NovelToon NovelToon
Gadis Penebus Hutang

Gadis Penebus Hutang

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:476.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: Rita Tatha

"Jadilah istri Tuan Roger agar hutang paman menjadi lunas!"

Nazura tidak mampu menolak perintah sang paman untuk menikah dengan orang yang bahkan sama sekali belum pernah ia temui. Namun, meskipun berat tetap ia lakukan untuk membalas jasa sang paman yang sudah membesarkan.

Setelah pernikahan itu terjadi, ternyata kehidupan Nazura tidaklah lebih baik. Justru kesabarannya terus diuji.

Lantas, bagaimana kisah Nazura selanjutnya? Akankah gadis itu menemukan kebahagiaan?

Simak Kisahnya di sini.
Jangan lupa dukung karena dukungan kalian sangat berarti ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GPH 08

"Masya Allah, Na. Kamu datang dengan siapa? Ganteng pisan." Sang pemilik warung tersebut tampak begitu semringah ketika melihat kedatangan Nazura dengan Roger. Bahkan beberapa kali wanita paruh baya itu berdecak kagum melihat ketampanan Roger. 

Maklum, biasanya yang datang itu kalau bukan emak-emak ya bapak-bapak. Jarang ada pria gagah seperti Roger maka dari itu membuat Bu Tejo merasa takjub.

"Kenalin, Bu. Namanya Tuan Roger." Nazura berbicara sopan. Sedikit menyenggol lengan Roger dan meminta lelaki itu agar mau menyalami Bu Tejo, sang pemilik warung. Dengan antusiasnya, Bu Tejo berjabat tangan erat dengan Roger bahkan seperti tidak ingin melepaskannya. Nazura yang melihat itu pun tak kuasa menahan kekehan apalagi ketika melihat raut wajah Roger yang terlihat lucu menurutnya.

"Tolong lepaskan!" perintah Roger setengah membentak. Dengan tergagap, Bu Tejo pun segera melepaskan jabatan tangan tersebut.  

"Kalau begitu sekarang silakan duduk. Aku akan menyiapkan makanan untuk kalian." Wanita paruh baya tersebut meninggalkan mereka. 

Nazura pun mengajak Roger untuk duduk di sebuah bangku panjang. Beberapa pasang mata tampak melihat ke arah mereka meskipun kebanyakan yang makan di sana adalah laki-laki. 

Bagaimana mereka tidak merasa heran jika Roger, lelaki yang terlihat dari kalangan kelas atas dengan pakaian yang sangat rapi justru makan di sebuah warung makan sederhana dan bukan di restoran mewah.  Sepertinya hal itu tidak memungkinkan. 

"Aku tidak mau makan di sini. Aku mau makan di restoran saja." Roger bergidik ngeri. Banyak pikiran jelek yang membayangi karena ia sama sekali belum pernah makan di warung seperti itu. Takut makan di sana tidak higienis dan itu bisa saja merusak tubuhnya. 

"Saya tidak mau. Restoran yang enak cukup jauh dari sini dan waktu istirahat hampir habis. Kalau Anda mau, bisa makan di luar sendiri saja, Tuan," ujar Nazura. Tetap kukuh untuk berada di sana. Dengan terpaksa, Roger pun menuruti keinginan Nazura untuk makan di warung tersebut. Tanpa bisa membantah lagi. 

***

"Kamu belum pulang juga, Na? Tumben amat. Nungguin siapa?" tanya Devi mengejutkan Nazura yang masih berdiri di depan toko. 

"Ya ampun, Dev. Kenapa kamu bikin aku kaget?" Nazura berdecak kesal ketika melihat sahabatnya yang cengengesan. 

"Habisnya kamu suka sekali melamun," ujar Devi disertai kekehan. "Kamu nungguin siapa?" tanya Devi mengulangi karena sejak tadi tidak mendapat jawaban. 

"Ti-tidak nungguin siapa-siapa." Nazura menjawab gugup. Khawatir sahabatnya akan mengetahui kalau ia sedang menunggu Roger saat ini. 

"Jangan berbohong, Na." 

"Aku tidak berbohong, Dev. Untuk apa aku berbohong padamu." Nazura melengos. Menghindari pandangan dari sahabatnya. 

"Kamu yakin tidak berbohong?" Devi memajukan wajahnya hingga sangat dekat bahkan jika Nazura tidak memundurkan tubuhnya sudah pasti wajah mereka akan saling bersentuhan. 

Dalam hati Nazura terus saja berdoa, semoga saja Devi benar-benar tidak memergokinya. Kalau sampai sahabatnya tahu sudah pasti Nazura akan dicecar banyak pertanyaan. 

Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak kepada Nazura. Ketika ia sedang merasa sangat was-was, tiba-tiba ponsel Devi berdering. Gadis itu menerima panggilan sembari berlalu pergi meninggalkan toko tersebut tanpa berpamitan kepada Nazura. Membuat Nazura seketika mengembuskan napas lega karena sudah aman. 

Tepat ketika Devi pergi, mobil Roger berhenti di depan toko. Tanpa menunggu Roger membukakan pintu, Nazura sudah terlebih dahulu masuk dan duduk di samping Roger. Setelahnya, mobil itu pun melaju pulang ke apartemen. 

Roger memberi tahu sandi apartemen miliknya agar Nazura bisa bebas masuk sewaktu-waktu jika dirinya sedang lembur atau bahkan ke luar kota. Lelaki itu langsung masuk kamar dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Nazura berjalan menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam terlebih dahulu barulah ia akan membersihkan diri. 

"Na, ada yang ingin aku tanyakan kepadamu." Roger tampak ragu ketika menatap Nazura yang saat ini sudah duduk di ranjang, berhadapan tepat dengannya. 

"Apa?" tanya Nazura balik. Gadis itu terlihat tenang meskipun belum berani bertatapan langsung secara lama dengan Roger. Khawatir akan terhanyut oleh pesona lelaki itu. 

"Em, apa selama ini kamu tinggal dengan paman dan bibimu?" tanya Roger pada akhirnya. Nazura pun hanya mengangguk lemah. "Lalu di mana orang tuamu?" 

Nazura tersenyum ketika mendengar pertanyaan itu. "Mereka sudah bahagia di surga," sahut Nazura tenang meskipun sorot matanya mulai terlihat sendu. 

"Maafkan aku." Roger merasa tidak enak hati, tetapi Nazura justru tersenyum simpul ke arahnya. 

"Tidak apa. Lagi pula, saya sudah ikhlas." 

Roger pun hanya diam dan mengangguk perlahan. Ia tidak ingin mengungkit hal tersebut lagi karena tidak ingin membuat hati Nazura tidak nyaman. 

Menilik bagaimana tingkah Nazura, kenapa aku tidak yakin kalau dia yang menghamburkan uang selama ini sampai hutang Tuan Bima sangat menumpuk. Ah, atau karena baru dekat jadi wanita ini berlagak manis untuk mengelabuiku? Kalau memang itu benar dan dia berani melakukan itu untuk menguras hartaku maka aku tidak akan membiarkan begitu saja.

1
iqbal nasution
mzntap
Rifda Hanifah
keren Naura
suka nih peran cewe begini
meris dawati Sihombing
ini karakter Nazura emang di buat bodoh ya
meris dawati Sihombing
Gak suka ihh dgn karakter Nazura
Tri Rahmayanti
Nazura....payah banget..
Adek Abang
tapi Soraya itu siapa
Adek Abang
Soraya kayaknya kekasih nya Roger deh
Adek Abang
yang pasti ganteng kan Na beda jauh sama yang ada di pikiran kamu
Adek Abang
itu paman dan bibi kamu jahat banget sama kamu Na mereka gak mikir gimana nanti nasip kamu kedepannya /Cry/
Caca Marica
bagus alur cerita nya
A&R
bagus/Ok/
Mbr Tarigan
ada pengaruhnya kamu sdh berbagi ranjang dgn laki 2 lainn pasti memakai pencegah kehamilan dgn berbagai cara sebelum punya momongan bisa menggangu kesuburan makanya gegabah jangan
kompiang sari
Roger itu siapa Thor?
Mbr Tarigan
ibu laknat
Mbr Tarigan
wanita gila Roger pasti menjauh dan TDK mau melihatmu lagi
Mbr Tarigan
Nazura ini kamu kok terlalu lemah kamu pergi tanpa ijin itu bahaya nak itu namanya TDK baik pasti suamimu marah besar jaga rmh tanggamu suamimu sayang jangan cari gara2 baik bagus tapi jgn bodoh
Mbr Tarigan
ibu laknat dan kurang ajar mana mau zzRoger pisah sama istrinya Nazura sdh berusaha menyatukan Roger dan ibunya malah melarang berarti kamu sampai kapanpun TDK bisa bersatu dgn anakmu ini furhaka
Mbr Tarigan
jangan dipotong burung tuan nanti Akmal TDK laku lagi
Mbr Tarigan
lepaskan Nasura Roger ada orang yg suka kalau SM kamu Nasura pasti selalu disakiti kasihan
Mbr Tarigan
mknya harus tegas bos Nazura ttp memasak makanmu karena dia masih sah istrimu dan belum kamu ceraikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!