Fan yu gadis bangsawan yang di buang hanya karena alasan konyol, dia dianggap sial oleh keluarga besarnya karena menyebabkan kematian ibu kandung nya.
ayahnya yang depresi yang tidak bisa menjaga Fan yu yang masih bayi, nenek Fan yu memerintah bibi Li bersama Xie untuk membawa Fan yu pergi ke kuil di pinggir kota.
saat dewasa Fan yu mengalami peristiwa yang merubah dirinya menjadi orang lain, dimana saat itu pembunuh bayaran mengejar Fan yu dan dia terpeleset ke pinggir sungai.
dan tenggelam terjatuh ke sungai, saat tenggelam itu Fan yu kehilangan nyawanya.
saat tubuh Fan yu berada di peti mati, tiba-tiba saja fenomenal aneh terjadi awan menjadi gelap petir menyambar di atas kuil. Lalu Fan yu kembali hidup, dan membuat semua orang terkejut melihat kebangkitan Fan yu.
apa yang terjadi kepada Fan yu?
bagaimana cerita setelah kebangkitan Fan yu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28.
Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam tandu masing-masing, tapi berjalan kearah yang berbeda.
Dan juga iringan pengantin mereka juga berbeda, milik Bai he terkesan mewah dan meriah. Sedangkan milik Fan yu semua iringan prajurit tentara negeri Lou yan dengan memakai pita merah pernikahan dengan wajah garang mereka, serta semuanya kebanyakan pria dan itu membuat Fan yu dan Xie sedikit terkejut.
Fan yu bukan dibawa dengan tandu tapi dengan kereta pernikahan, prajurit pengiring menyuruh Fan yu dan Xie duduk di dalam kereta.
Semua orang yang melihat itu sedikit takut,tapi tuan Lou dan neneknya merasa tenang karena Fan yu akan sampai dengan selamat karena prajurit dari raja Yun yang melindungi Fan yu langsung.
Setelah kedua pengantin masuk ke dalam tandu pernikahan masing-masing,akhirnya mereka meninggalkan rumah keluarga Lou dan membawa mereka dengan suara musik iringan pengantin kearah yang berbeda.
Di istana Yu chen menunggu untuk mengadakan upacara pernikahan dengan Bai he, begitu juga sebaliknya raja Yun juga sedang menunggu iringan pengantin yang membawa Fan yu ke negeri mereka.
Didalam kereta Fan yu menanyakan keadaan Lou yan seperti apa pada Xie, Xie lalu menceritakan kalau negara mereka negara yang tidak memiliki tanah yang subur.
Mereka mengandalkan pelayaran dan perdagangan baru mulia,dan upeti dari negara yang mereka taklukkan.
"Lalu bagaimana dengan keluarga suamiku? " Tanya Fan yu yang penasaran.
"Yang aku tau suami anda pangeran kedua dari empat bersaudara, semua laki-laki kecuali yang bungsu seorang wanita" Jawab Xie.
"Apa ada ibu mertua atau ayah mertua yang harus aku layani nantinya? " Tanya lagi Fan yu.
"Setahuku ayah pangeran sudah meninggal, dan yang menjadi kaisar sekarang adalah saudara tertua mereka. Sedangkan ibu mereka tidak tinggal di ibukota dia suka tinggal di kuil dekat pemakaman kaisar terdahulu" Jawab Xie.
"Syukurlah!,tunggu dulu apa aku tidak tinggal di istana? " Tanya lagi Fan yu.
"Tidak nona, raja Yun calon suami anda punya tempat tinggal sendiri" Jawab Xie yang kecapean menjawab pertanyaan Fan yu.
"Nona, hanya itu yang aku tau!. Jika nona masih penasaran dengan kehidupan raja Yun sebaiknya tanya prajurit diluar" Ucap Xie dengan tegas.
"Jangan marah cantik! " Goda Fan yu sambil tersenyum.
Digoda seperti itu Xie tidak bisa marah dengan Fan yu lama-lama, Fan yu lalu tersenyum terdiam di dalam tudung merahnya dan dia sudah terpikir dengan apa yang dia lakukan di Lou yan nantinya.
'tanah tak subur, batu mulia sebagai pedagangan mereka. Bagus!, aku rasanya tidak sabar untuk segera melihat seperti apa Lou yan itu' batin Fan yu yang penuh bayangan seperti apa kota yang dia tinggali nantinya.
Iringan pengantin Fan yu lalu memasuki negeri Lou yan, seorang prajurit iringan pengantin Fan yu mendekati kereta iringan pengantin Fan yu. "Putri, kita sudah memasuki negeri Lou yan dan sebentar lagi akan memasuki ibukota Lou yan".
Mendengar itu tirai jendela kereta iringan Fan yu diterbuka, dibalik tudung kepalanya Fan yu melihat sekeliling negeri Lou yan.
Dia melihat keadaan yang berbeda dengan kota Bei,dia melihat dibalik barisan pegunungan kering yang mencakar langit, terbentang sebuah daerah tandus.
Tempat di mana tanah tak mampu menumbuhkan sebatang padi pun,angin gurun meniup debu ke segala penjuru dan rerumputan pun enggan tumbuh di sana.
Sungai-sungai kecil telah lama menyusut menjadi aliran lumpur, menyisakan cekungan retak di bawah langit abu-abu yang jarang menurunkan hujan.
Namun, meski tanahnya keras dan langitnya pelit, daerah ini tak pernah benar-benar sepi. Justru dari kekeringan itu lahirlah kehidupan yang tak biasa.
Di tengah kota berdinding batu, pasar besar berdiri megah dengan atap-atap merah menyala dan lentera-lentera kuning menggantung tinggi,para pedagang datang dari seluruh penjuru negeri, membawa sutra, rempah, keramik, dan logam mulia.
Tak seperti di daerah lain yang menjunjung tinggi petani dan pemilik sawah, di sini pedagang yang dimuliakan. Semakin jauh perjalanannya, semakin tinggi kedudukannya.
Rumah-rumah besar dengan ukiran naga menghiasi gang-gang utama, milik para saudagar tua yang hartanya tak terhitung. Sementara rakyat jelata bekerja sebagai kuli angkut, pelayan.
Orang-orang bicara dengan logat campuran, mencerminkan pertemuan berbagai budaya yang singgah dan menetap. Kota ini tak dibangun dari ladang dan lumbung, tapi dari roda gerobak, perjanjian dagang, dan suara koin yang beradu.
Keadaan yang dekat dengan ibukota Lou yan itu menjadi daya tarik Fan yu, lalu Fan yu menutup kembali tirai jendela keretanya dengan senyum yang tersembunyi dibalik tudungnya.
Xie yang memperhatikan sikap tuannya, dia mengambil nafas panjang. Dalam pikirannya dia sudah mengeluh dengan apa yang akan mereka lakukan setelah tinggal disana.
'ah!, nona pasti tidak akan berdiam diri dirumah seperti nyonya besar lainnya. Pasti merepotkan memenuhi keinginan nona! '.
Fan yu lalu menegurnya. "Xie, aku dengan apa yang kamu pikirkan sekarang!. Kalau kamu tidak mau, sebaiknya kamu kembali ke kota Bei. Tinggalkan aku sendiri disini! " Ucap kesal Fan yu.
Xie pun teringat kalau dia tidak bisa menyembunyikan rahasia apapun dari nonanya. "Nona dengar?, saya kira jika kota lain kemampuan anda menghilang".
" Tentu saja tidak!,dari tadi aku juga mendengar ucapan batin mereka tentangku"ucap Fan yu.
Xie pun penasaran lalu minta diberitahu yang didengar dari prajurit pengiring itu,Fan yu lalu membisikkan yang didengarnya tadi.
Mereka berdua tertawa kecil didalam kereta, dan suara tawa mereka terdengar dari luar yang membuat mereka semua heran.
"Apa yang ditawarkan putri itu? ".
"Itu bagus!, berarti pendamping jenderal wanita yang murah senyum berarti dia akan ramah dengan kita".
" Kamu benar! ".
Mereka semua juga membicarakan sikap,pengantin jenderal mereka dan akan menjadi pendampingnya.
Akhirnya iringan pengantin Fan yu telah sampai saat matahari terbenam,suara musik iringan semakin keras yang akan masuk ke rumah raja Yun.
Kediaman raja Yun tampak berdiri megah di lereng bukit, dikelilingi tembok tinggi berwarna batu kelabu dan gerbang kayu raksasa yang diukir dengan lambang naga bersayap dengan simbol kekuatan dan kejayaan.
Malam itu, seluruh halaman dalam dan luar rumah berubah menjadi lautan cahaya. Lentera merah menggantung di setiap sudut, melambai lembut diterpa angin malam, membawa harapan keberuntungan dan kebahagiaan.
Dari gerbang utama hingga paviliun dalam, hamparan karpet merah dibentangkan, dihiasi taburan kelopak bunga peony dan plum yang harum semerbak. Para pelayan sibuk berbaris rapi di sisi jalan, mengenakan jubah seragam berwarna keemasan, menyambut tamu-tamu terhormat yang datang dengan kereta berhias kain sutra dan ukiran emas.
Di aula utama yang bertiang besar dan berjendela terbuka, terdengar denting gu zheng dan suara lembut pipa yang dimainkan oleh musisi perempuan berkebaya anggun. Langit-langit aula dipenuhi hiasan gantung dari kain merah dan emas, dengan lampu minyak bergoyang pelan seperti bintang-bintang yang diturunkan ke bumi.
Para jenderal, bangsawan, dan pejabat hadir dalam balutan jubah resmi, duduk di kursi kayu ukiran giok dan disuguhi arak harum, ayam panggang madu, dan kue bulan berlapis emas. Suara tawa, ucapan selamat, dan denting cangkir bersulang menyatu dalam suasana meriah.
Setelah mengetahui iringan pengantin datang, mereka keluar menyambutnya begitu dengan raja Yun.
Kereta yang membawa Fan yu pun berhenti,dan Xie turun duluan dan membantu tuannya untuk turun dari kereta,Fan Yun berjalan perlahan dengan kerudung merah menutupi wajah, diiringi tabuhan genderang lembut.
Raja Yun berjalan menghampiri pengantinnya,dengan wajah tegang dia mengulurkan tangan nya kepada Fan yu.
Fan yu melihat tangan pengantin nya dari balik kerudung nya, dia melihat tangan raja Yun penuh kapal akibat sering menggunakan senjata untuk berperang.
'apa seperti ini rupa tangan seorang jenderal perang?'batin Fan yu.
Fan yu lalu meraih tangan raja Yun untuk memulai upacara pernikahan mereka berdua,mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan.
Adat upacara pernikahan mereka akhirnya bisa dimulai,mereka berdua menuju ke aula utama dimana orang tua raja Yun dan kerabat dekat dirinya menunggu mereka.