Niat baik berubah menjadi petaka bagi Raisa, bagaimana menolong pria asing malah membuatnya dinikahkan secara paksa oleh warga yang mengira mereka berbuat asusila. Meski berkali-kali mencoba menjelaskan namun warga yang kolot tidak mempercayai apa yang Raisa dan Bryan katakan hingga mau nggak mereka menikah dengan terpaksa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akting Luar Biasa
Raisa dan Bryan menyiapkan makanan dengan belajar dari YuTube, keduanya yang tidak pernah pernah menyentuh aneka bumbu-bumbu di dapur tentu masak ala ala yang penting jadi makanan.
"Kamu memang suka ribet, kan aku sudah bilang kalau kita perlu art. Aku nggak pernah nyentuh kompor sama sekali dari kecil," protes Raisa saat dirinya mulai kelelahan.
"Aku nggak mau pakai jasa art, titik," kata Bryan.
Raisa hanya bisa mendengus kesal, kenapa harus menyiksa diri padahal para papa memberikan fasilitas art pada mereka.
Melihat Raisa yang kesal membuat Bryan tersenyum puas, memang inilah rencannya membuat Raisa tidak betah dan pulang ke rumahnya dengan begitu dia akan menang tanpa dicabut fasilitasnya.
"Heran aku sama kamu Bryan," kata Raisa.
"Bisa nggak kamu itu nggak protes Raisa, ini lo sudah selesai tinggal masukin belimbing sayur dan daun bawang," kata Bryan.
"Blimbing?" tanya Raisa.
"Iya nanti kamu masukin ke dalam, tunggu sampai layu bentar lalu angkat, aku mau ke kamar mandi." Bryan berlari masuk ke dalam.
Raisa yang tidak pernah tau apa itu belimbing sayur mengira sama dengan belimbing buah, dia segara mengambil buah belimbing yang ada di kulkas dan tanpa memotongnya Raisa langsung saja memasukkannya ke dalam panci yang berisi asem-asem ikan kakap.
Sebenarnya Raisa nampak aneh namun dia juga tidak bersalah atas hal ini.
"Aku baru tau ada masakan yang menggunakan belimbing seperti ini mana ponselnya dibawa Bryan jadi gak bisa lihat videonya," gumam Raisa.
Raisa yang masa bodoh memindahkan asem-asem ikan ke dalam mangkok, dia memindahkan semua ke meja makan setelahnya Raisa pergi dan meninggalkan dapur yang seperti kapal pecah.
Tak berselang lama para papa datang untuk mengunjungi mereka, mereka ingin melihat perkembangan hubungan anak-anak mereka.
Bryan keluar dengan Raisa sambil bergandengan tangan tentu ini membuat para papa bahagia.
"Siang pa," sapa Bryan dan Raisa barengan.
"Siang," bales papa Bryan dan Papa Raisa barengan.
Bryan mengecup kening Raisa di depan para papa, akting Bryan memang sempurna dia mampu meyakinkan para papa kalau mereka saling mencintai yang kenyataannya mereka masih seperti Tom and Jerry.
Entah kapan cinta datang diantara mereka, namun yang pasti selalu bersama akan menumbuhkan rasa cinta di hati masing-masing.
Melihat Raisa dan Bryan yang semakin mesra membuat para papa nampak bahagia. Mereka tidak sabar untuk meminang cucu.
"Papa senang akhirnya kalian bisa saling menerima dan saling mencintai." Papa Raisa sangat bahagia.
"Iya dong om kami akan berjanji untuk saling mencintai," sahut Bryan.
"Iya kan sayang." Bryan menatap Raisa
"Bryan tolong jangan panggil om, papa ini kan mertua kamu masa iya dipanggil om," kata papa Raisa.
Papa Bryan juga ikut meminta Raisa untuk memanggilnya papa karena selama ini Raisa juga memanggil Papa Bryan dengan sebutan om.
"Udahan ngobrolnya, ayuk kita makan. Papa harus merasakan istimewanya masakan pengantin baru," kata Bryan.
Setelah saling mengobrol Bryan membawa papa dan mertuanya ke ruang makan untuk menikmati makanan ala-ala mereka yang dibuat dengan menonton Yutube tanpa tau jenis dan macam-macam bumbu.
Setibanya di ruang makan, Bryan, papa Raisa dan papa Bryan saling pandang saat melihat asem-asem ikan kakap putih yang tersaji di meja makan.
"OMG Raisa gak ngerti apa goblok sih, masak iya belimbing buah dicampur asem-asem ikan," batin Bryan dengan kesal.
"Kenapa pada bengong, ayo makan," ajak Raisa.
Semua menarik kursi masing-masing, Raisa berdiri untuk melayani tiga pria yang berada di dekatnya.
"Mau asem-asem ikan kakap pa, tadi Bryan dan aku berusaha keras untuk memasak makanan ini," kata Raisa sambil mengangkat belimbing yang ada di dalam mangkok.
"Raisa, biasanya untuk membuat asem-asem ikan tidak menggunakan belimbing buah melainkan belimbing sayur," jelas papa Raisa.
Bryan segera ikut menimpali.
"Sayang, tadi itu maksud aku belimbing sayur bukannya belimbing buah," sahut Bryan dengan tatapan kesalnya.
Raisa hanya diam kemudian dirinya mengambil buah belimbing yang ada di mangkuk dan meletakkannya di piring kosong.
"Maaf ya pa, maklum kan baru belajar," ucap Raisa.
"Iya nggak papa kok," sahut Papa Bryan.
"Namanya juga baru belajar," sambungnya.
Mereka mencoba makanan yang lain namun rasanya agak aneh.
"Sayang lain kali kita lebih giat lagi ya belajar memasaknya biar rasanya enak," kata Bryan yang mencari muka di depan papa dan mertuanya.
Raisa yang muak dengan akting Bryan hanya bisa diam dan tersenyum kecil.
"Maaf pa, kalau kami kurang bisa menjamu kalian dengan baik tapi lain waktu kami usahakan akan memberikan makanan yang berbaik untuk kalian." Bryan terus saja mencari muka.
"Mangkanya kita menggunakan jasa art saja," kata Raisa.
Bryan tersenyum sembari memegangi tangan Raisa dan sesekali mencium pucuk tangan sang istri.
"Sayang, kita ini kan pengantin baru, kita butuh privasi. Namanya pengantin muda setiap saat setiap waktu pasti kan pengen cocok tanam terus, kalau ada art kan ga bisa leluasa," bujuk Bryan.
Raisa yang mendengar bujukan Bryan nampak mual, sungguh akting suaminya epik sekali.
Huek
Raisa beranjak dari tempat duduknya kemudian berlari menuju wastafel di dapur guna memuntahkan makananya.
"Sayang," teriak Bryan.
Bryan beranjak dari tempat duduknya lalu pamit pada para papa.
"Maaf pa, Bryan tinggal dulu," kata Bryan kemudian pergi menyusul Raisa.
Raisa menatap Bryan dengan tatapan benci pasalnya Bryan pandai sekali mencari muka di depan para papa.
"Di Amerika kamu belajar akting ya, pandai sekali berakting bahkan aktor sekelas Vin Diesel kalah sama akting kamu," kata Raisa bersungut.
"Harus begini supaya dapat uang dari papa, mana cukup uang lima juga untuk satu bulan," sahut Bryan.
"Tapi nggak usah lebay," timpal Raisa bersungut.
"Udahlah Raisa sekarang ayo kita keluar dan pura-pura lah hamil, agar para papa senang karena mereka akan mendapatkan cucu." tukas Bryan.
Raisa semakin menatap Bryan dengan kesal, aktingnya malah semakin keterlaluan.
"Kamu goblok apa gimana, kita baru menikah dan saling menerima mana mungkin hamil dengan cepat." Raisa kembali terlebih dahulu meninggalkan Bryan di tempatnya.
Bryan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kedua papa nampak khawatir dengan Raisa yang tiba-tiba mual, apalagi Raisa berbeda dengan Bryan yang selalu aktif bicara.
Dengan cepat Bryan menyusul Raisa dan merangkulnya.
"Mohon maaf pa, Raisa mungkin masuk angin karena semalam kita nekat bercocok tanam di kamar mandi dalam bathub." Lagi-lagi Bryan berbohong.
Raisa memegangi kepalanya yang penting, bagaiamana bisa Bryan berbohong seperti itu.
"Bryan sumpah aku ingin mencakar wajah kamu," bisik Raisa.
othor nya kocak nih 🤣🤣
selamat buat rafi dn amanda🌹🥰
buat Gilang... jodohmu masih d pending sama kak el... sabar y🤭😂😂
sukses dn semangat buat kak el... sehat2... semoga karyamu selalu menjadi favorit para readers👍💪🥰😘😘😘😘😘😘🌹🌹🌹🌹🌹🌹
d tunggu cerita berikutnya😉❤
auto pusing atas bawah tu rafi🤭😂😂😂
rafi somplak
astaga rafi... jadi pingin nampol tu mulut😔