NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua

Jodoh Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda
Popularitas:874.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunda RH

Nazwa Kamila, seorang perempuan cantik yang pernah gagal dalam pernikahannya lantaran ia tidak bisa memiliki keturunan. Keluarga suaminya yang terlalu ikut campur membuat rumah tangganya hancur. Hubungan yang ia pertahankan selama tiga tahun tidak bisa dilanjutkan lagi lantaran suaminya sudah menalaknya tiga kali sekaligus.

Kehilangan seorang istri membuat hidup seorang Rayhan hancur. Ia harus kuat dan bangkit demi kedua buah hatinya yang saat itu usianya masih belum genap dua tahun. Bagaimana pun hidupnya harus tetap berjalan meski saat ini ia bagaikan mayat hidup.

Suatu hari takdir mempertemukan Nazwa dan Rayhan. Akankah mereka berjodoh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Opname

penjaga kolam renang mencoba memberi bantuan pertama kepada Anggi.

Karena Oma khawatir dengan kendaraan Anggi, Oma pamit kepada gurunya untuk membawa Anggi pulang. Nazwa segera menggendong Anggi dan membawanya keluar dari area kolam renang. Ia mencegat taksi yang lewat. Sementara mereka menunggu Oma sedang mengganti baju Anggun. Nazwa pun membuka baju renang Anggi dan menggantinya dengan baju ganti. Sedangkan dirinya masih basah kuyup.

Setelah Oma dan Anggun datang, mereka pun langsung menuju rumah sakit terdekat. Nampak nafas Anggi masih belum normal.

"Anggi maafkan Nany."

Anggi menggelengkan kepala.

"Nany nggak salah. Anggi yang nakal." Ujar Anggi dengan suara yang terdengar lemah.

Tidak lama kemudian, mereka sampai di rumah sakit. Anggi langsung dibawa ke UGD. Oma menyuruh Nazwa untuk ganti baju terlebih dahulu agar tidak masuk angin. Nazwa pun memakai baju gamis yang ia pakai saat berangkat tadi.

Oma menjelaskan kepada dokter kalau Anggi memiliki riwayat kelainan jantung. Beruntung tadi ia tidak pingsan. Dokter pun langsung merujuknya ke poli jantung anak agar Anggi mendapatkan penanganan yang lebih intens. Oma belum memberitahu orang rumah dikarenakan takut mereka khawatir. Lebih baik ia tangani sendiri dulu bersama Nazwa.

Mereka pun saat ini sudah di poli jantung anak.

"Detak jantungnya sempat melemah, saat ini pun masih belum stabil. Itu diakibatkan ia panik dan juga sempat kemasukan air makanya dadanya sesak."

"Lalu baiknya bagaimana dok?"

"Untuk mengantisipasi lebih baik dirawat inap bu."

"Apa tidak bisa, dirawat jalan dok?"

"Nyonya, Anak-anak itu lebih rentan. Kami tidak menjamin jika nantinya akan efektif. Lebih baik di rumah sakit. Kalau pun tidak di rumah sakit ini, bisa di rumah sakit tempat dokter yang biasa menanganinya."

Dokter sangat mengenal Nyonya Salsa. Dia bukan orang biasa meski kerap berpenampulan sederhana dan jarang mengunggah kehidupan pribadinya di media masa ataupun media sosial.

"Ah iya, baik. Terima kasih dokter."

"Sama-sama, Nyonya."

Oma pun memutuskan untuk membawa Anggi ke rumah sakit milik keluarganya karena memang dokter jantung yang biasa menangani Anggi ada di sana. Oma segera menghubungi Opa untuk menyusul mereka ke rumah sakit yang akan dituju.

Opa terkejut mendengar hal tersebut. Namun Opa tetap bersikap tenang. Opa segera melajukan mobil menuju rumah sakit.

Oma baru saja sampai di rumah sakit dan langsung menuju ruang dokter Hanan spesialis jantung anak. Setelah ditangani oleh dokter hanan, Anggi memang harus opname. Karena dikhawatirkan akan sesak nafas lagi. Oma pun menuruti kata dokter Hanan. Anggi pun segera dibawa ke ruang rawat VIP. Anggi sangat takut jika berhubungan dengan jarum suntik. Biasanya dia akan menangis saat disuntik. Saat memasang selang infus, Anggi sempat menolak. Namun berkat rayuan Nazwa, Anggi pun bisa tenang. Dan saat ini Anggi sudah diberikan obat melalui infusnya.

"Bu, maafkan saya. Kalau saja tadi saya sigap, mungkin ini tidak akan terjadi." Ucap Nazwa penuh penyesalan. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa Anggi.

"Tidak Wa. Ibu tahu kok, kamu sudah menjaga Anggi tadi. Cuma tadi Anggi yang tiba-tiba jalan di tepi kolam dewasa kan?"

"Iya bu, tadi Anggi ngambek karena tidak diperbolehkan untuk main seluncuran yang tinggi. Tapi tetap saja saya yang kurang hati-hati menjaganya Bu."

"Wa, apes tidak ada di kalender.Ini murni kecelakaan yang tidak disengaja. Yang penting Anggi sudah ditangani dengan baik. Tadi kamu juga sudah bantu Anggi sampai basah kuyup. Ibu berterima kasih sama kamu."

"Itu sudah tugas saya bu."

Melihat Nazwa yang masih tidak enak hati atas kejadian ini. Oma pun mengusap punggung Nazwa.

"Wa, jatuhnya daun saja sudah ditulis takdirnya oleh Allah. Apa lagi kehidupan kita."

Nazwa pun mendongak melihat wajah majikannya yang bijaksana itu.

"Iya bu, terima kasih atas pengertiannya."

"Sudah ya, jangan menyalahkan dirimu lagi."

Tok tok tok

Ada yang mengetik pintu. Anggun membukakan pintu. Ternyata Opa yang datang.

"Pi... "

"Bagaimana dengan Anggi?"

"Baru saja tidur pi. Nggak pa-pa, hanya saja harus opname karena takut sesak nafas lagi. Detak jantungnya masih lemah, belum stabil."

"Kenapa bisa terjadi, bagaimana ceritanya?"

Oma pun menjelaskan kronologinya. Opa mendengarkan dengan baik dan bisa menerima penjelasan Oma. Opa pin tidak menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini.

"Oma, Anggun pingin pulang." Rengek Anggun.

"Ah iya, Pi. Bawa Anggun pulang. Tidak baik kalau dia lama-lama di rumah sakit."

"Mi, kamu sudah telpon Rayhan?"

"Astagfirullah... lupa Pi."

"Biar Papi yang telpon. Ya sudah Papi pulang dulu. Nanti biar anak-anak yang bawakan baju dan lainnya."

"Iya pi."

Anggun pun pulang bersama Opa. Oma menitipkan barang-barang kepada Opa agar dibawa pulang. Beruntung tadi mereka membawa mukenah, jadi hanya mukenah saja yang ditinggalkan.

"Wa, Anggi sudah tidur. Ayo shalat dulu, sudah jam 2."

"Iya bu, silahkan Ibu dulu yang ke kamar mandi."

Mereka pun shalat bergantian.

Sampai di rumah, Opa langsung menghubungi Rayhan. Beruntung kali ini Rayhan langsung mengangkat telponnya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

"Pi, apa anak-anak sudah pulang? Maaf tadi pagi mereka telpon tapi di sini kesulitan signal."

"Huh... sudah pulang. Kamu masih belum selesai?"

"Belum."

"Tinggalkan pekerjaanmu. Anakmu sedang di rumah sakit." Sarkas Papi.

"Apa, siapa Pi?"

"Anggi, cepat pulang!"

"Ba-baik pi."

Setelah menutup telponnya, Rayhan meminta Rijal untuk segera memesan tiket pesawat ke Jakarta. Beruntung ua mendapatkan tiket penerbangan untuk jam 6 sore ini.

Jam 4 sore, Rania dan Rendra anak bungsu Mami berangkat ke rumah sakit membawa pakaian dan makanan untuk Mami dan Nazwa.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah sakit. Mereka pun langsung naik lift menuju kamar Anggi.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Rania dan Rendra langsung masuk ke dalam.

"Oh keponakan aunty. sakit ya sayang?"

"Iya aunty. Anggi nakal jadi sakit."

"Jangan nakal lagi ya?"

Anggi mengangguk.

"Mami ini baju dan makanan untuk kalian. Mbak Nazwa maaf ya, tadi aku lancang nyuruh bibi buka lemarinya Mbak untuk ambil baju."

"Iya non, nggak pa-pa. Terima kasih."

Nazwa pun langsung berganti pakaian. Disusul kemudian Mami juga berganti pakaian.

Beberapa menit kemudian, dokter pun datang untuk memeriksa keadaan Anggi.

"Anak pintar, bagaimana dadanya masih sakit?"

"Masih sakit dikit dok."

"Nanti juga sembuh kalau sudah dikasih obat lagi. Semangat ya."

"Iya dok."

"Terima kasih dok." Ujar Mami.

"Iya Nonya, sama-sama. "

Setelah shalat Maghrib, Rania dan Rendra akan pulang. Nazwa pun menyarankan Nyonya Salsa untuk pulang juga, agar beristirahat.

"Biar saya yang jaga Anggi bu. Ibu istirahat saja di rumah. Besok bisa kembali lagi ke sini."

"Nggak pa-pa Wa?"

"Iya bu, saya nggak pa-pa."

"Ya sudah kalau begitu, Ibu titip Anggi ya. Kabari kalau ada sesuatu. "

"Baik bu."

Mereka pun pamit kepada Anggi.

Bersambung....

...****************...

Duh ada yang gak sabar nih nungguin bang duda ketemu Nazwa 😁 lanjut besok ya 😘

1
citra marwah
Dari rumah udah niat nnti klo mau pamit pulang mau ngomong ini itu ke anak gadis shalihah...tapi bgtu tiba waktu nya pamitan semua yg d angan2 buyar ntah kemana,tenggorokan sakit mata perih hati sedih,,,air mata gak bisa d tahan keluar sendiri...gak bisa ngomong apa2 lidah kelu itu yg aku rasakan 9 bulan lalu ketika anak gadis ku masuk pesantren,baca part ini q ikut nyesek sedih karena bgtu yg d alami seorg ibu ketika anak gadis nya pergi menuntut ilmu🥺
Bunda RH: betul sekali kak. Anak gak nangis tapi kita yang nangis
total 1 replies
dina
Oalah,sudah 7 anak masih pengen nambah anak lagi🤭😍
Bunda RH: iya kak, biar tambah rame ☺
total 1 replies
Sri Rahayu
uda punya 7 anak masih mau nambah anak lg
Bunda RH: gak papa jak, kan banyak yang 😄
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut thoor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Jenong Nong
mami Nazwa ibu sambung yg hebat kasih sayng nya tulus ... 😁😁❤❤🙏🙏🙏
Bunda RH: betul kak
total 1 replies
Tri Handayani
Kayanya nazwa dan reyhan bakalan mewarisi mami fatin dan papi zaky nich'banyak anak.
Bunda RH: kayaknya begitu kak 😁
total 1 replies
Eka
thir semoga anggi sama anggun senang ya thor jangan bikin dia sedih tjor kasihan sudah ndak ada mamanta anggi juga sakit jantungnya tjor lanjut terus thor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Yaris
hbis ini cerita Anggi dan anggun jangan sampai suka sama sepupu sendiri
Bunda RH: masih cerita generasi pap Rayhan dulu kak
total 1 replies
Chusnul Zazah
OMG papa Reyhan dan mami Nazwa meski hati lagi mellow ditinggal menuntut ilmu ke pesantren sama Anggi & Anggun, mereka tetep masih ingat sunah rosul untuk beribadah menyenangkan pasangannya 😍😍 GPP papa Reyhan lupa minum pil KB nya ,ntar kalau nambah anak lagi biar makin ramai rumahnya, apalagi soal materi gak usah pusing , mereka kan keturunan sultan?? 🤭😁😁 jadi mau banyak anak mah bebas aja, malah dibolehkan?? 😂😂😂💪💪💪
Bunda RH: wkwkwk, nahkah batin tetap harus berjalan kak
total 1 replies
Teh Euis Tea
waduhhh mau nambah lg anak luar biasa deh rayhan sm nazwa, tp gaspol lah mumpung msh sangub produksi🤣
Bunda RH: iya lah 🤣
total 1 replies
secret
wihhh papa Ray dan mami Naz udh rencana mau nambah anggota lg ajaaa😂
Bunda RH: rencananya, hasilnya kita lihat 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
karena bakat keluarga besar sih yah Rayhan, jadi mereka mah gaspol aja🤭🤭
Bunda RH: iya juga 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
waduh bisa kebobolan lagi nih mereka yah😝😝😝
Bunda RH: bisa jadi
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga Anggi dan Anggun cepat beradaptasi dan betah belajar di pesantren yah, apalagi pesantrennya masih milik keluarga sendiri jadi mudah diawasi
Bunda RH: amin 😇🙏
total 1 replies
Sugiharti Rusli
memang biasanya drama ortu sebelum anak" nya masuk pesantren yah, kalo karena keinginan sang anak sendiri biasanya mereka ga lama penyesuainnya, kalo karena ortu rada susah dan bahkan ada yang kabur
Bunda RH: iya ka
total 1 replies
7umiatun
nenek dari mendiang anggi dan anggun marah dan nuduh nazwa ga kalau anggi dan anggun dipesantren.
Bunda RH: kita lihat nanti 😁
total 1 replies
betriz mom
kalau Nazwa hamil lagi...keluarga Reyhan lah yang paling besar karena banyak anaknya...skrg saja sudah 7, kalau kembar lagi bisa mengalahkan mami Fatin deh🤗🤭😍😍😍
Bunda RH: iya kak, tambah rame
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat.
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
betriz mom
setiap perpisahan tetap sedih...tapi meyakinkan diri ini perpisahan untuk jalan lebih baik jadi bisa bikin tenang walau sedikit.
Rania dan Fajri senang liat saling bantu membantu dalam segala hal terutama mengurusin anak walau tanpa pengasuh...
so sweet🤗😘😍😍😍😍
Bunda RH: alhamdulillah kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!