NovelToon NovelToon
Bos Muda

Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Si Mujur
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Humble

Arsa menjalani hidup yang sangat sulit dan juga aneh. Dimana semua ibu akan bangga dengan pencapaian putranya, namun tidak dengan ibunya. Alisa seperti orang ketakutan saat mengetahui kecerdasan putranya. Konfilk pun terjadi saat Arsa bertemu dengan Xavier, dari situlah Arsa mulai mengerti kenapa ibunya sangat takut. Perlahan kebernaran pun mulai terkuat, dimulai dari kasus terbunuhnya Ayah Arsa, sampai skandal perusahaan besar lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humble, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatidiri

Dalam perjalanan ke kota ini, Clara Parker sudah menceritakan pada siapa mereka akan bekerja. Clara pun sudah memberitahu bahwa Tuan One yang dimaksud Tom Parker ayahnya, bisa siapa saja.

Meski begitu, walaupun mereka sudah bersiap-siap dengan segala kemungkinannya, tentu saja semua orang akan sulit mempercayai bahwa, perusahaan sebesar A.A.P. Corps ini, dimiliki oleh seorang pemuda.

“Boss…!” Seru para orang-orang yang berada dibelakang Clara secara serempak, saat tubuh mereka sudah membungkuk sedalam sembilan puluh derajat.

Beberapa detik selanjutnya, hal yang sama juga diikuti oleh semua orang yang ada disana, kecuali satu orang yaitu Gultom.

“Sebentar, nona Parker, aku rasa kau salah mengenalinorang. Pemuda ini, tid—,”

Tidak lagi memperdulikan ocehan Gultom, Arsa yang sudah muak dengan wanita itu, langsung bersuara.

“Berdirilah! Aku sama sekali tidak datang kesini untuk terlibat dengan drama seperti ini.” Ucap Arsa, lalu melangkah melewati Clara dan yang lainnya begitu saja.

Saat itu juga, Clara kembali berdiri dan berbalik mengikutinya berjalan masuk kedalam gedung tersebut.

“Siapa diantara kalian yang bertanggung jawab atas gedung ini, selain wanita itu?” Tanya Clara, saat melewati orang-orang yang berada di belakang Gultom ketika menyambutnya.

“Maaf, Nona Parker… Ak—,”

Begitu satu orang menanggapi, Clara kembali bicara. “Bagis, berjalanlah paling depan, bawa kami ke ruang pertemuan.”

Clara langsung mengambil sikap saat itu juga, karena saat ini dia juga baru pertama kalinya datang ke kota Dreams, apalagi gedung perusahaan ini.

Clara sempat berhenti sejenak dan berbalik pada pria-pria berpakaian serba hitam tadi, lalu berkata dengan nada yang tegas.

“Kalian tahan wanita itu dan tunggu perintah selanjutnya.”

“Baik!” Jawab mereka cepat, dan langsung bergerak kearah Gultom yang masih berdiri mematung.

“Maaf Nona Parker, kami hanya menjalankan tugas?” Ucap salah satu dari mereka, sebelum akhirnya membawa gadis yang sudah menatap nanar entah kemana, pergi dari sana.

***

Orang yang menggantikan posisi Gultom, membawa mereka ke lantai paling atas gedung itu. Disana, telah disiapkan segala sesuatu untuk keperluan pertemuan pertama mereka ini.

Saat memasuki ruangan itu, Arsa sempat berhenti sejenak. Dia mengedarkan pandangannya seolah sedang memperhatikan semua hal yang ada disana.

Sebenarnya Arsa tidak sesang menilai apapun. Saat ini, dia hanya sedang tersadar bahwa mulai sekarang dan seterusnya, dia benar-benar akan memulai rencana besarnya.

Melihat Arsa berhenti, semua orang tentu saja berpikir bahwa persiapan yang mereka lakukan mungkin saja tidak memuaskan pemuda ini.

Semua orang bisa bernapas sedikit lega, karena pemuda itu tidak mengatakan apapun dan kembali berjalan. Biar bagaimanapun, kejadian di pintu utama gedung tadi, sudah sangat membuat mereka seolah baru saja masuk dalam mimpi buruk.

Dan tentu saja, sebuah kesalahan lagi akan menjadikan mimpi buruk itu, semakin buruk dan nyata.

Arsa langsung duduk, setelah orang yang menggantikan Gultom tadi menarik kursi yang berada di unung meja lanjang, di dalam ruangan tersebut.

Setelah melihat semua orang mengambil tempat duduk masing-masing. Arsa kembali berdiri, hal itu membuat mereka yang belum sempat sedetik menaruh bokong dikursi, terperanjat dan langsung ikut kembali berdiri.

“Satu aturan pertana yang harus kalian ketahui. Aku adalah One. Dan kalian tidak mengenaliku diluar sana.”

Clara langsung mengangguk mengerti. Hal ini juga sudah di tegaskan oleh Tom Parker ayahnya, saat sebelum mempercayakan perusahaan DC di Kota Dreams ini padanya.

Tom sempat menolak permintaan Arsa saat meminta orang lain untuk memegang perusahaan ini, dan menawarkan diri untuk terjun langsung ke kota ini.

Namun, Arsa langsung balas menolaknya. Pemuda itu mengarakan bahwa keberadaan Tom disini, akan terlalu menarik perhatian.

Setelah sedikit berdebat kecil, akhirnya Arsa mengalah setelah Tom menawarkan Clara yang menggantikan dirinya.

Dan disinilah mereka saat ini bertemu dengan cara yang tidak bisa. Meski Clara tetap menarik perhatian banyak orang, namun itu sangat relevan, mengingat ini adalah perusahaan ayahnya. Setidaknya, saat ini publik masih mengetahuinya seperti itu.

“Baik, kami mengerti.” Balas Clara sambil mengangguk sekali, sebelumn yang lainnya mengikuti.

“Terimakasih, aku sangat menghargainya.” Ucap Arsa sambil mempersilahkan semua orang kembali duduk.

Pertemuan itu berlangsung sesuai dengan apa yang diagendakan Clara, atas perintah Arsa sebelumnya. Meski tidak semua, tapi Clara sudah mengerti apa tujuan Arsa, membawa perusahaannya ke kota ini. Sekarang, pemuda itu hanya menjelaskan sistem yang akan dia bangun untuk DC kedepan di kota Dreams.

“Aku ingin kalian siap setiap saat, saat aku meninta kalian membeli atau menjual saham bahkan sebuah perusahaan, kalian boleh bertanya jika ragu. Tapi…”

Arsa sengaja mengantung kata-katanya, dan mengedarkan pandangannya pada semua orang. Saat yakin mereka semua sudah fokus menatapnya, Arsa kembali bersuara.

“Jangan pernah meragukan, analisa serta keputusanku.”

Termasuk Clara, saat mendengar apa yang dikatakan Arsa, mereka semua langsung mengangguk mengerti.

Sebenarnya, mereka masih meragukan Arsa sebagai Tuan One yang mereka yakini seharusnya orang yang sudah tua, setidaknya seumuran dengan Tom Parker.

Namun, begitu mereka mendengar bagaimana Arsa bisa menyederhanakan sesuatu yang rumit, hanya dalam waktu lima belas menit, dimana setidaknya mereka memerlukan waktu dua atau tiga hari untuk mengevaluasinya, saat itu juga mereka sadar bahwa. Meski sulit dipercaya, tapi pemuda ini memang Tuan One, pendiri A.A.P. Corp.

Merasa jika semua urusannya sudah selesai dan hanya tinggal menunggu waktu hingga perusahaan ini benar-benar bisa dimulai, Arsa kembali berdiri.

“Baiklah, sepertinya ini sudah selesai…. Karena kalian pada akhirnya sudah mengetahui siapa aku, aku ingin kalian mengingat apa yang aku katakan tadi.” Tegas Arsa sekali lagi, sebelum akhirnya dia berniat untuk perti dari sana.

“Tuan One, sebentar.” Ucap Clara yang sudah berdiri dan mendekat.

“Ya, Nona Clara? Apa masih ada yang ingin kau tanyakan lagi?” Tanya Arsa, heran.

Mendengar pertanyaan itu, Clara hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Tentu saja tidak ada yang ingin dia tanyakan lagi, karena semuanya sudah sangat jelas. Namun begitu, masih ada yang mengganjal di kepala gadis itu saat ini.

“Tidak, semuanya sudah jelas. Tapi… bagaimana dengan wanita tadi?” Kata Clara, mengungkit kembali tentang Gultom.

Mata Arsa melebar, karena sampai beberapa saat yang lalu, dia sudah melupakan kejadian itu. Seperti hari-hari yang telah dilaluinya.

Arsa sudah terlalu terbiasa di remehkan oleh orant lain, tentu saja apa yang dilakukan Gultom tadi, bukanlah hal baru bagi dirinya.

Akan tetapi, saat inindia sedang berada di depan bawahannya. Entah kenapa, dia tidak ingin orang-orang ini meremehkan kata-katanya, karena menganggap dirinya terlalu baik dalam bersikap.

Arsa sempar berpikir sejenak, seolah sedang mempertimbangkan sesuatu. Tak lama, dia mengangguk sebelum akhirnya kembali berkata

”Bawa dia keruanganku, aku akan menunggunya disana.” Pinta Arsa saat itu juga.

Mendengar itu, Clara langsung mengangguk mengerti. Dan di saat bersamaan, pria yang menggantikan posisi Gultom, kembali menunjukkan jalan seraya berkata.

“Sikahkan, Tuan One, aku akan menunjukkan ruangan anda.”

Mengikuti langakh pria paruh baya itu, Arsa berjalan keruangan yang memang sudah disediakan untuk dirinya di gedung itu.

Beberapa menit berlalu, di depan ruangan Arsa. Clara yang sudah menunggu tersenyuk miring saat beberapa orang pria berpakaian hitam tadi, akhirnya muncul dengan Gultom diantara mereka.

“Nona Parker, maafkan aku.!”

Melihat eajah Gultom yang sudah berubah pucat seolah tak memiliki nyawa, Clara hanya bisa menggelengkan kepala, lalu berkata.

“Tidak perlu meminta maaf padaku, tapi memohonlah pada orang yang ada di dalam ruangan ini.” Ujar Clara datar, namun terasa begitu mengancam.

“Lakukan apapun yang dia minta dan berharaplah dia memanfaatkanmu. Jika tidak….,” Clara tidak menyelesaikan kata-katanya, karena dia merasa Gultom tentu sudah tahu apa yang dimaksud selanjutnya.

“Sekarang, masuklah..!”

Gultom menelan ludah, sambil menganggukkan kepalanya. Dia yang tadi sudah gugup, saat melihat pintu ruangan itu terbuka, membuat tubuhnya mulai bergetar.

Sesaat sebelum gadis itu berjalan masuk, dan pintu ruangan itu kembali tertutup. Clara melepaskan napas panjang dan kembali menggelengkan kepalanya.

“Meski kau harus menggadaikan tubuhmu dan merangkak di depannya, demi kebaikanmu dan keluargamu, jangan ulangi kebodohanmu saat berhadapan dengan orang, yang bahkan ayahku saja begitu gugup hanya saat mendengar suaranya…. Mengerti?!” Peringat Clara pada Gultom untuk terakhir kalinya, sebelum mendorongnya masuk.

Dan begitu Gultom berada di dalam sana, pintu ruangan itu pun tertutup

“Buk!”

1
Edy Putra
diperbanyak episode thorrr
Edy Putra
lanjut thorr
Yusman Arifin
Arsa memang luar biasa...
👍👍👍
Humble
Oke
Edy Putra
lanjut thorr
echa purin
/Good//Good/
Edy Putra
lanjut thorr
Ahmad
terima kasih kak.dan tetap semangat (👍👍
Humble
Oke santai
Ahmad
lanjutin dong kak, setidaknya buat gw baca.....plis......🙏🙏
Ahmad
semangat kak author, meskipun sepi
Humble
Hahah gapapa mungkin belum aja
Ahmad
sepi ya kak author?
Humble
Makasih, semoga betah
Viva/Vivian
Membuat saya ketagihan
Humble
Terima kasih kak
danisya inlvr
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!