ditubuhnya tidak sebanding dengan kenyataan yang dia alami saat ini. Dia tidak menyangka Peter yang begitu ia cintai ternyata tega melukai dirinya seperti ini. Bukannya meminta maaf kepada Andriana karena sudah melukainya Peter justru pergi dari kamar itu meninggalkan Andriana yang terluka
...****************...
peter saat ini berada di kamar pribadi miliknya yang selama ini selalu terkunci rapat. hanya dirinya lah yang tau apa saja yang ada didalam kamar itu.karena peter melarang semua orang yang ingin memasuki kamar itu termasuk andriana. Didalam sana peter merasa gelisah dan tidak tau harus berbuat apa ia menyesal telah berlaku kasar pada andriana.
Disisi lain karena rasa penasarannya yang tinggi andriani mencoba kembali untuk mendatangi kamar yang ingin dia masuki tadi, dengan hati hati andriani keluar dari kamarnya menyusuri ruangan dimana kamar itu berada.Andriani berfikir jika kamar itu masih dikunci tetapi ia salah kamar itu ternyata sudah terbuka,kakinya masuk kedalam ruangan itu ruang yang sangat maskulin didominasi oleh warna merah dan hitam banyak lemari dan rak yang berjejer rapi disana serta ada satu tempat tidur ukuran besar.
"siapa itu"peter terbangun saat andriani tidak sengaja menabrak sebuah lemari
"maafkan aku"jawab andriani mendekati peter
"kenapa kamu bisa disini seharusnya kamu istirahat sayang"peter turun dari tempat tidur nya dan membawa andriani.
"jangan sentuh aku"pinta andriani membuat kening peter berkerut bingung"ada apa sayang"
"kenapa kamu berbohong padaku , kamu sudah menikah bahkan istrimu adalah kakak kandungku sendiri"andriani menatap mata peter meminta jawaban.
"aku tidak berniat membohongi mu sayang"peter meraih tubuh mungil andriani dan langsung memeluknya
"asal kamu tau sayang inilah yang sebenarnya. aku dan kamu memang memiliki hubungan dibelakangnya bahkan sejak dua tahun yang lalu"peter menjelaskan yang sebenarnya kepada andriani.
andriani berteriak merasakan sakit dikepalanya ini sudah ketiga kalinya dia merasakan pusing seperti ini. amarah pada peter langsung berubah menjadi khawatir terhadap andriani. andriani melepaskan genggaman peter dari tangannya. Namun Peter tetap merangkul pundak andriani membawa nya kembali kekamarnya.Peter benar-benar mengantarkan andriani hingga ketempat tidurnya. hingga ia ingin tidur bersama, karena kebohongan Peter terhadapnya membuat andriani menolak ajakan Peter untuk tidur bersama, dia juga tidak ingin orang rumah ini mengetahui hubungan mereka.
"pergilah"pinta andriani yang tak menatap peter
"jika butuh sesuatu cari saja aku"peter menghampiri andriani dan memberikan kecupan selamat malam di puncak kepalanya lalu keluar dari kamar itu.
...****************...
Rumah besar itu sekarang terasa sepi saat salah satu anggota keluarga pergi.
rachel sengaja pulang dengan tidak memberitahukan peter terlebih Dahulu karena dia sudah terlanjur kecewa pada peter.
Andriana menemani ibu mertuanya ke airport dengan membawa supir pribadi miliknya.
"sayang maafkan mommy harus pulang sekarang karena kamu tau kan daddy sakit dan adik mu juga baru kembali kerumah" rachel memeluk andriana saat sudah tiba di airport.
"iya mom aku juga minta maaf karena tidak bisa menjenguk daddy disana"andriana memeluk erat rachel
"kalo gitu mom check in ya sayang"rachel mengambil koper nya
"iya mom hati hati salam untuk daddy dan Dominica"andriana melambaikan tangan kepada ibu mertuanya
Setelah ibu mertuanya tidak terlihat lagi dan sudah masuk kedalam andriana meminta supirnya untuk segera mengantarnya kembali ke rumah sebelum peter pulang dari kantor.
Dikantor peter tengah disibukkan oleh dokumen dokumen yang harus dia tanda tangani setelah dokumen itu sudah diperbaiki sekretaris pribadinya. Rionaldo dengan setia menunggu didepannya mengamati atasannya yang sedang menandatangani beberapa dokumen.
"ini semua berkas sudah aku tanda tangani"peter memberikan semua berkas berkas itu kepada rio
"baik sir terima kasih"rio keluar dari ruangan itu dan kembali keruangan kerja nya sendiri
Waktu istirahat dipergunakan sebaik mungkin dengan baik oleh sekretarisnya.Rio pergi keluar untuk makan siang disebuah restoran, tapi saat ia akan membelokkan mobilnya ke arah kiri tiba tiba seorang wanita muncul dihadapannya.rio langsung menginjak rem nya dengan kuat membuat tubuhnya sedikit maju kedepan.
"nona kau tidak apa-apa kan"rio keluar dari mobilnya dan langsung melihat wanita yang hampir ditabraknya
"ya aku baik baik saja"sedetik kemudian wanita pingsan ditangan rio jika rio tidak sigap mungkin wanita itu akan terjatuh.
Rio bingung harus berbuat apa pada wanita itu karena ia tidak tau dimana alamat rumahnya.
Tanpa berpikir panjang ia langsung memasukan wanita itu kedalam mobilnya membawanya ke apartement milikinya yang dekat dari kantor.
Dua puluh menit perjalanan rio tiba di apartement nya dan langsung menggendong wanita itu menuju kamarnya untuk dibaringkan.
Rio melihat jam yang melingkar ditangannya sudah menunjukkan keterlambatan jadi rio meminta izin untuk pulang cepat.sembari menjaga wanita itu sadar, rio membuatkan makanan untuk nya untuk dimakan ketika bangun nanti. Kelopak mata wanita itu mulai bergerak dan perlahan mata itu terbuka ia mengamati ruangan yang terasa asing baginya. pelan pelan ia bersandar pada tempat tidur sambil memegang sebelah kepalanya yang terasa pusing bayangan-bayangan itu terus berdatangan silih berganti.
"kau sudah bangun ternyata"rio membawa nampan berisi makanan yang ia masak tadi diletakkanlah diatas nakas samping tempat tidur.
"bagaimana keadaan mu?"tanya rio pada wanita itu yang tidak dijawab.
"siapa nama mu ? Dan dimana rumah mu?"wanita itu menyebutkan jika namanya adalah andriani tetapi ia tidak ingat dimana alamat ia tinggal.
"kalo begitu kamu makan siang saja dulu"rio memberikan nampan tadi pada wanita itu dan rio pergi keluar untuk membiarkan wanita itu sendiri.
Malam telah tiba andriana sudah pulang sejak siang tadi tapi ia tidak menemukan keberadaan andriani dimana pun,ia begitu khawatir akan adiknya yang belum sembuh total. andriana bahkan sudah mencarinya di seluruh ruangan termasuk kebun dibelakang rumah mereka.
Ia pun menghubungi peter agar segera kembali untuk mencari adiknya
Tiga puluh menit menunggu, akhirnya mobil peter berhenti tepat didepan pintu dengan tergesa gesa ia masuk kedalam rumah
"apa yang kamu lakukan dirumah ini, jika menjaga adikmu saja tidak bisa!" peter membuang jas nya sembarang
"maaf aku sedang tidak dirumah tadi karena mengantarkan mommy pulang"andriana mulai menangis disofa,terdengar seseorang disana berbicara dengan nada marah dan sedikit membentak. Peter mengambil kunci mobilnya kembali untuk mencari keberadaan andriani. ia menghubungi semua orang suruhannya agar menemukan andriani, peter menjelajahi jalanan mencari andriani dikota. ia bertanya pada semua orang orang yang lewat disana yang mungkin melihat andriani namun hasil nya nihil tidak ada orang yang melihat andriani.
"apa sudah ada kabar?"peter mengangkat ponselnya yang berasal dari orang suruhannya
"baiklah aku akan segera kesana"peter mematikan ponselnya dan langsung melajukan mobilnya dengan cepat menuju alamat yang dikirimkan oleh orang suruhannya.
Peter sampai disebuah apartemen yang dekat dengan kantornya peter mengetahui siapa pemilik apartement ini.
Ting....tong....
Peter menekan bel apartement itu berkali kali hingga pintu terbuka dan munculah pria tinggi dengan pakaian santainya.
"ada apa sir malam malam kemari"tanya pria itu
"dimana dia"peter langsung masuk kedalam tanpa izin dari pemilik nya.
Peter meneriakkan nama andriani berulang kali hingga yang dipanggil turun dari atas
"ayo kita pulang sayang"bujuk peter pada andriani
Andriani justru bersembunyi dibalik punggung rio"aku tidak mau pulang"cicitnya
"ayolah sayang kita pulang aku minta maaf padamu"peter berusaha mendekati andriani dan meraih tangannya tapi ditolak. rio yang melihat kedua orang itu hanya bisa diam dia tidak ingin ikut campur dalam urusan mereka , rio juga bingung karena ia tau jika atasnya itu sudah memiliki seorang istri
"aku ingin tinggal disini dan kau pergilah"andriani mengusir peter dari apartement milik Rio. Peter tidak ingin keras kepala pada Andriani. ia mengalah dan memilih untuk pulang mengikuti perkataan andriani. Sebelum pulang peter mengatakan kepada rio jika besok ia akan kembali untuk menjemput andriani pulang bersamanya
