NovelToon NovelToon
Gadis 100 Juta

Gadis 100 Juta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ade Annisa

Seorang gadis terpaksa menjual dirinya seharga seratus juta demi membiayai kakak kandungnya yang terbaring koma di rumah sakit.

Menjadi rebutan para lelaki hidung belang, Lily si gadis cantik seharga seratus juta itu tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan jatuh ke tangan William, bos mafia yang digilai banyak wanita.

Dengan hal itu, si gadis seratus juta bisa mendapatkan lebih dari apa yang dia minta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KENYATAAN

Entah kenapa William merasa bersalah, pria itu menoleh pada perempuan yang tertidur pulas di sebelahnya, dia bukan My Lily, mantan kekasih yang dulu memilih pergi, tapi demi melampiaskan sakit hatinya pada mantan kekasihnya itu dia malah menyakiti perempuan ini.

William menyalakan ponselnya, mengambil gambar wajah perempuan itu lalu ia kirimkan pada Davin, pria itu menyuruh asisten pribadinya untuk menyelidiki siapa perempuan yang saat ini tengah bersamanya.

Dia mengusap air bening yang mengalir dari sudut mata Lily, bercak merah di leher juga dadany mengingatkan William pada lenguhan-lenguhan saat dirinya membubuhkan tanda itu, gairahnya kembali muncul, mungkin jika hal ini bukan pengalaman pertama bagi wanita itu, dia bisa memintanya lagi, namun tentu saja dirinya menghargai ketakutan yang terpancar dari wajah gadis bernama Lily, saat bahkan dia tengah berada di alam mimpi.

Setelah memungut jubah mandinya yang jatuh ke lantai, William segera mengenakannya kembali, pria itu menghubungi nomor butik ternama dan memesan gaun sederhana untuk Lily, tidak lupa juga dengan pakaian dalam yang pasti ingin perempuan itu ganti.

William sedikit kebingungan saat ditanya tentang ukuran, pria itu kemudian berpikir, melirik telapak tangannya untuk mengingat seberapa besar saat dirinya sempat meraba tadi, lalu menyebutkan angka yang ia yakini.

Pria itu keluar dari kamar mandi setelah mendinginkan tubuhnya, mendapat telepon dari Davin dan kabar tentang masalah yang akan diselesaikan malam ini juga membuat pria itu segera berpakaian dengan rapi, kertas bertuliskan nomor rekening perempuan itu ia ambil dari atas meja, kemudian mengirimkan sejumlah uang lewat ponselnya dengan segera.

Sebelum beranjak pergi, William mengangkat tangannya untuk merapikan anak rambut Lily yang menutupi wajah perempuan itu.

"Jangan pergi Kak, kumohon bertahanlah." Lily yang masih memejamkan mata menangkap tangan William dan meracau tidak jelas.

"Siapa yang kau minta untuk jangan pergi?" William bertanya dengan sedikit mencondongkan tubuhnya.

Sesaat Lily tidak merespon, entah apa yang perempuan itu takutkan di alam mimpi hingga dirinya begitu dalam mengerutkan dahi.

"Kak Leon," racau Lily pelan, berkali-kali mengucapkan nama itu.

William terdiam, siapa Leon, pikirnya , dan saat ia akan beranjak, Lily tidak melepaskan tangan pria itu dari cekalannya.

"Dav, urus saja mereka, habisi semua," ucap  William pada seseorang di seberang telepon, kemudian menoleh pada Lily yang raut wajahnya tetlihat amat ketakutan. "Aku masih ada urusan," Imbuhnya, kemudian mematikan ponselnya dan ia letakkan ke atas meja.

Pria itu kembali masuk ke dalam selimut, mendekap tubuh polos Lily yang tampak ringkih di pelukannya, dan William memejamkan mata saat perempuan itu balik memeluk tubuhnya.

Meski hatinya sudah membeku, entah kenapa dengan perempuan itu dia merasa begitu penasaran, belum pernah dia membatalkan urusan di luar sana demi seorang perempuan. Apakah karena nama mereka sama. Sungguh hal itu teramat membingungkan.

Di pagi hari, William terbangun dengan tidak menemukan siapapun di dalam kamarnya, pria itu berdecak kesal, inikah rasanya ditinggal, kenapa jadi dia yang merasa menjadi pria panggilan, padahal biasanya dirinnya akan terbangun lebih dulu dan pergi tanpa menunggu.

"Kau sudah menemukan identitas wanita yang kukirimkan fotonya semalam?" tanya William pada seseorang, di balik sambungan telepon.

"Namanya Lilyana Fernandes Tuan, anak bungsu dari keluarga Jonathan Fernandes."

"Apah?"

**

Lily begitu senang karena pengobatan  sang kakak tidak harus diberhentikan, perempuan itu begitu banyak mendapat uang dari William, dia juga tidak mengerti kenapa pria bule itu memberikannya lebih dari apa yang mereka sepakati, mungkin karena kasihan.

"Bagaimana keadaan Kakak ku Niel," tanya Lily saat mereka sudah berada di luar ruangan rawat sang kakak, perempuan itu menunggu Daniel selesai memeriksa.

Daniel tersenyum, "cukup baik," ucapnya, mungkin operasi bisa dilakukan dengan segera.

Lily terharu, perempuan itu teramat senang. Senyum di bibirnya itu membuat siapapun yang melihatnya akan ikut bahagia.

"Dari mana kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu?"

Mendengar pertanyaan itu, Lily sedikit kebingungan, dia tidak pandai berdusta, namun jika menceritakan bahwa dirinya telah menjual diri pada orang kaya, tentu saja itu tidak mungkin. "Oh, aku ternyata masih punya simpanan, Niel, tenang saja," ucapnya beralasan.

Daniel memperhatikan penampilan Lily hari ini, sebuah gaun selutut yang sederhana namun terlihat begitu mewah di tubuhnya, dan hal itu membuat pria yang adalah seorang dokter merasa begitu terpesona." Kau cantik sekali hari ini," pujinya.

Lily yang tersipu mendapat pujian seperti itu kemudian tersenyum, "terimakasih, kamu berlebihan," ucapnya sembari menyelipkan anak rambut ke balik telinga, kemudian sedikit merapikan syal di lehernya, bercak merah yang pria semalam ciptakan membuat Lily malu jika harus diperlihatkan.

"Aku tidak berlebihan, hari ini memang kau tampak sedikit berbeda," ucap Daniel yang akhir-akhir ini memperhatikan penampilan perempuan di hadapannya yang sedikit kacau.

Lily kembali berterimakasih, "ah iya Niel, berikan nomor rekeningmu, aku ingin membayar semua hutang-hutangku," ucapnya yang membuat pria itu kembali kebingungan.

"Kau masih punya uang?"

"Kan sudah kubilang, ternyata aku masih memiliki sedikit tabungan, tidak usah terlalu khawatir Niel."

Daniel ikut senang, pria itu kembali tersenyum, wajahnya yang berseri terlihat begitu tampan hari ini. "Seharusnya kau tidak terlalu memikirkan itu," ucapnya.

Lily hanya tersenyum sebagai tanggapan, dia mengakui ahwa Daniel memang begitu tampan, ditambah lagi dia adalah seorang dokter di rumah sakit ini, jika di perhatikan, banyak para suster dan perawat di sini yang sibuk tebar pesona pada pria itu. Tapi entah kenapa dia malah memilih untuk melajang.

Perempuan itu memang sempat menginginkan calon suami seperti Daniel, tapi tentu saja hal itu hanya mimpi, dirinya yang sudah tidak layak untuk pria manapun membuat Lily berpikir dua kali, jika didekati seorang lelaki.

Masadepannya sudah tidak begitu penting sekarang, dia juga tidak tau apakah masih ada yang akan berbaik hati memberikan cinta padanya, setelah tau tentang dirinya yang sudah pasti akan membuat siapapun kecewa.

Mengingat itu Lily jadi terbayang wajah William, dengan pria itu mungkin untuk terakhir kalinya mereka saling bertemu, dan dia pun tidak pernah berharap untuk kembali dipertemukan.

***

Beberapa hari telah berlalu, William masih saja memikirkan tentang keadaan perempuan itu, Lily adalah wanita terakhir yang dia tiduri, dan sejauh ini perempuan lain tidak lagi terlihat menarik di matanya, dia menginginkan Lily lagi.

Ketukan di pintu membuat pria itu menoleh, tidak lama benda itupun terbuka, Davin dengan menggenggam map di tangan melangkah mendekati atasannya.

"Saya sudah menyelidiki tentang Nona Lilyana Fernandes, beliau memang putri bungsu pemilik perusahaan F grup, dan kabarnya anak pertamanya juga selamat dari kebakaran, namun sampai saat ini data-data tentang rumah sakit mana dia dirawat, masih belum dapat ditemukan."

William terdiam, kemudian meraih map yang asistennya itu bawa dan memeriksa isinya, di sana terdapat beberapa foto keluarga, juga saat gadis itu menghadiri beberapa jamuan makan malam dari tempat yang berbeda, ternyata benar, perempuan itu bukanlah wanita biasa.

"Saya akan kembali menyelidiki di mana mereka sekarang berada, apa perlu dibereskan, Tuan?" tanya Davin dengan hati-hati.

William menggeleng, "sudah cukup, kedepannya biar aku saja yang urus," ucapnya dengan kembali menekuni kertas-kertas yng masih ia genggam. Dan sebuah nama Leon tampak menyita perhatian.

"Leon?" William bergumam.

"Leon Fernandes adalah anak pertama pemilik perusahaan F grup, beliau yang mengajak bekerja sama dengan Tuan, dan beliau juga yang mengirim anak buahnya untuk menjadi mata-mata di perusahaan anda." Davin menjelaskan panjang lebar.

William meletakkan kertas di tangannya ke atas meja, memberikan isyarat pada Davin untuk meninggalkannya.

Setelah dia menghancurkan keluarganya, dia juga yang ternyata telah  merenggut kehormatannya, William sempat berpikir apakah dirinya itu seorang manusia, dan jika wanita itu tau semuanya apakah dia akan membencinya.

Tapi tentu saja seharusnya William tidak ambil peduli, salah sendiri keluarga itu mulai bermain api dengan dirinya, dan mereka akhirnya terbakar sendiri.

William juga tidak berpikir untuk mencari keberadaan perempuan itu, baginya cukup sampai di sini, dia tidak akan menemui Lily lagi.

Namun yang tidak pria itu sadari, skenario Tuhan terkadang tidak dapat ia hindari.

***iklan***

Author: Lucunya warga +62 aqua rium di isi es buah, jalan raya diparkirin, belum baca udah dikata-katain.

Netizen: Nyender thor 😂

Author: Nyindir ya su'ep. 😒

Netizen: emang sapa yg ngata-ngatain thor biar gue tambahin. 😆

Author: meninggal aja lu mendingan 😌

Netizen: kejaaaam 🤣

Author: coba itu yang punya poin sumbangin dikit. Yang punya jempol minta likenya, yang punya perasaan minta komentar yang berguna bagi kelangsungan ide cerita. 😒

1
Yo Zhibin❤️💞
Q suka semua karyamu mbak Adeannisa 😂💞 di tunggu cerita berikut nya😘😘😘
Yo Zhibin❤️💞
Yaaaa.. Thor..kawal sampe nikah Napa sih..🤔🤔😏
Yo Zhibin❤️💞
jadi bang Leon sama siapa nih ??? ngambang bgt sih..😁😁😁
Yo Zhibin❤️💞
kusut.dah...kusut..kasian lura thooor..tolong in🤔🤔
Yo Zhibin❤️💞
William... pasti 😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
iklan somplaaaak 😂😂😂😁
Yo Zhibin❤️💞
visual nya lura mana Thor..😁😁
Yo Zhibin❤️💞
ini kalo udah brojol semua tambah seruuu...😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Jiaaaah.. Bu Marlina bapperware mu laris..😁😁😁
Yo Zhibin❤️💞
kan.. penasaran visual nya Simba 🤔🤔
Yo Zhibin❤️💞
ish...ish..ish..jadi bingung sendiri kan Leon 😁😁
Yo Zhibin❤️💞
Selalu ada Gulma di setiap cerita cinta 😂😂
Yo Zhibin❤️💞
aduh dek..lebih baik beda negara drpd beda perasaan 😁😁😁
Yo Zhibin❤️💞
Dan jika keluarga Bu Marlina + buronan mitoha hadir..pas dan tidak terelakkan.. perut kaku,ngakak abis.. wait..wait... brarti yg di kandungan Lily tu si Julian kan tapi kenapa pas gede bisa sekampus sama Sena kan duluan Sena lahirnya..tu di ceritanya udah gendong Sena 🤔🤔🤔 author mabuuuuk
Yo Zhibin❤️💞
hiii.. iklan duo somplaaaak.😂😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
mirip Nena yg enggan bermesraan..tapi suka jika berdekatan 😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
buseeet dah..ga William ga Leon..😘😘😘
Yo Zhibin❤️💞
i don't know.. what i said..😏😏
Yo Zhibin❤️💞
dasar author somplaaaak..😂😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Kok bisa.. wuaaah..tambah rumit 🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!